MAKASSAR--Puluhan peserta training hipnotis melakukan simulasi berjaalan di atas pecahan botol, Minggu, 7 Maret. Mereka terlihat santai melakukan itu tanpa terluka sama sekali di atas material tajam tersebut.
Selain berjalan di atas pecahan botol, ada juga atraksi berjalan di atas bara api. Pada atraksi ini, peserta berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Antaraksi lainnya, memecahkan botol dengan sekali pukulan telapak tangan. Atraksi yang tak kalah serunya juga adalah menarik mobil memakai gigi.
Tarining hipnotis ini dilaksanakan oleh Mind Power Hypnotic bekerjasama dengan Fajar. Alasannya dilaksanakan adalah untuk mengembankan hipnotis positif di Makssar. "Selama ini hipnotis dianggap negatif oleh masyarakat," kata Abd Haliq, Wakil Direktur Harian Fajar yang juga salah peserta dalam training ini.
Menurut pelatih hipnotis, Surya Yudhistira, kunci dari semua itu adalah keyakinan. Harus ada keyakinan dalam diri untuk melakukan sesuatu yang dianggap luar biasa menjadi biasa. "Aman dan tidaknya sesuatu tergantung dari pikiran. Oleh karena yakinlah dahulu baru lakukan. Bangkitkan kekuatan alam bawah sadar," terangnya.
Peserta tarining ini berasal dari berbagai daerah dan profesi. Ada dosen, karyawan, sales marketing, hingga ibu rumah tangga. (zuk)
Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
TANGGA SERIBU. Salah satu tantangan bagi petualang gua adalah tangga seribu undakan yang harus dilewati sebelum akhirnya sampai di Gua Sum...
-
Dok.Fajar MAKASSAR--Universitas Fajar (Unifa) dan Harian Fajar menandatangani kesepakatan pengembangan entrepreneur di Sulsel. Utamanya ke...
-
CERIA. Anak-anak sekolah menggunakan hari libur untuk berenang dan bermain di kolam renang ini. Salah satu kegiatan positif bagi pelajar,...
-
NURHADI/FAJAR MAKIN BERSIH. Kartini, warga RT A dan RT B Lorong 20, Kelurahan La'latang, Tallo, sementara menyapu di lokasi peserta MGC...
-
MENELUSURI JEJAK MANUSIA PURBA SULSEL EVOLUSI manusia dan peradabannya di Sulsel begitu panjang. Soppeng menjadi daerah pertama didi...
-
MAKASSAR--Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar zikir akbar dan doa untuk Palestina, Jumat, 11 Juni. Acara zikir akbar dan doa ini d ...
-
Menguak Eksotisme Alam Maros Pedalaman KABUPATEN Maros tak hanya memiliki satu air terjun (bantimurung). Nun jauh di pedalaman Ma...
-
Ini Detail Arti Emo Emoji sangat efektif digunakan untuk menegaskan perasaan dan ekspresi ketika “mengatakan” sesuatu di aplikasi pesan in...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
-
Dok.YUS ULTAH. Suasana di depan Pena Mart, lantai satu Fajar Graha Pena, Minggu, 9 Mei. MAKASSAR -- Puluhan anak-anak dan remaja ambil b...
KUMPULAN TULISAN
Senin, 08 Maret 2010
Erwin Sulolipu Pimpin PP Makassar
MAKASSAR--Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Makassar memiliki pemimpin baru. HA Erwin Hatta Sulolipu terpilih dalam Musyawarah Cabang (muscab) PP Kota Makassar. Muscab digelar di Gedung Mulo, Jalan Sungai Saddang, Senin, 8 Maret.
Erwin terpilih secara aklamasi setelah menjadi satu-satunya pendaftar pada muscab tersebut.
Muscab dibuka oleh Ketua Majelis Petimbangan Organisasi (MPO) PP Kota Makassar, Andi Idris Manggabarani. Turut hadir, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah PP Sulsel, Diza Rasyid Ali yang sekaligus pelaksana tugas (plt), MPC PP Kota Makassar.
Ketua Panitia Muscab, Andi Amrullah Jaya SE MM, menjelaskan, muscab adalah kegiatan yang dilaksanakan empat tahun sekali untuk menetukan kepengurusan baru MPC PP Kota Makassar empat tahun ke depan.
Tema Muscab kali ini, solidaritas dan loyalitas cerminan kader PP Kota Makassar. "Solidaritas dan loyalitas adalah ciri militansi. Solid terhadap sesama kader (PP, red), dan loyal terhadap organisasi," papar Ami, panggilan akrab Amrullah.
Ami mengharapakan ketua yang baru terpilih secepatnya merampungkan struktur organisasi dan segera melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan. "Mudahan-mudahan yang terpilih ini menambah kejayaan PP ke depan, khususnya Kota Makassar," imbuhnya.
Sembilan suara memiliki hak suara dalam muscab kali ini. Mereka berasal Pimpinan Anak Cabang (PAC) PP se-Kota Makassar, yaitu PAC Tamalate, Mariso, Wajo, Tallo, Manggala, Ujung Pandang, Tamalanrea, Mamajang, dan Makassar.
(zuk)
Erwin terpilih secara aklamasi setelah menjadi satu-satunya pendaftar pada muscab tersebut.
Muscab dibuka oleh Ketua Majelis Petimbangan Organisasi (MPO) PP Kota Makassar, Andi Idris Manggabarani. Turut hadir, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah PP Sulsel, Diza Rasyid Ali yang sekaligus pelaksana tugas (plt), MPC PP Kota Makassar.
Ketua Panitia Muscab, Andi Amrullah Jaya SE MM, menjelaskan, muscab adalah kegiatan yang dilaksanakan empat tahun sekali untuk menetukan kepengurusan baru MPC PP Kota Makassar empat tahun ke depan.
Tema Muscab kali ini, solidaritas dan loyalitas cerminan kader PP Kota Makassar. "Solidaritas dan loyalitas adalah ciri militansi. Solid terhadap sesama kader (PP, red), dan loyal terhadap organisasi," papar Ami, panggilan akrab Amrullah.
Ami mengharapakan ketua yang baru terpilih secepatnya merampungkan struktur organisasi dan segera melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan. "Mudahan-mudahan yang terpilih ini menambah kejayaan PP ke depan, khususnya Kota Makassar," imbuhnya.
Sembilan suara memiliki hak suara dalam muscab kali ini. Mereka berasal Pimpinan Anak Cabang (PAC) PP se-Kota Makassar, yaitu PAC Tamalate, Mariso, Wajo, Tallo, Manggala, Ujung Pandang, Tamalanrea, Mamajang, dan Makassar.
(zuk)
Lebih Dekat Dengan Perajin Emas
Pendapatan Tergantung Order
Modalnya cuma alat-alat sederhana. Dari tempat inilah perhiasan emas dibuat.
RIDWAN MARZUKI
.Kelapa Tiga
Emas selalu menjadi perhiasan yang diburu. Itu karena emas masih menjadi perhiasan yang paling bernilai. Di samping karena nilai estetikanya yang banyak memesona kaum perempuan, emas juga merupakan jenis logam yang memiliki tingkat keawetan yang baik.
TEtapi tidak semua perhiasan emas diproduksi oleh perusahaan besar. Sebagian emas yang dijual di pasaran merupakan hasil kerajinan tangan para perajin kecil industri rumah.
Seperti usaha kerajinan emas yang didirikan Nasruddin (24 tahun). Tanpa karyawan, pria yang tinggal di Jalan Kelapa Tiga ini menjalankan sendiri usaha kerajinan emasnya. Usahanya sendiri itu dimulai sejak setahun silam.
Nasruddin menuturkan, awalnya ia hanya ikut-ikut menjadi karyawan pada seorang perajin emas yang kebetulan masih tetangganya sendiri. Setelah enam tahun ikut dan merasa telah memiliki cukup pengetahuan tentang kerajinan emas dan memiliki modal, akhirnya ia berinisiatif untuk mendirikan usaha sendiri.
Pertama-tama yang dilakukannya adalah membeli seperangkat alat untuk memproduksi emas. Alat-alat tersebut seperti kompor dan las, tungku emas, penggiling, cetakan, solder, serta beberapa alat lainnya.
Dengan mengandalkan rumah sendiri sebagai tempat usaha, Nasruddin tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk sewa tempat. Ia memakai sebuah ruangan berukuran sekitar 2x3 meter di rumahnya. Di ruangan itulah ia menjalankan usaha kerajinan emasnya.
Perhiasan-perhiasan emas yang dibuat bukan milik sendiri, tetapi pesanan dari penjual emas. Biasanya pemilik toko emas memberi Nasruddin emas batangan untuk dibuatkan perhiasan. Ia hanya mengolah emas batangan tersebut, lalu mendapatkan komisi dari hasil pekerjaannya. Biasanya, setiap sepuluh gram perhiasan yang dibuat, ia mendapat komisi satu gram emas.
Hasil komisi inilah yang selanjutnya dijual kembali kepada pembeli emas. Nasruddin mengaku memiliki beberapa toko emas yang menjadi langganannya. Dari sanalah pasokan emas batangan didapatkan yang selajutnya diproses menjadi perhiasan oleh Nasruddin.
Menurutnya, menjadi perajin emas ada juga suka dukanya. "Sukanya, saya senang jika perhiasan telah selesai. Dukanya, kadang-kadang perhiasan sudah hampir selesai, tiba-tiba patah. Akhirnya harus dimulai lagi dari awal," tuturnya saat ditemui dirumahnya, Minggu malam, 7 Maret.
Mengenai penghasilan dari profesi ini, dirinya mengaku tidak menentu. "Tergantung orderan. Kalau lagi banyak, pendapatan juga lumayan. Tapi kalau kurang, pendapatan juga kurang. Kalau dirata-ratakan sekitar 2,5 juta perbulan," terangnya.
Harga emas juga berpengaruh terhadap orderan dari toko emas. Jika harga emas naik, orderannya menurun dan jika harga emas turun, orderannya meningkat. "Itu karena kalau emas naik, pembeli kurang. Jadinya, orderan juga kurang," jelas Nasruddin.
Modalnya cuma alat-alat sederhana. Dari tempat inilah perhiasan emas dibuat.
RIDWAN MARZUKI
.Kelapa Tiga
Emas selalu menjadi perhiasan yang diburu. Itu karena emas masih menjadi perhiasan yang paling bernilai. Di samping karena nilai estetikanya yang banyak memesona kaum perempuan, emas juga merupakan jenis logam yang memiliki tingkat keawetan yang baik.
TEtapi tidak semua perhiasan emas diproduksi oleh perusahaan besar. Sebagian emas yang dijual di pasaran merupakan hasil kerajinan tangan para perajin kecil industri rumah.
Seperti usaha kerajinan emas yang didirikan Nasruddin (24 tahun). Tanpa karyawan, pria yang tinggal di Jalan Kelapa Tiga ini menjalankan sendiri usaha kerajinan emasnya. Usahanya sendiri itu dimulai sejak setahun silam.
Nasruddin menuturkan, awalnya ia hanya ikut-ikut menjadi karyawan pada seorang perajin emas yang kebetulan masih tetangganya sendiri. Setelah enam tahun ikut dan merasa telah memiliki cukup pengetahuan tentang kerajinan emas dan memiliki modal, akhirnya ia berinisiatif untuk mendirikan usaha sendiri.
Pertama-tama yang dilakukannya adalah membeli seperangkat alat untuk memproduksi emas. Alat-alat tersebut seperti kompor dan las, tungku emas, penggiling, cetakan, solder, serta beberapa alat lainnya.
Dengan mengandalkan rumah sendiri sebagai tempat usaha, Nasruddin tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk sewa tempat. Ia memakai sebuah ruangan berukuran sekitar 2x3 meter di rumahnya. Di ruangan itulah ia menjalankan usaha kerajinan emasnya.
Perhiasan-perhiasan emas yang dibuat bukan milik sendiri, tetapi pesanan dari penjual emas. Biasanya pemilik toko emas memberi Nasruddin emas batangan untuk dibuatkan perhiasan. Ia hanya mengolah emas batangan tersebut, lalu mendapatkan komisi dari hasil pekerjaannya. Biasanya, setiap sepuluh gram perhiasan yang dibuat, ia mendapat komisi satu gram emas.
Hasil komisi inilah yang selanjutnya dijual kembali kepada pembeli emas. Nasruddin mengaku memiliki beberapa toko emas yang menjadi langganannya. Dari sanalah pasokan emas batangan didapatkan yang selajutnya diproses menjadi perhiasan oleh Nasruddin.
Menurutnya, menjadi perajin emas ada juga suka dukanya. "Sukanya, saya senang jika perhiasan telah selesai. Dukanya, kadang-kadang perhiasan sudah hampir selesai, tiba-tiba patah. Akhirnya harus dimulai lagi dari awal," tuturnya saat ditemui dirumahnya, Minggu malam, 7 Maret.
Mengenai penghasilan dari profesi ini, dirinya mengaku tidak menentu. "Tergantung orderan. Kalau lagi banyak, pendapatan juga lumayan. Tapi kalau kurang, pendapatan juga kurang. Kalau dirata-ratakan sekitar 2,5 juta perbulan," terangnya.
Harga emas juga berpengaruh terhadap orderan dari toko emas. Jika harga emas naik, orderannya menurun dan jika harga emas turun, orderannya meningkat. "Itu karena kalau emas naik, pembeli kurang. Jadinya, orderan juga kurang," jelas Nasruddin.
Nitro dan Perum Pegadaian Teken MoU
MAKASSAR--STIM Nitro dan Kanwil Utama VII Perum Pegadaian mendatangani MoU dalam bidang pengembangan pendidikan, Senin, 8 Maret. Acara penandatanganan digelar di Kampus STIM Nitro, Lantai II.
Penandatanganan diwakili oleh Dr Agus Arman SE MSi dari STIM Nitro dan Puryoto SH MM dari Kanwil Utama VII Perum Pegadaian. Acara dirangkaikan dengan penyerahan beasiswa kepada 18 mahasiswa STIM Nitro yang kurang mampu.
Menurut Puryoto, tujuan utama penandatanganan kerjasama tersebut adalah untuk meningkatakan sumber daya manusia khususnya Sulsel. "Selain itu, kerjasama ini adalah bagian dari implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)," terangnya. Tetapi, sedikit catatan yang diberikan Puryoto kepada para penerima beasiswa. Menurutnya, penerima beasiswa akan dievaluasi terkait prestasi yang didapatkan selama menjadi penerima beasiswa. "Jika prestasinya menurun, maka akan ada kebijakan tersendiri yang akan ditempuh," tambahnya. Intinya, lanjut dia, penerima beasiswa harus yang kurang mampu dan berprestasi.
Sementara itu, Agus Arman dalam sambutannya menyambut baik kerjasama ini. Apalagi menurutnya, STIM Nitro dan Perum Pegadaian sama-sama memiliki konsentrasi pada keuangan. "Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan kepercayaan dari Pegadaian. Bagi mahasiswa penerima beasiswa, tunjukkan rasa terima kasih kalian dalam bentuk (peningkatan, red) prestasi akademik," terangnya.
Hadir dalam penandatangan tersebut, manager operasi dan pengembangan Perum Pegadaian, Nasruddin Dali SE, Fungsional Program Bina Lingkungan Perum Pegadaian, Syamsu Madong, perwakilan Yayasan Pendidikan Fajar, Munjin Ashari SE MSi, serta beberapa dosen dan mahasiswa Nitro. (zuk)
Penandatanganan diwakili oleh Dr Agus Arman SE MSi dari STIM Nitro dan Puryoto SH MM dari Kanwil Utama VII Perum Pegadaian. Acara dirangkaikan dengan penyerahan beasiswa kepada 18 mahasiswa STIM Nitro yang kurang mampu.
Menurut Puryoto, tujuan utama penandatanganan kerjasama tersebut adalah untuk meningkatakan sumber daya manusia khususnya Sulsel. "Selain itu, kerjasama ini adalah bagian dari implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)," terangnya. Tetapi, sedikit catatan yang diberikan Puryoto kepada para penerima beasiswa. Menurutnya, penerima beasiswa akan dievaluasi terkait prestasi yang didapatkan selama menjadi penerima beasiswa. "Jika prestasinya menurun, maka akan ada kebijakan tersendiri yang akan ditempuh," tambahnya. Intinya, lanjut dia, penerima beasiswa harus yang kurang mampu dan berprestasi.
Sementara itu, Agus Arman dalam sambutannya menyambut baik kerjasama ini. Apalagi menurutnya, STIM Nitro dan Perum Pegadaian sama-sama memiliki konsentrasi pada keuangan. "Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan kepercayaan dari Pegadaian. Bagi mahasiswa penerima beasiswa, tunjukkan rasa terima kasih kalian dalam bentuk (peningkatan, red) prestasi akademik," terangnya.
Hadir dalam penandatangan tersebut, manager operasi dan pengembangan Perum Pegadaian, Nasruddin Dali SE, Fungsional Program Bina Lingkungan Perum Pegadaian, Syamsu Madong, perwakilan Yayasan Pendidikan Fajar, Munjin Ashari SE MSi, serta beberapa dosen dan mahasiswa Nitro. (zuk)
Hari ini, Kongres BEM PT NU
MAKASSAR--Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama (NU) se-Indonesia akan menggelar Kongres untuk memilih Persidium barunya, 9-14 Maret. Kongres akan dibuka oleh Ketua Pengurus Besar (PB) NU, Hasyim Muzadi, hari ini, di Asrama Haji Sudiang.
Kongres ini merupakan Kongres yang ke III, dan Makassar terpilih menjadi pelaksana. Sebelumnya kongres I dilaksanakan di Bandung tahun 2005 dan Kongres II di Semarang Tahun 2008.
Pembukaan Kongres akan diisi dengan seminar pendidikan selama dua hari. Hadir sebagai pembicara, anggota DPR RI dari Komisi X bidang pendidikan, Hanif Dzakiri, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi NU, Dr Nur Ahmad MA, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dan Bupati Morowali-Sulteng, Drs. Anwar Hafid.
Selain kongres dan seminar, peserta juga akan mengadakan wisata religi ke makam-makam tokoh Islam Sulsel dan Mesjid-mesjid bersejarah. Kegiatan tersebut masih dalam rangkaian Kongres BEM PT NU.
Peserta kongres berasal dari berbagai kota dan daerah se-Indonesia. Kongres akan menetukan tujuh koordinator wilayah BEM PT NU, yaitu Koordinator Indonesia Timur, Nusa Tenggara dan Bali, Sumatera dan Kalimantan, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta.
Juru bicara Nasional BEM PT NU, Muh Luhamul Amani mengungkapkan Kongres akan merumuskan rekomendasi menjelang Muktamar NU, 22-27 Maret mendatang. Rekomendasi tersebut berupa rekomendasi pendidikan dan kriteria calon Ketua PB NU berikutnya.
Sementara itu, salah seorang Presidium Nasional BEM PT NU, Erwansyah Riadi menjelaskan, kongres akan diarahkan pada perumusan model pendidikan ala kultur NU. "Kita juga akan mendorong percepatan pengembangan pendidikan untuk membangun PT NU," terangnya. (zuk)
Kongres ini merupakan Kongres yang ke III, dan Makassar terpilih menjadi pelaksana. Sebelumnya kongres I dilaksanakan di Bandung tahun 2005 dan Kongres II di Semarang Tahun 2008.
Pembukaan Kongres akan diisi dengan seminar pendidikan selama dua hari. Hadir sebagai pembicara, anggota DPR RI dari Komisi X bidang pendidikan, Hanif Dzakiri, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi NU, Dr Nur Ahmad MA, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dan Bupati Morowali-Sulteng, Drs. Anwar Hafid.
Selain kongres dan seminar, peserta juga akan mengadakan wisata religi ke makam-makam tokoh Islam Sulsel dan Mesjid-mesjid bersejarah. Kegiatan tersebut masih dalam rangkaian Kongres BEM PT NU.
Peserta kongres berasal dari berbagai kota dan daerah se-Indonesia. Kongres akan menetukan tujuh koordinator wilayah BEM PT NU, yaitu Koordinator Indonesia Timur, Nusa Tenggara dan Bali, Sumatera dan Kalimantan, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta.
Juru bicara Nasional BEM PT NU, Muh Luhamul Amani mengungkapkan Kongres akan merumuskan rekomendasi menjelang Muktamar NU, 22-27 Maret mendatang. Rekomendasi tersebut berupa rekomendasi pendidikan dan kriteria calon Ketua PB NU berikutnya.
Sementara itu, salah seorang Presidium Nasional BEM PT NU, Erwansyah Riadi menjelaskan, kongres akan diarahkan pada perumusan model pendidikan ala kultur NU. "Kita juga akan mendorong percepatan pengembangan pendidikan untuk membangun PT NU," terangnya. (zuk)
Langganan:
Postingan (Atom)