Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Rabu, 31 Maret 2010

Seribu Sepeda Untuk Mahasiswa

MAKASSAR—Universitas Hasanuddin (Unhas) selalu membuat terobosan baru. Salah satunya dengan rencana melarang angkutan kota masuk kampus.

Sebagai gantinya, mahasiswa akan disediakan sepeda untuk dipakai secara gratis. Sebanyak seribu sepeda disiapkan untuk program tersebut.

Humas Unhas, M Dahlan Abubakar mengungkap rencana tersebut, Rabu, 31 Maret. Seribu sepeda, kata dia, tidak diadakan sekaligus, tetapi secara bertahap.

Alasannya, lanjut Dahlan, disesuaikan dengan atensi mahasiswa yang akan memakainya. "Kita lihat dulu animo mahasiswa, jika banyak peminat, baru kita tambah," terang Dahlan.
Dahlan juga menjelaskan jika tahap awal rencana penggunaan sepeda tersebut baru sampai pada persiapan rute yang akan dilalui. "Rencananya menggunakan rute pedestrian (pejalan kaki, red)," katanya.

Selain itu, Unhas juga berencana menghadirkan bus dalam kampus atau shuttle bus. Bus ini nantinya kan beroperasi dalam kampus menggantikan angkutan kota. Sementara angkutan kota, nantinya hanya akan beoperasi sampai di Pintu I Unhas, tidak diboleh masuk kampus.

Sepeda akan disiapkan di dekat pintu masuk Unhas. Jadi bagi mahasiswa yang berminat menggunakan sepeda, bisa memakainya sampai ke fakultas masing-masing. Bagi yang tidak tahu bersepeda, bisa menggunakan shuttle bus. Rute shuttle bus akan berkeliling dari halte ke halte yang telah disediakan di setiap fakultas.

Selain itu, menurut Dahlan, kehadiran sepeda tersebut sebagai sarana olahraga. "Jadi fungsinya hanya sebagai kendaraan alternatif," kata dia.

Alasan mendasar pelarangan angkot masuk kampus adalah untuk mengurangi polusi dalam kampus. Menurut Dahlan, sekitar 400-an angkot yang berkeliling di Unhas setiap harinya. "Di luar negeri, angkutan umum hanya sampai di pintu masuk. Tidak boleh sampai di dalam (kampus, red)," imbuh Dahlan.

Rencana penggunaan sepeda dan shuttle bus menjadi wacana yang menguat di Unhas setelah sebelumnya dilontarkan Rektor Unhas, Prof Dr dr Idrus A Paturusi SpB SpBO beberapa waktu lalu.

"Jadi wacana ini baru dari Pak Rektor. Belum dirapatkan di senat rektorat," kata Dahlan. Ia menambahkan, jika rencana tersebut baru bisa terealisasi setelah Rektor Unhas selesai dilantik. (zuk)

Selasa, 30 Maret 2010

Soekarman, Pemegang Rekor Donor Darah Terbanyak








Dok.FAJAR

KONSISTEN. Soekarman saat ditemui di PMI Cabang Makassar, Selasa, 30 Maret.



Enam Presiden dan 49,5 Liter Darah


DARAH adalah nyawa bagi orang lain. Jangan ragu mendonorkan darah Anda.

RIDWAN MARZUKI
Lanto Daeng Pasewang


TIDAK banyak yang kenal Soekarman. Tetapi di kalangan aktivis Palang Merah Indonesia (PMI), namanya begitu dikenal. Maklum, dialah pemecah rekor pendonor darah terbanyak di PMI.

Total, sudah 198 kali dia mendonorkan darah. Jumlah tepatnya 49,5 liter darah. Setiap donor, dia menyumbang 250 cc darah.
Soekarman adalah purnawirawan TNI Angkatan Darat. Terakhir, dia bertugas di kesatuan polisi militer.

Saat ini usianya memang tidak muda lagi. Sudah 68 tahun. Tetapi jangan mengira usia tua sudah identik dengan sakit-sakitan. Kemarin, kondisi tubuhnya masih kuat.

Usianya seolah-olah tidak sebanding dengan fisiknya. Masih sehat dan fit di usia yang relatif sudah senja tersebut. Cara bicaranya masih sangat lancar dan fasih. Kulitnya kencang dan berisi. Bahkan, ia mengaku masih sanggup berlari mengelilingi Lapangan Karebosi lima kali tanpa henti.

Tidak banyak orang yang bisa menyamai konsistensi Soekarman dalam hal mendonorkan darah. 198 kali bukanlah angka normal. Angka itu angka yang sangat fantastis untuk ukuran seorang pendonor darah. Ini angka fantastis.

Dulunya, media penampung darah hasil donor bukan bag melainkan botol. Kapasitas jumlah darah yang yang dimuat melebihi 250 cc.

Soekarman menuturkan, kecintaannya mendonorkan darah berawal dari sebuah keprihatinan. Suatu ketika, ada temannya yang mengalami kecelakaan. Kondisinya sangat parah dan memerlukan darah. Saat itu, tutur dia, darah sangat sulit didapatkan. satu-satunya cara untuk menyelamatkan temannya adalah memberi darah. Kebetulan saat itu, hanya dia yang memiliki golongan darah yang sama. Soekarman memiliki golongan darah B.

"Di situlah saya mulai tergugah untuk membantu rekan-rekan kita atau kepada sesama yang butuh darah. Sejak saat itulah saya berniat dalam hati dan berdoa supaya bisa mendonorkan darah dua kali dalam sebulan," kenang Soekarman, Selasa, 30 Maret.

Soekarman memang termasuk orang yang memiliki fisik yang istimewa. Sesuai dengan aturan, periode mendonorkan darah mestinya tiga bulan sekali. Tetapi karena saat itu kondisi fisik Soekarman secara medis memungkinkan mendonor dua bulan sekali.

Soekarman menjelaskan, dulu masyarakat masih sangat takut mendonorkan darahnya. Padahal persediaan darah sangat minim. Hal itu lalu menggugahnya secara periodik mendatangi PMI untuk menyumbangkan darahnya.

Rutinitas mendonorkan darah dimulainya sejak 1962. Usianya masih 17 tahun waktu itu. Indonesia masih dipimpin oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno. Artinya, sudah enam presiden yang telah ia saksikan. Terakhir, Soekarman mendonorkan darahnya Desember 2009 lalu.

Sebagai seorang tentara, Soekarman ditugaskan berpindah-pindah. Tetapi itu tak menjadi kendala baginya untuk mendonorkan darahnya. Di mana ada kantor PMI, pasti ia datangi jika periode untuk mendonorkan darah sudah tiba.

Kadang-kadang yang menjadi masalah baginya jika di tempatnya bertugas tidak ada PMI. Sementara, sudah tiba waktunya untuk mendonor. Akhirnya, ia menjadi tidak tenang.

Sama halnya ketika ia ditugaskan ke Mamuju. Ia menjadi resah karena waktu untuk mendonor telah tiba. Masalahnya, tidak ada PMI di situ. Akhirnya ia putuskan berangkat ke Makassar hanya untuk mendonorkan darahnya. Ia menempuh perjalanan dari Mamuju ke Makassar menggunakan sepeda motor Vespa.

Waktu itu jalanan belum semulus sekarang. Infrastruktur jembatan belum memadai. "Saya sempat beberapa kali menyeberang sungai memakai pincara," kenang dia.
Pincara adalah perahu penyeberangan yang dipakai di sungai-sungai. Alat inilah yang dipakainya menyeberang bersama sepeda motor Vespa miliknya.

Setibanya di Makassar, ia langsung mengunjungi PMI. Hanya itu tujuannya ke Makassar. "Saat itu PMI masih di Jalan Sudirman. Sekarang dipakai oleh Pelni," katanya. Begitu selesai mendonorkan darahnya, ia langsung balik ke Mamuju pada hari yang sama.

Soekarman mengakui jika donor darah merupakan kebutuhannya. Banyak manfaat yang ia dapatkan setiap kali selesai mendonorkan darahnya. Selain itu, lanjutnya, tubuhnya semakin sehat. Tak pernah ia menderita sakit yang serius. "Terus terang, selama mendonor darah saya belum pernah berobat di rumah sakit. Saya hanya check up di PMI setiap mau mendonor," tambah dia.

Di samping itu, donor ia nilai sebagai perbuatan mulia. "Saya tidak mengharapkan imbalan. saya hanya minta doa agar selalu sehat dan bisa terus mendonor darah," kata Soekarman.

Petugas PMI yang biasa mengambil darah Soekarman, Dokter Dominggus Lopuhaa punya pengalaman yang berkesan terhadapnya. Menurut Dominggus, Soekarman merupakan orang yang sangat berjiwa humanis. Ia selalu mau menyumbangkan darahnya, padahal usianya tidak memungkinkan lagi.

Dominggus menuturkan, suatu ketika Soekarman kecewa dan marah kepadanya. Itu terjadi karena ia tidak mau mengambil darah Soekarman. Soekarman mendatangi PMI untuk mendonor tetapi ditolak.

"Karena umurnya sudah di atas 65 tahun, sehingga saya tidak perkenankan lagi untuk mendonorkan darahnya. Akhirnya ia tinggalkan PMI dengan perasaan kecewa yang dalam," kenang Dominggus.

Memang, sesuai aturan, usia 60 tahun merupakan batas maksimal untuk mendonorkan darah. Lewat dari 60 lanjut Dominggus, masih bisa mendonor dengan syarat kondisi tubuh betul-betul prima. Itu pun harus di bawah kontrol medis yang ketat.

Saat ini, berbagai penghargaan telah Soekarman dapatkan. Termasuk Pin Emas dari PMI. Juga penghargaan Satyalancana dari Presiden Republik Indonesia.

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cabang Makassar, Dokter Mardiani Radjuni MD, mengaku sangat berterima kasih kepada Soekarman. Ia berencana mengabadikan foto Soekarman di Markas PMI Cabang Makassar.

Sekali lagi, terima kasih Soekarman. Memang, manusia lain dan dunia ini butuh berjuta-juta orang seperti Soekarman. (*)

Senin, 29 Maret 2010

Sastra '45 Ganti Nama

MAKASSAR--Fakultas Sastra Universitas 45 resmi mengganti nama menjadi Fakultas Ilmu Kebudayaan (FIK). Hal tersebut diputuskan dalam rapat senat fakultas beberapa hari yang lalu.

Dekan Fakultas Ilmu Kebudayaan, Drs H Herman Mustafa MPd membenarkan hal tersebut. Menurutnya, setelah diputuskan dalam rapat senat fakultas, lalu dilanjutkan ke rapat senat rektorat. "Hasil keputusan itu juga sudah kita tembuskan ke Kopertis Wilayah IX," terangnya Senin, 29 Maret.

"Jadi bukan peleburan fakultas, hanya ganti nama," katanya.

Herman beralasan, penggantian nama dilakukan untuk mengubah image Fakultas Sastra selama ini. "Asumsi kami, kebanyakan calon mahasiswa mengira jika Sastra hanya berhubungan dengan sajak atau puisi," katanya. Padahal menurutnya, sastra berhunbungan dengan seluruh aktifitas kebudayaan manusia.

Selain itu, penggantian nama tersebut merupakan strategi untuk meningkatkan peminat pada fakultas tersebut. Selama ini, lanjut Herman, Fakultas Sastra semakin minim pendaftar.

Penggantian ini pula, sebagai upaya pelebaran istilah. Recananya, FIK akan menambah jurusan baru. Tapi menurut Herman, hal itu baru mau dibicarakan lebih lanjut. Opsi jurusan yang akan dibuka tersebut yaitu Jurusan Komunikasi Budaya atau Jurusan Budaya Kontemporer.

Herman berharap dengan perubahan tersebut, image masyarakat tentang fakultas sastra selama ini dapat berubah. "Di sini (FIK, red), mencover banyak bidang ilmu, bukan cuma puisi dan sejenisnya," terang dia. (zuk)

Cara Lain Musafir Kelana Tetap Sehat








Dok.FAJAR

KONSISTEN. Musafir Kelana saat ditemui di PMI Cabang Makassar, Senin, 29 Maret.



Sudah Sumbang 30,75 Liter Darah

DI usia lebih setengah abad, pria ini sudah menyumbang 30 liter darahnya ke manusia lain.

RIDWAN MARZUKI
Lanto Daeng Pasewang

"SETETES darah menyelamatkan jiwa". Tagline ini pulalah yang dipegang erat Musafir Kelana Arifin Nu'mang. Musafir adalah pendonor darah paling konsisten di Palang Merah Indonesia (PMI).

Walaupun rambutnya telah memutih, tetapi secara fisik kondisinya masih begitu bagus. Usianya sudah 54 tahun. Itu artinya, ia masih memiliki kesempatan mendonorkan darah enam tahun lagi. 60 tahun adalah batas maksimal usia produktif pendonor darah.

Badan Musafir terlihat sangat sehat dan kuat. Setidaknya, seperti yang terlihat saat saya menemuinya di Markas PMI Cabang Makassar, Senin, 29 Maret.

Mendonorkan darah bukanlah hal baru bagi Musafir. Sejak puluhan tahun silam, ia memulai hal yang sangat bermanfaat itu. Tak ada rasa kuatir ketika darahnya diambil. Malah secara periodik, tiga bulan sekali ia mendonorkan darahnya di PMI.

 Karenanya, kini ia telah mendapat dua penghargaan tertinggi karena dedikasinya mendonorkan darah. Tahun 2006, ia mendapat penghargaan dari PMI Pusat berupa penghargaan bagi orang-orang yang telah melampaui 100 kali mendonorkan darah.

Rekor donor Musafir memang sudah 123 kali. Setiap donor dia menyumbang 250 cc darah. Artinya, dia sudah menyumbang 30 liter plus 750 cc darahnya untuk manusia lain.
Pada tahun yang sama pula ia meraih penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden Republik Indonesia. Penghargaan ini pun diberikan karena komitmennya menyumbangkan darah.

Musafir menceritakan, sejak 1977 ia mulai mendonorkan darahnya. Saat itu, terangnya, ia masih berstatus mahasiswa baru pada sebuah lembaga pendidikan di Jakarta. Pengalaman pertamanya mendonorkan darah saat mengikuti pekan orientasi mahasiswa ketika itu.

"Calon mahasiswa yang beratnya 50 kilogram ke atas itu dipisahkan dan diikutkan dalam acara bakti sosial," kenang Musafir.

Dari sinilah kegandrungan Musafir mendonorkan darah bermula. Sejak saat itu ia rutin mendonorkan darahnya. Walau ia mengakui, pada awal mendonorkan darah sempat merasa takut. Saat itu, lanjutnya, kegiatan donor darah masih sangat langka. Kondisi itu pulalah yang memotivasinya untuk terus mendonorkan darahnya.

Musafir mengaku mendapatkan berbagai keuntungan dari rutinitasnya mendonorkan darah. Ia merasa semakin sehat setiap kali selesai menyumbangkan darahnya.

"Sampai sekarang saya tak pernah sakit serius. Perjalanan hidup saya sehat-sehat saja. Itu mungkin hasilnya karena rutin mendonor," ungkap Musafir.

Rutinitas mendonor diakui Musafir juga sebagai orientasi ukhrawi. Selain itu, donor darah merupakan misi kemanusiaan untuk saling peduli.

"Intinya saya menganggap ini sebagai suatu aktivitas untuk kemanusiaan. Ini amaliyah. Ini merupakan ibadah karena darah dibutuhkan oleh sesama manusia yang mengalami kondisi kritis," terang Musafir.

Ia memegang prinsip bahwa mendonor sama halnya membantu diri sendiri. Ia menganggap, mendonorkan darah adalah bentuk pengabdian yang langsung dirasakan oleh orang lain.

"Kita sebagai sukarelawan mengikhlaskan darah untuk kepentingan kemanusiaan," kata Musafir.

Karena komitmen moralnya dalam mendonorkan darahnya, kini Musafir dipercaya menjadi Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia Sulsel. Hingga kini, ia masih terus melakukannya. Rencananya, bulan April ini ia kembali akan menyumbangkan darahnya. Terakhir, ia mendonor darah Januari lalu.

Musafir berharap agar semakin banyak masyarakat yang menyumbangkan darahnya. Menurutnya, PMI mesti melakukan pengaturan agar pasokan darah tidak terganggu.

Ketua PMI Cabang Makassar, Syamsu Rizal, mengaku sangat tertolong dengan hadirnya para pendonor darah. Apalagi para pendonor yang konsisten mennyumbankan darahnya secara rutin.

Bagi pendonor yang telah 15 kali ke atas mendonorkan darah, akan mendapat penghargaan dari PMI. Bukan cuma penghargaan administratif tetapi dalam bentuk fasilitas-fasilitas. Mereka diberikan kartu yang memiliki fasilitas diskon di tempat-tempat tertentu. selain itu, mereka juga akan mendapatkan perawatan kesehatan atau general check up gratis di klinik PMI.

Menurut Syamsu Rizal, PMI terus menyosialisasikan manfaat donor darah bagi masyarakat. "Mendonorkan darah selain ada manfaat sosialnya, juga ada manfaat medisnya," imbau Syamsu Rizal. (*)

Minggu, 28 Maret 2010

Iman Membuat Manusia Lebih Peduli














Dok. FAJAR
AKBAR. Suasana tablig akbar yang digelar di Monumen Mandala, Minggu, 28 Maret.





OLEH RIDWAN MARZUKI

Orang beriman pasti baik hubungannya. Hubungan kepada pencipta dan hubungan kepada sesama.

Bagi orang beriman, prasangka buruk merupakan lawan yang berat. Prasangka buruk akan mebawa manusia menjadi "maha" pencuriga. Akibatnya, hidupnya tidak tenang dan banyak mengeluh.

Hal tersebut diungkapkan Ustaz Salim A Fillah dalam tablig akbar di Monumen Mandala, Minggu, 28 Maret. Menurut Salim, orang beriman juga akan menghindari watak sombong. Sifat sombong akan menghapus kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan oleh orang beriman.

Oleh karena itu sebagai orang beriman, penting untuk menghilangkan sifat sombong agar ukhuwah bisa terjalin. "Allah meletakkan kualitas iman kita berdasarkan kualitas hubungan baik kita kepada sesama," jelas Salim.

Menurut Salim, banyak petunjuk dalam Islam yang menganjurkan orang beriman untuk memperbaiki hubungan ke sesama manusia. Juga agar senantiasa peduli terhadap sesama. Misalnya perintah menghargai dan menolong tetangga yang lapar.

"Demi Allah, tidak beriman seseorang jika perutnya kenyang sementara tetangganya kelaparan," kata Salim yang mengutip sebuah hadis.

Sesorang yang memiliki dendam juga harus memperbaiki diri. "Hal itu akan merusak interaksi kita dengan sesama," imbuh Salim.

Tablig akbar ini digelar Kelompok Musala Adz-Dzahrah Fakultas Teknik Elektro Universitas Hasanuddin.

Selain tablig akbar, sebelumnya panitia juga mengadakan bedah buku di Gedung Pusat Kajian dan Penelitian Unhas. Juga dilaksanakan beberapa lomba, seperti lomba azan, kultum, kaligrafi, dan cerdas cermat. (*)

Sabtu, 27 Maret 2010

Melirik Seni Kaligrafi Teknik Elektro UH









*Coba Lestarikan Kebudayaan Islam dari Kampus



Tidak banyak yang meminati seni kaligrafi. Hanya orang-orang tertentu. Itu pun tidak banyak.


LAPORAN RIDWAN MARZUKI
Tamalanrea


Jika dibandingkan dengan seni-seni yang lain, kaligrafi memang bukanlah karya seni yang populis. Gaungnya seolah-olah redup oleh seni modern yang begitu masif dan ekspansif.

Berdasarkan alasan itu, Ichsan Nuryadin bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam kelompok Mushalla Adz-Dzahrah mencoba mengembangkan seni kaligrafi tersebut. Salah satunya dengan mengadakan lomba seni kaligrafi tingkat pelajar.

"Jarang sekali ada lembaga yang mengadakan lomba seperti ini. Jadi kita ingin hidupkan kembali seni kaligrafi," terang Ichsan. Kaligrafi, lanjut Ichsan, merupakan kesenian Islam. Sekarang, seni ini mulai kurang diperhatikan lagi.

Lomba tersebut dilaksanakan di Gedung Pusat Kajian dan Penelitian (PKP) Universitas Hasanuddin, Sabtu, 27 Maret. Walau peserta tak banyak, tetapi tidak mengurangi semangat panitia. Tujuannya untuk mengenalkan kaligrafi kepada generasi muda, khususnya kepada pelajar.

Demikian pula dengan pesertanya. Mereka tetap antusias mengerjakan instruksi yang diberikan oleh juri lomba.

Peserta lomba berasal dari beberapa sekolah dan panti asuhan. Salah satunya, Annas Magfira, pelajar perempuan dari Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN) Makassar.Saat ini Magfira duduk di kelas satu.

Ia mengaku telah berkali-kali mengikuti lomba seni kaligrafi. Beberapa kali bahkan Magfira mendapat gelar juara. Lomba-lomba yang diikutinya mulai dari tingkat sekolah hingga tingkat kabupaten.

Magfira tak berhenti sampai pada satu prestasi saja. Ia terus mengasah kemampuannya dalam memainkan alat tulisnya di atas media kaligrafi. Walau ia menyadari, bergelut dengan seni kaligrafi punya konsekuensi. "Harus siap-siap kotor," katanya.

Karya Magfira memang lebih mencolok dibandingkan peserta lainnya. Ia membuat kaligrafi dengan mengambil satu surah dalam Alquran. Tepatnya surah Al Quraish. Di bagian pinggir karyanya di kelilingi dengan garis pigura dengan komposisi warna merah, orange, cokelat dan hitam. Di setiap sudut, ditaruh hiasan berupa lukisan mirip gapura dengan perpaduan motif kembang. Tepat di bagian dalam garis pigura, Magfira, menaruh asmaul husna (nama-nama Allah), mengelilingi Al Quraish tadi.

Alat yang dipakai Magfira juga beda dengan peserta lainnya. Ia menggunakan pena. Alat tersebut terbuat dari bambu yang diraut meruncing di kedua ujungnya.

Salah satu juri lomba bernama Abd Hannan. Menurutnya, ada dua aspek yang dinilai dalam lomba, yaitu keindahan dan kejelasan huruf. Keindahan berkaitan dengan penggunaan warna, corak, dan variasi yang digunakan. Sementara kejelasan berhubungan dengan jenis huruf yang dipakai. Juga, ketepatan penyambungan huruf-huruf.

Untuk mendapatkan karya kaligrafi yang bernilai estetis, lanjut Hannan, tidak begitu mudah. Syaratnya harus memiliki keterampilan. "Harus dilatih terus-menerus," tambahnya.
Selain lomba kaligrafi, panitia juga mengadakan lomba azan, kultum, Musabaqah Tilawatil Quraan (MTQ), dan cerdas cermat. (*)

Jumat, 26 Maret 2010

Amien Rais Ceramah di Unismuh



   






Dok Fajar


Tegaskan Tak Mencalonkan Diri di Muktamar Muhammadiyah


MAKASSAR--Mantan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr H M Amien Rais, MA, mengunjungi Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Jumat, 26 Maret.

Kunjungan itu dalam rangka silaturahmi dan menyampaikan ceramah umum di Unismuh. Ceramah tersebut sebagai rangkaian memperingati milad se-abad Muhammadiyah.

Selain itu, Amien juga mengunjungi lokasi pembangunan Gedung Al Manar Unismuh (Unismuh Tower). Pada kesempatan itu, ia mengaku salut dengan perkembangan yang ada di Unismuh. "Ini patut kita disyukuri. Pembangunan sudah sangat pesat," katanya.

Amien juga menasehati mahasiswa unismuh supaya jangan terlalu banyak berdemo. "Kalau banyak demonya, nanti bukunya nggak dibaca," katanya.

Di Gedung Al Amin Unismuh, Ketua Majelis Penasihat Partai (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyampaikan ceramah seputar Muhammadiyah.

Hadir di antaranya Rektor Unismuh, DR Irwan Akib MPd, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Unismuh, Ir HM Syaiful Saleh MSi, Ketua Tim Pengawas Pembangunan Gedung Al Manar, Ir H Tadjuddin Nur, para Pembantu Rektor, dekan, dosen, dan mahasiswa Unismuh.

Amien membantah jika tujuannya ke Makassar berkaitan untuk mencari dukungan menjelang Muktamar Muhammadiyah. Ia menegaskan dirinya tidak akan maju dalam Muktamar nanti. "Saya tidak akan maju menjadi ketua (Muhammadiyah, red) lagi, karena partai saya tidak membolehkan," terang Amien. Ia mengaku tidak bisa meninggalkan posisinya sebagai Ketua MPP PAN karena baru enam bulan posisi itu ia jabat.

Jika ditinggalkan, lanjutnya, hal itu akan kurang beretika. "Di dalam dan di luar struktur, saya tetap bisa membantu Muhammadiyah," katanya. (zuk)

Suriadi, 16 Tahun Melawan Kanker Tulang









DOK FAJAR
DIA GURU. Suriadi, guru yang tak lagi mengajar setelah kanker menggerogoti tulangnya.


OLEH RIDWAN MARZUKI

.Tamalanrea


TAK seorang pun yang ingin sakit. Apalagi mengidap kanker. Begitu pula dengan Suriadi.

Kemarin, Jumat, 26 Maret, dengan diantar seorang guru bernama Sultan, tiba juga di rumah Suriadi, 44. Nama lengkapnya Suriadi Asiz. Dia penderita kanker tulang atau chondro sarcoma sejak 16 tahun silam.

Suriadi adalah seorang tenaga pendidik pada pada sebuah yayasan swasta (Yayasan Al Bayan) di Bumi Tamalanrea Permai (BTP). Tapi sejak penyakitnya semakin parah, ia tak lagi mengajar.

Kondisinya saat ini cukup memprihatinkan. Badan mengecil dan tampak begitu kurus. Berdiri tak bisa, begitupun baring. Ia hanya mampu duduk. Itupun harus memakai bantal sebagai alas duduk.

Suriadi terkena kanker tulang rawan tepat di bagian panggul kanan. "Sejak Desember 2009, saya tidak bisa tidur di ranjang. Saat ini cuma bisa tidur di kursi. Tidur pun harus dipaksakan karena sangat nyeri," terang Suriadi, Jumat, 26 Maret.

Paha kanan Suriadi semakin mengecil dan lembek. Di punggungnya terdapat beberapa lekukan bekas operasi. Bekas operasi tersebut memutar dari paha kanan bagian atas hingga pertengahan punggung sebelah kanan. Tepat di bagian atas bekas operasi, terdapat dua benjolan. Salah satunya seperti kepalan tinju orang dewasa, dan satunya lagi lebih kecil.

Suriadi mengidap penyakit ini sejak tahun 1994. Awalnya berbentuk benjolan kecil. Lama-kelamaan benjolan tersebut semakin membesar. Akhirnya ia putuskan untuk operasi di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo pada akhir tahun 1994.

Tercatat sudah enam kali Suriadi menjalani operasi. Beberapa kali di Makassar, yang lainnya di Jakarta. Terakhir ia dioperasi di Rumah Sakit Dharmais Jakarta pada Juni 2008 lalu. Operasi pertama dan ketiga ditanggung yayasan tempatnya mengajar. Selanjutnya, biaya operasi lainnya berasal dari bantuan para dermawan yang peduli terhadapnya.

Segala macam jenis pengobatan telah ia lakukan. Dari pengobatan medis hingga alternatif. Tetapi, hasilnya tidak begitu menggembirakan. Hanya saja, Suriadi tak patah arang. Ia tetap ingin sembuh. Rencananya jika ia memiliki dana, ia akan mencari lagi tempat berobat.

Kini, Suriadi hanya bisa berharap dan berdoa. Dokter-dokter yang menanganinya di Makassar tak bisa lagi diharapkan untuk menyembuhkannya. "Ahli tulang dan kanker di Makassar sudah angkat tangan," kata dia lirih.

Walaupun kondisinya begitu, tapi setidaknya Suriadi masih bisa bersyukur. Ia memiliki isteri yang selalu setia merawatnya. Namanya Asizah, 40. Kini, mereka dikaruniai empat anak. Yang tertua berumur 14 tahun. Yang Paling muda berusia 5 tahun.

Karena Suriadi tak bisa lagi mengajar, peran mencari nafkah digantikan oleh istrinya. Saat ini Asizah membuka usaha menjahit kecil-kecilan. Hasil dari upah menjahit itulah yang digunakannya untuk menghidupi keempat anaknya.

"Ini adalah ujian bagi saya," kata Asizah. Ia mengaku bisa bertahan karena salut dengan semangat suaminya.

"Jujur saya orangnya rapuh. Begitu dapat goncangan saya down. Tetapi semangatnya yang sangat besar menguatkan saya," tambahnya.

Rekan-rekan Suriadi juga senantiasa membantunya. Setiap kali Suriadi akan menjalani pengobatan, mereka bahu-membahu menolongnya. Salah seorang dari mereka, Bahar. Bahar menjadi koordinator penggalangan dana untuk pengobatan Suriadi. "Yang kita pikirkan sekarang adalah pengobatan herbal, tapi terkendala dana," terang Bahar.

Kini, Suriadi hanya bisa berharap bantuan agar bisa berobat. Ia masih berharap agar bisa sembuh.(*)

Kamis, 25 Maret 2010

Visicom: Foto Walikota Diiklankan Tidak Salah

MAKASSAR--Polemik pemuatan foto walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin, menjadi "model" iklan dinilai tidak melanggar. Hal itu karena iklan yang dimaksud merupakan kampanye kebaikan yaitu kampanye hemat listrik.

Hal tersebut ditegaskan oleh juru bicara sekaligus event organizer (EO) Visicom Makassar, Mario David, Kamis, 25 Maret. "Nggak ada yang salah. Menurut kami, kemarin kita fokusnya bukan ke produk. Kita fokusnya ke gerakan hemat energi," terang Mario.

Mario mengakui, pemajangan foto walikota lengkap dengan pakaian dinas harian (PDH) belum disetujui oleh Ilham. "Terus terang belum disetujui. Tapi kenapa berani, karena menurut kita tidak ada yang salah," terangnya. Yang salah menurutnya jika walikota yang langsung melakukan kontrak dengan produk. Itupun menurutnya hanya melanggar tata krama.

Mario beralasan, sepanjang untuk kebaikan tidak ada salahnya melibatkan walikota. "Malah ide sebelumnya, Pak Walikota memegang produk Visicom, tetapi itu tidak bagus," imbuhnya.

Menurutnya, ide melibatkan walikota berawal dari adanya krisis listrik beberapa bulan yang lalu. Maka visicom mencetuskan program hemat listrik. Oleh karena itu, ia mengaku menemui walikota. Tujuannya untuk meminta statement walikota agar masyarakat berhemat listrik.

Saat itu walikota, kata Mario, mendukung kegiatan apapun untuk melaksanakan gerakan Makassar hemat listrik. "Soal ide penggunaan PDH, itu murni kreatifitas kita," terangnya.

Mario juga menegaskan sejauh ini tidak ada komplain dari walikota terkait pemuatan fotonya dalam iklan itu. "Tidak ada. Tidak ada komplain," tegasnya.

"Kalau memang beliau keberatan, kita akan ganti. Kita akan tarik," jelasnya. Tetapi, lanjut Mario, ia berharap iklan tersebut tidak ditarik.

Mario juga memastikan walikota tidak dibayar sama sekali dalam iklan tersebut. "Tidak ada. Tidak ada bayaran. Pak wali itu kan mendukung untuk kebaikan," katanya. (zuk)

April, PLN Janji Tak Ada Lagi Pemadaman








Dok PLN. Para Senator asal Sulsel di PLN

MAKASSAR--PT PLN (Persero) berjanji tidak ada lagi pemadaman bergilir mulai April tahun ini. Hal itu menyusul akan beroperasinya beberapa pembangkit pada bulan tersebut.


Janji tersebut dilontarkan oleh general manager PT PLN (persero) Sulwesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sultanbatara), Ahmad Siang dihadapan para anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sulsel. "Mulai 31 Maret, tidak ada lagi pemadaman bergilir," katanya, Kamis, 25 Maret.

Ahmad siang menjelaskan, saat ini kekurangan tenaga listrik PLN sisa 27 megawatt (MW). Oleh karena itu, dengan akan beroperasinya beberapa pembangkit baru, akan menutupi kekurangan tersebut.

PLN juga menghadirkan mesin berkapasitas 40 MW yang dioperasikan di PLTU Tello. Mesin itu sengaja didatangkan dari Dubai dan akan beroperasi mulai 27 Maret nanti.

Selain diterima oleh GM PLN (Persero) Wil Sultanbatara, rombongan senator ini juga diterima oleh para pimpinan dalam lingkup PLN.

Saat ini para anggota DPD sedang mengadakan reses. Para senator melakukan kunjungan kerja ke daerah pemilihan masing-masing. Senator Sulsel yang hadir dalm kunjungan kerja tersebut antara lain HM Aksa Mahmud, Abdul Azis Qahhar Mudzakkar, dan Bahar Ngitung. Seorang senator asal Sulsel lainnya, Litha Brent tidak tampak dalam kunjungan kerja ini.

Hari ini para senator tersebut akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke daerah. Kali ini mereka akan mengunjungi Kabupaten Wajo. Tepatnya, mereka akan mengunjungi PT Energi Sengkang. (zuk)

Rabu, 24 Maret 2010

Mobil Diserempet, Sopir Bacok Rekan

MAKASSAR--Seorang sopir angkot membacok sesamanya sopir angkot di depan Kantor Koramil Daya, Rabu, 24 Maret. Tersangka pembacokan bernama Syamsul (24) dan korban bernama Aso (30).

Aso menderita luka serius di bagian kepala, bahu dan tangan. Bagian kepala yang mengalami luka paling parah. Setelah kejadian, korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya.

Sehari-hari kedua orang tersebut berprofesi sebagai sopir angkot rute Daya-Makassar Mall.

Pembacokan dipicu karena mobil mereka bersenggolan di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Menurut pengakuan Syamsul, di depan UMI, mobilnya didahului oleh mobil Aso. Lalu, mobil Aso menyenggol kaca spion bagian kanan Syamsul.

Keduanya lalu terlibat adu mulut. Syamsul mengaku dipukuli oleh korban sesaat setelah mobilnya diserempet. "Hidungku ditinju di depan UMI," katanya.

Di depan kantor Koramil Daya, kata Syamsul, mobilnya dihadang oleh korban. Setelah berhenti, korban mendatanginya. "Cuma agak takut karena marah saya lihat. Mukanya merah. Makanya saya cabut parang," terangnya.

Setelah melakukan pemarangan terhadap Aso, Syamsul lalu mengamankan diri di kantor Koramil Daya karena hampir dihakimi oleh rekan-rekan korban. Selanjutnya, aparat kepolisian datang menjemputnya lalu digiring ke Polsekta Biringkanaya.

Kasat Reskrim Polsekta Biringkanaya, Iptu Jufri Natsir SSos mengaku sedang memeriksa Syamsul. "Pasal yang dikenakan adalah pasal 351 ayat dua tentang penganiayaan berat. Ancamannya lima tahun," terangnya. (zuk)

Thynox, Sang Pemadam Kebakaran









Ikut Kontes Robot di Manado


KELAK jika ada kebakaran, tak perlu lagi menggunakan mobil pemadam. Cukup ditangani robot.

RIDWAN MARZUKI
Tamalanrea

KREASI tim pembuat robot dari Politeknik Negeri Ujung Pandang layak diapresiasi. Mereka berhasil merangkai robot yang bisa memadamkan api.

Robot tersebut diberi nama Thynox. Robot ini dirangkai atau dirakit dua mahasiswa Politeknik. Namanya Tino Suhaebri dan Faath Jafar.

Tino (21) saat ini tercatat sebagai mahasiswa program studi elektronika. Sementara Faath (21) di program studi listrik.

Robot Thynox yang diciptakannya memiliki empat roda. Modelnya sekilas mirip kendaraan tank perang. Tetapi jangan salah, walau bentuknya seperti itu, tetapi robot ini terbilang canggih.

Robot ini dilengkapi dengan empat roda dan lima alat sensor. Dua sensor dipasang di sisi kiri. Begitu pula di sisi kanan, ada dua sensor, serta di bagian depan satu sensor.

Sensor tersebut berfungsi sebagai alat pendeteksi jalan yang akan dilalui. Tujuannya agar tidak menabrak sesuatu yang ada di samping dan depan robot saat jalan.

Dengan sensor tersebut, ketika robot mendapatkan jalan buntu, maka sensor akan mengarahkan robot agar berputar dan mencari jalan lain.

Cara kerja sensor tersebut mengandalkan gelombang ultrasonik atau biasa disebut sensor ultrasonik. Setiap satu sensor jarak memiliki dua buah sensor ultrasonik. Sensor pertama berfungsi memancarkan gelombang ultrasonik. Tujuannya sebagai alat deteksi jalan. Sensor yang lain berfungsi menerima hasil pantulan sensor pertama berupa data sekitar robot, kemudian dihantarkan masuk ke dalam "otak" robot alias microcontroller atau processor. Di microcontroller inilah semua instruksi untuk robot dibuat.

"Secara umum, sensor berfungsi mendeteksi objek yang berada di depan dengan cara menangkap sinyal yang dipantulkan," kata Tino, Rabu, 24 Maret.

Setelah itu, instruksi selajutnya dihantarkan ke motor robot. Motor adalah alat penggerak yang membuat robot bisa melakukan gerak.

Selanjutnya di bagian atas robot juga terdapat detektor api atau flame detector. Alat inilah yang berfungsi mendeteksi keberadaan atau sumber api. Alat ini mampu mendeteksi sumber api dari jarak lima meter.

Begitu flame detector menemukan api atau cahaya ultraviolet (uv), maka otomatis motor pompa akan segera bereaksi dengan cara menyemprotkan air. Supaya titik sasaran semprotan tepat, maka flame detector dibuatkan titik fokus hanya di bagian depan robot. Dengan begitu, semprotan air dari pompa tidak meleset ke arah yang lain.

Selain itu, ada juga monitor di bagian atas robot. Monitor tersebut berfungsi sebagai layar informasi dari kerja sensor dan motor.

Dosen pembina mahasiswa perakit robot, Ahmad Subair ST mengatakan, robot hasil kreasi anak-anaknya akan diikutkan lomba di Manado Mei mendatang. "Cara kerja mahasiswa sudah cukup bagus. kita sudah siap mengikuti lomba," katanya. Ahmad yakin akan mendapat juara dalam lomba tersebut.

Selain robot pemadam kebakaran beroda, Poltek juga memiliki robot yang lain. Di antaranya robot pemadam kebakaran berkaki yang dibuat Imran Habriansyah dan Syaifuddin. Robot pemain bola dibuat oleh Mukhlis dan Nawir. Juga robot penyusun barang dibuat oleh A Muh Amin dan Faizal. Rencananya, semua robot-robot tersebut akan diikutkan dalam kontes robot di Universitas Samratulangi Manado. (*)

Catatan dari Hari Ketiga UN SMA











NURHADI/FAJAR

TERAKHIR. Pelaksanaan ujian di salah satu ruangan di SMA Negeri 1 Makassar, Rabu, 24 Maret.


Masih Ada Kekurangan Lembaran Naskah Ujian


BERMODAL persiapan setahun, para kepala optimis kelulusan capai seratus persen.

LAPORAN RIDWAN MARZUKI
Makassar

TIDAK terasa, pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah atas (SMA) berada di hari ketiga, Rabu, 24 Maret. Memamg, masih ada dua hari. Namun, tidak sedikit yang merasa was-was menunggu hasil ujian.

Bukan hanya peserta ujian. Kepala sekolah pun ikut was-was. Meski sebagian besar kepala sekolah tetap optimis mampu meluluskan seratus persen siswanya.

Semisal Kepala SMA Negeri 2 Makassar, Drs Abdul Wahab. Dia yakin, peserta ujian di sekolah ini lulus seratus persen. Maklum, tahun lalu, dari 200-an siswa SMA Negeri 2 yang ikut ujian nasional, hanya satu yang tidak lulus.

"Hasil try out, kita targetkan seratus persen lulus. Kita optimis nilainya rata-rata tujuh," kata Wahab, Rabu, 24 Maret.

Hanya saja, proses pelaksanaan ujian nasional di hari ketiga sempat menemui hambatan. Adanya lembaran naskah ujian yang tidak lengkap alias kurang. Di mana mata ujian Matematika IPA Paket 55 tidak memiliki halaman delapan. Walhasil, panitia harus memutar otak guna menanggulangi hal tersebut.

"Soal yang lengkap difotokopi untuk mengatasi kurangnya jumlah soal," beber Wahab. Proses fotokopi itupun disaksikan pengawas dan pemantau ujian nasional di SMA Negeri 2.

Tahun ini sebanyak 277 siswa SMA Negeri 2 ikut ujian. Dua diantaranya tidak hadir karena sedang mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika Serikat.

Sementara pelaksanaan UN di MAN 2 Model juga berjalan lancar. Pihak sekolah juga optimis siswanya akan lulus 100 persen. Persiapan sebelum UN sudah cukup maksimal.

"Sejak November tahun lalu kami beri bimbingan hingga Maret tahun ini. Kami juga adakan tiga kali try out," terang guru MAN 2 Model, Drs Baharuddin.

Tahun ini peserta ujian nasional di MAN 2 Model mencapai 476 siswa. Para peserta terbagi di 24 ruangan. Tahun lalu, sebanyak 62 siswa sekolah ini tidak lulus.

Terpisah, Kepala SMA Negeri 11, Drs Aminuddin Mustafa, juga optimis dengan kelulusan siswanya. "Persiapan kami untuk menghadapi ujian hampir setahun," kata dia.

Peserta ujian nasional di SMA Negeri 11 tahun ini berjumlah 373 siswa. Tahun lalu, ada 24 siswa tidak lulus dari 360 peserta ujian nasional. (*)

Selasa, 23 Maret 2010

*Cara Lions Club Bantu PMI



IST
KEMANUSIAAN. Proses donor darah di Markas Resimen Induk Daerah Militer VII Wirabuana, Selasa, 23 Maret.






Cari Darah Tentara Demi Sesama

MASUK ke markas tentara. Darah para tentara pun disedot. Demi nyawa sesama manusia.

RIDWAN MARZUKI
Markas Rindam

PAGI-PAGI saya bersama Presiden Lions Club Makassar Host , David Gozal, berangkat menuju Pakkatto. Tepatnya, di Markas Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) VII Wirabuana, Bontomarannu, Gowa.

Tujuannya adalah memburu darah tentara di markas itu. Namun, bukan maksud negatif. Melainkan mengumpulkan darah tentara guna disumbang ke Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Makassar.

Sebelum berangkat, David sudah menyiapkan semua perlengkapan. Selain David, ikut pula Ketua Daerah VI B Lions Club, Velix Gozal. Ada juga pengurus Lions Club lainnya yang berangkat terpisah.

Di Rindam, rombongan diterima Komandan Rindam, Kolonel Inf Robert R Lumempouw. Rombongan diterima dengan ramah. Menurut Robert, kegiatan donor darah dilakukan sebagai bentuk partisipasi membantu orang lain.

"Ini semua untuk kemanusiaan. Darah sangat berati bagi manusia," terang Robert, Selasa, 23 Maret.

Tepat jam 09.00, kegiatan donor darah dimulai. Para pesertanya berasal dari para siswa Secaba dan prajurit Rindam. Ada sepuluh penggiat PMI Cabang Makassar bertugas dalam kegiatan ini. Mereka memiliki tugas berbeda-beda. Petugas yang mengambil darah dari pendonor disebut aftater.

Ada lima petugas aftater. Setiap aftater melayani dua pendonor sekaligus. Sehingga, jumlah kantong darah yang didapatkan setiap satu sesi pengambilan darah sebanyak sepuluh kantong. Pemeriksaan dan pengambilan darah dipimpin Dokter Dominggus Lopuhaa.

"Stok darah PMI lagi kurang. Donor darah ini sangat membantu," jelas Dominggus.

Untuk menjadi pendonor memiliki syarat tertentu. Di antaranya, kadar hemoglobin (HB) darah harus normal, tidak mengidap penyakit, serta kesiapan mental.
Dominggus mengharapkan agar semakin banyak instansi peduli dengan kegiatan seperti ini, bukan cuma Lions Club.

Sekitar 200-an peserta ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Salah seorang di antaranya, Iwan S. Ia bukan siswa Secaba, melainkan prajurit organik yang sehari-hari bertugas di Rindam VII Wirabuana.

Tercatat, donor darah kali ini merupakan yang ke 53 bagi Iwan. Ia mengaku rutin mendonorkan darah. Setiap tiga bulan sekali dia menyumbang darah.

Donor darah bagi Iwan dimulainya sejak masih SMA. Kadang-kadang ia mendatangi sendiri PMI untuk mendonorkan darah. "Perasaan tidak enak jika tidak mendonor. Sekarang, perasan lebih enak," kata Iwan.

David Gosal mengaku jika kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian tehadap sesama. Selain David, hadir pula para pengurus Lions Club Makassar (LCM) lainnya. Dia antaranya, Presiden dan Sekretaris LCM Mammiri, Erik Suprapto dan Romi, serta Sekretaris LCM Host, Rudy Hafid.

Lions Club adalah organisasi kemanusiaan yang bergerak di bidang sosial. Orang-orang yang tergabung di dalamnya adalah mereka yang memiliki jiwa kepedulian terhadap sesama.

"Kita hidup untuk saling menolong. Jika bukan sesama kita yang saling menolong, lantas siapa lagi," kata David.

Penggiat Lions Club Makassar terbilang masih sedikit. Oleh karena itu, Lions Club mengimbau kepada warga yang memiliki jiwa kepedulian agar bergabung. Velix menegaskan, Lions Club bukan organisasi politik. (*)

Minggu, 21 Maret 2010

*Catatan dari Pelaksanaan Ujian Nasional

Wahyu di Rumah Sakit, Isra di Tahanan


NASKAH ujian nasional dibagikan. Ada siswa sekolah menengah atas yang optimis lulus, ada pula yang ragu.

LAPORAN RIDWAN MARZUKI
Makassar

MATAHARI baru bersinar ketika para kepala sekolah menengah atas (SMA) tergesa-gesa mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar di Jalan Hertasning, Senin, 22 Maret. Mereka tidak pergi sendiri, tetapi dikawal polisi. Tujuannya mengambil naskah ujian nasional (UN).

Naskah ujian tersebut dibawa ke sekolah masing-masing. Masih bersama polisi. Seperti yang dilakukan Kepala SMA Cokroaminoto, Drs Surahman. Masih dini hari, Surahman sudah harus pergi ke Dinas Pendidikan.

"Jam 05.00 saya sudah ke sana. Terus di sana juga antre karena banyak guru lain yang ingin mengambil soal ujian," tutur dia, di SMA Cokroaminoto.
Seorang polisi tampak berjaga-jaga di depan SMA Cokroaminoto. Namanya Akbar Abid. Dia anggota Polsekta Makassar. Akbar yang mendampingi Surahman mengambil naskah ujian.

SMA Cokroaminoto beralamat di Jalan Gunung Latimojong. Total jumlah siswa yang terdaftar sebagai peserta UN di sekolah ini, 104 orang. 53 di antaranya merupakan siswa yang mengulang karena tidak lulus tahun lalu. Dari 104 yang terdaftar tersebut, 27 siswa tidak datang tanpa alasan.

Pengawas ujian bukan dari guru SMA Cokroaminoto tetapi dari SMA Negeri 1 Makassar. Koordinator pengawas UN di SMA Cokroaminoto, Drs Usman Basri, mengaku akan mengawas dengan baik.

"Pengawas kami sudah pengalaman. Tidak ada masalah. Guru-guru tidak punya kepentingan," ujar Usman Basri.

Para peserta ujian diwajibkan membawa peralatan masing-masing. Seperti pengalas, pensil 2B, penghapus. Maklum, kertas jawaban menggunakan lembar jawaban komputer.

Suasana berbeda di SMA Kartika Wirabuana I di Jalan Ratulangi. Proses pelaksanaan UN diawasi sebelas aparat keamanan dari TNI dan kepolisian. Masing-masing dari Pomdam VII Wirabuana ada dua orang, Polsekta Ujungpandang empat orang, Polresta Makassar Barat satu orang, Koramil 1408-07/UP dua orang, dan dua pengamanan internal sekolah.

Pengawasan kepada tamu yang datang begitu ketat. Wartawan yang akan memantau proses ujian juga diikuti aparat keamanan. Termasuk saat melakukan wawancara dengan siswa saat istirahat.

Kepala SMA Kartika Wirabuana I, Drs Padjeman Husain, menegaskan jika tahun ini tak ada lagi kecurangan di sekolah yang dipimpinnya. Dia tidak mau mengulang pengalaman tahun lalu. "Kita sudah antisipasi. Tidak ada lagi kebocoran," kata dia.

Seorang siswa SMA Kartika Wirabuana I bernama Oky, mengaku sempat menyontek. "Nyontek sedikit," ungkap dia.

Menurut Oky, menyontek yang dimaksud yaitu bertanya kepada sesama teman. Ada 313 siswa SMA Kartika Wirabuana I yang ikut UN. Rinciannya, 209 IPA dan 114 IPS.
Sementara itu UN di SMA Ittihad di Jalan Gunung Lokon, juga berjalan lancar. Di sekolah ini, UN diikuti 81 siswa, tapi sebelas di antaranya tidak datang. Tahun lalu, dari 90 siswanya yang ikut ujian, hanya tiga orang lulus.

"Mudah-mudahan yang terjadi tahun lalu tidak terjadi lagi," ujar Muhammad Rizal, salah seorang guru SMA Ittihad.

Demikian halnya yang terjadi di SMA Irnas di Jalan Kubis. Proses pelaksanaan UN berjalan lancar. UN tahun lalu, 100 persen siswa sekolah ini tidak lulus.

Kepala SMA Irnas, Drs H Kamaruddin Arfah, mengaku tahun ini sudah ada perbaikan. "Kita sudah adakan simulasi UN yang tahun lalu," dalih dia.

Namun, Kamaruddin ragu dengan tingkat kelulusan siswanya. Menurut Kamaruddin, tingkat kelulusan siswanya tidak akan mencapai 100 persen.

Sakit

Nasib kurang beruntung dialami salah seorang siswa SMK Persada, Jalan Pandang Raya, Muhammad Wahyu. Dia tidak bisa ikut UN. Sejak tiga minggu lalu ia terbaring di Rumah Sakit Labuangbaji.

Menurut Wahyu, dia sudah meminta izin kepada dokter yang menanganinya agar bisa pulang mengikuti UN. Sayang, Wahyu tak mendapat izin.

Pihak sekolah memberi Wahyu saran untuk ikut UN susulan 29 Maret nanti. Saat ini Wahyu masih dirawat di Perawatan Baji Dakka I, ruangan 309.

Di Rutan

Sementara Muhammad Nur Isra tidak bisa ikut UN. Dia adalah siswa SMA Irnas. Ketika teman-temannya ikut ujia, Isra malah berada di Rumah Tahanan Kelas I Makassar.
Semestinya, Isra juga ikut ujian. Menurut keluarga Isra, dia tidak mendapat izin dari Kejaksaan.

"Alasannya, kasusnya belum diputuskan," kata Muhammad Anwar Busthani, salah seorang guru SMA Irnas.

Padahal, lanjut Anwar, orangtua Isra sudah mengajukan permohonan izin. Bahkan siap menggantikan anaknya di tahanan sebagai jaminan. Namun, upaya itu tetap gagal. Isra tetap tak bisa ikut ujian. (*)

Sabtu, 20 Maret 2010

Umat Lintas Agama Sepakat Sukseskan Muktamar NU

MAKASSAR--Menjelang Muktamar Nahdatul Ulama (NU) yang ke 32, tokoh-tokoh lintas agama yang ada di Sulsel sepakat menjaga keamanan Kota Makassar. Ini sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan adanya distabilitas di Kota Makassar saat Muktamar NU dihelat 22-27 Maret. Hal tersebut mereka tegaskan saat melakukan pertemuan di Hotel Clarion, Sabtu, 20 Maret.

Pertemuan tersebut dirangkaikan dengan konferensi pers bersama oleh Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sulsel, KH Abd Rahman, Kapolwiltabes Makassar, Kombes Pol Chaerul Anwar, dan Kodim 1408/BS, Letkol Inf Saiful Anwar.

Menurut Ilham, dijadikannya Makassar sebagai tuan rumah pelaksanaan Muktamar NU yang ke 32 patut disyukuri. Hal tersebut dikarenakan baru kali ini Muktamar NU digelar di luar Jawa. Dirinya mengharapkan agar seluruh masyarakat Kota Makasar bahu-membahu menjaga kondusifitas. "Selama ini Makassar diidentikkan dengan kota yang tidak kondusif," ujar Ilham.

Ilham memberikan garansi bagi para tamu yang akan menghadiri Muktamar NU tersebut. Hal ini diungkapkan menyusul adanya keraguan atas situasi yang belakangan terjadi di Makassar. "Kami akan memberikan jaminan keamanan kepada semua tamu yang akan datang menghadiri Muktamar NU tersebut. Kita akan menyambut mereka dengan baik," urainya.

Masyarakat, lanjut Ilham, mengharapkan kedatangan SBY pada Muktamar tersebut. "Kehadiran SBY untuk membuka Muktamar itu, menjdi pertanda baik bagi Masyarakat Kota Makassar," terangnya. Momentum Muktamar NU di Makassar, kata Ilham, adalah kesempatan untuk mengahpus stigma bahwa Makassar kota yang tidak damai.

Sementara itu, Saiful Anwar mengaku tidak ada pengamanan khusus yang disiapkan menyambut kedatangan Presiden SBY. "Tidak ada seperti itu. Yang ada hanya protap (prosedur tetap, red). Tidak ada yang luar biasa," katanya. TNI dan Polri hanya akan mempersiapkan sekitar 2000 aparat keamanan untuk pengamanan presiden SBY dan Muktamar tersebut.

Chaerul Anwar merasa bersyukur dengan adanya komitmen moral dari tokoh lintas agama untk menyukseskan Muktamar NU. "Ini memberikan rasa optimisme bagi kami karena seluruh kelompok agama bersatu-padu. Ini akan mendukung suksesnya kegiatan," katanya.

Organisasi lintas keagamaan yang hadir dalam konferensi tersebut, antara lain dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Perhimpunan Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), Keuskupan Agung Makassar, Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI), Wahdah Islamiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Muhammadiyah, Darud Dakwah al Irsyad (DDI), Majelis Ulama Indonesia, Forum Umat Islam, Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Mesjid (BKPRMI), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Nahdatul Ulama.

Lomba Barongsai Kebanjiran Peserta

MAKASSAR--Lomba barongsai Makassar Cup IV, resmi dibuka di Mal Mal Graha Tata Cemerlang (GTC), Sabtu, 20 Maret kemarin.

Pembukaan secara resmi even tahunan tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Hj Ir Rusmayani Madjid MSP mewakili Wali Kota Makassar yang tidak sempat hadir.

Ketua Panitia Makassar Cup IV, Sutarmin Wijaya, dalam sambutannya mengatakan, even ini merupakan kegiatan yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Makassar. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat begitu antusias ingin menyaksikan acara ini," terang Sutarmin.

Sutarmin berharap agar kegiatan semacam ini terus dipelihara. Dirinya menegaskan, kegiatan ini sebagai upaya untuk membina persatuan. "Ini adalah kegiatan positif. Semua suku bisa ambil bagian, bukan cuma satu etnis tertentu," ujarnya.

Lomba kali ini panitia kebanjiran peserta atau tim yang akan bertanding. Sebanyak 43 tim resmi mendaftar dan ambil bagian dalam lomba. "Baru kali ini pesertanya begitu banyak. Tahun lalu cuma 18 tim," terang Sutarmin.

Ketua Persatuan Olahraga dan Seni Barongsai (Persobari) Sulsel, Munjin S Asy'ari, mengatakan, saat ini klub mulai malas dan tidak sabar melakukan pembinaan pemain barongsai. "Ada penomena klub membayar pemain handal," katanya. Mestinya, lanjut Munjin, tidak ada bayar-membayar pemain. Sebaiknya diatur, misalnya dalam bentuk transfer pemain agar klub asalnya juga mendapatkan pemasukan.

Sementara itu, Rusmayani mengaku, olahraga dan seni barongsai merupakan even wisata. "Sadar tau tidak, kegiatan ini berdampak bagi kemajuan pariwisata," terangnya.

Penonton terlihat berdesak-desakan menyaksikan even ini. Lomba yang dipertandingkan untuk hari pertama adalah kategori lantai atau free style. Sebanyak 29 tim jadi peserta lomba. Hari ini kategori tombak yang akan diikuti oleh 14 tim. Tim-tim tersebut berasal dari Surabaya, Manado, Tarakan, dak Makassar.(zuk)

Jumat, 19 Maret 2010

Juara Dunia Barongsai Ikut Ambil Bagian

MAKASSAR--Seluruh persiapan panitia lomba barongsai Makassar Cup IV telah rampung. Panitia akan memulai menghelat even tahunan ini di Mal Graha Tata Cemerlang, hari ini jam 10.00.

Hal tersebut ditegaskan oleh ketua panitia Makassar Cup IV, Sutarmin Wijaya. "Panitia sudah siap. Kita harapkan semua peserta bisa hadir. Peserta lokal sudah memastikan diri hadir," jelasnya saat dihubungi, Jumat, 19 Maret.

Menurut Ketua Persatuan Olahraga dan Seni Barongsai (Persobari), Munjin S Asy'ari, salah satu peserta yang akan ikut ambil bagian adalah Juara Dunia Barongsai asal Tarakan. Tim ini berhasil merebut predikat Juara II internasional lomba barongsai 2010. Bergabungnya tim ini akan membuat persaingan semakin seru.

Munjin menjelaskan, even ini akan diikuti oleh tim barongsai dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Manado, Surabaya, dan Tarakan.

Di samping itu, even ini dimaksudkan sebagai upaya memasyarakatkan barongsai. "Olahraga dan seni barongsai ini sebagai ajang pembauran multi etnis," terangnya.

Juri dalam even ini berasal dari Jakarta. Para juri tersebut telah mendapat sertifikat nasional dan internasional. Munjin beralasan tidak mengunakan juri lokal supaya penilaiannya lebih objektif. "Agar netral, tidakmenimbulkan kecurangan, dan independen," paparnya.

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Mal GTC dan Harian Fajar. Lomba akan memperebutkan piala bergilir dan hadiah uang senilai total Rp 40 juta.

UNM Gelar Wokshop Kurikulum

MAKASSAR--Dalam rangka meningkatkan mutu lulusannya, Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan workshop pengembangan kurikulum yang digelar di Gedung Rektorat, Jumat, 19 Maret. Kegiatan tersebut sebagai jawaban atas perubahan kondisi global di mana persaingan dan persyaratan kerja mengalami perubahan orientasi. Lulusan perguruan tinggi diharuskan memiliki kompetensi.

Penanggung jawab kegiatan, Prof Dr Suradi Tahmir MS, mengatakan tujuan workshop untuk memberikan pemahaman kepada para pimpinan di UNM terkait perkembangan kurikulum saat ini. "Workshop ini semacam pengenalan kondisi kurikulum saat ini," katanya.

Hasil workshop ini akan menghasilkan draft pengembangan secara umum. "Ini akan menjadi acuan bagi prodi untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan perkembangan yang dihadapi," terang Suradi yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Program Pasca Sarjana UNM.

Suardi juga mengharapkan, draft hasil workshop ini segera disinkronisasikan oleh prodi yang ada di UNM. "Kita harapkan secepat mungkin setiap prodi meninjau kurikulumnya sesuai dengan perkembangan zaman. Juga sesuai dengan kekhususan prodi masing-masing," terangnya.

Para pemateri dalam wokshop ini berasal dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Di antaranya, Endrotomo dan Sylvi Dewijani.

Workshop digelar selama dua hari ini, Jumat-Sabtu, 19-20 Maret. Peserta workshop antara lain rektor dan pembantu rektor, dekan, ketua jurusan, dan ketua program studi (prodi) dalam lingkup UNM.

Kamis, 18 Maret 2010

Berziarah ke Makam Datuk Ri Bandang

Penjaganya Turun-temurun

Areal makam Datuk Ri Bandang berada di tengah-tengah pemukiman warga. Seperti apa kondisinya?

LAPORAN RIDWAN MARZUKI
.Tallo

Berdiri di depan pintu gerbang areal makam, tak ada sesuatu yang istimewa terlihat. Di atas gapura mini berwarna hijau yang terbuat dari besi, terdapat tulisan "Makam Pahlawan Islam Datuk Ri Bandang".

Sebelum sampai ke gapura mini tersebut, kita harus menaiki lima undakan anak tangga. Di puncak gapura, terdapat lambang yang biasa di pasang di menara-menara masjid; bulan dan bintang.

Lokasi kuburan tidak berada tepat di pinggir jalan. Melainkan, ada sebidang tanah kosong yang harus dilalui sebelum sampai ke undakan atau tangga masuk ke areal kuburan.

Keadaan sekeliling kuburan sepertinya kurang diperhatikan. Itu terlihat dari tembok yang mengelilingi areal kuburan ditumbuhi lelumutan. Warna tembok tidak lagi putih, telah berubah menjadi coklat oleh lumut yang mengering.

Pintu masuk areal kuburan terbuat dari besi dan digembok
menggunakan rantai. Di dalam areal pekuburan, pemandangan akan langsung tertuju pada jejeran kuburan yang ada di situ.

Sehari-hari, areal pekuburan Datuk Ri Bandang di jaga oleh Nasrul. Pria berusia 28 tahun ini bertugas melayani peziarah yang datang berkunjung. Ia terbilang baru menjadi penjaga ditempat itu. Sebelumnya, tugas menjaga kuburan di emban oleh ayahnya, Abdul Rasyid. Sebelum Abdul Rasyid, penjaga kuburan adalah kakek Nasrul bernama Daeng Mangngolo, ayah dari Abdul Rasyid.

Nasrul menjadi penjaga kuburan secara resmi sejak 2009. Ia menggantikan ayahnya yang telah meninggal dunia. 2009 lalu. Ayah Nasrul, Abdul Rasyid adalah pegawai negeri di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3), di bawah naungan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Nasrul sendiri saat ini juga tercatat sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS), menggantikan ayahnya.

Pengunjung yang memasuki areal kuburan, akan menyaksikan salah satu kuburan berukuran besar dan berbentuk rumah mini. Ada teras, pintu, dan atapnya. Itulah kuburan ulama besar kharismatik asal Minangkabau, Datuk Ri Bandang.

Memasuki kuburan Datuk Ri Bandang, pandangan akan tertuju pada kain kelambu yang di pasang tepat di atas kuburan. Luas kuburan sendiri sekitar 3x4 meter. Total luas areal pekuburan sekitar 25x30 meter.

Pengunjung kuburan ini berasal dari berbagai penjuru dunia, seperti dari Arab dan Mesir, selain dari daerah-daerah di Sulsel sendiri. Biasanya, kata Nasrul, pengunjung akan massif datang pada bulan Safar. "Tepatnya hari Kamis, pertengahan Safar, masyarakat dari Gowa, Takalar, Bantaeng, dan Sinjai berziarah ke sini," terangnya.

Masyarakat yang datang biasanya membawa sesajian yang berisi pisang, songkolo, telur, dan daging ayam. Kedatangan mereka selain berziarah, juga berdoa. Mereka dipimpin oleh seorang guru yang berperan sebagai pemimpin doa.

Bernama lengkap, Maulana Syekh Abdul Makmur Datuk Ri bandang, ia merupakan salah satu tokoh besar Islam di Sulsel, khususnya di Makassar. Tokoh inilah yang paling berjasa bagi masuknya Islam di daerah ini. Datuk Ri bandanglah yang menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan Tallo pada tahun 1605.

Bersama dua orang sahabatnya, Datuk Ri Patimang dan Datuk Ri Tiro, mereka bahu membahu menyebarkan Islam di Sulsel. Datuk Ri Patimang menyebarkan Islam di Luwuk dan Datuk Ri Tiro di Bulukumba. Sedangkan Datuk Ri Bandang sendiri menyebarkan Islam di Makassar, tepatnya di wilayah kerajaan Gowa Tallo saat itu.

Tokoh Sulsel Terima Penghargaan PWI Pusat

MAKASSAR--Komisaris Utama Fajar Group, HM Alwi Hamu, meraih penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Pemberian penghargaan digelar di Gedung PWI Sulsel oleh Ketua PWI Pusat, Margiono, Kamis, 18 Maret.

Penerimaan penghargaan diwakili oleh Pemimpin Redaksi Harian Fajar, Sukriansyah S Latief. Penghargaan tersebut berupa press card number one (kartu pers nomor satu). Menurut Margiono, hanya ada dua orang di Sulsel yang mendapatkan penghargaan tersebut. Selain Alwi Hamu, tokoh pers Sulsel lainnya yang mendapat penghargaan yaitu Rahman Arge. Kedua tokoh ini dianggap sukses dalam memajukan wartawan di Sulsel.

Acara pemberian penghargaan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT PWI Sulsel Ke 64.

PWI Sulsel juga memberikan piagam penghargaan kepada enam orang tokoh yang diaggap berkontribusi bagi kemajuan PWI Sulsel. Mereka yang mendapat penghargaan, H Andi Muallim SH MSi, A Tonra Mahie, HM Yasin Asis SE, Erlanggawang Wahyu, dan HM Arsuni.

Dalam sambutannya, Ketua PWI Sulsel, H Zulkifly Gani Ottoh, SH mengemukakan saat ini jumlah anggota PWI Sulsel sekitar 900 orang. Terdiri dari anggota muda dan anggota biasa.

PWI Sulsel, lanjutnya, akan mendirikan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) tahun ini. Selain itu, akan diadakan juga data base wartawan. Sejauh ini menurutnya, belum ada data base PWI Sulsel. "Ini agar kita dapat mengetahui jumlah wartawan resmi yang bertugas di instansi-instansi," kata Zulkifly. Ke depan ia berharap tidak ada lagi wartawan "bodrex" atau wartawan "muntaber".

Sementara itu, Ketua PWI Pusat, Margiono mengimbau agar sengketa jurnalistik diselesaikan dengan UU Pers. "Dahulukan hak jawab," katanya. PWI Pusat, terangnya, sedang menjajaki MoU dengan Kejaksaan dan Kepolisian terkait penggunaan UU Pers dalam penyelesaian sengketa jurnalistik.

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Ketua DPRD Sulsel, Muspida Sulsel, pengurus PWI, dan wartawan. (zuk)

Teknologi Makmurkan Rakyat

Dari Dialog Kebangsaan II UNM

Diakui atau tidak, teknologi punya pengaruh besar bagi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kesejateraan rakyat. Seperti apa relasinya?

RIDWAN MARZUKI
.Jalan Pettarani

Indonesia masih menjadi negara tertinggal dalam hal pengembangan teknologi. Indonesia belum memiliki identitas dalam hal penemuan-penemuan teknologi tinggi atau hi-tech.

Padahal seharusnya, Indonesia mampu sejajar dengan negara-negara maju. Indonesia memiliki potensi dan modal sosial untuk mengembangkan teknologi dengan corak atau identitas nasional. Sumber daya alam (SDA) Indonesia begitu melimpah, tetapi belum bisa dimaksimalkan penggunaannya untuk kesejahteraan rakyat karena persoalan sumber daya manusia yang tidak memadai.

Persoalan hubungan antara tingkat kesejahteraan dengan panggunaan dan penguasaan teknologi mengemuka dalam dialog kebangsaan yang dilaksanakan Universitas Negeri Makassar (UNM), di Gedung Kewiraausahaan, Rabu, 17 Maret.


Dialog tersebut menghadirkan Dewan Pakar IPTEK dan TI ICMI Pusat, Dr Ing Ilham Akbar Habibie MBA. Dialog ini mengangkat tema "Peningkatan daya Saing Bangsa Melalui Penguasaan Teknologi".

Menurut Ilham, teknologi berperan dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa. "Tidak ada negara eksis tanpa teknologi. Tidak ada ekonomi tanpa teknologi," terangnya.

Selain itu, kemampuan menguasai teknologi dapat berfungsi sebagai tolok ukur kemajuan suatu bangsa. "Semakin kita menguasai teknologi, maka negara akan semakin maju," tambahnya.

Oleh karena itu menurutnya, industri harus dimulai dari penguasaan teknologi. Penggunaan teknologi aplikatif atau terapan akan sangat mendukung industrialisasi sebagai syarat negara maju.
Teknologi terapan juga akan mambantu meningkatkan kemampuan usaha kecil dan menengah. Menurut Ilham, sekitar 51,3 juta atau 99,91 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM.

Untuk menjembatani ketertinggalan dalam bidang teknologi, khususnya untuk kebutuhan pasar domestik, maka pendidikan dan kebudayaan harus dikembangkan. Di samping itu, riset juga harus digiatkan. Juga, tenaga pengajar sebagai produsen tenaga kerja harus berpengalaman dalam dunia industri. "Jangan sampai pengajarnya tidak punya pengalaman dalam bidang industri," imbuhnya.

Menurutnya Indonesia, khususnya Sulsel memiliki peluang yang cukup baik dalam pengembangan teknologi. Seperti teknologi dalam bidang maritim dan agrobisnis. Ini bisa menjadi modal lokal untuk berkembangnya industri melalui pengembangan teknologi.

Rektor UNM, Prof Dr Arismunandar MPd, dalam sambutannya mengaku dialog ini sebagai rangkaian dialog kebangsaan yang dilaksanakan UNM. Pada dialog sebelumnya, UNM menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dan anggota DPR RI, Akbar Faisal.

"Kita harapkan ini (dialog, red) memberikan dorongan dan pencerahan khususnya untuk pengembangan UNM," terangnya.

Peserta dalam dialog antara lain dari kementrian pertahanan keamanan RI, pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), para pembantu rektor UNM, dekan, dosen, dan mahasiswa UNM. (zuk)

Selasa, 16 Maret 2010

Nyepi, Pura Giri Natha Sepi

MAKASSAR--Peringatan Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1932 berlangsung hidmat. Umat Hindu konsentrasi melaksanakan catur brata penyepian.

Suasana lengang juga terlihat di Pura Giri Natha Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa, 16 Maret. Tak ada aktifitas mencolok dari tempat itu. Umat Hindu yang beberapa hari belakang terlihat sibuk dengan aktifitas sembahyang di Pura tersebut, tak terlihat lagi.

Pintu gerbang sebagai akses masuk ke Pura Giri Natha tergembok. Hanya terdapat empat lembar spanduk ucapan selamat nyepi yang terpampang di tembok luar pura.
Hanya dua orang pemuda yang terlihat di lokasi. Salah satu dari mereka, Iwan, sempat menemui wartawan. menurutnya, ia dan beberapa orang mahasiswa menginap di pura. Rencananya, mereka akan pulang ke rumah esok hari, saat ritual penyepian telah selesai.

"Mohon maaf mas, nggak bisa lama-lama bicara," kata Iwan saat ingin ditanya lebih jauh.

Ketua Banjar Hindu Kota Makassar mengaku fokus melaksanakan ritual nyepi dirumahnya. "Hari ini (kemarin, red), mulai jam 06.00 sampai besok jam 06.00, saya tidak bisa diganggu," katanya saat dihubungi, Selasa dini hari, 16 Maret.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Badan Penyiaran Hindu Sulsel, Gede Durahman. Menerutnya, ia melaksanakan penepian di rumahnya sendiri. "Besok (kemarin, red) kami lagi istirahat bersama keluarga, nyepi," katanya saat dihubungi, Senin malam, 15 Maret.

Umat Hindu melaksanakan ritual nyepi dengan menghindari empat larangan. Mereka dilarang melakukan empat hal (catur brata penyepian) selama 24 jam. Larangan tersebut, yaitu Amati geni, dimaksudkan sebagai larangan menyalakan api sebagai simbol nafsu. Amati karya, yaitu larangan bekerja atau menyepikan panca indra. Amati lelungan, yaitu tidak menikmati hiburan apapun. Dan terakhir, amati lelanguan, yaitu tidak meninggalkan rumah selama sehari penuh. (zuk)

MAPAN Pamer Printer Digital

MAKASSAR--PT Mitra Pariwara Nusantara (Mapan) menggelar pameran mesin digital printing di Hotel Singgasana, Selasa, 16 Maret. Mapan merupakan distributor produk merek Crystal-Jet (CJ). Pameran tersebut bekerja sama dengan PT Multi Sistem Teknologi sebagai pemasok CJ.

Panitia pelaksana, Mawardi, mengaku kegiatan pameran sebagai bentuk sosialisasi dan pengenalan mesin printer digital merek Crystal-Jet (CJ). Pameran tersebut menampilkan dua produk printer digital, CJ 1000 dan CJ 3000. "Ini demo produk. Tujuannya supaya masyarakat teredukasi dengan produk-produk digital printing," terangnya.

Kegiatan pameran tersebut juga dirangkaikan dengan seminar tentang mesin digital printing. Hadir sebagai pembicara, dosen Unhas, Dr Akbar MSi, Manager BRI Finance Surabaya, Didin Hamid, PT Multi Sistem Teknologi, Anton Stephanus.

Akbar membahas prospek bisnis digital printing khususnya di Sulsel. Didin berbicara mengenai bantuan pembiayaan bagi customer yang ingin membeli mesin digital printing tetapi terkendala dana. Sedangkan Anton berbicara mengenai kelebihan yang dimiliki mesin CJ.

Menurut Anton, mesin CJ memiliki kecepatan empat kali lipat dari mesin digital printing yang lain. CJ 1000 mampu mencetak menggunakan tinta out door tapi kualitas indoor. Sedang CJ 3000 memiliki kelebihan dalam hal kapasitas cetak. "Kecepatannya tinggi. Sanggup mencetak 120 meter per jam," terangnya. Peserta pameran dan seminar dominan berasal dari para pengusaha digital printing. (zuk)

Senin, 15 Maret 2010

Pembuat Aakta Tanah Akan Gelar Up Grading

MAKASSAR--Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) akan menggelar up grading bagi anggotanya. Secara bersamaan, mereka juga akan menggelar Rapat Kerja Nasional III (Rakernas) IPPAT, di Hotel Clarion, 18-20 Maret nanti.

Rakernas dan up grading tersebut merupakan rangkaian pra kongres IPPAT yang akan dihelat Oktober mendatang. Demikian yang disampaikan para pengurus wilayah IPPAT Sulselbar saat bertandang ke Fajar, Senin, 15 Maret.

Selain itu, agenda lain yang akan dilaksanakan dalam rakernas tersebut, yaitu merumuskan kandidat Pimpinan Pusat (PP) IPPAT dari Indonesia Timur yang akan diusung, khususnya dari Sulselbar.

Ketua Panitia Rakernas dan Up Grading IPPAT, Taufiq Arifin mengungkapkan, kegiatan ini akan dihadiri beberapa tokoh dan menteri sebagai pembicara. Dijadwalkan akan hadir, Menteri Negara kordinator perekonomian, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Negara dan Perumahan Rakyat, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Dirjen Pajak.

"Kita berharap ini sekaligus informasi kepada PPAT yang tersebar di daerah ini," kata Taufiq.

Sejumlah tujuh orang pengurus IPPAT Sulselbar yang berkunjung ke Fajar. Mereka dipimpin oleh Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) IPPAT Sulselbar, H Ahmad Yulias SH.

Rombongan ini diterima oleh wakil pimpinan redaksi Harian Fajar, Yusuf AR, didampingi oleh Koordinator Peliputan, Ruslan Ramli.

Sementara itu, Yusuf AR dalam sambutannya mengaku pihak Fajar sudah sejak lama bersinergi dengan IPPAT. "Fajar akan mensupport kegiatan ini. Acara ini bukan urusan kecil karena menyangkut persoalan negara," terangnya.

Yusuf juga mendorong pengurus IPPAT Sulselbar agar ada calon yang maju dalam Kongres IPPAT nanti.(zuk)

Aksi Masak Pasir dan Kerikil SRMI

MAKASSAR--Ratusan pengunjuk rasa melakukan aksi di DPRD Provinsi Sulsel, Senin, 15 Maret. Mereka berasal dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).

Unjuk rasa yang didominasi perempuan ini sempat menarik perhatian di depan Gedung DPRD Sulsel. Di halaman gedung, aksi teaterikal ibu-ibu membuat tungku masak dari batu merah, lalu memasak pasir dan kerikil. Sambil mengaduk pasir dan kerikil di atas panci, ibu-ibu tersebut menangis sambil menggendong anaknya.

Aksi teaterikal tersebut menggambarkan kondisi masyarakat yang tidak mampu membeli beras. "SBY tidak melihat kondisi rakyatnya. Masih begitu banyak rakyat miskin," tegas Aan, orator aksi.

Aksi ini menuntut Presiden SBY bertanggung jawab atas kasus Bank Century. Mereka menilai, SBY berusaha melindungi Budiono dan Sri Mulyani. Indikasi itu dibuktikan dengan pemanggilan ketua KPK oleh SBY beberapa waktu lalu.

Menurut mereka, SBY seharusnya membiarkan Budiono dan Sri Mulyani diperiksa oleh KPK, apalagi sudah ada rekomendasi dari paripurna DPR. "Pemerintah gagal menyejahterakan rakyat. Budiono dan Sri Mulyani harus segera dicopot," pekik Koordinator Lapangan, Alwi.

Aksi dimulai dari Jalan Tol Reformasi, lalu melakukan long march menaiki jembatan fly over Jalan Urip Sumiharjo, dan terakhir di Gedung DPRD Sulsel. Pengunjuk rasa enggan diterima oleh anggota dewan. "Ini cuma kampanye karena kasus Century sempat tenggelam," terang Aan, salah seorang peserta aksi. (zuk)

Minggu, 14 Maret 2010

Asal-muasal Tahun Baru Saka

Tahun Baru Saka merupakan tahun baru yang yang peringatannya berbeda dengan tahun baru-tahun baru yang lain. Tahun Baru Saka diperingati oleh Umat Hindu dalam bentuk ritual-ritual keagamaan. Tujuannya untuk pembersihan dan penyucian diri. Tidak ada acara hiburan apalagi hura-hura sebagaimana layaknya tahun baru konvensional lainnya.

Kata Saka merupakan nama salah satu suku yang ada di India. Awalnya, pada permulaan abad Masehi, negeri India tidak pernah akur dan selalu berperang. Terdapat berbagai suku yang saling memperebutkan kekuasaan. Suku-suku tersebut antara lain Suku Saka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana dan Malaya.

Perebutan kekuasaan antar suku menyebabkan terombang-ambingnya kehidupan rakyat India. Pada saat itu India mengalami krisis dan konflik sosial berkepanjangan. Tidak ada lagi keharmonisan di Negeri India saat itu.

Dari pertikaian yang panjang itu, pada akhirnya pada 21 Maret 79 Masehi, suku Saka menjadi pemenang dibawah pimpinan Raja Kaniskha I, yang akhirnya dinobatkan menjadi Raja. "Pada tahun itulah diperintahkan sebagai Tahun Baru Nasional di India," terang Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulsel, I Nyoman Suartha.

Raja Kaniskha I dikenal sangat bijaksana dan begitu populer bagi rakyat India. Sejak tahun kemenangannya itu pulalah kehidupan bernegara, bermasyarakat dan beragama di India ditata ulang.

Peringatan pergantian tarikh saka diambil dari hari keberhasilan kepemimpinan Raja Kaniskha I menyatukan bangsa yang tadinya bertikai dengan paham keagamaan yang saling berbeda.

Sejak tahun 79 Masehi itulah ditetapkan adanya tarikh atau perhitungan tahun Saka. Tahun Saka juga memiliki 12 bulan. Bulan pertamanya disebut Caitramasa, bersamaan dengan bulan Maret tarikh Masehi dan Sasih Kesanga dalam tarikh Jawa dan Bali di Indonesia.

Tahun Baru Saka bermakna sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional. "Oleh karena itu kami angkat tema Jadikan Perayaan Nyepi sebagai Momentum Penyadaran Diri dan Perekat Persaudaraan Untuk Bersama Memajukan Bangsa," tambah Sekretaris Badan Penyiaran Hindu PHDI Sulsel, Gede Durahman. (zuk)

Nyepi, Menjadikan Manusia Hidup Selaras Dengan Semesta

Tahun ini, umat Hindu akan memperingati Nyepi dan Tahun Baru Saka 1932 yang bertepatan dengan 16 Maret 2010. Bebagai ritual sebelum Tanggal 16 Maret dilaksanakan.

Ritual pertama disebut Melasti yang dilaksanakan di Pantai Akkarena, Minggu, 14 Maret. Melasti adalah upacara ritual yang dilaksanakan di pinggir laut dengan cara melepas "perlengkapan" ke laut. Tujuannya, sebagai simbol pembersihan diri baik secara fisik maupun rohani, dengan membuang segala kotoran diri ke zamudra. Sengaja dilakukan di laut karena laut merupakan simbol kesucian. "Laut simbol peleburan segalanya. Di samping itu sebagai sumber kehidupan," terang Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulsel, Kolonel (purn) I Nyoman Suartha, SIP.

Sebelum upacara Melasti ini, upacara awal yang dilakukan yaitu upacara Nuur Tirta dan Nedunang, yaitu ritual yang dilaksanakan di Puri Giri Natha.

Setelah itu, Senin, 15 Maret, dilanjutkan dengan upacara Tawur Kesanga, yaitu upacara korban suci berupa hewan, buah, dan bunga sebagai simbol pembersihan dan penyeimbangan alam semesta dari unsur-unsur negatif. Dengan begitu, diri yang kotor akn bersih sehingga dijauhkan dari bencana dan pengaruh buruk. Hasilnya, dengan jiwa yang suci, mereka berharap dapat menjalankan catur brata penyepian dengan baik. Upacara ini dilaksanakan di Pura Giri Natha, Jalan Perintis Kemerdekaan.

Selanjutnya, Selasa, 16 Maret, merupakan Hari Raya Nyepi. Pada hari tersebut, umat Hindu dilarang melakukan empat hal (catur brata penyepian) selama 24 jam. Larangan tersebut, yaitu Amati geni, dimaksudkan sebagai larangan menyalakan api sebagai simbol nafsu. Amati karya, yaitu larangan bekerja atau menyepikan panca indra. Amati Lelungan, yaitu tidak meninggalkan rumah selama sehari penuh. Dan terakhir,Amati Lelanguan, yaitu tidak menikmati hiburan apapun. Ini dimaksudkan agar meredakan hawa nafsu atau kesenangan yang menghantui. Tujuannya agar proses intropeksi diri berjalan lancar.

Puncak perayaan Hari Raya Nyepi dan Tahun baru Saka akan digelar pada Sabtu, 27 Maret mendatang. Kegiatan berupa "simakrama" atau silaturahmi sekaligus peresmian Gedung Serba Guna Pura Giri Natha oleh Gubernur Sulsel. (zuk)

Sabtu, 13 Maret 2010

Ikhlas Mengabdi Untuk Umat

Pengelola Pura Giri Natha Makassar


Menjadi pengelola Pura bukan pekerjaan yang mudah. Di samping menuntut waktu dan tenaga serta finansial, banyak kendala-kendala lain yang dihadapi.

RIDWAN MARZUKI
.Jalan Perintis Kemerdekaan

 Di kalangan umat Hindu Sulsel, khususnya Kota Makassar, Ir Nyoman Sumarya bukan nama yang asing. Posisinya sebagai Ketua Banjar Hindu Kota Makassar membuatnya dikenal dalam komunitas Hindu di Makassar.

Penampilannya sederhana dan ramah senyum. Sesekali ia memperbaiki posisi kacamatanya saat berbicara dengan penulis. Cara berbicaranya juga begitu sopan. Mungkin karena faktor itulah sehingga ia diangkat menjadi penanggung jawab kegiatan upacara di Pura Giri Natha.

 Pagi-pagi sekali dia sudah berada di Pura Giri Natha. Mengenakan baju batik bermotif dedaunan, ia tampil meyakinkan dan menyapa penulis.

Sengaja ia datang lebih awal tak lain karena tanggung jawabnya untuk mempersiapkan segala keperluan menjelang Hari Raya Nyepi, besok. Apalagi hari ini (kemarin), diadakan ritual Melasti, yaitu pembersihan dan penyucian, baik fisik maupun mental di Pantai Akkarena.
Sebelum berangkat dari Pura Giri Natha meunuju Pantai Akkarena Tanjung Bunga untuk melaksanakan ritual Melasti atau Mekiyis, ia harus mempersiapkan upakara. Upakara adalah alat-alat atau sarana yang dipakai dalam upacara keagamaan umat Hindu.

  Sebagai Ketua Panitia Perayaan Hari Nyepi dan Tahun Baru Saka 1932, Nyoman dituntut memberikan pelayanan yang baik kepada umat Hindu yang akan melaksanakn ritual keagamaan di pura.

 Posisi Ketua Banjar Hindu Kota Makassar dipegangnya sejak 2007 lalu. Dalam aturan Banjar, periode kepengurusan seorang ketua berlangsung selama tiga tahun. Setelah itu diadakan pemilihan lagi, dan ketua sebelumnya masih bisa terpilih jika para anggotanya masih menghendaki ketua sebelumnya.

 Selain sebagai pengelola Pura Giri Natha, Banjar Hindu Kota Makassar merupakan lembaga informal yang bergerak dalam bidang sosial dan kemasyrakatan. "Fungsinya untuk melakukan forum bersama bagi umat Hindu yang ada di Kota Makassar ini," terang Nyoman.Banjar mulai terbentuk tahun 1990. Sejak terbentuknya, tercatat sudah beberapa orang yang pernah menahkodai organisasi ini. Nyoman merupakan ketua yang ke sembilan.

 Banjar Hindu Kota Makassar memiliki struktur yang sebut tempek (sektor atau wilayah). Ada sembilan tempek di Makassar, yaitu Tempek Sudiang, Biringkanaya, Tamalanrea, Panaikang, Toddopuli, Pa'baeng-baeng, Cenderawasih, Hartaco, Gowa, dan Dipa. Tempek yang disebut terakhir dikhususkan bagi para umat Hindu etnis India. Fungsi Tempek tersebut sebagai koordinator kegiatan keagamaan Hindu pada wilayahnya masing-masing.

 Ia mengaku ikhlas menjalankan semua tugasnya karena orintasinya adalah Tuhan. "Tugas kami melayani umat yang berkaitan dengan upacara keagamaan. Juga melayani mereka dalam hal pernikahan dan kematian," tuturnya.

 Menurutnya, orang mati dalam kepercayaan orang Hindu harus dikremasi. "Di Makassar kita sudah memiliki krematorium (tempat pembakaran jenazah, red), yang ditempatkan di Pekuburan Pannara', Antang," jelas Nyoman.

Ia mengaku merasa sangat senang jika kegiatan keagamaan dapat dilaksanakan dengan lancar. Tetapi, di sisi lain ia mengaku memiliki tantangan yang besar, yaitu tingkat kesadaran sebagian umat Hindu masih sangat rendah. (zuk)

Aksi Pesulap Hibur Pengunjung MaRI

MAKASSAR--Belasan pesulap menghibur para pengunjung Mal Ratu Indah (MaRI), Sabtu, 13 Maret. Mereka merupakan para peserta lomba sulap yang dilaksanakan oleh Julian Magic Makassar.

Satu persatu peserta menyapa dan mempertontonkan kebolehan mereka di depan pengunjung MaRI. Beragam jenis sulap mereka tampilkan.

Ada yang menebak angka dadu yang dipegang pengunjung, menebak kartu, serta menghilangkan dan menembuskan koin dari piring. Ada juga atraksi menelan kacang ijo dan benang lalu mengeluarkannya lewat mata. Juga, ada atraksi kebal mengiris tubuh dengan pisau. Yang tak kalah serunya memakan silet dan menelannya, serta beberapa atraksi lainnya.

Lomba sulap ini diberi tema Makassar Street Magic Competition. Salah seorang panitia dari Julian Magic, Arnold, mengatakan tujuan kompetisi ini untuk mencari bakat-bakat baru dalam dunia sulap. "Di Makassar masih kurang pesulap. Jadi ini untuk mencari bibit-bibit baru. Ini adalah street magic pertama di Makassar," terangnya.

Lebih jauh menurutnya, kunci untuk menjadi pesulap adalah kemauan untuk senatiasa belajar. "Di samping itu mental harus kuat. Mereka harus membuktikan bahwa mereka seorang pesulap," tambahnya.

Aspek yang dinilai dalam lomba ini terdiri atas performance, skill, dan interactive peserta. Performance lebih kepada aspek penampilan, skill terkait dengan penguasaan atraksi sulap. Sedangkan interactive berkaitan dengan gaya komunikasi peserta kepada pengunjung. (zuk)

April, Pee Wee Gaskins Luncurkan Album Baru

MAKASSAR--Band Pee Wee Gaskins berencana meluncurkan album terbarunya pada April tahun ini. Rencananya, akan ada 11 lagu dalam album tersebut. Hal itu disampaikan oleh para personil Pee Wee Gaskins Band saat ditemui di sela-sela penampilannya di Trans Studio, Sabtu, 13 Maret.

"Setelah album pertama diluncurkan Februari 2009 lalu, pada 11 April 2010 ini, kita kan luncukan album ke dua," terang Dochi, sang Vokalis Pee Wee Gaskins Band.

Sebagai bocoran, salah lagu yang akan mereka rilis dalam album tersebut berjudul ad-astra-per-aspera. Menurut Dochi, judul itu diambil dari bahasa Yunani.

Kehadiran Pee Wee Gaskins Band untuk menghibur para pengungjung Trans Studio. Ratusan penonton terlihat antusias mengikuti konser tersebut, mulai dari remaja hingga orang tua. Mereka mengaku, ini adalah penampilan pertama mereka di Trans Studio sekaligus penampilan yang ke empat di Makassar.

Dalam penampilan itu, Pee Wee Gaskins Band mempersembahkan enam buah lagu dari album mereka. Sebagai lagu pembuka yaitu, Tatiana, lalu Hadapi Dunia, Be seen and be scene, berdiri terinjak, dan welcoming the sopho more. Sebagai lagu penutup, Pee Wee Gaskins membawakan lagu Di Balik Hari Esok.

Grup band Pee Wee Gaskins digawangi oleh lima orang personil. Terdiri atas, Dochi (bass dan vokal), Sansan (gitar dan vokal), Ayi (gitar), Omo (synth), dan Aldy (drum).

Besok (hari ini, red), mereka berencana melakukan meet and greet, yaitu jumpa fans dan bermain bersama dengan para pengunjung di Wahana Bermain Trans Studio. (zuk)

Jumat, 12 Maret 2010

Pelantikan KAHMI Sulsel

MAKASSAR--Pimpinan Kolektif Majelis Wilayah (PKMW) KAHMI Sulsel akan dilantik hari ini di Baruga Sangieseri, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel. Mereka akan dilantik oleh salah seorang Pimpinan Kolektif Nasional KAHMI, Dr Abidiansyah Siregar DHSM MKes.

Para pengurus yang akan dilantik tersebut merupakan hasil Musyawarah Wilayah KAHMI beberapa bulan yang lalu yang dilaksanakan di Kampus STIE Nobel.

Kegiatan ini akan dihadiri oleh Gubernur Sulsel, Ketua DPRD Sulsel, wali kota Makassar, beberapa bupati, para alumni HMI, akademisi, mahasiswa, dan LSM.

Sekeretaris umum PKMW KAHMI Sulsel, Dr Muh Sabri AR menjelaskan, dalam pelantikan tersebut akan menghadirkan Rektor UNM, Prof Dr Arismunandar MPd untuk membawakan orasi ilmiah terkait parktik plagiarisme.

Sabri beralasan, Arismunandar berkompeten untuk membahas plagiarisme. "Ini sangat penting untuk mendorong pendidikan yang berkarakter. Kampus-kampus diterpa oleh (isu, red) plagiarisme. Sangat mengejutkan, praktik ini ditemukan di UGM, Undip, dan UI," terangnya saat berkunjung ke Fajar, Jumat, 12 Maret.

Sabri, didampingi PKMW KAHMI Sulsel, Ir M Tobo A Hairuddin MBA, Divisi Pembinaan Umat dan Pemberdayaan perempuan KAHMI Sulsel, masing-masing Nursyamsiah Yunus T MPdI dan Hj Suciaty Ma'mur Noor SH. Mereka mengundang seluruh alumni HMI baik dari HMI Dipo maupun dari HMI MPO hadir dalam acara pelantikan tersebut. (zuk)

Sambut Nyepi, Umat Hindu Tanam Pohon

MAKASSAR--Tiga hari lagi, umat Hindu akan memperingati Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka. Sebagai rangkaian memperingatinya, umat Hindu Sulsel melaksanakan kegiatan sosial di antaranya melaksanakan penanaman 1000 pohon dan donor darah.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk turut terlibat dalam penyelesaian persoalan lingkungan dan sosial. "Ini akan memunculkan kesadaran untuk mewujudkan suatu kehidupan yang serba selaras, antara manusia, Tuhan, dan lingkungannya," terang Sekretaris Badan Penyiaran Hindu (BPH) Sulsel, Gede Durahman saat konferensi pers di Red Bean cafe, Jumat, 12 Maret.
Menurutnya, umat hindu Sulsel, khususnya di Makassar telah menyiapkan beberapa ritual sebagai rangkaian Hari Raya Nyepi. Mereka berjumlah sekitar 7000-8000 orang di Sulsel.
Ritual atau upacara pertama disebut Melasti, dilaksanakan di Pantai Akkarena, Minggu, 14 Maret. Melasti adalah upacara ritual yang dilaksanakan di pinggir laut dengan cara melepas "perlengkapan" ke laut. Tujuannya, sebagai simbol pembersihan diri dengan membuang segala kotoran diri ke zamudra.
Sebelum upacara Melasti ini, upacara awal yang dilakukan yaitu upacara Nuur Tirta dan Nedunang, yaitu ritual yang dilaksanakan di Puri Giri Natha.
Setelah itu, Senin, 15 Maret, dilanjutkan dengan upacara Tawur Kesanga, yaitu upacara sebagai simbol pembersihan dan penyeimbangan alam. Upacara ini dilaksanakan di Pura Giri Natha, Jalan Perintis Kemerdekaan.
Selanjutnya, Selasa, 16 Maret, merupakan Hari Raya Nyepi. Pada hari tersebut, umat Hindu dilarang melakukan empat hal (catur brata penyepian) selama 24 jam. Larangan tersebut, yaitu Amati geni, dimaksudkan sebagai larangan menyalakan api sebagai simbol nafsu. Amati karya, yaitu larangan bekerja atau menyepikan panca indra. Amati lelanguan, yaitu tidak menikmati hiburan apapun. Dan terakhir, amati lelungayan, yaitu tidak meninggalkan rumah selama sehari penuh.
Ketua Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi Kota Makassar, Ir Nyoman Sumarya, mengungkapkan, Nyepi adalah bagian dari pembelajaran diri. "Jadi makna esensial Nyepi adalah intropeksi diri dan pengendalian nafsu. Hati harus dibersihkan dari marah, dengki, dan iri," katanya didampingi oleh Sekretaris Banjar Hindu Kota Makassar, I Made Semadi.
Puncak perayaan Hari Raya Nyepi dan Tahun baru Saka akan digelar pada Sabtu, 27 Maret mendatang. Kegiatan berupa "simakrama" atau silaturahmi sekaligus peresmian Gedung Serba Guna Pura Giri Natha oleh Gubernur Sulsel. (zuk)

Kamis, 11 Maret 2010

Hamka Naping Menangkan Suksesi Balon Dekan Fisipol UH

MAKASSAR--Prof Dr Hamka Naping MA berhasil memenangkan pemilihan calon dekan Fisipol Unhas, di Gedung Iptek, Kamis, 11 Maret. Ia mendapatkan suara terbanyak setelah voting yang diikuti oleh 38 senator pemilik suara.
Dengan demikian, Hamka berhak diajukan menjadi calon dekan bersama Prof Dr Andi Aminuddin Unde MSi yang memperoleh suara terbanyak ke dua.
Dalam pemungutan suara yang dipimpin langsung oleh Ketua Panitia Pemberian Pertimbangan Calon Dekan (P3CD), Prof Dr H Sadly AD MPA, Hamka memperoleh 12 suara dan Alimuddin 10 suara. Di urutan ke tiga, Prof Dr Sangkala MA, 9 suara. Urutan empat dan lima masing-masing Prof Dr Suratman dan Prof Dr Kausar Bailusy MSi, masing-masing meraih 5 dan 2 suara.
Setelah pemilihan tersebut, kedua calon dekan ini ditetapkan oleh senat Fisipol UH menjadi calon dekan yang kelak salah satunya akan menjadi dekan Fisipol Unhas periode 2010-2014.
Sebelum pemilihan langsung oleh senat, kelima bakal calon (balon) dekan tersebut menyampaikan visi-misi dan programnya di hadapan para senator, dosen, pegawai, dan mahasiswa. Pemaparan tersebut berdasarkan nomor urut balon yang telah ditetapkan P3CD sebelumnya. Alimuddin tampil sebagai peserta pertama. Selanjutnya berturut-turut Hamka Naping, Suratman, Sangkala, dan Kausar Bailusy.
Setelah pemaparan visi-misi dan program, dilanjutkan dengan dialog.
Dalam sambutannya sebelum pemilihan, Sadly mengimbau agar siapa pun yang terpilih harus didukung. "Kita menganggap ini sebagai sesuatu yang biasa. siapa pun yang terpilih, kita patut memberi dukungan," imbaunya.
Dengan selesainya pemilihan ini, maka semua tahapan P3CD dipastikan hampir rampung. "Sisa membuat berita acara lalu disetor ke rektorat," kata Sekretaris P3CD, Dr Rahmat M. Dirinya mengaku sangat puas dengan tahapan pemilihan ini. "Tidak ada hambatan. Ini menjadi pembelajaran positif ke eksternal," tuturnya.

Disayangkan

Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, menyayangkan jika para senator yang memilih bakal calon dekan tidak menilai balon berdasarkan visi-misi dan programnya. "Dalam demokrasi subtantif, pemilih memilih berdasarkan visi misi dan program kandidat. (Seperti, red) inilah pemilihan yang kualitatif," terangnya.
Jayadi mengkawatirkan jika para senator yang memilih hanya karena kedekatan emosional. "Meskipun pemilih adalah para akademisi, tetapi tidak ada jaminan mereka memilih karena faktor primordial," katanya.
Ia juga menganjurkan agar penyampaian visi misi dan program diubah. Menurutnya, penyampaian visi misi dan program menjelang pemilihan dilaksanakan tidak akan terlalu berpengaruh bagi pemilih. "Mestinya dilakukan di awal tahapan pemilihan ini, bukan pada hari pemilihan," imbaunya. (zuk)

Hati-hati Mengambil Kredit

MAKASSAR--Nasib malang dialami Hartati (30 tahun). Dirinya tak pernah menyangka namanya akan diblack list kredit macet oleh Bank Indonesia (BI). Black list tersebut diketahuinya ketika akan mengambil kredit pada sebuah bank. Padahal menurutnya, ia tak pernah sama sekali mengambil uang kredit pada salah satu bank manapun.
Ternyata Hartati menjadi korban karena namanya dipakai untuk mengambil kredit di Bank Negara Indonesia (BNI).
Kejadian bermula saat ia melakukan perjanjian sewa beli dengan PT Aditya Rezki Abadi (ARA), berupa satu unit mobil. Mobil yang dikredit tersebut telah memiliki STNK dengan nama orang lain. Kesepakatannya, Hartati dijanji dalam sebulan STNK tersebut segera dibalik nama.
Setelah 15 bulan pembayaran cicilan, balik nama tersebut belum juga terealisasi. Malah, ada pihak ke tiga yang akan menarik mobilnya. Adalah PT A'tiga yang mengklaim mobil tersebut yang dijual kepada PT ARA dengan cara sewa beli.
Ternyata, berkas yang dulu dimasukkan Hartati saat mengajukan kredit mobil ke PT ARA, itu diserahkan kepada PT A'tiga. Selanjutnya PT A'tiga memakai berkas Hartati untuk membeli mobil atas nama Hartati dengan menggunakan fasilitas kredit BNI tanpa sepengetahuannya.
Merasa tak pernah berhubungan dengan PT A'tiga dan BNI, akhirnya ia melaporkan hal tersebut ke Ombudsman. Kini, mobilnya telah ditarik oleh PT A'tiga padahal ia hanya mengkredit di PT ARA.
Demikian hasil bedah kasus yang dilaksanakan di kantor Ombudsman Makassar , Kamis, 11 Maret. Kegiatan ini mengangkat tema "mal administrasi dan praktek bisnis tak beretika". Bedah kasus tersebut menghadirkan Bank Indonesia (BI), LSM, akademisi, dan pers.
Selain kasus Hartati, beberapa kasus lain juga dibedah yang terkait dengan praktik lembaga keuangan yang dianggap merugikan nasabah. (zuk)

Rabu, 10 Maret 2010

Pendidikan Pemuda Indonesia Rendah

MAKASSAR--Tingkat pendidikan pemuda Indonesia tergolong sangat rendah. Jika dirata-ratakan secara Nasional, pendidikan pemuda Indonesia hanya sampai Kelas V SD. Demikian yang disampaikan Deputi Pendidikan dan Kepemudaan, Kementrian Pemuda dan Olahraga, Erlangga Masdiana dalam Seminar Pendidikan yang dilaksanakan oleh Badan Eksekuti Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama (PTNU) di Asrama Haji Sudiang, Rabu, 10 Maret.
Oleh karena itu, tambahnya, pemerintah memprogramkan wajib belajar sembilan tahun. Program tersebut diharapkan mampu mengeliminir tingkat kesenjangan pendidikan di Indonesia.
Menurutnya, persolan utama yang dihadapi pemuda saat ini adalah masalah sumber daya manusia dan kemiskinan. Kualitas sumber daya manusia Indonesia masih jauh tertinggal dari negara tetangga, seperti Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Sementara itu, kalangan pemuda juga masih menempati posisi jawara dalam bidang pengangguran dan kemiskinan. Sekira 46,2 juta jiwa pemuda masih berada dalam kemiskinan. Dari 160 juta jiwa pengangguran di Indonesia, 40 persen di antaranya dari kalangan pemuda.
Erlangga menantang para pengurus BEM PTNU untuk menjembatani persoalan kemiskinan dan pengangguran tersebut. "BEM PTNU harus maju bergerak, harus menjadi problem solver," tegasnya.
Selain Erlangga, pembicara lain yang turut hadir, deputi sosial budaya, Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Kana TB. Kana membawakan seminar dengan tema menggagas desentralisasi pendidikan berbasis lokal untuk pembangunan daerah tertinggal.
Kana menjelaskan, kriteria daerah tertinggal adalah wilayah yang relatif terpencil dan sulit dijangkau. Selain itu, potensi sumber daya alamnya belum dikelola dengan baik, sumber daya manusia rendah, dan infrastruktur sosial ekonomi belum memadai. Juga, investasi dan produksi rendah, serta beberapa daerah merupakan wilayah rawan bencana dan konflik.
Saat ini daerah tertinggal di Indonesia berada di 183 kabupaten. Dari jumlah itu, 34 kabupaten di antaranya (62 persen) berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Strategi yang diterapkan PDT yakni melalui peningkatan kemandirian masyarakat dan daerah dalam bentuk pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyrakat, dan penyediaan infrastruktur pedesaan. Di samping itu, mengoptimalkan pemanfaatan potensi wilayah, pengintegrasian ekonomi daerah tertinggal dan maju, dan penanganan daerah khusus yang rentan secara ekonomi dan sosial.
Seminar ini merupakan rangkaian dari dua hari seminar yang dilaksanakan sebagai pembuka Kongres BEM PTNU III. Setelah seminar ini, dilanjutkan dengan Kongres yang akan berlangsung sampai 13 Maret.
Rakhmat Harun, steering kongres menjelaskan, tujuan dari seminar untuk menggasas satu konsep pendidikan yang akan menjadi salah satu rekomendasi pada Muktamar NU 22-27 Maret nanti. "Pendidikan saat ini teralu mendewakan rasionalitas sementara melupakan nilai dan kearifan lokal atau local wisdom," terang dia. (zuk)

Selasa, 09 Maret 2010

Komisi IX Imbau Masyarakat Dengar BPPOM

MAKASSAR--Masyarakat diimbau mematuhi hasil penelitian Balai Besar Penelitian Obat dan Makanan (BBPOM) mengenai pangan yang mengandung bahan berbahaya. Demikian imbauan Tim Komisi IX DPR RI saat melakukan kunjungan kerja ke BBPOM Makassar, Selasa, 9 Maret.
Selama ini masyarakat kurang peduli dengan peringatan BBPOM terhadap beberapa bahan makanan yang mengandung zat kimia berbahaya seperti boraks, rodamin B, dan formalin. Padahal, menurut salah seorang anggota Komisi IX, Subagyo Partodiharjo, zat-zat kimia tersebut merupakan zat yang sangat berbahaya dan membunuh manusia secara perlahan-lahan. "Ini yang tidak disadari oleh masyarakat. Harusnya ini menjadi perhatian," katanya.
Komisi ini juga mengimbau pemerintah daerah membuat perda tentang penyalahgunaan zat-zat kimia berbahaya untuk obat dan makanan, jika belum ada perda tentang itu.
Rombongan Tim Komisi IX ini terdiri atas 18 anggota komisi yang dipimpin oleh Ahmad Nizar Shihab, staf ahli DPR RI, dan staf sekretariat. Hadir pula Kepala Biro Hukum BBPOM RI, Hendri Siswadi.
Rombongan diterima oleh Kepala BPPOM Makassar, Maringan Silitonga di Aula BBPOM, Jalan Bajiminasa. Mereka melakukan dialog seputar program BBPOM Makassar, seperti sosialisasi pangan yang mengandung zat kimi berbahaya dan juga kerjasama dengan pemerintah daerah dalam menanggulangi maraknya penjualan dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya tersebut.
Selain BBPOM, rombongan ini juga mengunjungi rumah sakit, puskesmas, dan balai kerja. Hari ini rencananya mereka akan ke Pinrang untuk meninjau lembaga kerja di tempat itu. (zuk)

Aqsal Djilham, Juara Olimpiade Matematika 2010

MAKASSAR--Andi Aqsal Djilham

menjadi juara Olimpiade matematika dan

sains kategori kelas empat tingkat Kota

Makassar. Ia berhasil mengalahkan rival-

rivalnya dalam pertandingan yang digelar 28

Pebruari lalu.
Aqsal berhak mendapatkan trofi

juara beserta sertifikat dan beberapa

hadiah dari Dinas Pendidikan Kota Makassar.

Aqsal saat ini duduk di bangku kelas empat

SD Sudirman IV.
Bungsu dari tiga bersaudara ini

mengaku sangat senang mendapatkan juara

tersebut. "Iya, senang," katanya singkat

saat bertandang ke Fajar ditemani ibu dan

gurunya, Selasa, 9 Maret.
Menurut Nurhaya, ibu Aqsal,

dirinya tidak memberikan perlakuan dan

makanan khusus kepada anaknya. "Cuma ikut

bimbingan belajar," terangnya. Selain bimbel

pelajaran matematika, Aqsal juga mengikuti

bimbel bahasa Inggris dan sempoa.
Berbagai prestasi telah

ditorehkan Aqsal. Sebelumnya, ia pernah

menjadi juara III lomba jarimatika Se-Kota

Makassar tahun 2009 dan juara harapan I

lomba sempoa Universal Megabrain Centre

(UMC). Selain itu, predikat rangking kelas

juga tidak pernah luput dari genggamannya.
Putra pasangan Andi Baso

Yamsal-Nurhaya ini bercita-cita menjadi

pilot. Makanan favoritnya adalah telur

dadar. (zuk)