Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Jumat, 28 Mei 2010

Wong Solo Group Sasar Indonesia Timur

MAKASSAR--Rumah Makan (RM) Ayam Bakar Wong Solo kembali melebarkan sayap bisnisnya. Kali ini akan fokus menyasar market di kawasan timur Indonesia. Tetapi untuk ekspansi ini, bukan hanya ayam bakar yang dikembangkan, melainkan beberapa masakan varian baru tetapi tidak digabung dengan RM Ayam Bakar Wong Solo.

Pendiri dan pemilik RM Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo mengungkapkan hal tersebut saat berkunjung ke Fajar, Jumat malam, 28 Mei. Menurutnya, kawasan timur Indonesia cukup prospektif dalam mengembangkan usaha rumah makan. "Makassar perlu alternatif makanan lain. Perlu ada pilihan makan lainnya. Secara ekonomi, di sini cukup bagus dan prospektif," ujarnya.

Untuk pelebaran sayap bisnis kali ini, RM Ayam Bakar Wong Solo akan menggunakan beberapa brand atau jenis makanan baru. Seperti Iga Bakar Mas Giri, Mi Kocok Bandung Mang Uji, Mi Jogja Pak Karso, Steak Kaki Lima, dan Mi Ayam Jamur Medan. Semua jenis makanan tersebut akan didirikan secara terpisah dari RM Ayam Bakar Wong Solo.

Rencananya, untuk wilayah Makassar, Puspo Wardoyo terlebih dahulu akan membuka Iga Bakar Mas Giri. Hal itu, katanya, mengingat orang Makassar kecenderungannya menyantap daging iga. "Insya Allah dalam waktu dekat kita akan buka Iga Bakar di sini. Kira-kira bulan ini," imbuhnya.

Seluruh jenis makanan tersebut, lanjut Puspo Wardoyo, berada di bawah bendera RM Ayam Bakar Wong Solo, atau Wong Solo Group. Jika Iga Bakar Mas Giri ini dibuka, sedikitnya 25 tenaga kerja dibutuhkan.

Soal maraknya aksi demonstrasi dan citra Makassar yang identik dengan anarkisme, Puspo, menganggap jika hal itu hanya karena pencitraan media. Makasar, katanya, sengaja dibuat sebagai kota demo oleh media dalam bentuk blow up oleh media. "Di mana-mana sebetulnya sama, ada demo. Bukan cuma di Makassar. Lagi pula makanan tidak ada hubungannya dengan kekerasan," imbuhnya.

Terkait enggannya investor masuk ke Sulsel, bagi Puspo sendiri tidak ada masalah. Selama ini, katanya, aksi demontrasi sebetulnya terjadi di seluruh Indonesia. Jadi menurutnya, aksi demonstrasi adalah hal yang wajar. "Kebetulan media membangun image tentang Makassar. Kecuali jika terjadi penghancuran perusahaan, baru investor boleh takut masuk ke Makassar," imbuhnya.

RM Ayam Bakar Wong Solo Makassar menurut Puspo, merupakan yang terbesar kedua setelah RM Ayam Bakar Wong Solo Medan. Juga masuk menjadi salah satu dari 10 besar yang beromzet terbanyak. "Pertumbuhan di Makssar memang bagus," katanya.

Puspo juga menjelaskan jika bisnisnya di RM Ayam Bakar Wong Solo dikelola dengan sistem dan managemen Islami. Salah satu bentuk aplikasinya adalah pengeluaran 10 persen dari laba untuk kepentingan fisabilillah. Misalnya untuk panti asuhan, anak yatim, fakir miskin, dan lainnya.(zuk)

Mahasiswa Kecam Mahasiswa

Dok.Fajar

MARAKNYA tawuran antar mahasiswa di dalam kampus disesalkan banyak kalangan. Bukan cuma masyarakat luar kampus, tetapi para mahasiswa pun sudah merasa muak dengan tawuran mahasiswa. Betapa tidak, itu akan merugikan mahasiswa sendiri, termasuk yang tidak pernah terlibat tawuran.

Apalagi, sudah seringkali terjadi, hanya karena persolan sepele, bentrok massif dua kelompok dalam kampus terjadi. Sebuah ironi jika dikaitkan dengan Tri Darma perguruan tinggi.
Mahasiswa, sesuai konsep Tri Darma, seharusnya melakukan kegiatan ilmiah dan intelektual. Melakukan kerja-kerja akademik. Nyatanya, mereka justru berperilaku ala penghuni rimba raya; menyelesaikan sesuatu dengan kekerasan, bukan dengan otak dan pikir.

Bahtiar Ali Rambangeng, mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menilai, aksi tawuran yang marak terjadi justru akan berbalik merugikan gerakan mahasiswa. Bentrok atau tawuran mencederai gerakan suci yang selama ini diusung mahasiswa.
"Tawuran adalah bentuk premanisme di kampus. Dampaknya akan memperburuk citra mahasiswa," tegasnya, Jumat, 28 Mei.

Tapi, kata dia, mahasiswa tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Sebab, menurut dia, beberapa pihak lain terlibat dalam masalah tawuran ini. Seperti sistem dan aturan yang dikembangkan institusi kampus yang cenderung mengarah kepada pendisiplinan absolut mahasiswa. Akhirnya, karena merasa tertekan, mahasiswa kian beringas.

Pendisiplinan itu, ujar Bahtiar, berupa banyaknya aturan yang membelenggu kebebasan berekspresi mahasiswa dalam kampus. Terjadi pembatasan ruang berkreativitas bagi mahasiswa. Bisa berupa pengaturan jadwal masuk kampus pada jam-jam tertentu saja dan hal lainnya.
"Tidak ada atau sangat minimnya ruang apresiasi mahasiswa sehingga dengan mudah melahirkan gesekan antar mahasiswa dalam kampus," imbuh mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Makassar ini.

Oleh karena itu, lanjutnya, para aktivis kampus sudah saatnya membangun pendekatan baru dalam mereduksi tawuran tersebut. Mahasiswa harus membangun kultur intelektual atau kultur akademik. Upaya ini setidaknya akan meminimalisasi adanya semangat ashabiah atau semagat berkelompok alias spirit kesukuan. Ini akan mendorong afiliasi semua sekat dalam kampus.

"Mahasiswa mengalami degradasi moral. Tradisi yang bisa membangkitkan kesadaran kritis mahasiswa juga tidak ada. Tidak ada upaya progresif dalam kampus. Oleh karena itu perlu adanya inisiatif untuk membangkitkan tradisi ilmiah dan intelektual untuk melawan tradisi anarkisme atau tradisi barbarian," ungkap Bahtiar.

Untuk menyelesaikan persoalan tawuran mahasiswa, tidak harus menggunakan pendekatan struktural kampus. Semakin diberi sanksi kepada pelaku tawuran, maka mahasiswa akan semakin berontak. "Mahasiswa itu tidak bisa ditekan. Jadi jangan menggunakan pendekatan struktural. Lebih efektif menggunakan pendekatan kultural, misalnya membuatkan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas dan kecakapan mahasiswa," ujar dia.

Selain itu, rembuk bersama juga dinilai penting dan jangan melibatkan kalangan eksekutif mahasiswa saja. Mengintensifkan kegiatan-kegiatan antar mahasiswa juga dinilai efektif untuk meningkatkan hubungan emosional sesama mahasiswa. "Kegiatan seperti inilah yang akan mengurangi konflik antar mahasiswa," pungkas Bahtiar.

Hal senada diungkapkan Arga, mahasiswa Fakultas Sospol Unismuh. Menurutnya, tawuran terjadi karena mahasiswa tidak mampu mengelola konflik di internal mereka. "Ketidakmampuan mengelola konflik mengakibatkan gampangnya bentrok terjadi. Kalau ada persoalan, dengan gampangnya mereka main labrak tanpa menganalisis pokok persoalan yang sesungguhnya," ujar dia.

Hanya saja, berbeda dengan Bahtiar, menurutnya, sanksi tegas harus diberikan kepada pelaku tawuran. "Kalau sudah diberi peringatan, lantas masih begitu, maka sanksi sudah harus diberikan," tandasnya.

Tawuran mahasiswa juga menimbulkan dampak bagi mahasiswi. Mereka menjadi was-was setiap kali masuk kampus. Seperti yang dialami Salmi, mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNM. Ia menjadi ketakutan setiap kali terjadi bentrokan antar mahasiswa. Ia harus cepat-cepat pulang dari kampus walau kuliahnya belum selesai jika bentrok pecah. Tak jarang, ia terjebak dalam drama perang dua kubu mahasiswa.

Alfirawati Bakri, mahasiswa FBS UNM lainnya pun beranggapan sama. Menurutnya, setiap kali ada masalah, mahasiswa mestinya menggunakan otak bukan emosinya. (*)

Pradaksina kepada Sang Buddha

TAWAKKAL/FAJAR
RITUAL. Jemaah Buddhis menggelar sembahyang pada peringatan Waisak, Jumat, 28 Mei.




OLEH RIDWAN-YUKEMI

MAKASSAR -- Sejak pagi kemarin, ribuan Buddhis memadati Jalan Sulawesi untuk merayakan Waisak yang jatuh tepat Jumat, 28 Mei. Meski sama-sama memperingati Waisak, tiga kelenteng di sepanjang Jalan Sulawesi punya cara yang berbeda.

Di Kelenteng Kwan-Kong, mulai pagi hari para pengurus menaikkan panji (bendera, red) Buddhis. Kemudian jemaah kelenteng melakukan tiga kali putaran searah jarum jam. Dimulai dari lantai satu hingga ke lantai lima. Mereka juga mengelilingi halaman kelenteng.

Ritual tersebut dinamakan pradaksina. Saat pradaksina, jemaah memberikan puji-pujian akan kebesaran Buddha sebagai guru dan pelindung umat.
"Pradaksina kita lakukan sebagai penghormatan kepada Buddha dengan mengelilingi tempat suci sambil berdoa," kata Wakil Ketua DPD Walubi Sulsel, Pdt Hasdy.

Setelah pradaksina, kemudian dilanjutkan dengan upacara ritual pujabakti dipimpin Biksu Appamatto. "Di sini kami sama-sama berdoa dan sembahyang kemudian mendengarkan ceramah dari Biksu Appamatto," lanjut Hasdy.
Di lantai satu Kelenteng Kwan-Kong, jemaah memenuhi ruang untuk membakar dupa dan lilin.

Hal serupa juga dilakukan jemaah Kelenteng Xian Ma. Kesibukan membakar dupa dan lilin terekam di lantai satu. Perayaan berpusat di lantai lima kelenteng Xian Ma. Pengurus, tim sembahyang, dan ratusan Buddhis melakukan ritual pemandian patung Buddha.

"Siapapun bisa memandikan patung Budha. Hal tersebut kita lakukan sebagai proses penyucian diri," ucap Ketua Panitia Hari Waisak Kelenteng Xian Ma, Ichwan Njiolah.

Di Vihara Ibu Agung Bahari, kesibukan terlihat sejak pukul tujuh hingga sepuluh. Seluruh umat mengikuti ritual tersebut. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga ikut berdoa. (*)

Selamat Hari Raya Waisak

MAKASSAR – Umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak 2254 BE/2010, Jumat, 28 Mei, hari ini. Kemarin, vihara-vihara yang ada di Makassar melakukan persiapan khusus menyambut momen tahunan tersebut.

Seperti terlihat di Vihara Sasanadipa, Jalan Sungai Poso. Aneka umbul-umbul tampak menghiasi sisi luar bangunan vihara. Umbul-umbul tersebut beraneka warna. Seperti merah, putih, biru, dan kuning.

Beberapa spanduk ucapan selamat juga terlihat terpampang di lantai dua vihara. Spanduk tersebut dipajang di bagian timur dan selatan bangunan vihara. Spanduk-spanduk tersebut bertuliskan: Semoga Semua Makhluk Berbahagia dan Dengan Kedamaian akan Membawa Kebahagiaan Sejati.

Seorang berumur paruh baya bernama Bur terlihat sedang memanjat di sisi luar bangunan vihara. Ia sedang mengganti lampu-lampu yang ada di vihara tersebut. "Setiap mau waisak, saya cek semua lampu-lampu. Saya ganti kalau ada yang rusak," kata Bur.

Di dalam halaman Vihara Sasanadipa terdapat dua buah bendera yang di tancapkan di bagian selatan gedung vihara. Tembok luar vihara dan juga pagarnya terlihat baru saja dicat karena warnanya sangat cerah. Pagar tembok dicat warna putih, sedangkan pagar yang terbuat dari jeruji besi menggunakan cat warna cokelat.
"Vihara itu baru-baru selesai dicat," kata Sabil, pengayuh becak yang mangkal di depan Vihara Sasanadipa.

Vihara Girinaga di Jalan Gunung Salahutu juga terlihat berbenah. Ketua Vihara Girinaga, Roy Ruslim, terlihat memimpin langsung anggotanya melakukan pembenahan dan pembersihan area vihara.

Demikian halnya terlihat di Vihara Vimalakirti di Jalan Sungai Cendana. Pengurus vihara, Suzanna, sedang mempersiapkan dekorasi panggung upacara. Menurut Suzanna, kegiatan prawaisak biasanya diisi dengan kegiatan social. Semisal penanaman pohon dan donor darah. (zuk)

Eksistensi Buddhis Makassar

*****/FAJAR
RITUAL. Aktivitas Buddhis di salah satu vihara di Makassar. Hari ini, Buddhis merayakan Waisak.



*Tebarkan Cinta dengan Semangat Vaisakha

MANUSIA disatukan oleh cinta. Ini pula misi Sidharta Gautama; menebarkan kasih sayang.

RIDWAN MARZUKI
Makassar

HARI ini para Buddhis merayakan Waisak. Dalam Bahasa Sansekerta disebut Vaisakha. Hari raya ini, berdasarkan kalender Buddhis, biasanya jatuh bertepatan dengan bulan Mei. Namun kadang-kadang juga jatuh pada akhir April atau awal Juni.

Bagi di kalangan Buddhis, Waisak biasa juga disebut dengan Trisuci Waisak. Itu dimaksudkan bahwa pada Hari Waisak terjadi tiga peristiwa penting; kelahiran, tercapainya pencerahan sempurna, dan wafatnya Buddha Gautama atau biasa juga disebut Pangeran Sidhartha Gautama.
Tiga kejadian tersebut, yakni kelahiran, pencerahan, dan kematian Sang Buddha terjadi pada hari yang sama ketika bulan purnama di bulan Waisak.

Bila melihat keberadaan Buddhis di Makassar, secara kualitatif terus mengalami perkembangan. Itu bisa diukur dengan kian banyaknya biksu atau guru spiritual Buddhis di metropolitan ini.

Salah seorang tokoh Buddhis Makassar, Yonggris, menjelaskan, umat Buddha sejatinya tidak memedulikan persoalan kuantitas. "Kuantitas (umat Buddha Makassar, red) kita tidak terlalu pedulikan. Yang kita usahakan, bagaimana yang ada sekarang ini bisa lebih baik," ujar Yonggris, Kamis, 27 Mei.

Saat ini, populasi Buddhis di Sulsel antara 40 ribu hingga 50 ribu jiwa. Tersebar di beberapa kabupaten/kota. Seperti Palopo, Wajo, Bone, Takalar, dan Makssar. Populasi terbanyak ada di Makassar, sekira 35 ribu jiwa.

Khusus Buddhis di Makassar, keberadaan mereka juga terbilang plural. Ada beberapa aliran dalam agama tersebut. Asal penganutnya juga bermacam-macam, misalnya Jawa dan Tionghoa.

Tetapi menurut Yonggris, perbedaan tersebut bukan menjadi alat pemecah. Justru itu dimaknai sebagai hal yang terjadi secara natural, yaitu kehendak alam.
"Meskipun latar belakang berbeda-beda, tetapi kita disatukan oleh nilai-nilai, seperti nilai kebaktian atau darma. Jadi nilai darma itulah yang menyatukan nilai-nilai dalam kehidupan. Itulah yang menyatukan kita," papar Yonggris.

Buddhis, lanjut Yonggris, tidak pernah mengganggu penganut agama lain. Termasuk keberadaan vihara-vihara tidak pernah mengusik umat lain di metropolitan ini. Malah, kehadiran Buddhis selalu mengusung misi sosial di lingkungan di sekitarnya.

Kunci untuk menjaga persatuan, bukan hanya sesama Buddhis tetapi ke sesama manusia. Menurut Yonggris, cuma satu kuncinya, yaitu cinta. Cinta inilah yang menyatukan semua manusia. (*)

Seribu Entrepreneur dari Universitas Fajar

BANGSA ideal jika di dalamnya terdapat sekira dua hingga empat persen entrepreneur. Sebab, perputaran roda ekonomi dalam suatu negara sangat dipengaruhi kuantitas orang atau badan yang bergerak pada ranah entrepreneurship.
Tidak bisa dipungkiri, kehadiran para entrepreneur akan menjadi lokomotif perekonomian. Baik dalam skala lokal, nasional, hingga internasional.

Mengacu pada aspek idealis dan peran strategis entrepreneur dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat, maka Universitas Fajar (Unifa) merespon tuntutan itu. Rektor Unifa, Prof Halide menjelaskan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya memang memiliki visi dan misi untuk pengembangan entrepreneur.
"Unifa merupakan pusat pengembangan entrepreneur di kawasan timur Indonesia," ujarnya, Rabu, 26 Mei.

Menurut Halide, seluruh unit pendidikan dalam lingkup Fajar Group, diharuskan menghasilkan alumni yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Unifa, lanjut dia, akan mengantarkan alumninya untuk menjadi entrepreneur.

Halide mengalkulasi, jumlah penduduk Indonesia dengan kuantitas ideal entrepreneur yang ada. Menurutnya, jika asumsi populasi penduduk Indonesia saat ini sekira 200 juta jiwa, maka idealnya harus ada empat hingga delapan juta entrepreneur. Demikian juga halnya jika di Sulsel terdapat populasi penduduk sekira tujuh juta jiwa, maka idealnya mesti ada entrepreneur antara 14 ribu hingga 28 ribu orang.

Dengan begitu, maka saat ini, Sulsel masih sangat kekurangan entrepreneur.Mestinya, lanjut Halide, seluruh lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi mengambil bagian untuk menciptakan tenaga-tenaga entrepreneur. Jika saat ini terdapat 200-an perguruan tinggi di Sulsel, maka setiap perguruan tinggi berkewajiban menciptakan antara 700 hingga 1.400 alumni entrepreneur.

Hanya saja, hingga saat ini, perguruan tinggi yang ada belum semuanya mampu memproduksi sarjana entrepreneur. Kuantitas alumni perguruan tinggi tidak berbanding lurus dengan terciptanya lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, imbuh Halide, Unifa memfokuskan diri untuk menghasilkan luaran yang berjiwa entrepreneur.

"Karena perguruan tinggi tidak bisa menghasilkan banyak entrepreneur, maka kita fokusnya ke sana, menghasilkan 1.000 entrepreneur," ujar Halide.

Lebih jauh, lanjutnya, seluruh mahasiswa Unifa dipersiapkan untuk menjadi entrepreneur. Jika sudah menyelesaikan pendidikan di Unifa, maka alumni tersebut akan menciptakan lapangan pekerjaan.

"Kita baru merasa puas jika seorang alumni bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, dan bukan sebagai pencari kerja atau job seeker tetapi menjadi pencipta lapangan pekerjaan atau job creator," jelasnya.

Oleh karena itu, untuk memenuhi minimnya entrepreneur di Sulsel, Unifa lalu merumuskan program 1.000 entrepreneur. Saat ini, berbagai usaha telah dilakukan untuk menggiatkan dan merealisasikan program ini. Menurut Halide, Unifa sedang berupaya memenuhi tuntutan kurangnya entrepreneur di Sulsel.

Deputi Rektor I Unifa, Dr Muhammad Akbar MSi menjelaskan, program Unifa ciptakan 1.000 entrepreneur baru merupakan tahapan awal. Menurutnya, jika program ini berjalan lancar, maka akan dilanjutkan dengan program 1.000 entrepreneur tahap ke dua, dan seterusnya. (*)

Unifa Bentuk Inkubator Entrepreneur

MAKASSAR--Sebagai sebuah kampus yang mengusung visi kampus entrepreneurship atau entrepreneur university, maka Unifa memproyeksikan diri sebagai pusat pengembangan entrepreneur. Salah satu langkah untuk menjembatani kebutuhan kurangnya entrepreneur di Sulsel adalah pembentukan inkubator bisnis.

Saat ini inkubator tersebut sudah terbentuk. Bebeapa hari ke depan, hal tersebut akan diluncurkan. Inkubator itu disebut dengan entrepreneur centre Unifa. Inkubator meruapakan sebuah lembaga yang akan memproduksi tenaga-tenaga entrepreneur. Dari inkubator inilah diharapkan munculnya 1.000 entrepreneur sebagai tahap awal program yang akan segera diluncurkan ini.

Kepala Biro Kemahasiswaan Unifa, Muchlis Hasan SE MSi, menjelaskan, inkubator bisnis atau entrepreneur centre Unifa ini berfungsi sebagai sebuah sistem yang akan memproses dan menciptakan entrepreneur baru. Di dalam inkubator tersebut, tidak hanya mahasiswa yang diterima tetapi semua orang yang ingin mendapatkan pelatihan entrepreneur.

Memang di dalam entrepreneur centre Unifa, terdapat beberapa tahapan untuk menjadi entrepreneur. "Ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Misalnya pendidikan, pelatihan, dan pengembangan. Kita juga memfasilitasi calon entrepreneur untuk mendapatkan sumber-sumber pendanaan" ujar Muchlis.

Ada beberapa fungsi lain dari entrepreneur centre Unifa. Di antaranya memberikan layanan penelitian dan pengembangan kegiatan ekonomi, utamanya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi. Selain itu, inkubator ini juga memberikan layanan monitoring, evaluasi, pembinaan,dan pendampingan kepada calon entrepreneur.

Secara teknis, entrepreneur centre Unifa juga berfungsi teknik dan konsultasi manajemen bisnis, seperti keuangan, pemasaran, akuntansi, dan manajemen umum. Ini bertujuan untuk meningkatkan manajerial calon wirausahawan atau entrepreneur. Juga melalukan konsultasi berkelanjutan terhadap entrepreneur.

"Saat ini ini kita sudah lengkapi perlengkapan (yang berkaitan dengan entrepreneur, red). Sudah ada penjajakan dengan pemerintah Kota Makassar. Kita dipercayakan melaksanakan program pelatihan busines plan. Termasuk cara membuat proposal untuk akses permodalan," ujarnya.

Muhammad Akbar mengharapakan agar program 1.000 entrepreneur ini mendapat dukungan dari semua pihak utamanya pemerintah. Program ini meruapakan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Menurut akbar, program ini untuk Sulsel. Selanjutnya akan ditularkan dan dikembangkan ke daerah lain, kemudian dikembangakan dalam skala Indonesia Timur. (zuk)

Penilaian Masih Berjalan

MAKASSAR -- Seluruh rukun warga (RW) di semua kelurahan di Makassar diimbau terus membenahi lingkungan masing-masing. Sebab proses penilaian masih dilakukan tim Makassar Green and Clean (MGC) 2010.

Hal tersebut dikemukakan salah seorang motivator MGC, Muhammad Jaya, Rabu, 26 Mei. Menurut Jaya, hingga saat ini, belum diputuskan kelurahan yang masuk 100 besar kelurahan terbaik. Rencananya, tim MGC akan menetapkan dan memfinalisasi 100 kelurahan terbaik pada Senin, 31 Mei mendatang.

"Saat ini kami (motivator MGC, red) masih melakukan pendataan. Setelah semua motivator mengumpulkan datanya, baru kita urut kembali untuk menentukan 100 besar kelurahan terbaik," ujar Jaya.

Ada beberapa hal yang menjadi sasaran pendataan oleh tim MGC 2010. Semuanya berkaitan dengan pengelolaan sampah dan pengembangan lingkungan, khususnya penghijauan. Secara umum, penilaian yang dilakukan menyangkut pengelolaan dan pemilahan sampah, daur ulang sampah, kreatifitas warga, kondisi fisik lingkungan, dan sistem administrasi lingkungan.

Di samping mendata lingkungan dan infrastruktur pengeloaan sampah yang dimiliki kelurahan, tim MGC juga masih melakukan sosialisasi pengelolaan lingkungan. "Motivator masih melakukan sosialisasi dan edukasi lingkungan kepada masyarakat. Sosialisasi ini akan terus kami lakukan," kata Jaya. (zuk)

Dari Festival Religius Fajar Flexi Muslim

Yus.Fajar

*Lewat Seni, Kembangkan Syiar Islam

Kegiatan seni bernuansa islami kerap masih sulit menandingi even-even bertajuk pop dan modern. Festival Religius Fajar Flexi Muslim digelar salah satunya untuk menjawab mengembangkan syiar Islam.


Laporan RIDWAN MARZUKI
Makassar

Pukul 22.30 pengumuman itu dibacakan. Momen yang sangat mendebarkan bagi seluruh peserta yang ikut berkompetisi dalam even bertajuk Festival Religius Fajar Flexi Muslim itu.

Seorang perempuan muda bernama Firdani Faizal Dian akhirnya terpilih sebagai pemenang pada grand final yang digelar di Studio Utama Fajar TV, malam tadi. Firdani berhasil menyisihkan rekan-rekannya untuk kategori menyanyi tingkat dewasa.
Firdani yang malam tadi melantunkan lagu Takkan Berpaling Darimu berhak mendapatkan hadiah utama berupa umrah ke tanah suci setelah dewan juri memutuskan nilianya paling tinggi di antara peserta lainnya. Mengenakan busana muslim biru tua dipadu dengan kerudung warna keemasan bermotif kotak-kotak dan kembang, ia tampil meyakinkan komentator dan dewan juri potlot.

"Saya sungguh sangat berbahagia dan senang bisa menang malam ini. Terima kasih kepada kedua orang tuaku, keluarga, dan seluruh pendukung yang telah mendukung saya. Alhamdulillah, ini berkat ketekunanku berlatih selama ini dengan baik dan tentunya mengatur pola istirahat," terang Firdani dengan mata berkaca-kaca sesaat setelah penobatan dirinya menjadi pemenang.

Selain hadiah umrah, Firdani juga mendapatkan uang tunai Rp 4 juta ditambah voucher dan piala.
Sebelumnya, perempuan asal Makassar ini pernah beberapa kali meraih juara pada beberapa even. Di antaranya juara I lomba lagu religi Fajar Tahun 2008, dan juara II Lomba Bintang Radio Fajar Tahun 2010 ini.

Juara II diraih Ardiansyah dengan lagu Dengan Nafasmu, dan Juara III diraih Syamsul Jufri dengan judul lagu Kebesaranmu. Ketiga orang inilah yang menjadi finalis Festival Religius Fajar Flexi Muslim kategori dewasa.

Ada tiga jenis lomba dalam even ini. Yaitu musabaqah tilawatil quran (MTQ), lomba ceramah, dan menyanyi. Kategorinya pun ada dua, yakni kategori A (remaja) untuk usia 10-16 tahun, dan kategori B (dewasa) untuk usia 17-30 tahun.
Untuk kategori remaja, khususnya lomba menyanyi, juara I diraih Ismi dari MTs Model Makassar dengan lagu Takkan Berpaling Darimu. Ia mendapat aplaus panjang dari penonton yang hadir memadati Studio Utama Fajar TV. Juara II diraih Febri Andani dengan lagu Doa dan Harapanku. Dan juara III, A Ika Putri dengan judul lagu Takkan Berpaling Darimu.

Sedangkan untuk kategori ceramah atau dai, juara I diraih Muh Syahrul Ramli asal SMP Negeri 1 Pallangga, Gowa, disusul Ilham, dan juara III diraih Zulaeha Misrayani. Lalu untuk lomba MTQ, juara I diraih Ilfi Zakiah dari Palopo, disusul juara II oleh Muh Wutawalli, dan juara III diraih Siti Aisyah.

Ketua panitia Festival Religius Fajar Flexi Muslim, Firdaus Nur, menjelaskan, kegiatan ini merupakan puncak acara setelah sebelumnya dilakukan audisi dan seleksi. Yang masuk di grand final adalah mereka yang sudah melewati tahapan tersebut di berbagai daerah di Sulselbar. "Audisi dilaksanakan di lima wilayah, yaitu Bone, Bulukumba, Parepare, Makassar, dan Polmas," ujarnya.
Even ini dihadiri Direktur Utama Harian Fajar, H Syamsu Nur, Manager Telkom Flexi, I Ketut Arnawa, Wakil Direktur Pemasaran Harian Fajar, Abd Haliq, para orang tua dan pendukung peserta. (zuk)

ThinkPad X200, Laptop Tahan Banting dan Air

MAKASSAR--Satu lagi terobosan teknologi mutakhir diluncurkan oleh Lenovo. Kali ini Lenovo melalui ThinkPad-nya meluncurkan laptop seri X200. Laptop ini diklaim sebagai produk teranyar dari Lenovo.

Lenovo menyebutnya sebagai teknologi ThinkVantage. Yaitu teknologi terbaru yang dimiliki oleh laptop untuk melakukan recovery sistem apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada laptop, misalnya terserang virus atau terjadi hang tiba-tiba. Dengan teknologi ini, semua sistem dan data akan terlindungi dengan sempurna.

Laptop ini memang memiliki tombol ThinkVantage di bagian ujung atas keybord. Menurut Kuncoro, penjaga stand ThinkPad Exclusive Store, Karebosi Link, dengan adanya teknologi tersebut, laptop tidak harus diinstalasi ulang jika terserang virus. "Jika ada kerusakan sistem, ThinkVantage akan mengembalikan sistem ke posisi awal, selama sistem operasi masih original," ujar dia, Selasa, 25 Mei.

Ada tiga opsi yang akan muncul ketika sistem akan direcovery. Di antaranya, mengembalikan seluruh sistem menjadi sistem awal atau setting-an pabrik. Atau mengembalikan sistem operasi Windows dan program aplikasinya yang telah di-back up. Atau pun mengembalikan seluruh isi hard disk, termasuk yang sudah di-back up.

Laptop ini juga dijagokan oleh Lenovo karena tahan banting. Sistem tidak akan terganggu jika hanya terjadi guncangan ataupun benturan yang tidak begitu parah. Malah, Lenovo berani menggaransi varian selama setahun. Termasuk garansi berlaku jika terjatuh. "Andai terjatuh dan mengalami kerusakan, maka kami akan ganti. Garansi juga diberlakukan meskipun laptop rusak karena terjatuh," imbuh Kuncoro.

Selain itu, ThinkPad X200 juga diklaim anti air. Berdasarkan simulasi yang diberikan kuncoro, laptop ini tetap beroperasi walau sudah tertumpahi air. ThinkPad X200 termasuk tipe laptop yang enteng. Berat sekira 1,5 kg, dan monitor 12 inchi. Sudah menggunakan prosesor Core 2 Duo P8700. "Pokoknya seri 8.000-an, itu yang terbaru saat ini," tandasnya.

ThinkPad X200 juga dilengkapi dengan tombol trackpoint di tengah-tengah keyboard. Sejenis trackball jika handphone. Tombol ini berfungsi sebagai tombol navigator kursor. Bedanya dengan tombol touchpad seperti yang ada pada laptop-laptop konvensional, yaitu bisa berfungsi sama baiknya ketika tangan basah dan kotor.

Untuk baterai, ThinkPad X200 menggunakan 6-cell Li-ion, yang mampu bertahan antara empat hingga lima jam saat operasi. Laptop ini ditawarkan dengan harga Rp 12,5 juta. Cuma, laptop ini tidak dilengkapi dengan DVD internal. Tetapi DVD eksternal akan diberikan gratis jika membeli produk ini. Hanya saja saat ini, untuk mendapatkan laptop ini, pembeli harus memesan atau inden terlebih dulu karena tidak dijual secara lansung. (zuk)

Kelurahan Labuang Baji Target 20 Besar

MAKASSAR--Kelurahan Labuang Baji Kecamatan Mamajang optimis akan lolos masuk 50 besar kelurahan terbaik dalam ajang Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Hal tersebut diungkapkan oleh Lurah Labuang Baji, Hidayat JM, Selasa, 25 Mei kemarin.

Menurutnya, pembenahan lingkungan seperti penghijauan berupa penanaman pohon dan kembang di taman-taman sudah berjalan. Selain itu, kelurahan ini juga sudah menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis Takakura. Takakura adalah model pengelolaan sampah basah menjadi pupuk organik alias kompos. "Jangankan 50 besar, bahkan 20 besar pun kami optimis lolos," ujar Hidayat.

Hidayat juga mengaku sudah melaksanakan program daur ulang sampah kering. Malah di kantornya saat ini tedapat aneka jenis pot bunga hasil pengolahan dari barang-barang bekas. Seperti kaleng cat, botol plastik mineral, dan ban bekas. "Sudah ada kelompok masyarakat saya yang bisa membuat kreasi dari barang-barang bekas. Kita sudah produksi pot, murni kreasi warga kami," kata dia.

Ada bebrapa macam tipe pot bunga yang berhasil dibuat oleh kader lingkungan di kelurahan ini. Surahma, fasilitator MGC 2010 Kelurahan Labuang Baji mengatakan, hasil kreasi kadernya berupa pot aneka jenis sejauh ini belum untuk dipasarkan. Penggunaannya masih terbatas pada skala rumah tangga. "Produk ini (pot dari botol plastik dan kaleng cat bekas, red) adalah murni buatan kami. Kalau ada yang ditemukan di luar, itu belajar dari sini," ujarnya.

Kemarin Tim MGC 2010 yang dipimpin salah seorang motivator, Heri Fujianto, mengunjungi kelurahan ini dalam rangka mengobservasi infrastruktur pengeloaan sampah dan penghijauan. Mereka juga memberi arahan kepada fasilitator dan kader lingkungannya. "Kita juga berharap seluruh rukun warga (RW) membuat laporan progres lingkungannya. Kalau itu tidak ada, kita tidak bisa turun," ujarnya.

Menurut Heri, seluruh RW sudah harus masuk semua laporan progress wilayahnya dalam pekan ini. Selain Kelurahan Labuang Baji, tim ini juga mengunjungi Kelurahan Sambung Jawa, Tamparang Keke, Mamajang Dalam, Bonto Biraeng, Mamajang Luar, Mandala, Maricaya Selatan, dan Bonto Lebang. (zuk)

Gerakan Hemat Air di Mallimongan

MAKASSAR--Kelurahan Mallimongan Kecamatan Wajo menjadi tujuan roadshow ketiga gerakan penghematan, pendayagunaan ulang, dan pelestarian air (3P), Selasa, 25 Mei. Sebelumnya roadshow telah dilaksanakan di Kelurahan Pandang Kecamatan Panakkukang dan Kelurahan Maricaya Selatan Kecamatan Mamajang.

Gerakan hemat air ini bekerjasama antara Yayasan Peduli Negeri, Pemerintah Kota Makassar, dan Unilever. Kegiatan ini lebih dikenal dengan gerakan hemat air, molto sekali bilas.

Hadir dalam acara roadshow antara lain Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kusaiyyeng sekaligus membuka kegiatan roadshow tersebut. Hadir pula Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Rahmi Supomo Guntur, Ketua Yayasan Peduli Negeri, Saharuddin Ridwan, dan dari Unilever, Moch Johan Wahjoedi, Camat Wajo, HM Mario Said, beserta seluruh lurah se-Kecamatan Wajo.

Dalam sambutannya, Kusaiyyeng menjelaskan pentingnya menghemat air. Menurutnya, sejak 2005 lalu, beberapa kota besar di Indonesia mengalami krisis air bersih. Di Makassar pun menurutnya, diprediksi akan mengalami hal serupa jika masyarakat tidak memulai berhemat penggunaan air. "Gerakan hemat air sudah saatnya dilakukan," ujar dia.

Sedangkan menurut Saharuddin, kegiatan roadshow kali ini berbeda dengan roadshow sebelumnya. "Kalau dibandingkan dengan roadshow sebelumnya, roadshow kali ini yang paling semarak," ujarnya.

Kegiatan roadshow diisi dengan Tari Gandrang Bulo oleh santri TPA An Nur. Juga ada yel-yel sekali bilas dengan molto dari ibu-ibu majlis taklim Kelurahan Mallimongan, dan pertunjukan drama. (zuk)

Mahasiswa Sadari, Tutup Jalan Langgar HAM

MAKASSAR--Kota Makassar memang identik dengan demonstrasi. Tiada hari tanpa demonstrasi yang mewarnai metropolitan ini. Mulai dari aksi dengan mengangkat isu lokal, nasional, hingga internasional. Beragam isu menjadi pemicu aksi demonstrasi mahasiswa Makassar.

Tidak tepat jika sepenuhnya melekatkan kekerasan dalam aksi demonstrasi mahasiswa Makassar. Menurut mereka, setiap kali aksi, mereka tak pernah memiliki niat untuk melakukan kekerasan atau yang biasa disebut dengan aksi anarkis. Termasuk aksi demonstrasi menutup jalan, mereka juga sudah mulai melakukan redefenisi tafsir terhadap "keyakinan" tersebut. Bahwa setiap kali aksi tidak harus tutup jalan, apalagi anarkis.

Aktivis mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI), Sapri, mengakui jika aksi dilakukan setelah pintu dialog sudah tertutup. Atau jika pemerintah seolah-olah acuh terhadap tuntutan yang mahasiswa suarakan. "Biasanya isu yang kita usung tidak mencuat kalau tidak aksi. Atau isu kita tidak direspon jika tidak aksi," ujar mahasiswa Fakultas Hukum ini, Senin, 24 Mei.

Aksi demostrasi, lanjut Sapri, merupakan bentuk kontrol mahasiswa kepada pemerintah. Apalagi jika kebijakan pemerintah tidak sejalan dengan kepentingan rakyat, utamanya masyarakat kalangan bawah. Soal aksi demontrasi yang sering bikin macet lalu lintas, menurut Sapri, hal itu mesti dilihat sebagai konsekuensi dari kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat kecil. "Sebagian masyarakat mengeluh, tetapi masyarakat lainnya di belakang mereka yang mengeluh yang menjadi korban kebijakan pemerintah," imbuh Sapri.

Tetapi Sapri juga kurang sepakat jika setiap kali aksi mahasiswa tutup jalan. Menurutnya, tidak semua aksi harus dengan tutup jalan. Kalaupun ada aksi tutup jalan, lanjutnya, tidak akan berlangsung lama alias hanya sebentar. "Kita juga tahu tentang HAM. Tutup jalan adalah melanggar HAM. Karena fasilitas jalan bukan hanya milik mahasiswa, tetapi masyarakat umum juga," terang Sang Jenderal Lapangan aksi demonstrasi.

Sejalan dengan Sapri, Asriadi, aktivis Universitas 45 juga menilai perlunya memformulasi gerakan mahasiswa yang baru. Yaitu gerakan yang lebih memunculkan simpati masyarakat. "Persoalan kemacetan dan aksi tutup jalan, itu sudah kami sadari. Ke depan kita akan cari konsep gerakan alternatif," ujar Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sospol ini.

Asriadi mengungkapkan, aksi yang dilakukannya biasanya lebih efektif dalam bentuk demonstrasi. Walaupun ia menyadari banyak cara lain semisal perang opini atau diskusi. Demostrasi ia lakukan karena pemerintah tidak memperhatikan rakyat. Selain itu, pemerintah hanya memilih kepentingan golongan atau kalangan tertentu.

Aksi demonstrasi yang dilakukan Asriadi dominan mengangkat isu nasional. Ia mengaku kurang tertarik dengan isu lokal apalagi ia tegabung dalam Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Politik (Ilmispi). Jadi kecenderungan aksinya mengusung isu yang seragam dengan daerah-daerah lainnya se-Indonesia. (zuk)

Unifa-Wintec Jajaki Kerja Sama di Bidang Pendidikan


AD/FAJAR
BERKUNJUNG. Direktur Utama PT Media Fajar H. Syamsu Nur saat menerima kunjungan Anthony M. Raman Naikan dan Dr Jan Roodt dari Wintec New Zealand di ruang direksi Harian Fajar, Graha Pena Makassar, Senin 24 Mei.

* Segera Teken MoU, Siapkan Program Sertifikasi

MAKASSAR -- Universitas Fajar (Unifa) dan Waikato Institute of Technology (Wintec) New Zealand akan menandatangani memorandum of understanding (MoU) dalam bidang pendidikan. Pembicaraan dan penjajakan awal telah dilakukan, Senin, 24 Mei, di kantor Harian Fajar, Graha Pena Makassar.

Dalam pembicaraan untuk menjajaki peluang kerja sama tersebut, pihak Unifa dan Wintec sepakat akan melaksanakan program sertifikasi kepada tenaga kerja yang merupakan alumni perguruan tinggi, utamanya untuk tenaga keperawatan dan kebidanan.

Selain itu, kedua lembaga tersebut juga akan menjajaki kerja sama di bidang lain yang sinkron dengan kapasitas masing-masing.

Dari Wintec, hadir Director Quality and Academic Unit Wintec, Jan Roodt, Consultant-South East Asia Projects International Centre, Anthony M. Raman, dan Otteman Hidayat. Dari Unifa, hadir antara lain Ketua Yayasan Pendidian Fajar (YPF) H. Syamsu Nur, Sekretaris YPF, Muliadi Hamid, Rektor Unifa Prof Halide, Deputi Rektor I Unifa Dr Muhammad Akbar MSi, Deputi Rektor II Unifa Ridwan Arif, Sekretaris Rektor Unifa, Hatta Alwi, dan Ketua Yayasan Kemanusiaan Fajar Munjin S. Asy'ari.

Para alumni perguruan tinggi akan diberi pendidikan lanjutan atau short course untuk meningkatkan kualitas mereka. Menurut Otteman, saat ini permintaan pasar, utamanya tenaga perawat begitu besar. Hanya saja output keperawatan dan kebidanan Indonesia masih belum bersaing, utamanya dalam penguasaan Bahasa Inggris. "Kelemahan kita (di Indonesia, red) di kualitas. Kalau sudah berkualitas, order pasti akan meningkat," ujarnya.

Otteman menambahkan, selama ini pelatihan yang diberikan kepada perawat dan bidan tidak bisa berbicara banyak. "Pelatihan-pelatihan hanya menghabiskan uang, hasilnya tidak ada," ungkap dia.

Anthony M. Raman menjelaskan, selain fokus mengembangkan kebidanan dan keperawatan, Wintec juga mengembangkan peternakan, pertanian, teknik, pemasaran, manajemen, dan keuangan. Hal ini katanya bisa dilakukan kerja sama dengan Unifa. Menurutnya, Wintec lebih fokus kepada penguatan teknis pengaplikasian. "Kebanyakan kursus kita adalah untuk aplikasi. Kita bukan hanya institusi pendidikan, tetapi juga melaksanakan training. Alasan kita masuk ke Indonesia adalah karena Indonesia berkembang pesat," jelasnya.

Sementara Jan Roodt, menjelaskan, Wintec ke Indonesia untuk menambah relasi baru dalam bidang pendidikan dan mensupport alumni perguruan tinggi yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena keterbatasan skill, utamanya perawan dan bidan. Para alumni perguruan tinggi tersebut, lanjutnya, akan mendapatkan double degree. Yaitu ijazah dari perguruan tinggi dalam negeri dan ijazah atau sertifikat internasional dari Wintec.

Sambut Baik

Rektor Unifa, Prof Halide, menyambut baik penjajakan kerja sama ini. Ia mengharapkan secepatnya dibuatkan MoU. "Sertifikasi internasional cukup dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Training itu memang perlu, karena kalau tidak ada, tenaga kerja kita kurang berkualitas," ungkapnya.

Unifa, lanjut Halide, menginginkan semua alumninya bekerja. "Prinsip kami di Unifa, tidak mau menghasilkan alumni yang tidak bekerja. Karena kalau tidak bekerja, artinya berdosa. Makanya sertifikasi internasional itu penting agar alumni bisa bekerja di mana-mana karena kualitasnya," terang Prof Halide.

Deputi Rektor I Unifa, Dr Muhammad Akbar MSi, menjelaskan, kerja sama dilakukan dengan Wintec karena di New Zealand perkembangan teknologi cukup pesat. Akbar juga optimis penandatanganan MoU akan segera terealisasi. "Kita segera akan buat MoU. Setelah pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan hal-hal teknis. Setelah itu, kita akan adakan workshop. Jadi penjajakan sudah selesai," ungkapnya. (zuk)

Mito 302T, Smart and TV Phone



MAKASSAR--Setelah sebelumnya meluncurkan berbagai varian hand phone (HP), kini Mito kembali meluncurkan tipe terbaru, yaitu Mito 302T. HP jenis ini sudah ada di Makassar sejak beberapa hari lalu.

Beberapa stand penjualan HP di Karebosi Link mengaku sudah menjual produk ini. "Ini (Mito 302T, red) yang terbaru. Masuk ke Makassar baru beberapa hari yang lalu," ujar Ida, pejaga Techno Phone, Senin, 24 Mei.

Menurut Ida, varian terbaru Mito ini terbilang laris. Demikian saat standnya dikunjungi, HP tipe ini sudah kehabisan stok. "HP ini relatif laris. Di sini stoknya sudah habis. Jadi tentunya baru mau pesan lagi," imbuhnya.

HP ini mengusung konsep smart phone. Fasilitas yang dimilikinya terbilang lengkap dan cenderung mengikuti segmen mobilitas manusia. Selain fasilitas internet seperti opera mini, WAP, E-Buddy, dan facebook, HP ini juga dilengkapi dengan pemutar televisi atau TV tuner. Terdapat antena kecil di sisi kiri atas. Untuk facebook sendiri, tedapat satu tombol khusus untuk masuk mengakses situs jejaring sosial tersebut. HP ini juga diklaim memiliki kualitas audio yang jernih serta visual yang terang dengan layar LCD 2.0.

Tombolnya juga terdesain lebih nyaman. Dibuat kasat agar tidak licin saat dipakai. Selain itu, ada juga kamera di sisi belakang. Walaupun masih menggunakan kamera VGA, tetapi kualitasnya, terang Ida, sama halnya dengan kamera digital 1,3 megapixel. Di sisi kamera tersebut terdapat cermin yang bisa digunakan untuk mengukur objek yang akan diambil gambarnya, utamanya gambar diri.

Fasilitas lainnya, terdapat aplikasi java, MP3, MP4, radio FM, dual camera, dan dual cards atau dual GSM. Juga ada fasilitas video recording, video chating, dan games. HP yang akrab disebut "Hape Sang Master" ini memiliki tombol navigasi berbentuk bulat. Kapasitas memori phone book mencapai 500 nomor. HP ini ditawarkan dengan harga antara Rp 750 ribu hingga Rp 850 ribu. (zuk)

Nur Aliah Wisudawan Terbaik UMI



Universitas MUslim Indonesia (UMI) kembali mewisuda mahasiswanya, Sabtu, 22 Mei. Prosesi wisuda digelar di Auditorium Al Jibra, Kampus II UMI, Jalan Urip Sumiharjo. Sebanyak 1.045 mahasiswa diwisuda dari berbagai macam fakultas dan jurusan dalam lingkup UMI.

Para wisudawan tersebut berasal dari dua macam jenjang studi, yaitu jenjang S1 dan S2. Untuk S1, terdiri atas Fakultas Sastra, Agama Islam, Ekonomi, Teknik, Hukum, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Pertanian, Teknologi Industri, Ilmu Komputer, Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Farmasi. Sedang jenjang S2, meliputi, Magister Manajemen, Hukum, Pengkajian Islam, dan Akuntansi.

Untuk jenjang S1, status wisudawan terbaik diraih oleh Nur Aliah dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Mahasiswa angkatan 2006 ini meraih indeks prestasi kumulatif (IPK), 3,89. Untuk jenjang S2, diraih oleh Munawar dari Magister Manajemen dan Fakhruddin Muhammad Satu dari Magister Hukum dengan IPK masing-masing 4.00.

Alumni terbaik fakultas di antaranya, Nuzul Hirdayana dari Fakultas Sastra dengan IPK 3,88. Ahmad Affandy Nurdin dari Fakultas Teknik, IPK 3,52, Siti Subaedah dari Fakultas Agama, IPK 3,70, dan Nurul Ariesta dari Fakultas Hukum, IPK 3,76. Selanjutnya Arif Budiman dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPK 3,77, Andi Ita Nurlianti Noho dari Fakultas Pertanian, IPK 3,77, dan Asmulyani Nahnuo dari Fakultas Teknologi Industri, IPK 3,69.

Kemudian Lutfi Budi Imawan dari Fakultas Ilmu Komputer, IPK 3,63, Alfiah, Fakultas Kedokteran, IPK 3,83, Suryani Iskandar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, IPK 3,83, dan Syafruddin dari Fakultas farmasi, IPK 3.30. Untuk jenjang S2, ada Lalu Khotibul Umam dari Magister Pengkajian Islam, IPK 3,87 dan Abidin Bengnga, dari Magister Akuntansi, IPK 3,87.

Dalam sambutannya, Rektor UMI, Prof Dr H Muh Nasir Hamzah MSi mengatakan, alumni UMI telah mencapai puluhan ribu. Mereka sudah tersebar ke seluruh nusantara hingga ke luar negeri. Dengan berbagai disiplin ilmu, para alumni tersebut telah banyak memberi sumbangsih untuk bangsa. "Merupakan kebanggan bagi kami, keluarga besar UMI," ujar dia yang didampingi oleh seluruh pembantu rektor UMI.

Pada wisuda angkatan I ini, hadir juga Koorditaor Kopertis Wilayah IX yang diwakili oleh sekretaris pelaksana, Drs H Ibrahim. Menurutnya, di UMI terdapat 45 program studi dan seluruhnya telah diakui oleh pemerintah karena telah terakreditasi. "Ini berarti daya saing UMI telah diakui," pungkasnya. (zuk)

W Cafe Sajikan Menu untuk Orang Sakit

MAKASSAR--Rumah makan berkonsep cafe akhirnya hadir di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo (WH). Tepatnya, di Private Care Center. Kemarin, Minggu, 23 Mei, W Cafe resmi diluncurkan oleh isteri Rektor Unhas, Andi Rusanti didampingi oleh Direktur Umum RS WH, Drg Nurshanty Sapada.

Pemilik W Cafe, Petrus Yalim menjelaskan, W Cafe meruapak singkatan dari Wahidin Cafe. Yaitu kafe yang dikhususkan buat RS WH. Hal ini dalam rangka memenuhi tuntutan perlunya tempat makan yang nyaman dan representatif di rumah sakit tersebut.

Menurut Petrus, ide awal munculkan W Cafe adalah karena adanya konsepsi untuk menjadikan rumah sakit seperti hotel. Dengan begitu, rumah sakit akan menjadi tempat yang sangat nyaman bagi orang yang sakit. "Kita harapkan, orang sakit yang masuk ke sini tidak merasa sakit. Secara psikologis, rumah sakit yang mirip hotel membantu pengobatan orang yang sakit," ujarnya.

Petrus menjelaskan, konsep rumah makan dalam bentuk kafe sengaja dibuat agar orang yang masuk merasa rileks dan bersantai. "Jadi perawat, dokter, atau keluarga pasien bisa nongkrong di sini jika lagi capek dan suntuk," imbuh dia.

Selain itu, W Cafe ini didirikan untuk menjawab kebutuhan tempat makan, khususnya di bagian utara metropolitan ini. Menurutnya, pangsa pasarnya relatif bagus ke depan karena rumah makan berbasis kafe untuk kelas menengah ke atas belum begitu banyak di wilayah itu. Selain itu, kafe ini juga dilengkapi dengan wi-fi atau hot spot gratis.

Aneka makanan dan minuman disediakan di kafe ini. Menurut chief W Cafe, M Ridwan, untuk minuman, tersedia aneka macam soft drink dalam dan luar negeri. Sementara untuk makanan, aneka menu juga disediakan. Seperti continental food, oriental food, dan Indonesian food.

Semua menu dirancang khusus yang memiliki gizi yang seimbang, sehat, serta steril. Untuk orang yang sakit, W Cafe juga menyediakan menu khusus. "Kita akan sediakan masakan khusus untuk orang sakit, seperti bubur," imbuh Petrus.

Selama seminggu ke depan, W Cafe akan menggratiskan seluruh makanan dan minuman kepada karyawan, perawat, dan dokter yang bertugas di RS WH. (zuk)

Seluruh Kelurahan Berpeluang Masuk 50 Besar

MAKASSAR--Tim motivator Makassar Green and Clean (MGC) 2010 belum menetapkan secara defenitif 100 besar kelurahan terbaik. Hasil yang ada saat ini belum difinalisasi oleh tim karena masih memberi peluang yang sama kepada semua kelurahan.

Project Officer MGC 2010, Saharuddin Ridwan, menjelaskan, meskipun sudah ada pengelompokan tahaf awal dari kelurahan peringkat satu sampai 143, tetapi hal itu masih bisa berubah. Kelurahan yang berada pada urutan 101-143. masih memilki peluang besar untuk menggeser 100 besar yang sudah ada saat ini.

Tim motivator MGC 2010 memberi toleransi kesempatan selama seminggu kepada kelurahan yang tidak masuk 100 besar. "Kita beri kesempatan selama seminggu. Kita berharap mereka melakukan pembenahan lingkungan," ujar motivator MGC 2010, Muhammad Jaya, Jumat, 21 Mei.

Kelurahan yang masuk peringkat 101-143 tersebut antara lain, Parang Layang, Tamangapa, Baji, Bontoala, Rappocini, Bulogading, Maradekaya, Bangkala, Panambungan, Bulurokeng, Kampung Buyang, Pa'batang, Bara-baraya, Paropo, Maccini Gusung, Ujung Tanah, Barana, Bonto Rannu, Maradekaya, dan Parangloe.

Selanjutnya Kelurahan Maloku, Tompobalang, Tamalabba, Mallimongan Baru, Totaka, Gunung Sari, Bonto Makkio, Bunga Ejaya, Pattingaloang, Kapasa, Bara-baraya, Sawerigading, Lae-lae, Bira, Sinrijala, Daya, Parangtambung, Tabaringan, Camba Berua, Pulau Barang Lompo, Pisang Utara, dan Bungaeja Beru, serta Pisang Selatan. (zuk)

Upaya Meloloskan Warga Tidak Mampu di SNMPTN

JUM/FAJAR
PUKUL GENDANG. Andi Muallim memukul gendang tanda dimulainya bimbingan gratis di Gedung MULO, Kamis, 20 Mei.



*Membidik Peningkatan Kualitas Pendidikan

MUNGKIN, inilah kali pertama sebuah pemerintah provinsi menggelar bimbingan gratis. Tujuannya, meloloskan warga tidak mampu di SNMPTN tahun ini.

Laporan RIDWAN MARZUKI
Gedung MULO

SELEKSI Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN) diprediksi berlangsung sangat ketat. Berbagai upaya dilakukan orang tua siswa. Para calon peserta pun berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan diri menghadapi UMPTN.

Salah satu persiapan yang selama ini dianggap adalah melalui jenjang bimbingan belajar. Apalagi, sudah cukup lembaga bimbingan belajar (LBB) hadir di kota ini.

Hanya saja, tidak semua calon peserta SNMPTN bisa menikmati proses seperti ini. Biayanya mahal. Warga tidak mampu hanya bisa gigit jari.

Namun, itu dulu. Kemarin, Kamis, 20 Mei, sekira 300-an alumni sekolah menengah atas (SMA) mengikuti bimbingan gratis. Mereka berasal dari berbagai kabupaten/kota di provinsi ini. Mereka mewakili daerah masing-masing.

Bimbingan belajar gratis ini dibuka Sekretaris Provinsi Sulsel, Andi Muallim. Menurut Muallim, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian pemprov dalam mengembangkan pendidikan di Sulsel. Selain itu, salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini.

Bimbingan belajar gratis tadi memang sepenuhnya didanai Pemprov Sulsel. Dalam pelaksanaannya, pemprov bekerja sama Adhyaksa Supporting House dan LBB Gajahmada.

Direktur LBB Gajahmada, Yusuf Ismail, menjelaskan, para peserta mendapat aneka pembekalan dalam menghadapi SNMPTN. “Jadi yang ikut hanya mereka yang mau lanjut ke perguruan tinggi saja,” ujar Yusuf Ismail.

Gajahmada akan memberi pembekalan terkait dengan soal-soal UMPTN. Ada tujuh jenis pelajaran yang akan diberikan kepada peserta. Ada pembekalan khusus untuk jurusan ilmu pengetahuan alam, demikian pula untuk ilmu pengetahuan sosial.
Untuk jurusan IPA, pelajarannya meliputi matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, kimia, biologi, dan tes potensi akademik. Untuk IPS meliputi matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, ekonomi, geografi, sejarah, dan TPA.

Setelah mengikuti kegiatan ini, lanjut Yusuf, peserta akan diarahkan untuk memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan dasarnya. Bimbingan gratis ini berlangsung 12 hari. Setiap hari, para peserta dibagi tiga kelompok; pagi, siang, dan sore. (*)

Sosialisasi ke Kalukuang Didominasi Kaum Ibu

MAKASSAR--Proses seleksi menuju 100 besar kelurahan tebaik telah dilakukan oleh tim Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Sekarang, tim MGC 2010 memasuki tahapan sosialisasi ke kelurahan-kelurahan yang masuk ke dalam 100 besar kelurahan terbaik.

Salah satu kelurahan yang menjadi sasaran awal sosialisasi adalah Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo. Sosialisasi tersebut dilakukan oleh tim motivator MGC 2010 yang dipimpin oleh Chairil Wibowo.

Sosialisasi digelar di pelataran Kantor Lurah Kalukuang, Jalan Petta Punggawa, Rabu, 19 Mei. Tim 2010 diterima langsung oleh Lurah Kalukuang, Iswanto. Manurut Iswanto, kedatangan tim ini sudah dinantikan oleh warganya.

Iswanto menjelaskan, tahun ini ia mendaftarkan tiga rukun warga (RW) berkompetisi dalam MGC 2010. "Saya daftar tiga RW. Yaitu RW I, II, dan IV. Penghijauan sudah mulai berkembang, walau belum merata. Tapi yang di lorong-lorong sudah bagus. Hanya saja, sampah belum dikelola dengan baik," ujar Iswanto.

Dalam sosialiasi ini, peserta yang dodominasi kaum ibu-ibu, diberi penyuluhan tentang pengolahan sampah dan pengelolaan lingkungan. Di samping itu, peserta sosialisasi juga diberi penjelasan mengenai MGC.

Salah seorang fasilitator kelurahan Kalukuang dari Andi Nuraini, menjelaskan, jika kader lingkungannya didominasi oleh perempuan karena merekalah yang sehari-hari berhadapan dengan sampah. "Apalagi soal taman hijau dan bunga-bungaan kan identik dngan perempuan," tambah dia.(zuk)

Unifa-Fajar Kerja Sama Ciptakan Entrepreneur

Dok.Fajar

MAKASSAR--Universitas Fajar (Unifa) dan Harian Fajar menandatangani kesepakatan pengembangan entrepreneur di Sulsel. Utamanya kerjasama menunjang pelaksanaan inkubator bisnis melalui Entrepreneur Center Unifa. Acara penandatanganan naskah memorandum of understanding (MoU) digelar di Studio Mini Harian Fajar, Kamis, 20 Mei.

Penandatanganan dilakukan oleh Rektor Unifa, Prof Halide dan Pemimpin Redaksi Harian Fajar, Sukriansyah S Latief. Hadir dalam acara penandatanganan tersebut, antara lain Deputi Rektor I Unifa, Muhammad Akbar, Kepala Biro Kemahasiswaan Muchlis Hasan, dan Koordinator Peliputan Harian Fajar, Ruslan Ramli.

Sukriansyah menyambut positif kerja sama ini. "Kita akan bekerja sama dengan Unifa yang berkaitan dengan entrepreneur. Kita berharap, semoga ini bisa berkembang," ujar dia.

Menurut Halide, MoU ini salah satu upaya dalam mencapai program Unifa, yaitu mencetak 1.000 entrepreneur untuk Sulsel. "Unifa adalah pusat pengembangan entrepreneur di Kawasan Indonesia Timur," katanya.

Kelahiran entrepreneur-entrepreneur muda, kata Halide, akan menjadi problem solver bagi masalah perekonomian di Sulsel. Apalagi Sulsel masih butuh sekian banyak entrepreneur.

"Entrepreneur itu mampu mengatasi masalah-masalah apapun yang dihadapi. Kalau tidak ada entrepreneur dalam suatu bangsa, bangsa tersebut tidak bisa membangun dengan baik," tambahnya.

Halide menilai entrepreneur sebagai akar dari pembangunan suatu bangsa. Program 1.000 entrepreneur digagas oleh Unifa untuk membantu Pemerintah Provinsi Sulsel. Tetapi di lain sisi, pemerintah juga diimbau agar berpartisipasi aktif dalam program ini.

Muchlis juga menaruh harapan besar terhadap kerja sama ini. Secepatnya, kata dia, program ini akan dikembangkan dalam berbagai bentuk yang berkaitan dengan pengembangan program 1.000 entrepreneur.(zuk)

Drainase Veteran-Bandang Banyak Tumpahan Oli



MAKASSAR--Keberadaan bengkel-bengkel di sepanjang Jalan Veteran dan Jalan Bandang disinyalir menjadi biang kerok banyaknya tumpahan oli ke dalam saluran air atau drainase. Seperti terlihat, Jumat, 21 Mei kemarin. Di beberapa titik, khususnya di Jalan Bandang, terlihat begitu banyak tumpahan oli di saluran air.

Seperti terlihat di depan Bengkel Sinar Alam Motor, tampak tumpahan oli di depan toko itu. Marzuki, pemilik bengkel, mengakui jika tumpahan tersebut tidak disengaja. Marzuki mengatakan, tumpahan oli tersebut dilakukan oleh karyawannya yang mengganti oli shockbreaker.

"Saya minta maaf, Pak. Oli itu dibuang oleh karyawan saya saat saya sedang di Singapura. Itu hanya oli penggantian shockbreaker. Mungkin ia tidak sengaja. Tidak mungkin saya membuang oli ke got. Saya pilih menampungnya dan menjualnya Rp 180 ribu per drum," ungkap dia.

Hal yang sama diutarakan pemilik Bengkel Sinar Metro Motor, Hendra, di Jalan Veteran Utara. Hendra mengatakan, selama ini oli bekasnya tidak pernah ia buang ke got, melainkan ditampung dalam wadah, yaitu drum. "Oli bekas ditampung untuk digunakan kembali, seperti untuk melumasi rantai kendaraan," kata dia.

Selain itu menurut Hendra, oli yang sudah ditampung tersebut biasanya dijual kembali. "Kita tidak pernah membuang oli ke got. Lebih baik ditampung. Kan bisa difungsikan, kenapa harus dibuang percuma," tandasnya.

Hanya saja, di sisi kiri bengkel Sinar Metro Motor terdapat ceceran oli. Tepatnya di sebelah utara bangunan bengkel, di Lorong Latimojong I.

Ceceran oli di saluran air juga terlihat di depan Bengkel Permaisuri Ban. Tetapi pihak bengkel menolak dikatakan membuang oli bekas ke dalam got tersebut. Asisten Manager Permaisuri Ban, Mirah, mengatakan, oli yang ada di depan bengkelnya adalah oli kotoran bekas cuci tangan para pekerja bengkel. "Oli (yang ada di got, red) itu bekas cuci tangan. Juga hasil pencucian saringan oli kendaraan," kata dia.

Selama ini kata Mirah, biasanya customer yang mengganti oli di bengkelnya membawa pulang oli bekasnya. Kalau tidak dibawa pulang, menurutnya, oli tersebut ditampung lalu ada yang mengambilnya khusus.

Lokasi paling banyak tumpahan oli terdapat di ujung barat Jalan Bandang IX yang berbatasan langsung dengan Jalan Bandang. Saluran air di jalan tersebut terlihat tumpahan oli yang begitu pekat. Jalan ini berdempetan langsung dengan Bengkel Catur Putra Harmonis, persis di samping kiri bengkel.

Pantauan Fajar di sepanjang Jalan Bandang menuju arah selatan, saluran air tidak begitu jelas terlihat. Itu karena saluran air tersebut tertutupi oleh tembok. Bahkan mulai dari ujung barat Jalan Bandang IX hingga XII, tidak ditemukan satu celah pun untuk melihat langsung ke dasar saluran air. Semuanya tertutup tembok atau cor.

Memang, beberapa pemilik bengkel dan toko alat kendaraan membantah jika mereka menumpahkan oli bekas ke dalam got atau selokan air. Meskipun pada kenyataannya, terdapat beberapa titik luberan oli di saluran air sepanjang Jalan Veteran dan Jalan Bandang sesuai hasil pantauan Fajar, Jumat, 21 Mei. (zuk)

Calon Mahasiswa IPDN Jalani Psikotes

Adi/Fajar

MAKASSAR--Para calon mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menjalani tes psikologi atau psikotes di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Makassar, Kamis, 20 Mei.

Psikotes diikuti oleh 200-an calon mahasiswa dari yang berasal dari 24 kabupaten/kota se-Provinsi Sulsel. Sesuai jadwal, psikotes ini akan digelar selama lima hari, yaitu 20-24 Mei. Hanya saja, panitia kemungkinan hanya akan menggelarnya selama empat hari saja.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Karier, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Sulsel, Drs H Muhammad Yaqin Abady menjelaskan terbatasnya jumlah tim penguji. "Karena terbatasnya penguji, kemungkinan tes hanya dilaksanakan empat hari, mulai hari ini sampai Minggu," kata dia.

Menurut Yaqin, untuk psikotes ini, tim pengujinya hanya tujuh orang. Mereka berasal dari Dinas Psikologi Angkatan Darat, Bandung. Setiap penguji meng-handle satu ruangan. Tes berlangsung sejak pagi hingga siang hari. Lokasi tes terlihat dijaga oleh beberapa orang polisi dan pegawai BKD Sulsel.

Psikotes calon mahasiswa IPDN ini menggunakan tujuh ruangan. Setiap ruangan dibatasi hanya 32 peserta tes. Jumlah total pendaftar IPDN Sulsel mencapai 973 orang. Hanya saja, kata Yaqin, sekira 70 orang lainnya sudah mengundurkan diri.

Rencananya, setelah psikotes ini, para peserta selanjutnya akan mengikuti tes kesahatan dan tes kesamaptaan. Hanya saja, Yaqin belum memastikan jadwal pelaksanaan kedua jenis tersebut. "Saya belum tahu jadwalnya. Tetapi mungkin pimpinan sudah buat jadwal untuk itu," kata dia.

Setelah peserta dinyatakan lulus nanti, selanjutnya mereka akan menjalani tes tertulis pada 4 Agustus mendatang. Lalu dikirim di Jatinangor, Sumedang. Mereka masih akan menjalani tes lanjutan di sana. (zuk)

Warga Menanti Tim Sosialisasi

PROSES seleksi menuju 100 besar kelurahan terbaik telah dilakukan Tim Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Saat ini, Tim MGC 2010 memasuki tahapan sosialisasi ke 100 kelurahan terbaik.
    Salah satu kelurahan yang menjadi sasaran awal sosialisasi adalah Kalukuang, Tallo. Sosialisasi dilakukan tim motivator MGC 2010 dipimpin Chairil Wibowo.

    Pelaksanaan sosialisasi dipusatkan di pelataran Kantor Lurah Kalukuang, Jalan Petta Punggawa. Tim MGC 2010 diterima Lurah Kalukuang, Iswanto. Manurut Iswanto, kedatangan tim ini sudah dinantikan warga setempat.

    Iswanto menjelaskan, tahun ini ia mendaftarkan tiga rukun warga (RW) berkompetisi pada MGC 2010. "Saya daftar tiga RW. Yaitu RW I, II, dan IV. Penghijauan sudah mulai berkembang, walau belum merata. Tapi yang di lorong-lorong sudah bagus. Hanya saja, sampah belum dikelola dengan baik," ujar Iswanto, kemarin.
    Dalam sosialiasi ini, peserta didominasi ibu rumah tangga. Mereka mendapat penyuluhan pengolahan sampah dan pengelolaan lingkungan. Di samping itu, peserta sosialisasi juga diberi penjelasan mengenai MGC.
 (zuk)

Komunikasi Unhas Cetak Fotografer Muda

Yus/Fajar

MAKASSAR--Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi Unhas menggelar pameran fotografi keliling, Rabu, 19 Mei. Pameran tersebut di lakukan dengan cara berkeliling mengitari Kampus Unhas.

Sekira 70-an mahasiswa ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mahasiswa tersebut sedang mengikuti final test salah satu mata kuliah di jurusan Komunikasi, yaitu fotografi.

Menurut dosen pembimbing mahasiswa, Alem Febri Sonni, kegiatan pameran sambil mengelilingi kampus merupakan terobosan baru. Sebelumnya, tugas final mahasiswa pada mata kuliah fotografi hanya menggelar pameran foto dengan cara dipajang. Tetapi kali ini berbeda. Setiap mahasiswa diwajibkan mengantungkan dua foto di badannya kemudian berjalan mengelilingi kampus.

"Memamerkan foto sambil jalan dengan menggantung foto di badan baru kali dilaksanakan. Biasanya hanya pameran biasa. Ini bertujuan agar pemilik foto bisa lebih berinteraksi dengan orang yang melihat fotonya. Jadi orang bisa langsung bertanya kepada fotografernya," ungkap Alem.

Selain itu, kata Alem, kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan fotografer-fotografer baru. "Mereka diharapkan menjadi bibit-bibit baru penerus fotografi di Makassar," imbuh dia.

Fungsi lain dari pameran foto keliling ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri para mahasiswa. Dengan memamerkan fotonya, akan timbul konfidensi bahwa foto mereka layak dilihat oleh masyarakat. Juga untuk memberi kesadaran kepada mahasiswa bahwa karya foto adalah milik pribadi. Tidak boleh diambil sembarangan oleh orang lain tanpa izin.

Menurut Alem, ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai karya fotografi. Di antaranya, teknik dasar pengambilan gambar, komposisi, dan pesan yang terkandung di dalamnya. Khusus untuk pesan dalam foto, sangat erat terkait dengan proses sampainya kandungan pesan kepada orang yang melihat foto.

Salah seorang mahasiswa, Ifah, mengambil foto di Pantai Losari dan dermaga di depan Benteng Rotterdam menuju Pulau Kayangan. Fotonya ia beri judul "Senja Kala itu" dan "Beautiful Light of Losari". Menurutnya, foto tersebut diambilnya untuk menampilkan keindahan Pantai Losari di malam hari. Juga menampilkan indahnya dermaga menuju Pulau Kayangan saat sunset. (zuk)

Kecamatan Wajo Loloskan Semua Kelurahan

MAKASSAR -- Tim Makassar Green and Clean (MGC) 2010 akhirnya menetapkan 100 besar kelurahan yang lolos mengikuti tahap selanjutnya. Dari 143 kelurahan yang di Makassar, 100 lainnya dinyatakan layak untuk proses seleksi selanjutnya.

Salah seorang motivator MGC 2010, Hardianti A, mengungkapkan, ke-100 kelurahan tersebut didapatkan setelah diadakan seleksi terhadap semua pendaftar. "Setelah screaning paper, kita sudah menenentukan 100 besar. Hal itu didapatkan setelah menilai beberapa aspek dari berkas pendaftaran peserta," kata dia, Rabu, 19 Mei.

Tecatat Kecamatan Wajo meloloskan semua kelurahannya dalam 100 besar MGC 2010. Kecamatan Wajo memiliki delapan kelurahan, yaitu Malimongan Tua, Malimongan, Melayu, Melayu Baru, Pattunuang, Ende, Mampu, dan Butung.

Selanjutnya diikuti oleh Kecamatan Tallo yang meloloskan 14 dari 15 kelurahannya. Kelurahan tersebut Wala-walaya, Lala'tang, Buloa, Rappokalling, Rappojawa, Suangga, Lakkang, Pannampu, Kalukuang, Tammua, Lembo, Tallo, Ujung Pandang Baru, dan Kaluku Bodoa.

Kecamatan Tamalate meloloskan sembilan dari sepuluh kelurahannya. Selanjutnya Kecamatan Rappocini meloloskan tujuh dari sepuluh kelurahannya.

Sementara Kecamatan Bontoala meloloskan tujuh dari 12 kelurahannya. Sedang Kecamatan Panakkukang meloloskan sembilan dari sebelas kelurahannya.

Sedang Kecamatan Ujungpandang hanya meloloskan empat dari sepuluh kelurahannya. Yaitu, Mangkura, Losari, Baru, dan Lajangiru. Demikian halnya Kecamatan Ujung Tanah hanya meloloskan lima dari 12 kelurahannya. Kelurahan tersebut, Cambayya, Barang Caddi, Gusung, Pattingaloang, dan Pulau Kodingareng. (zuk)

Pengidap HIV/AIDS Sulsel Tembus Angka 3.000

TwK/Fajar

MAKASSAR--Setiap tahun, jumlah penderita penyakit human immunodeficiency virus (HIV)/acquired immune deficiency syndrome (AIDS) terus bertambah. Pertambahannya pun dinilai cukup signifikan.

Data per Desember 2009, di Sulsel, jumlah pengidap HIV/AIDS mencapai 3.108 kasus. Menurut Kepala Biro Napza dan HIV/AIDS Pemprov Sulsel, Dr dr Dwi Joko Purnomo MPh, jumlah tersebut belum termasuk Januari hingga Mei tahun ini. Diperkirakan, jumlah tersebut akan semakin bertambah karena laju penualaran penyakit ini begitu cepat.

Hal tersebut dikemukakan Joko pada acara Malam Renungan AIDS Internasional ke-27 atau 27-th International AIDS Candlelight Memorial, di Benteng Rotterdam, Senin malam, 17 Mei. Acara ini digelar oleh para aktivis yang peduli pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA), seperti Makassar Harm Reduction Community (MHaRC), Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya (YPKDS), dan Yayasan Gaya Celebes (YGC).

Angka 3.108, kata Joko, berdasarkan yang jumlah terdata. Yang tidak terdata, disinyalir lebih besar dan jumlahnya berkali lipat dari data yang ada. Diperkirakan, jumlah pengidap HIV/AIDS di Sulsel, mencapai sepuluh kali lipat jumlah yang terdata. "Jumlah 3.108, itu baru yang tercatat. Masih banyak yang tidak tercatat. Estimasinya, sekitar empat hingga sepuluh kali lipat," ungkap dia.

Kasus HIV/AIDS ini, imbuh dia, ibarat gunung es. Jumlah yang muncul hanya yang terdata saja. Sementara sebagian besar lainnya belum diketahui alias belum terdata. Proses penyebarannya banyak melalui hubungan seks. Apalagi katanya, di Sulsel ini, sekurang-kurangnya terdapat 2.000-an wanita tuna susila (WTS). Jika satu orang WTS melayani empat orang perhari, maka ditaksir transaksi seks perhari mencapai 8.000-an kasus. Dari total 8.000-an itu, tidak menutup kemungkinan terdapat empat atau lima orang yang menggunakan jasa WTS tersebut, merupakan pengidap HIV/AIDS.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau ntuk secara sadar bersama-sama mengurangi bertambahnya jumlah penderita HIV/AIDS. "Program penanggulangan HIV/AIDS ini termasuk salah satu poin dalam Millennium Development Goals (MDGs). HIV/AIDS masuk dalam goals ke enam," terang Joko.

Kini, Sulsel telah memiliki peraturan daerah (Perda) tentang HIV/AIDS. Yaitu, Perda Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS. Dalam Perda tersebut, terang Joko, di antaranya mengatur tentang penderita HIV/AIDS. Seperti mewajibkan seluruh rumah sakit untuk melayani pengidap HIV/AIDS. "Jika ada rumah sakit yang menolak, hubungi saya," tegas dia.

Demikian pula jika ada perempuan pengidap HIV/AIDS hamil, agar segera melaporkan kehamilannya. Tujuannya, agar pemerintah melaukakan langkah penyelamatan terhadap anak tersebut supaya tidak tertulari HIV/AIDS dari ibunya. Demikian juga anak yatim yang orang tuanya meninggal, Pemprov Sulsel akan menyediakan anggaran pendidikan bagi mereka.

Panitia pelaksana malam renungan AIDS, Sitti Salma mengungkapkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi penyadaran kepada masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS. "Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengenang pengidap HIV/AIDS yang sudah meninggal. Sebaliknya memberi semangat kepada yang masih hidup," terangnya.

Acara malam renungan AIDS ini menampilkan berbagai atraksi kesenian. Seperti persembahan seni sinrili oleh putra almarhum Sirajuddin Daeng Bantang, Awar bersama Indah. Pembakaran seribu lilin. Penampilan musik dan lagu, puisi, teaterikal, dan musikalisasi puisi. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, seperti pelajar, mahasiswa, dan LSM HIV/AIDS. (zuk)

"Michael Jackson" di Fajar

MAKASSAR--"Michael Jackson" mempertontonkan kebolehannya menari di Fajar, Selasa, 18 Mei. Orang yang dimaksud bukan Michael Jackson sungguhan. Ia hanya meniru gaya menari sang legendaris breakdance dan pantomin itu. Nama sebenarnya Ibrahim Sira. Tetapi sehari-hari ia memperkenalkan dirinya dengan nama Ibra Jackson.

Dengan memakai celana jins dan kemeja biru berpadu krem, ia mempertunjukkan kebolehannya dalam menari patah-patah. Ia mengaku menjadikan breakdance sebagai profesi dan sumber penghasilan. Bagi yang berminat dapat menghubunginya di nomor telepon (0411) 443650.(zuk)

SMA Rajawali Sepi Pendaftar

*Hari Pertama Pendaftaran SRBI

MAKASSAR--Pendaftaran Rintisan SekolahBertaraf Internasional (RSBI) Sekolah Menengah Atas (SMA), resmi dibuka hari ini, Senin, 17 Mei. Sebanyak empat SMA yang ada di Makassar, serentak membuka pendaftaran. Lima sekolah tersebut adalah SMAN 1, SMAN 17, SMAN 15, dan SMA Rajawali.

Di SMAN 1 Makssar, sejak pagi kemarin, pendaftar mulai terlihat antre di loket pendaftaran. Kepala sekolah SMAN 1, Herman Hading, menjelaskan, sekolahnya hanya akan menerima quota terbatas pada kelas RSBI. Tahun ini, SMAN 1 hanya akan menerima 288 siswa. "Jadi kita hanya akan menerima 288 siswa, termasuk yang tinggal kelas. Kapasitas kita sembilan kelas," ungkap dia.

Herman mengaku tidak membatasi jumlah pendaftar. Hal itu menurutnya, untuk menampung animo masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya di sekolah yang dipimpinnya itu. Menurutnya, hasil seleksilah nanti yang akan menentukan siswa yang berhak lulus.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pendaftar pada SRBI SMAN 1. Di antaranya, nilai rata-rata rapor harus 7,5 untuk lima mata pelajaran dari kelas satu sampai tiga atau dari semester I sampai VI. Mata pelajaran tersebut, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Selain itu, melampirkan surat keterangan telah mengikuti ujian nasional (UN).

Herman menjamin, siswa yang lulus nantinya merupakan yang benar-benar memenuhi standar. "Siswa yang lulus RSBI murni karena nilai dan hasil seleksi. Tidak ada rekayasa dan itu diumumkan terbuka," tandas dia.

Menurut Herman, SMAN 1 sudah siap menjalankan kelas RSBI. Infrastruktur pendidikan sudah memadai. Termasuk sumber daya tenaga pendidiknya selalu ditingkatkan. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga sudah diterapkan. "Manajemen sekolah juga sudah memadai," imbuh dia.

Pendaftaran juga sudah dimulai di SMAN 17 Makassar. Tahun ini merupakan tahun ke lima pemberlakuan RSBI di sekolah ini. Sebanyak 204 siswa yang akan diterima. Hingga siang kemarin, pendaftar terlihat berdesak-desakan di depan Aula SMAN 17 yang dijadikan sebagai tempat pendaftaran.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 17, Bakri Talib, menjelaskan, sekolahnya akan menerima 204 siswa. Pemberlakuan RSBI di sekolah ini dimulai sejak 2006 lalu. "Kita memiliki enam kelas RSBI," kata dia.

Hal berbeda terlihat di SMA Rajawali. Hingga siang kemarin, belum satupun pendaftar yang mengambil formulir. Sekretaris panitia pendaftaran RSBI SMA Rajawali, Marlin, mengatakan sekolahnya akan menerima 62 siswa atau dua kelas RSBI. (zuk)

Media Banyak Melanggar untuk Issu Perempuan dan Anak

MAKASSAR--Media cetak yang ada di Makassar dinilai banyak merugikan perempuan dan anak. Hal itu terkait dengan pemberitaan yang tidak menghormati privasi dan pengungkapan identitas korban.

    Hal tersebut mengemuka dalam ekspos dan diskusi publik yang digelar oleh Forum Masyarakat Pemantau Media (ForMedia), di Warung Kopi 76, Senin, 17 Mei. Acara menghadirkan fasilitator ForMedia, Muliadi Mau, pembanding, akademisi Unhas, Abd Gaffar, dan moderator, Direktur Jurnal Celebes, Mustam Arif.

    Menurut Muliadi Mau, ekspose ini merupakan hasil penelitian terhadap tujuh media cetak mainstream di Sulsel. Yaitu, Fajar, Tribun Timur, Seputar Indonesia, Ujung Pandang Ekspres, Berita Kota Makassar, Pare Pos, dan Palopo Pos. Metode penelitian yang dipakai adalah content analysis. "Jadi yang kita teliti adalah yang dipermukaan saja. Hanya fokus kepada yang manifest, yang ada di teks," kata dia.

    ForMedia juga membatasi penelitiannya hanya pada empat tema. Yaitu, berita tentang lingkungan, tata ruang, pendidikan, dan perempuan dan anak. Penelitian tersebut, lanjutnya, dilakukan selama Maret hingga April tahun ini. Tujuannya untuk mendorong penegakan kode etik jurnalistik bagi media dan wartawannya.
    Hal-hal yang menjadi sasaran penelitian dalam content analysis tersebut di antaranya kesesuaian antara judul dengan berita dan akurasi pemberitaan. Juga cek dan ricek, keberimbangan, dan kelengkapan berita.

    Abd Gaffar, dalam pemaparannya mengatakan, pemberitaan sangat terkait dengan faktor sumber daya manusia. Yaitu, kemampuan dan keprofesionalan wartawan yang sangat menentukan. Menurutnya, sebaiknya wartawan totalitas dalam menjalankan profesinya. "Pola rekrutmen wartawan dititikberatkan pada profesi, buka hanya sekedar wartawan," kata dia.

    Abd Gaffar juga mengimbau wartawan agar senantiasa membaca beritanya sendiri. Itu untuk mengetahui akurasi berita yang dibuatnya. Jangan sampai, lanjutnya, berita seorang wartawan secara kuantitas banyak, tetapi tidak berkualitas. Selain itu, untuk mengasilkan wartawan yang berkualitas, upahnya juga harus ditingkatkan. "Gaji wartawan pemula sebaiknya Rp 3 juta," imbuhnya.

    Media juga diimbau oleh Abd Gaffar agar membuka hak jawab. Selama ini, katanya, masyarakat terkesan bahwa media enggan memberikan hak jawab. Demikian pula jika ada kesalahan penulisan, mestinya media melakukan ralat.

    Redaktur Pelaksana dan koordinator peliputan Harian Fajar, Silahuddin Genda dan Ruslan Ramli juga hadir dalam acara tersebut. Menurut Silahuddin, kegiatan ini akan menjadi masukan yang bermanfat bagi media. Ekspos tersebut sekaligus memberi spirit untuk selalu menegakkan kode etik jurnalistik.

    Penelitian ForMedia ini melibatkan beberapa elemen kemasyarakatan. Di antaranya, Jurnal Celebes, Yayasan Tifa, Lembaga Studi Informasi (eLSIM), Lembaga Kajian Pengembangan Masyarakat dan Pesantren (LKPMP), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat (LP2EM), Aliansi Gerakan Anti Udara Kotor (A-Gauk), Lembaga Bantuan Hukum Makassar (LBHM), Pokja Tata Ruang Sulsel, LBH Apik, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Pare-pare, Wallacea Palopo, People Care Pare-pare, Wanua Sidrap, dan Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI).(zuk)
***/FAJAR
DISTRO DAENG. Den Dede dengan beberapa kaus desainnya yang bisa diperoleh di Distro Daeng, Jalan Sungai Saddang Baru, Minggu, 16 Mei.



*Cermin Sukses Den Dede

Promosi Budaya Lokal di Selembar Kaus

PROMOSI budaya lokal tidak perlu ke luar negeri. Distro Daeng lebih memahami masalah ini.

Laporan RIDWAN MARZUKI
Sungai Saddang

DISTRO ini baru sebulan sejak soft opening April lalu. Pemiliknya bernama Den Dede. Walau umurnya sudah 41 tahun, tetapi penampilannya masih seperti pemuda usia 20-an tahun. Dialah perancang sekaligus pendiri Distro Daeng.

Den Dede tidak membayangkan kelak memiliki sebuah distro. Maklum, dulunya dia hanya seorang karyawan di sebuah percetakan advertising. Setiap hari ia bekerja membuat desain grafis di percetakan tersebut sesuai dengan pesanan pelanggan. Hingga suatu hari ide untuk mendirikan distro itu pun muncul.

Dari hasil bekerja sebagai grafis designer ditambah bantuan dari beberapa temannya, akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan Distro Daeng. Distro yang hanya mengembangkan desain-desain lokal, utamanya pariwisata di Sulsel. Makanya jangan heran jika desainnya didominasi oleh nuansa Makassar dan Sulsel pada umumnya.

Den Dede melihat peluang dari menjamurnya usaha distro. Bukan latah, kata dia, tetapi mengambil sisi lain dari usaha ini. Ia melihat bisnis distro yang ada saat ini sudah mulai menjenuhkan masyarakat. Di samping konsepnya yang hampir mirip, desainnya juga sudah mulai tidak terlalu inovatif. Distro tidak lain adalah sebuah toko pakaian.

"Sejak 2009 saya mulai merintis dan menggarap distro. Itu karena melihat pasar distro yang mulai jenuh padahal masih diminati," tutur dia, Minggu, 16 Mei.

Menurut dia, desain-desain distro yang ada saat ini terkesan konvesional. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara distro yang satu dengan yang lainnya. Sehingga ide untuk mengangkat lokalitas Makassar pun muncul. Tentunya ide itu bermula dari hasil observasinya terhadap variasi desain di distro-distro di metropolitan ini.

Walaupun baru, tetapi Daeng terbilang cepat mengalami perkembangan. Jika awal bukanya hanya beberapa lembar yang laku setiap harinya, sekarang hal itu telah berubah. Menurut Den Dede, hampir setiap hari jualannya laris melewati angka 30 lembar kaus.

Ini tak lepas dari upayanya memperkenalkan Daeng ke mana-mana. Salah satunya, menggelar pameran di Hotel Sahid Jaya Makassar, 13-16 Mei. "Penjualannya naik dua kali lipat," beber dia.

Den Dede mengungkapkan, arah pembeli saat ini cenderung ke desain yang bertema lokal. Oleh karena itu, sepenuhnya ia memproyeksikan desainnya dalam bentuk desain bermuatan lokal konteks Makassar. Hanya saja, saat ini, Daeng hanya menyediakan kaus khusus dewasa. Tetapi ke depan, lanjutnya, ia akan memproduksi juga kaus untuk anak-anak. Termasuk memproduksi pakaian sport.
Den Dede memang pantas mengandalkan desainnya. Hal itu karena ia memiliki kemampuan spesial dalam hal desain grafis. Sejak kecil bakatnya dalam membuat grafis sudah muncul. Ia piawai membuat gambar kartun dan desain grafis lainnya. Walaupun dia sendiri tidak pernah secara formal belajar menjadi kartunis. Hanya berlatih dan terus berlatih. Hal itu yang terus dilakukan Den Dede kecil saat itu.

Memang, untuk tahap awal karena usia Daeng masih baru, desainnya didominasi unsur lokalitas Makassar. Seperti citra Sultan Hasanuddin, badik, coto, pisang epe, paraga, Pantai Losari, Fort Roterdam, dan lainnya. Tetapi ke depan, terang Den Dede, akan memperluas desainnya untuk skala Sulsel secara umum. Maksudnya akan mengembangkan budaya identitas lokal daerah-daerah yang ada di Sulsel ini.

Satu hal yang spesial dari Daeng adalah produksi satu desain yang dibatasi. Untuk setiap desainnya yang dibuat, ia hanya memproduksinya tebatas 30 lembar alias limited edition. Alasannya, untuk mengurangi desain sama dipakai oleh banyak orang. Di samping itu, hal itu juga dimaksudkan agar membuat pembeli untuk selalu datang mennyaksikan desain terbaru. Karena kalau terlambat, desain yang diminati bisa sudah habis. Jika sudah begitu, Daeng tidak akan memproduksi dua kali desain yang sama.

Den Dede bersyukur bakat desain yang dia miliki. Karena kemampuannya itulah sehingga mengantarkannya menjadi seorang kartunis yang diakui tidak saja di Sulsel tetapi di Indonesia. Waktu masih muda, tercatat beberapa kali ia menjuarai lomba membuat kartun tingkat nasional. Di antaranya, Juara I Lomba Karikatur Kekar tahun 1990 dan Juara I Lomba Karikatur HUT Bhayangkara Polri, 1992, serta sederet prestasi lainnya.

Makanya hingga kini namanya masih terdaftar sebagai salah anggota Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti). Yaitu organisasi perkumpulan para kartunis khususnya yang ada di Indonesia. Selain itu, ia juga masih menjadi bagian dari organisasi paguyuban kartunis lokal, yaitu Karaeng. Karaeng ini singkatan Katrunis Kota Daeng.

Saat ini Den Dede telah memiliki seorang istri dan tiga anak. Masing-masing anaknya bernama Bara, 8, Cita, 4, dan Abid, 2. Ia juga telah memilki tiga orang karyawan. Ketiga karyawannya inilah yang sehari-hari membantunya menjalankan bisnis distronya. (*)

Belanja di Arise Bisa via Interne

t

MAKASSAR--Arise International Boutique and Tailor meresmikan toko barunya di Jalan Boulevard, Minggu, 16 Mei. Acara grand opening dan penandatanganan prasasti peresmian dilakukan oleh Ketua DPRD Sulsel, H A Moh Roem.

Dalam sambutannya, Roem, memberi ucapan selamat kepada Arise atas pengoperasian toko barunya itu. Dirinya menyambut baik kehadiran Arise International Boutique and Tailor karena akan membuka lapangan kerja baru bagi pengangguran. Roem juga mengingatkan agar toko ini mengedepankan pelayanan kepada masyarakat baik kualitas kerja maupun kualitas hasilnya.

Pemilik Arise International Boutique and Tailor, H Muh Aras SPd MM, mengaku merasa bersyukur atas grand opening toko barunya itu. Ia berjanji akan memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggannya. "Arise melayani pakaian pria dan wanita. Kita tentu saja sangat meperhatikan kualitas dengan harga yang bersaing," ungkap dia.

Arise melayani pesanan aneka pakaian. Termasuk menyediakan jas resmi, seragam, busana pengantin, kebaya, batik, aneka farfum, dan aksesoris. Untuk periode launching, Aries memberi harga khusus untuk jas. Cukup Rp 499.000, jas berkualitas sudah bisa dimiliki. Promo ini hanya berlaku selama 16-30 Mei.

Selain membeli secara langsung di toko ini, pelanggan juga bisa memesan dan membeli via internet. Cukup mengunjungi www.ahlijas.com, pelanggan sudah bisa mendapatkan pakaian pesanannya setelah mentransfer uang sebelumnya. Muh Aras mengaku jika Arise International Boutique and Tailor yang pertama melayani pemesanan secara on line di kawasan timur Indonesia.

Acara peluncuran Arise International Boutique and Tailor dihadiri oleh berbagai tokoh dan kalangan. Baik dari eksekutif, legislatif, penguasaha, dan relasinya.(zuk)

Tahap Evaluasi Berkas Peserta

Tahap Evaluasi Berkas Peserta

MAKASSAR -- Tim Makassar Green and Clean (MGC) 2010 kini memasuki tahap verifikasi berkas. Seluruh berkas peserta yang masuk diperiksa oleh tim MGC 2010. Evaluasi dilakukan guna penyelarasan antara isian formulir dengan infrastruktur lingkungan peserta. Termasuk mengecek fasilitas pengelolaan sampah yang dimiliki setiap rukun warga (RW) sebagai peserta kompetisi ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang motivator MGC 2010, Irdayani. Menurut dia, tim sementara mengklasifikasi 100 besar RW terbaik. "Sepuluh motivator MGC 2010 akan melakukan sosialisasi kepada fasilitator dan warganya, setelah terpilih 100 besar," kata Irdayani, Minggu, 16 Mei.

Jika sebelumnya terdapat 320 RW yang mendaftar, tetapi selanjutnya tim akan mengevaluasi dan selanjutnya tersisa 100 RW. 100 RW inilah yang selanjutnya akan mendapat bimbingan secara lebih teknis oleh tim MGC 2010. Mereka akan diberi pembekalan dalam bentuk penyuluhan tentang cara-cara mengelola lingkungan. Termasuk teknik pengelolan sampah skala rumah tangga dan kelompok.

Menurut Irdayani, dari 320 pendaftar MGC 2010, beberapa RW sudah berpeluang besar tidak masuk 100 besar. Penyebabnya antara lain RW yang bersangkutan tidak mengikuti workshop yang dilaksanakan 11-13 Mei.


Ada beberapa kelurahan yang tidak ikut workshop MGC 2010 yang digelar selama tiga hari tersebut.  Untuk hari pertama, yang tidak hadir di antaranya Kelurahan Totaka, Tabaringan, Camba Berua, Tamalabba, Pattingaloang baru, dan Barang Lompo dari Kecamatan ujung Tanah. Lalu Kelurahan Bunga Ejaya dan Mallimongan Baru dari Kecamatan Bontoala. Selanjutnya Kelurahan Bira, Parang Loe, dan Kapasa dari Kecamatan Tamalanrea.

Hari kedua, beberapa kelurahan juga absen ikut workshop. Kelurahan itu antara lain Pisang Utara dan Pisang Selatan Kecamatan Ujung Pandang. Lalu Kelurahan Bontomakkio Kecamatan Rappocini dan Kelurahan Daya Kecamatan Biringkanaya. Serta Kelurahan Laelae Kecamatan Ujung Tanah.


Untuk workshop hari ketiga, hanya tiga kelurahan yang absen. Yaitu Kelurahan Sinrijala (Panakkukang), Sawerigading (Ujungpandang), dan Parang Tambung dari Kecamatan Tamalate. (zuk)

Minggu, 16 Mei 2010

Mengintip Aktifitas Warnet Lorong di Malam Hari


*Akses Game Paling Dominan

Warnet kini bukan lagi hal langka. Penggunanya tidak lagi terbatas pada orang dewasa. Anak-anak pun mulai gandrung bermain internet. Kini, warnet dengan mudah ditemui di gang-gang sempit di metropolitan ini.

RIDWAN MARZUKI
Makassar

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Tetapi aktifitas di warnet itu belum juga surut. Terlihat, beberapa remaja sedang asyik ber-online ria di warnet tersebut. Warnet itu bernama Erens Net. Terletak di Jalan Dirgantara, persis di ujung barat Lorong 12. Sudah tiga bulan warnet ini beroperasi di jalan sempit tersebut.

    Pemilik Erens Net bernama Christian Boni. Ia tak sendiri dalam mengelola warnetnya itu. Ada Ayub dan Eliezer yang membantunya. Modelnya adalah mereka menjaga warnet secara bergantian. Saat Fajar menyambangi warnet itu, Elyeser yang sedang bertugas. Ia duduk di depan sebuah monitor
komputer yang berfungsi sebagai central operator. Usianya masih muda, sekira 20-an tahun.

    Eliezer menuturkan, dulunya, warnet yang didirikannya itu merupakan toko obat. Toko obat tersebut milik tantenya. Tetapi karena toko obat itu tak terurus lagi, maka Eliezer bersama Christian mengontrak bangunannya untuk dijadikan warnet. Awal didirikan, pengunjungnya hanya dua atau tiga orang. Setelah beberapa lama, akhirnya pengunjungnya kian banyak.

    Warnet yang dikelola Eliezer ini beroperasi 24 jam. Konsekuensinya, setiap malam ia harus begadang menunggui para pengungjung warnetnya. Ia menikmati aktifitasnya sebagai penjaga warnet. Karena dengan begitu, ia juga bisa online. Seperti saat saya menemuinya, Eliezer terlihat sedang asyik bermain game foker. “Saya suka facebook dan foker,” ujar dia, Rabu, 12 Mei.

    Soal keamanan, ia mengaku jika selama ini tak pernah terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. Pengunjung yang datang memang murni untuk tujuan yang berkaitan dengan browsing, searching, cheating, downloading, dan game. Apalagi orang-orang yang datang itu kebanyakan sudah dikenalnya alias sudah langganan tetapnya. “Remaja perempuan juga biasa datang ke sini meskipun sudah jam 11 malam,” ungkap Eliezer.

    Orientasi pengguna warnet, lanjut dia, sekarang sudah bergeser. Jika dulu kepentingan orang mengunjungi warnet karena mencari bahan tugas-tugas dan kepentingan ilmu penegetahuan, sekarang tidak lagi. Hanya satu atau dua orang saja yang betul-betul menggunakan warnet sebagai medium ilmu pengetahuan. Kebanyakan yang datang hanya mengakses jejaring social seperti facebook, twitter, tagged, dan lainnya. Juga untuk bermain game online, seperi foker, point blank, ninja zaga, dan counter strike.

    Walaupun konsep warnetnya buka 24 jam, tetapi jika sudah dini hari dan tidak ada lagi pengunjung, maka Eliezer lebih memilih untuk menutup warnetnya. Kecuali malam Minggu, maka aktifitas warnet akan beroperasi sampai pagi. Menurutnya, saat malam Minggu, pengunjung warnetnya harus antri karena terbatasnya komputer. Memang, di warnet ini, hanya terdapat tujuh buah komputer yang bisa dipakai oleh pengunjung. “Di sini tergantung pengguna. Kalau mereka main sampai pagi, ya kami tunggui. Pokoknya dibuka 24 jam sepanjang ada yang main,” kata dia.

    Warnet Eliezer terbilang tidak begitu luas. Di samping peralatan komputer yang hanya tujuh unit, tempatnya juga relatif kecil. Hanya berukuran sekira 4x6 meter. Sehingga kesan warnet ini lebih mirip kios. Walau tempatnya mini, tetapi pengunjungnya tak pernah kosong. Tak heran, dalam sehari Eliezer mampu mendapatkan income antara Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Jika ditotalkan dalam sebulan, penghasilannya mencapai Rp 6 juta hingga Rp 9 juta. Nominal yang terbilang tidak kecil untuk ukuran warnet mini.

    Hanya saja, Eliezer tak bisa mengontrol pengunjung yang datang menggunakan jasa warnetnya. Apalagi jika pengunjung mengakses situs porno, dia merasa canggung untuk menegurnya. “Kita tidak bisa melarang. Kita juga tidak mungkin mengawasi mereka terus. Kesannya nanti pelanggan merasa tidak nyaman,” kata dia.

    Salah seorang pengunjung tetapnya bernama Benny. Orang ini mengaku senang mengakses facebook dan bermain foker. Benny merasa lebih beruntung dengan adanya warnet di lorongnya. Dia beralasan  lebih memilih warnet di lorong karena dekat dari rumahnya. Meskipun tarifnya beda dengan warnet di tempat lain, tetapi menurut dia, pengeluarannya sama saja. Itu karena dia harus mengeluarkan lagi biaya transportasi. Sementara di sini ia tidak mengeluarkan biaya transportasi. “Lagipula kecepatan aksesnya juga bagus di sini” ujarnya.


    Warnet lainnya adalah Fajar Net. Warnet ini terletak di Jalan Pampang I. Pemiliknya bernama Salman. Usia warnetnya juga terbilang masih baru. Sejak tiga bulan lalu dibuka. Walau baru, tetapi pengunjungnya juga tak pernah sepi. Warnet ini juga buka 24 jam. Sama dengan warnet milik Eleizer, Fajar Net juga mnyediakan  tujuh unit komputer.

    Persaingan warnet di tempat ini terbilang ketat. Tercatat ada empat buah warnet di Jalan Pampang I. Padahal warnet-warnet tersebut jaraknya begitu berdekatan. Malah Tisya Net dan Citra Net, dua warnet lainnya, tepat berhadapan satu sama lain. Oleh karena itu, Salman, membuat program khusus. Setiap hari Minggu, tarif yang dikenakan kepada pelanggan hanya Rp 2 ribu per jam, padahal tarif normalnya adalah Rp 4 ribu per jam. Juga ada paket tengah malam pukul 00.00-07.00 hanya Rp 2 ribu per jam. Bagi pengguna yang hanya dua jam, juga terdapat paket Rp 6 ribu per dua jam. (*)

Agenda Reformasi Gagal karena Tidak Dikawal



MAKASSAR--Selama 12 tahun usia reformasi, agenda yang diusung samapi saat ini belum bisa tercapai sepenuhnya. Hal itu salah satunya disebabkan oleh tidak konsistennya gerakan mahasiswa dan kapemudaan dalam melakukan pengawalan terhadap agenda reformasi tersebut.

    Hal tersebut mengemuka dalam diskusi yang dilaksanakan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Sulsel, Jumat, 14 Mei. Diskusi yang digelar di Ruang Redaksi Harian Fajar ini mengangkat tema, Refleksi Peran Pemuda Setelah 12 Tahun Reformasi Berjalan.

    Diskusi ini menghadirkan dua orang pembicara, yaitu Direktur Adhiyaksa Supporting House, Irfan Abe dan aktivis Pemuda Muhammadiyah Sulsel, Panca Nurwahidin. Diskusi dimoderatori oleh pengurus Pemuda Muhammadiyah Sulsel, Hadi Saputra.

    Menurut Irfan,  gerakan pemuda dalam reformasi ibarat cowboy. Jika ada penjahat dalam satu kampung, cowboy lalu datang menolong. Setelah itu kampung tersebut ditinggalkannya. Demikian pula, kata dia, dengan gerakan pemuda di Indonesia. Setelah berhasil mejatuhkan rezim otoriter Suharto, mereka lalu mundur dan tidak mengawal lagi agenda reformasi yang pernah diusungnya.

    Gerakan reformasi 1998, lanjut Irfan, ibarat merebut pedang dari tangan musuh. Setelah ada di tangan, pedang itu lalu diberikan kepada orang lain, tidak justru dipakai. Demikian analogi yang dibuat Irfan untuk mendeskripsikan ketidakmampuan gerakan pemuda mengawal reformasi. "Gerakan pemuda dan  mahasiswa selalu spontan dan tidak dipikirkan untuk jangka panjang. Oleh karena itu gerakan pemuda hari ini harus dibangun secara sistematis dan punya schedule jangka panjang," ujar dia.

    Irfan juga melihat peran lembaga pengkaderan pemuda dan mahasiswa yang tidak berjalan efektif. Menurutnya, terjadi pergeseran dalam proses kaderisasi dalam lembaga kader tersebut. Kini, pemimpin dalam sektor publik, baik ekonomi ataupun politik justru lahir bukan dari proses kaderisasi lembaga kader kepemudaan dan kemasiswaan.

    Pembicara lainnya, Panca Nurwahidin, menganggap kegagalan mengawal reformasi karena organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan terpecah karena kembali ke agenda masing-masing. Termasuk memperjuangkan idologi organisasi masing-masing, sehingga agenda reformasi menjadi terbengkalai. "Agenda reformasi bisa berjalan dengan baik apabila kekuatan-kekuatan pemuda kembali menyatu untuk membincang ulang langkah yang harus dilakukan untuk mengawal reformasi ini," terang dia. (zuk)
   

Rumah Makan Ujung Pandang


*Bisa Dipakai Untuk Meeting dan Karaoke

Rumah makan kini tak hanya berfungsi tunggal sebagai tempat makan saja. Sekarang sudah ada fungsi lainnya. Fasilitasnya juga kian variatif.

RIDWAN MARZUKI
Jalan Irian

Awalnya hanya menggunakan satu ruko sebagai rumah makan. Dimulai sejak tahun 1979, rumah makan itu dibuka. Artinya sudah 31 tahun umur rumah makan itu. Rumah makan yang dimaksud adalah Rumah Makan (RM) Ujung Pandang. Terletak di jalan Irian, persis behadapan dengan Jalan Bali. Pemiliknya bernama Rudy.

    Rudi menuturkan, saat ini RM Ujung Pandang telah memiliki beberapa cabang di kota lain di Indonesia, seperti Jakarta dan Tangerang. Dan RM Ujung Pandang sendiri untuk Makassar kini sedang mengembangkan diri. Di antaranya dengan menambah kapasitas ruangan dalam bentuk perluasan gedung.

    Kini RM Ujung Pandang telah menempati gedung baru. Tetapi bukan berarti pindah gedung, hanya melakukan perluasan dan penambahan beberapa ruangan. Baru-baru ini RM Ujung Pandang telah membangun gedung baru di sebelah selatan gedung lama. Tetapi tidak dipisah, melainkan digabung.

    Ada beberapa perubahan mendasar pascarenovasi bangunannya. Selain ruang yang semakin luas, kini tidak hanya lantai satu yang dipakai. Sekarang di lantai dua RM Ujung Pandang terdapat beberapa ruangan baru yang dikhususkan untuk tamu very important person (VIP). Ruangan tersebut bisa dipakai untuk meeting, seminar, dan diskusi.

    Di lantai dua tersebut terdapat tiga ruangan VIP tambah satu ruangan main hall. Setiap ruangan memiliki kapasitas yang berbeda. VIP I berkapasitas 20 orang dan VIP II berkapasitas 40 orang. Lalu VIP III berkapasitas sekira 60 orang. Dan terakhir, main hall berkapasitas 100 orang. "Selain fasilitas meeting, seminar, dan karaoke, juga bisa dipakai untuk live music," ungkap Rudy, Jumat, 14 Mei.

    RM Ujung Pandang mengedirkan aneka menu spesial buat pengunjungnya. Beberapa menu andalannya antara lain, kepiting lada hitam, Sop Tom Yam, ayam panggang, dan aneka menu ikan segar.

    Kepiting lada hitam merupakan masakan spesial dari udang. Bumbunya terbuat dari campuran lada hitam atau black pepper ditambah beberapa bumbu pelengkap lainnya. Kepiting tersebut digoreng lalu ditumis dengan campuran black pepper tadi. Rudy sendiri mengaku jika kepiting merupakan kepiting yang
berkualitas. Kepiting tersebut dipasok dari beberapa daerah, seperti Bone, Palopo, Palu, dan Timika.

    Lalu untuk masakan sop Tom Yam merupakan masakan dengan cita rasa asam pedas. Masakan ini biasa juga disebut sop siput. Masakan ini cocoknya disantap sebagai makanan pembuka. "Ada juga aneka ikan segar yang bisa dipilih sendiri oleh pelanggan," imbuh Rudy.

    RM Ujung Pandang juga memiliki wadah khusus bagi pembeli yang ingin membungkus untuk dibawa ke tempat jauh. Meduim tersebut menyerupai termos yang mampu menjaga keawetan makanan selama sehari. "Jadi jika ada yang ingin membungkus, lalu dibawa ke Jakarta, cukup menggunakan pembungkus itu," ujar Rudy.

    RM Ujung Pandang juga melayani berbagai pesanan catering dan prasmanan. Semua menu, lanjut Rudy, bisa dinikmati dengan harga yang terjangkau.(*)