Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Jumat, 09 Juli 2010

Sekolah "Pinggiran" Prestasi Brillian

MAKASSAR--Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 17 Makassar merupakan salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang ada di Sulsel. Sejak 2006 sekolah ini diberi kepercayaan untuk menjalankan RSBI tersebut. Bersama dengan lima sekolah lainnya yang ada di Sulsel, yaitu SMAN 17 Makassar, Sekolah Islam Athirah Makassar, SMAN Tinggimoncong (Gowa), SMA Barana (Tator), dan SMA Tellusiattange (Bone).

Walau terbilang terpencil karena berada di wilayah pinggiran kota, tetapi dengan ditunjuknya menjadi salah satu RSBI, merupakan pembuktian bahwa sekolah ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan sekolah lainnya. Disebut pinggiran karena lokasi sekolah ini terletak di ujung utara Kota Makassar. Tepatnya di Kelurahan Bulurokeng Kecamatan Biringkanaya, yakni di Jalan Ir Sutami.

Ada 18 ruang kelas yang dipakai dalam proses belajar mengajar. Itu jumlah totalnya, yakni ruang yang khusus belajar formal dari kelas 10, 11, sampai 12 --angka ini dipakai untuk menyebut kelas 1, 2, dan 3 untuk level SMA. Setiap jenjang kelas terdiri atas enam ruang belajar. Setiap kelas diisi oleh 32 murid. "Dalam aturan tentang RSBI, setiap kelas hanya terdiri atas 32 siswa. Tidak boleh lebih," kata wakil Kepala Sekolah Bidang Pengembangan Kurikulum, SMAN 17 Makassar, Abidin, Rabu, 9 Juni.

Setiap tingkatan kelas memiliki kuota kursi sebanyak 192. Terdapat 488 murid di sekolah ini, sesuai data 2009-2010. Di kelas 11 dan 12 murid sudah dipilah menjadi dua jurusan; IPA dan IPS. Jurusan IPA empat kelas dan IPS dua kelas. "Di sekolah ini cuma ada dua jurusan, walaupun dulu sebelum berstatus RSBI ada jurusan bahasa," papar Abidin.

Sekolah ini dibangun di atas lahan seluas 39.833 meter persegi. Selain 18 ruangan kelas belajar formal, beberapa fasilitas pendukung pendidikan juga ada di sekolah ini. Misalnya, lapangan sepak bola, futsal, bola basket, tenis meja, dan bulu tangkis. Ada juga tiga laboratorium, yaitu laboratorium fisika, biologi, dan kimia. Untuk ekstra korikuler, ada juga pramuka, usaha kesehatan sekolah (UKS), dan sanggar seni.

Selain itu, sekolah ini juga dilengkapi dengan taman Bahasa Inggris di bagian utara gedung sekolah. Lalu, setiap ruangan juga dipasangi CCTV, sehingga aktifitas murid bisa terkontrol. Lainnya, sekolah memiliki radio penyiaran (broadcasting). Radio Libels FM namanya. Libels singkatan dari Radio SMAN 15.
Mengudara pada 91,92 FM. Penyiaran ini dikelola sendiri oleh murid-murid SMAN 15.

Guru-guru yang mengajar di SMAN 15 hampir semuanya bergelar sarjana. Malah, kata Abidin, 30 persen di antaranya sudah berkualifikasi S2. "Hanya satu guru yang belum S1. Tetapi dia sementara melanjutkan pendidikannya. Dia juga sudah mau pensiun," ujarnya.

Sekolah ini sudah mengukir ratusan prestasi. Sebut saja di antaranya juara I Pidato Bahasa Inggris antar SMA se-Sulsel 2006. Juara I lomba Story Telling se-Sulsel 2007. Juara I lomba Kimia Pelajar se-Sulsel 2008. Juara I lomba English Debate se-Sulsel, dan beberapa prestasi lainnya.

Bahasa Inggris sangat ditekankan di SMAN 15 Makassar. Setiap murid guru diwajibkan belajar Bahasa Inggris, demikian juga murid.(zuk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar