OLEH RIDWAN MARZUKI
MAKASSAR -- Warga Kelurahan Pattunuang Kecamatan Wajo menggiatkan pembersihan dan penghijauan. Berbagai langkah dilakukan sebagai bentuk praksis keseriusan mengikuti Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Salah satunya seperti terlihat, Rabu, 23 Juni, warga bergotong royong membersihkan jalan dan membuat keranjang sampah rumah tangga.
Ketua Rukun Warga (RW) I Kelurahan Pattunuang, Muhammad Usmar Fikardi, mengoordinasi langsung pembuatan keranjang sampah. Keranjang tersebut berasal dari ember-ember cat bekas ukuran 25 kilogram dan jeriken air bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Benda-benda tersebut kemudian dibersihkan lalu disemprot cat sehingga terlihat indah.
Di Pattunuang, RW yang masuk dalam MGC 2010 adalah RW I. RW ini terdiri atas empat rukun tetangga (RT), yaitu RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04. Proses pembenahan lingkungan dikoordinasi langsung oleh ketua RT masing-masing bekerja sama dengan fasilitator lingkungan RW I, Rusli, atau biasa dipanggil Ulli. RT andalan, antara lain RT 01, Rt 02, dan RT 03. Ketua RT 01 bernama M Ilyas Idris, RT 02, Amrullah, dan RT 03, Muslimin.
Bersama dengan kader lingkungan yang ada di wilayah ini, Usmar, Rusli, Ilyas, Amrullah, serta Muslimin, bahu-membahu menata lingkungan mereka. Penghijauan disemarakkan. Padahal, wilayah RW I terbilang luas karena dikelilingi oleh beberapa jalan lorong. Jalan-jalan lorong inilah yang dihijaukan warga dengan berbagai jenis tanaman bunga.
Lurah Pattunuang, Harun Rani, juga terlihat terlihat di wilayah itu, saat Fajar dan motivator MGC 2010, Dwi Cahya R melakukan pemantauan. Harun terlihat akrab dengan ibu-ibu kader lingkungan dan anak-anak di situ.
"Partisipasi warga begitu besar jika lurah turun langsung. Itu motivasi langsung bagi warga," kata Usmar, memuji lurahnya.
Menurut Harun, tingkat partisipasi warganya dalam program MGC 2010 ini cukup besar. Hal itu, katanya, bisa dilihat oleh banyaknya perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan semenjak ikut dalam even ini. "Di sini kepedulian lingkungan warga sangat besar," ujar dia.
Lebih jauh, kata Harun, warga di wilayah ini memiliki karakteristik tersendiri. Mereka tidak mau bekerja jika langsung diperintahkan.
"Di sini tidak mau pakai sistem komando. Setiap program yang akan dijalankan harus dimusyawarahkan dulu. Jadi dilakukan step by step, tidak bisa langsung main perintah," ungkap Harun, alumni SMA Negeri 4 Makassar angkatan 1992. (ridwan)
Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
TANGGA SERIBU. Salah satu tantangan bagi petualang gua adalah tangga seribu undakan yang harus dilewati sebelum akhirnya sampai di Gua Sum...
-
Dok.Fajar MAKASSAR--Universitas Fajar (Unifa) dan Harian Fajar menandatangani kesepakatan pengembangan entrepreneur di Sulsel. Utamanya ke...
-
CERIA. Anak-anak sekolah menggunakan hari libur untuk berenang dan bermain di kolam renang ini. Salah satu kegiatan positif bagi pelajar,...
-
NURHADI/FAJAR MAKIN BERSIH. Kartini, warga RT A dan RT B Lorong 20, Kelurahan La'latang, Tallo, sementara menyapu di lokasi peserta MGC...
-
MENELUSURI JEJAK MANUSIA PURBA SULSEL EVOLUSI manusia dan peradabannya di Sulsel begitu panjang. Soppeng menjadi daerah pertama didi...
-
MAKASSAR--Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar zikir akbar dan doa untuk Palestina, Jumat, 11 Juni. Acara zikir akbar dan doa ini d ...
-
Menguak Eksotisme Alam Maros Pedalaman KABUPATEN Maros tak hanya memiliki satu air terjun (bantimurung). Nun jauh di pedalaman Ma...
-
Ini Detail Arti Emo Emoji sangat efektif digunakan untuk menegaskan perasaan dan ekspresi ketika “mengatakan” sesuatu di aplikasi pesan in...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
-
Dok.YUS ULTAH. Suasana di depan Pena Mart, lantai satu Fajar Graha Pena, Minggu, 9 Mei. MAKASSAR -- Puluhan anak-anak dan remaja ambil b...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar