Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Minggu, 22 September 2019

Nobar Film Otak di TSM



MAKASSAR--Pemutaran film "The Amazing Human Brain and The Potential Catastrophe" berjalan seru di Cinema XXXI Trans Studio Mall (TSM) Makassar, Jl Metro Tanjung Bunga, Sabtu, 21 September 2019.

Dalam bahasa Indonesia, film ini berarti, "Kehebatan Otak Manusia dan Penyakit yang Mengancam'. Dua pakar otak hadir sebagai narasumber: Prof Dr Dr dr Eka J Wahjoepramono SpBS PhD dan  Dr dr Willy Adhimarta SpBS. (*)

Selasa, 17 September 2019

Nonton Gratis Film Otak, Catat Jadwalnya


Pakar Ulas Kesehatan Otak

MAKASSAR--Otak memiliki keunikan sistemnya sendiri. Namun, di balik kehebatannya, ada potensi penyakit yang mengiringinya.

Hal ini yang menjadi landasan dibuatnya film "The Amazing Human Brain and The Potential Catastrophe" atau dalam bahasa Indonesia berarti, "Kehebatan Otak Manusia dan Penyakit yang Mengancam'.

Pemutaran film ini menghadirkan narasumber: Prof Dr Dr dr Eka J Wahjoepramono SpBS PhD dan  Dr dr Willy Adhimarta SpBS yang rencananya digelar di Cinema XXXI Trans Studio Mall (TSM) Makassar, Jl Metro Tanjung Bunga, Sabtu, 21 September 2019.

Acara menonton dibagi empat sesi. Sesi pertama pukul 09.00-11.00, sesi kedua pukul 12.00-14.00, sesi ketiga pukul 14.15-16.15, dan sesi keempat 16.30-18.30.

"Saya share undangan untuk nonton 3D, Pak. Undangan ini bisa di-share juga untuk keluarga dan kolega," kata Putri Amelia, Head Division of Business Development Siloam Hospitals Makassar, Rabu, 18 September 2019.

"Tujuan acara ini adalah ingin mengedukasi masyarakat Kota Makassar tentang pentingnya mengetahui kesehatan otak," sambung Putri.

Undangan ini free. Targetnya, penonton bisa mencapai 600-an orang. Bagi yang berminat, bisa mendaftar via nomor panitia: Rini 085255803545 dan Hendrik 085399222608. (*)


Kamis, 01 Agustus 2019

Nama Agus, Gratis Masuk TRCI


Daftar pada 17 Agustus Nanti

DENPASAR--Toyota Rush Club Indonesia (TRCI) memberikan perlakuan istimewa kepada pemilik nama Agus pada bulan kemeredekaan ini. Ada kejutan disiapkan.

Ketua Umum TRCI, Yunita, mengatakan, program ini berupa Giveaway Kemerdekaan. Dua orang pertama dengan nama Agus yang mendaftar sebagai member TRCI pada 17 Agustus nanti, mendapatkan free biaya registrasi.

"Waktunya hingga pukul 17.00," kata Yunita melalui keterangan tertulisnya kepada tim media TRCI, Jumat (2/8/2019).

Program kemudahan ini memiliki syarat dan ketentuan. Di antaranya, pemilik nama Agus harus bergabung melalui Instragram  TRCI: @trci_indonesia. Wajib follow dan komen semeriah mungkin dengan me-mention minimal tiga teman.

"Program ini tidak berlaku untuk pengurus daerah, pengurus wilayah, dan pengurus pusat," imbuh Nita --sapaan Yunita--, perempuan yang kini menetap di Bali itu.

Program ini juga tidak berlaku untuk kerabat dan keluarga dari seluruh pengurus TRCI. Pemenang akan di umumkan melalui IG @trci_indonesia dan FB TRCI pada 18 Agustus 2019. (wawan 1408)


Spartan! Rusher Sulawesi Tuntaskan Touring 124 Jam


Touring Lima Hari, 2.000-an Km

MAKASSAR-Melelahkan. Namun, sungguh memuaskan. Ada kedamaian batin setelah tiba kembali ke rumah.

Inilah yang dirasakan para peserta Toyota Rush Club Indonesia (TRCI) Touring Sulawesi. Selama lima hari, mereka touring dari Parepare, Sulawesi Selatan ke Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Alhamdulillah, finish," ujar salah seorang peserta TRCI Touring Sulawesi, Muh Aidil Eka Putra, Jumat dini hari, (2/8/2019). Dia memarkir unitnya malam tadi sekitar pukul 23.30 Wita.

Peserta touring dilepas secara resmi di Kota Parepare, Sabtu lalu (27/7/2019), sekitar pukul 19.30 Wita. Artinya, mereka menghabiskan 120 jam untuk touring lintas kabupaten dan provinsi ini. Menempuh perjalanan 2.000-an kilometer pergi dan pulang (PP).


Touring ini merupakan event untuk merayakan anniversary tiga chapter Toyota Rush Club Indonesia (TRCI) se-Sulawesi: Chapter Makassar, Ajattappareng, dan Luwu Timur. Touring dipimpin langsung Ketua TRCI Korwil Sulawesi, Saparuddin.

Dalam perjalanan, mereka menyempatkan mampir untuk kopdar dengan member TRCI Sulawesi. Misalnya di Luwu Timur, sebelum melanjutkan perjalanan ke Kolaka Utara, mereka disambut oleh para member. Dipimpin langsung Ketua TRCI Chapter Luwu Timur, Amy.

Di Kendari, rombongan touring ini tiba pada Senin sore (29/7/2019). Disambut pembina dan member senior TRCI Korwil Sulawesi Rusli Piabang dan Mujahidin. (*)








Kamis, 25 Juli 2019

Ekstrem, Rusher Sulawesi Siapkan Touring 44 Jam


TRCI Touring 2.028 Km

MAKASSAR--Merayakan anniversary tiga chapter Toyota Rush Club Indonesia (TRCI) se-Sulawesi, agenda perayaan telah disiapkan. Selain Anniversary Party, juga akan ada touring.

Nah, untuk touringnya, kali ini akan dilakukan dengan menempuh perjalanan sekitar 1.014 kilometer dari Makassar, Sulawesi Selatan, ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Ini jarak khusus bagi member yang berdomisili di sekitar Makassar. Sebab, pelepasan resmi akan digelar di Kota Parepare, 154 Km dari Makassar.

Total perjalanan akan menempuh lebih dari 2.028 kilometer. Perjalanan ke Kendari membutuhkan waktu sekitar 22 jam. Jika dihitung dengan perjalanan kembali dengan menempuh rute yang sama, membutuhkan 44 jam perjalanan touring pergi pulang (PP). Lama dan jarak tempuh ini berdasarkan analisis google map.

Ketua Panita Touring TRCI Sulawesi, Usman Yoma, mengungkapkan, tiga chapter yang merayakan anniversary, masing-masing TRCI Chapter Makassar, TRCI Chapter Ajattapareng, dan TRCI Chapter Luwu Timur.

Ketua TRCI Korwil Sulawesi, Saparuddin, membeberkan, perayaan anniversary akan diadakan di Parepare, Sabtu (27/7/2019). Selanjutnya, pelepasan peserta touring, juga dilakukan di sana.

Sesuai rencana, touring ini akan memakan waktu empat hari. Rombongan akan kembali pada Rabu (31/7/2019). Di Kendari, pembina TRCI Sulawesi, Rusli Piabang, akan menyambut peserta. Semoga berjalan sukses. (wawan)


Logo Chapter



Selasa, 23 Juli 2019

Apresasiasi Hari Anak, Siloam Berbagi Bahagia



Sambut HAN, Siloam Hadirkan Puzzle Edukatif

MAKASSAR--Rumah sakit punya cara sendiri memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Termasuk Siloam Hospitals Group. Salah satunya RS Siloam Makassar.

Mereka menggelar customer centric initiatives. Kegiatannya berupa pembagian permainan edukasi puzzle bertema kesehatan. Khusus kepada pasien anak rawat inap berusia 6-12 tahun.

Aksi sosial ini diadakan di seluruh Siloam Hospitals Group. Kegiatan ini salah satu bentuk pelayanan yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman positif pasien selama menjalani perawatan di RS.

Dengan Tema HAN 2019 ‘Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak’ dengan slogan ‘Kita Anak Indonesia, Kita Gembira’ keluarga diharapkan mampu melindungi anak untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Serta, melakukan transfer value sebagai calon pemimpin di masa depan.

Dengan segala kemudahan dan perkembangan teknologi yang ada saat ini, banyak sekali pilihan mainan yang tersedia untuk anak, mulai dari mainan edukasi hingga yang ada di gawai.

Apa yang dimainkan oleh anak tentunya dipengaruhi juga oleh pilihan orang tua. Untuk itu, orang tua diharapkan dapat bijak memillih mainan yang bermanfaat seperti melatih fisik, kecerdasan, dan ketangkasan otak si kecil.

“Puzzle merupakan permainan edukasi yang memberikan banyak ruang dan kesempatan belajar bagi anak," kata Amelia Hendra, Business Group Head Siloam Hospitals Group dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Rabu (24/7/2019).

Melalui pembagian permainan edukasi ini, kata Amelia, Siloam berharap dapat menghadirkan sukacita kepada pasien anak yang sedang menjalani perawatan. Sekaligus menjadi stimulus bagi kesembuhan mereka.

Dikemas dengan konsep edutainment (edukasi & hiburan), permainan edukasi puzzle yang dibagikan tersebut tampil dengan desain menarik dan berwarna cerah.
“Selain menyenangkan untuk anak, permainan puzzle memiliki banyak manfaat yang baik bagi pertumbuhan otak anak," paparnya.

Beberapa manfaat puzzle kesehatan, di antaranya: melatih anak untuk fokus dalam mencapai tujuan dan memecahkan masalah, melatih koordinasi mata dan tangan, serta membantu pengembangan keterampilan motorik.

Misalnya, membantu anak mengontrol gerakan dan meletakkan sesuatu sesuai tempatnya. Juga melatih sisi kognitif (misalnya mengenal ukuran, gambar, bentuk, dan warna).

Dengan visi menyediakan layanan kesehatan berkualitas internasional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam skala nasional yang berlandaskan kasih Ilahi, Siloam Hospitals Group turut serta memastikan anak Indonesia tumbuh sehat dan berkembang baik melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang ramah anak.

Selain itu, edukasi kesehatan anak secara berkala juga dilakukan melalui beragam media komunikasi, seperti media sosial, seminar kesehatan awam, dan lain-lain. (*/rd)


Senin, 22 Juli 2019

Pentingnya Menyiapkan Keluarga Pasien Hemodialisis



Siloam Edukasi Pasien Ginjal dan Keluarganya

MAKASSAR--Cuci darah atau hemodialisis menjadi salah satu tindakan medis yang membutuhkan kesiapan pasien. Termasuk para keluarganya.

Sebagai bentuk edukasi, RS Siloam Makassar mengadakan Gathering hemodialisis bekerja sama Yayasan Sayang Ginjal Indonesia (IKCC) dan Kalbe Farma.

"Acara ini dilaksanakan untuk menambah pengetahuan bagi pasien-pasien cuci darah dan keluarga," urai Head Division Ancillary and Medical Affair RS Siloam Makassar, dr Johanes Setiawan, sesuai rilis yang diterima redaksi, Selasa (23/7/2019).


Yang tidak kalah penting, kata dia, membentuk suatu keluarga bagi pasien-pasien cuci darah. Keluarga yang dimaksud di sini adalah keluarga inti (pasangan, orang tua, anak), keluarga sesama pasien cuci darah. "Dan juga keluarga tenaga kesehatan (dokter, perawat di unit cuci darah)," imbuhnya.

Peran keluarga dinilainya sangatlah penting untuk mendukung para pasien cuci darah dalam menjalani pengobatan.


Selingan Seminar

Acara bertambah meriah dengan ice breaker dan games dari IKCC. Ada pula sesi berbagi pengalaman dari para pasien cuci darah. Juga juga pemutaran film yang menumbuhkan motivasi bagi para pasien dan keluarga.

Plus pemaparan dari Kalbe Farma mengenai nutrisi tambahan berupa susu dan suplemen bagi para pasien.

Puncak acara, Prof Dr dr Haerani Rasyid SpPD KGH FINASIM SpGK yang merupakan ahli ginjal sekaligus ahli gizi membawakan materi bagaimana peran nutrisi bagi kesehatan pasien-pasien gagal ginjal.

Dimulai dengan penjelasan bahwa gagal ginjal ada 5 tingkatan. Untuk pasien-pasien yang sudah harus cuci darah, berarti sudah masuk stadium (stage) 5.



Banyak Pencetus

Penyebab dari gagal ginjal dapat dikarenakan oleh hipertensi, diabetes (kencing manis), penyakit ginjal bawaan, infeksi, batu ginjal, penyakit autoimun, dan kegemukan.

Hal-hal penting bagi pasien gagal ginjal yang sudah harus menjalani cuci darah, antara lain, teratur cuci darah sesuai dengan petunjuk dokter; teratur minum obat; serta memperhatikan asupan nutrisi dan cairan.

Untuk nutrisi sendiri yang harus dijaga adalah: batasi asupan cairan, kurangi asupan kalium (buah yang banyak kalium misalnya pisang, melon), kurangi natrium – garam (untuk pasien-pasien yang bengkak, riwayat penyakit jantung), dan kurangi fosfat.

"Kalau diperlukan tambahkan susu khusus untuk pasien gagal ginjal," katanya.

Seminar ini dihadiri sekitar 100 orang. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun oleh RS Siloam. "Acara ditutup dengan door prize dan foto bersama," ujar Putri Amelia, Head Division of Business Development RS Siloam Makassar. (*)



Kamis, 23 Mei 2019

Kumpul Ceria ala Rushers Sulawesi



Ngabuburit dan Buka Puasa

MAKASSAR--Tak pernah lelah, selalu semangat. Kalimat ini cocok disematkan kepada Rushers –istilah pengguna mobil Rush– di Makassar.

Terutama untuk salah satu member asal Kabupaten Pinrang, Sulsel, Muh AidiL Eka Putra
. Mewakili Toyota Rush Club Indonesia (TRCI) Chapter Ajattapareng, pemilik nomor punggung (nopung) 391 ini, datang ke Makassar.

Sekadar diketahui, jarak Pinrang-Makassar sekitar 140 kilometer. Namun, pada kesempatan buka puasa bersama komunitas Toyota Owners Club (TOC) di Mall Nipah, Jl. Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis, 23 Mei 2018, dia menyempatkan datang. Sengaja datang lebih tepatnya.

Buka puasa bersama ini digagas Toyota Kalla, lalu mengundang perwakilan komunitas otomatif di bawah bendera brand Toyota. Salah satu yang berpartisipasi adalah TRCI, baik Korwil Sulawesi, Chapter Makassar, dan Chapter Ajattapareng.

Untuk Makassar, Ketua TRCI Chapter Makassar Rahmat Sugiharto, juga datang, bersama Sekretarisnya Wawan. Ada pula member TRCI Chapter Makassar Margiat dan keluarga, serta beberapa member TRCI lainnya.

Perwakilan Toyota Kalla, Firman, juga hadir. Selain buka puasa bersama dan ngabuburit, pertemuan ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi para member komunitas TOC di Makassar. (***)




Bocah Penantang Bencana



JADILAH ANAK
BIJAK DAN KUAT

Suasananya masih seperti tahun lalu, Nak. Mama dan attamu sedang menikmati keindahan puasa. Sabtu, 26 Mei 2018 atau 10 Ramadan 1439 H. Pukul 12.04 Wita.

Kini, kami memasuki hari ke-19 Ramadan 1440 H. Milad kamu yang setahun, Nak.  Betapa senang dan bahagia kami, orang tuamu. Usia 10 bulan, kamu sudah belajar jalan. Meski masih jatuh bangun.

Kamu bayi yang kuat, Nak. Usai seminggu, kamu sudah melewati perjalanan. Dari Palu, Sulawesi Tengah, ke Makassar, Sulsel. Nyaris 1.000 kilometer perjalanan kita tempuh bersama.

Attamu sedikit membalap kendaraan karena mengejar jadwal akikah yang telah disiapkan kakek dan nenekmu. Buka puasa dan sahur di jalan.

***

EMPAT WASTU

Anak ini lahir dalam situasi multikultural melampaui diskursus. Ayahnya berdarah Makassar, Bugis, dan Mandar. Ibunya, percampuran Bugis, Toraja, Pattinjo (Letta).

Bukan. Bukan di situ letak pluralitas utamanya. Ayahnya tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan, ibunya di Palu, Sulawesi Tengah. Hanya seminggu setelah lahir di RS Palu, lalu berangkat ke Pinrang, tanah kelahiran kakek dari ibunya.

Di Palu, sebagai daerah membangun, kemajemukan itu menjadi mitra keseharian. Di samping rumahnya, banyak pura yang dibuat umat Hindu di halaman rumah mereka. Ada juga gereja. Masjid apalagi.

Soal suku, lebih banyak lagi. Banyak perantau kini bermukim di sana. Kota yang terkenal dengan Pantai Talise-nya. Tak pernah ada riak lintas etnis atau agama di situ. Kecuali daerah tetangganya, Poso. Sensitivitas emosional agak meninggi di daerah tempat "perjuangan" Santoso cs itu.

Di Makassar, kota kelahiran ayahnya, heterogenitas bahkan telah tumbuh berabad-abad, bahkan sepanjang sejarah lahirnya hub terbesar di Indonesia timur: Pelabuhan Makassar.

Arab, Pakistan, Tiongkok, India, dan lainnya, bahkan lebih awal datang sebelum Indonesia merdeka. Datang saat Gowa sedang menjadi imperium besar dan kerajaan paling disegani di tengah-tengah Nusantara itu.
***

Ujian terbesarmu datang ketika gempa, likuefaksi, dan tsunami melanda kota kelahiranmu, Nak. Ibunya nyaris jadi korban. Mengalami luka karena saat guncangan 7,4 SR, 28 September 2018, sedang berada di dapur. Tembok runtuh.

Kamu diselamatkan tantemu. Yang sedang menemanimu bermain di teras. Seketika ia menyambarmu, lalu lompat ke jalan. Terhuyung-huyung mereka. Rumah-rumah berguncangan, lalu rubuh.

Jalanan bergerak, mirip ular yang sedang merayap. "Air....! Aaaaiiiirrr....!!!" teriak orang-orang berlarian ke arah bukit.

Mamamu berhasil lolos dari dapur. Sepeda motor yang terparkir di depan, langsung di-starter-nya. Lalu sedikit membalap, dia bawalah kamu ke bukit bersama tantemu.

Atta yang sedang di Makassar, langsung memutuskan ke Palu. Sayang, akses ke sana sulit. Gempa Palu yang berpusat di Laut Donggala, juga berdampak ke Sulbar dan Sigi, termasuk Poso. Akses darat riskan.

Mulanya, atta hendak via darat. Menyetir sendiri. Sayang, informasi mengenai terputusnya jembatan di Topoyo, Sulbar, mengurungkan niat itu itu. Pilihannya adalah AURI. Ada pesawat Hercules stand by di sana.

Malam itu juga, atta putuskan ke Lanud Hasanuddin, Mandai, Maros. Setelah meminta izin kepada teman-teman di redaksi dengan mengajukan diri sebagai reporter peliput bencana Sulteng. Sesuatu yang tak biasa sesungguhnya. Sebab, biasanya yang meliput di lapangan adalah reporter. Sementara atta, posisinya sebagai redaktur halaman satu.

Beruntung, setelah diskusi, redaksi membolehkan atta yang berangkat. Tiba di Lanud, antrean manusia begitu panjang. Tim medis, SAR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari berbagai daerah juga sedang menunggu tumpangan.

Pasukan TNI, Polri, serta kelompok wartawan media nasional juga menunggu pesawat. Juga keluarga korban yang banyak mengantre di situ. Penumpang menumpuk di Lanud karena penerbangan komersil tutup. Bandara SIS Al Jufri, Palu, rusak parah akibat gempa. Hanya Hercules yang bisa mendarat. (bersambung)