OLEH RIDWAN MARZUKI
KELURAHAN Lette, Kecamatan Mariso, ingin membuktikan mampu bersaing dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Satu langkah telah terlewati karena telah berhasil masuk dalam 100 besar rukun warga (RW) terbaik MGC 2010. Hal ini menjadi modal besar untuk membangkitkan semangat warganya dalam menata dan menghijaukan wilayah.
Selama ini, Kelurahan Lette merupakan salah satu wilayah yang sering diasosiasikan sebagai permukiman kumuh dan kotor. Belum lagi karena beberapa bagian wilayah Lette adalah pinggiran pantai. Ditambah kepadatan penduduk yang bermukim di wilayah ini semakin memperlengkap kesan kumuh tersebut. Kesan yang tentu saja semua orang tidak menyukainya.
Ketua RW V Kelurahan Lette, Rusman Lero, menjelaskan, ekspektasi warganya begitu besar untuk keluar dari stigma itu. Dan, MGC 2010 ini diharapkan bisa menjadi penggugah sekaligus menyadarkan warganya untuk memperbaiki lingkungan dalam bentuk pengorganisasian sampah, pembersihan lingkungan, dan juga penghijauan berupa penanaman aneka pepohonan dan kembang-kembang.
"Sejak awal masuk (MGC 2010, red), kita sudah berbenah. Tetapi pembenahan memang butuh waktu karena masyarakat beda-beda pemahamannya tentang lingkungan. Tidak semua sama karakternya. Jadi perlu kesabaran dalam menghadapinya," ungkap Rusman, Minggu, 20 Juni.
Tetapi stigma kumuh itu sebetulnya secara perlahan-lahan mulai disingkap oleh kelurahan ini, khususnya warga yang bermukim di RW V, Rukun Tetangga (RT) 05 dan RT 06. Di kedua RT ini, warga sudah menerapkan penghijauan dalam bentuk penanaman secara semarak aneka bebungaan. Wilayah inilah yang menjadi duta dari Kelurahan Lette dalam MGC 2010.
"Memang di sini daerah kumuh. Makanya kita butuh perhatian khusus dari pemerintah kalau mau lebih cepat pembenahannya. Masyarakat masih ada yang acuh tak acuh menalankan program ini. Proses penyadaran masyarakat di sini agak lambat," ujar Rusman.
Motivator MGC 2010, Irdayani, menilai wilayah ini sudah mengalami perubahan sejak ikut berkompetisi dalam even ini. Walau di bebrapa sisi, masih ada bebrapa hal yang harus dibenahi dan dilengkapi. Misalnya optimalisasi keranjang sampah Takakura. Keranjang Takakura merupakan wadah pengelolaan sampah basah menjadi pupuk kompos. (*)
Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
TANGGA SERIBU. Salah satu tantangan bagi petualang gua adalah tangga seribu undakan yang harus dilewati sebelum akhirnya sampai di Gua Sum...
-
CERIA. Anak-anak sekolah menggunakan hari libur untuk berenang dan bermain di kolam renang ini. Salah satu kegiatan positif bagi pelajar,...
-
Dok.Fajar MAKASSAR--Universitas Fajar (Unifa) dan Harian Fajar menandatangani kesepakatan pengembangan entrepreneur di Sulsel. Utamanya ke...
-
MENELUSURI JEJAK MANUSIA PURBA SULSEL EVOLUSI manusia dan peradabannya di Sulsel begitu panjang. Soppeng menjadi daerah pertama didi...
-
MAKASSAR--Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar zikir akbar dan doa untuk Palestina, Jumat, 11 Juni. Acara zikir akbar dan doa ini d ...
-
IST KEMANUSIAAN. Proses donor darah di Markas Resimen Induk Daerah Militer VII Wirabuana, Selasa, 23 Maret. Cari Darah Tentara Demi Sesama M...
-
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sun...
-
Ini Detail Arti Emo Emoji sangat efektif digunakan untuk menegaskan perasaan dan ekspresi ketika “mengatakan” sesuatu di aplikasi pesan in...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
-
Dok.YUS ULTAH. Suasana di depan Pena Mart, lantai satu Fajar Graha Pena, Minggu, 9 Mei. MAKASSAR -- Puluhan anak-anak dan remaja ambil b...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar