Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Rabu, 24 Maret 2010

Mobil Diserempet, Sopir Bacok Rekan

MAKASSAR--Seorang sopir angkot membacok sesamanya sopir angkot di depan Kantor Koramil Daya, Rabu, 24 Maret. Tersangka pembacokan bernama Syamsul (24) dan korban bernama Aso (30).

Aso menderita luka serius di bagian kepala, bahu dan tangan. Bagian kepala yang mengalami luka paling parah. Setelah kejadian, korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya.

Sehari-hari kedua orang tersebut berprofesi sebagai sopir angkot rute Daya-Makassar Mall.

Pembacokan dipicu karena mobil mereka bersenggolan di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Menurut pengakuan Syamsul, di depan UMI, mobilnya didahului oleh mobil Aso. Lalu, mobil Aso menyenggol kaca spion bagian kanan Syamsul.

Keduanya lalu terlibat adu mulut. Syamsul mengaku dipukuli oleh korban sesaat setelah mobilnya diserempet. "Hidungku ditinju di depan UMI," katanya.

Di depan kantor Koramil Daya, kata Syamsul, mobilnya dihadang oleh korban. Setelah berhenti, korban mendatanginya. "Cuma agak takut karena marah saya lihat. Mukanya merah. Makanya saya cabut parang," terangnya.

Setelah melakukan pemarangan terhadap Aso, Syamsul lalu mengamankan diri di kantor Koramil Daya karena hampir dihakimi oleh rekan-rekan korban. Selanjutnya, aparat kepolisian datang menjemputnya lalu digiring ke Polsekta Biringkanaya.

Kasat Reskrim Polsekta Biringkanaya, Iptu Jufri Natsir SSos mengaku sedang memeriksa Syamsul. "Pasal yang dikenakan adalah pasal 351 ayat dua tentang penganiayaan berat. Ancamannya lima tahun," terangnya. (zuk)

Thynox, Sang Pemadam Kebakaran









Ikut Kontes Robot di Manado


KELAK jika ada kebakaran, tak perlu lagi menggunakan mobil pemadam. Cukup ditangani robot.

RIDWAN MARZUKI
Tamalanrea

KREASI tim pembuat robot dari Politeknik Negeri Ujung Pandang layak diapresiasi. Mereka berhasil merangkai robot yang bisa memadamkan api.

Robot tersebut diberi nama Thynox. Robot ini dirangkai atau dirakit dua mahasiswa Politeknik. Namanya Tino Suhaebri dan Faath Jafar.

Tino (21) saat ini tercatat sebagai mahasiswa program studi elektronika. Sementara Faath (21) di program studi listrik.

Robot Thynox yang diciptakannya memiliki empat roda. Modelnya sekilas mirip kendaraan tank perang. Tetapi jangan salah, walau bentuknya seperti itu, tetapi robot ini terbilang canggih.

Robot ini dilengkapi dengan empat roda dan lima alat sensor. Dua sensor dipasang di sisi kiri. Begitu pula di sisi kanan, ada dua sensor, serta di bagian depan satu sensor.

Sensor tersebut berfungsi sebagai alat pendeteksi jalan yang akan dilalui. Tujuannya agar tidak menabrak sesuatu yang ada di samping dan depan robot saat jalan.

Dengan sensor tersebut, ketika robot mendapatkan jalan buntu, maka sensor akan mengarahkan robot agar berputar dan mencari jalan lain.

Cara kerja sensor tersebut mengandalkan gelombang ultrasonik atau biasa disebut sensor ultrasonik. Setiap satu sensor jarak memiliki dua buah sensor ultrasonik. Sensor pertama berfungsi memancarkan gelombang ultrasonik. Tujuannya sebagai alat deteksi jalan. Sensor yang lain berfungsi menerima hasil pantulan sensor pertama berupa data sekitar robot, kemudian dihantarkan masuk ke dalam "otak" robot alias microcontroller atau processor. Di microcontroller inilah semua instruksi untuk robot dibuat.

"Secara umum, sensor berfungsi mendeteksi objek yang berada di depan dengan cara menangkap sinyal yang dipantulkan," kata Tino, Rabu, 24 Maret.

Setelah itu, instruksi selajutnya dihantarkan ke motor robot. Motor adalah alat penggerak yang membuat robot bisa melakukan gerak.

Selanjutnya di bagian atas robot juga terdapat detektor api atau flame detector. Alat inilah yang berfungsi mendeteksi keberadaan atau sumber api. Alat ini mampu mendeteksi sumber api dari jarak lima meter.

Begitu flame detector menemukan api atau cahaya ultraviolet (uv), maka otomatis motor pompa akan segera bereaksi dengan cara menyemprotkan air. Supaya titik sasaran semprotan tepat, maka flame detector dibuatkan titik fokus hanya di bagian depan robot. Dengan begitu, semprotan air dari pompa tidak meleset ke arah yang lain.

Selain itu, ada juga monitor di bagian atas robot. Monitor tersebut berfungsi sebagai layar informasi dari kerja sensor dan motor.

Dosen pembina mahasiswa perakit robot, Ahmad Subair ST mengatakan, robot hasil kreasi anak-anaknya akan diikutkan lomba di Manado Mei mendatang. "Cara kerja mahasiswa sudah cukup bagus. kita sudah siap mengikuti lomba," katanya. Ahmad yakin akan mendapat juara dalam lomba tersebut.

Selain robot pemadam kebakaran beroda, Poltek juga memiliki robot yang lain. Di antaranya robot pemadam kebakaran berkaki yang dibuat Imran Habriansyah dan Syaifuddin. Robot pemain bola dibuat oleh Mukhlis dan Nawir. Juga robot penyusun barang dibuat oleh A Muh Amin dan Faizal. Rencananya, semua robot-robot tersebut akan diikutkan dalam kontes robot di Universitas Samratulangi Manado. (*)

Catatan dari Hari Ketiga UN SMA











NURHADI/FAJAR

TERAKHIR. Pelaksanaan ujian di salah satu ruangan di SMA Negeri 1 Makassar, Rabu, 24 Maret.


Masih Ada Kekurangan Lembaran Naskah Ujian


BERMODAL persiapan setahun, para kepala optimis kelulusan capai seratus persen.

LAPORAN RIDWAN MARZUKI
Makassar

TIDAK terasa, pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah atas (SMA) berada di hari ketiga, Rabu, 24 Maret. Memamg, masih ada dua hari. Namun, tidak sedikit yang merasa was-was menunggu hasil ujian.

Bukan hanya peserta ujian. Kepala sekolah pun ikut was-was. Meski sebagian besar kepala sekolah tetap optimis mampu meluluskan seratus persen siswanya.

Semisal Kepala SMA Negeri 2 Makassar, Drs Abdul Wahab. Dia yakin, peserta ujian di sekolah ini lulus seratus persen. Maklum, tahun lalu, dari 200-an siswa SMA Negeri 2 yang ikut ujian nasional, hanya satu yang tidak lulus.

"Hasil try out, kita targetkan seratus persen lulus. Kita optimis nilainya rata-rata tujuh," kata Wahab, Rabu, 24 Maret.

Hanya saja, proses pelaksanaan ujian nasional di hari ketiga sempat menemui hambatan. Adanya lembaran naskah ujian yang tidak lengkap alias kurang. Di mana mata ujian Matematika IPA Paket 55 tidak memiliki halaman delapan. Walhasil, panitia harus memutar otak guna menanggulangi hal tersebut.

"Soal yang lengkap difotokopi untuk mengatasi kurangnya jumlah soal," beber Wahab. Proses fotokopi itupun disaksikan pengawas dan pemantau ujian nasional di SMA Negeri 2.

Tahun ini sebanyak 277 siswa SMA Negeri 2 ikut ujian. Dua diantaranya tidak hadir karena sedang mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika Serikat.

Sementara pelaksanaan UN di MAN 2 Model juga berjalan lancar. Pihak sekolah juga optimis siswanya akan lulus 100 persen. Persiapan sebelum UN sudah cukup maksimal.

"Sejak November tahun lalu kami beri bimbingan hingga Maret tahun ini. Kami juga adakan tiga kali try out," terang guru MAN 2 Model, Drs Baharuddin.

Tahun ini peserta ujian nasional di MAN 2 Model mencapai 476 siswa. Para peserta terbagi di 24 ruangan. Tahun lalu, sebanyak 62 siswa sekolah ini tidak lulus.

Terpisah, Kepala SMA Negeri 11, Drs Aminuddin Mustafa, juga optimis dengan kelulusan siswanya. "Persiapan kami untuk menghadapi ujian hampir setahun," kata dia.

Peserta ujian nasional di SMA Negeri 11 tahun ini berjumlah 373 siswa. Tahun lalu, ada 24 siswa tidak lulus dari 360 peserta ujian nasional. (*)