*Melestarikan Lingkungan Bisa Dilakukan Siapa Saja
BANYAK cara melestarikan lingkungan. Salah satunya dengan mendaur ulang sampah atau barang bekas.
RIDWAN MARZUKI
Makassar
Wajahnya begitu ceria ketika pagi-pagi sekali saya menjumpainya di Kompleks Perumahan Pesona Landak Indah. Dengan ramah, ia menyambut di depan rumah dan mempersilahkan Fajar masuk. "Waalaikum salam, silahkan masuk, Mas," katanya mempersilahkan Fajar masuk ke dalam rumah.
Dialah Erni Fadzry. Nama lengkapnya, HJ Erni Suhaina Ilham Fadzry. Perempuan inilah yang berhasil mendapatkan sertifikat Rekor MuRI karena keberhasilannya menghasilkan berbagai kreatifitas mengelola samapah dan barang bekas tak terpakai lagi. Bahan-bahan itu diolahnya atau didaur ulang menjadi barang yang bernilai.
Kedatangannya ke Makassar dalam rangka menerima penghargaan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan DPP LDII. Ia dinilai berhasil dalam bidang pelestarian lingkungan. Selain itu, kedatangannya juga untuk memberikan ceramah-ceramah tentang daur ulang sampah kepada berbagai kelompok ibu-ibu di metropolitan. Malahan, Erni mengaku harus menambah waktu berkunjungnya ke Makassar karena banyaknya undangan berbicara.
Perempuan kelahiran Bandung, 5 Maret 1968 silam ini terbilang sukses mengembangkan usaha daur ulang sampah. Sampah yang terpakai lagi dan sudah tidak berguna, ia olah bersama dengan anggotanya, sehingga menjadi barang yang memiliki nilai estetika tinggi.
Erni menuturkan, awalnya ia konsen memberikan bimbingan yang berkaitan dengan wedding organizer. Yaitu, lembaga kursus khusus untuk keterampilan yang berkaitan dengan pesta pengantin. Seperti menjahit busana pengantin, dekorasi pesta, tata rias pengantin, dan suvenir, serta berbagai keterampilan lainnya.
Nama lembaga kursusnya yaitu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bu Nandang. Di tempat inilah ia memberdayakan warganya dalam mengelola samapah menjadi barang yang memiliki nilai. LKP BU Nandang, dinaungi langsung oleh Direktirat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
"Kami melakukan ini karena mencintai bumi. Masalah mendasar yang kita hadapi saat ini adalah global warming dan climate change. Karena saya bergerak di bidang pendidikan masyarakat, akhirnya saya beri merekapendidikan pengolahan sampah non-B3, yaitu tidak berbau, tidak berbahaya, dan tidak beracun," katanya, Kamis, 24 Juni.
Menurutnya, untuk mengatasi atau mereduksi global warming tersebut, setiap orang dituntut untuk berkontribusi. Setiap orang, katanya, mestinya berperan menciptakan solusi dengan berbagai pendekatan sesuai dengan kapasitas masing-masing individu.
Karena setiap orang memiliki kapasitas untuk melestarikan lingkungan sesuai dengan bidangnya masing-masing. "Contohnya wartawan, sumbangsihnya untuk pelestarian lingkungan, adalah sosialisasi kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan," lanjut Erni. (*)
Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
TANGGA SERIBU. Salah satu tantangan bagi petualang gua adalah tangga seribu undakan yang harus dilewati sebelum akhirnya sampai di Gua Sum...
-
CERIA. Anak-anak sekolah menggunakan hari libur untuk berenang dan bermain di kolam renang ini. Salah satu kegiatan positif bagi pelajar,...
-
MENELUSURI JEJAK MANUSIA PURBA SULSEL EVOLUSI manusia dan peradabannya di Sulsel begitu panjang. Soppeng menjadi daerah pertama didi...
-
IST KEMANUSIAAN. Proses donor darah di Markas Resimen Induk Daerah Militer VII Wirabuana, Selasa, 23 Maret. Cari Darah Tentara Demi Sesama M...
-
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sun...
-
Ini Detail Arti Emo Emoji sangat efektif digunakan untuk menegaskan perasaan dan ekspresi ketika “mengatakan” sesuatu di aplikasi pesan in...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
-
Dok.Fajar MAKASSAR--Universitas Fajar (Unifa) dan Harian Fajar menandatangani kesepakatan pengembangan entrepreneur di Sulsel. Utamanya ke...
-
Dok.YUS ULTAH. Suasana di depan Pena Mart, lantai satu Fajar Graha Pena, Minggu, 9 Mei. MAKASSAR -- Puluhan anak-anak dan remaja ambil b...
-
Menjejak Sejarah Perkampungan Belanda di Makassar MAKASSAR, FAJAR--Tatanan Makassar tidak terlepas dari peranan Belanda yang pernah tingga...
KUMPULAN TULISAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar