Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
***/FAJAR DISTRO DAENG. Den Dede dengan beberapa kaus desainnya yang bisa diperoleh di Distro Daeng, Jalan Sungai Saddang Baru, Minggu, 16 ...
-
Menjejak Sejarah Perkampungan Belanda di Makassar MAKASSAR, FAJAR--Tatanan Makassar tidak terlepas dari peranan Belanda yang pernah tingga...
-
MAKASSAR--Fakultas Sastra Universitas 45 resmi mengganti nama menjadi Fakultas Ilmu Kebudayaan (FIK). Hal tersebut diputuskan dalam rapat se...
-
Foto: Iman/Fajar As'adiyah, Wajo di Tengah Covid-19 Santri dan santriwatinya datang dari berbagai daerah. Menjadi peletak pendi...
-
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sun...
-
DALAM perjalanan sejarah, badik mengalami transformasi. Senjata khas untuk suku Bugis-Makassar ini, sejatinya memiliki makna yang le...
-
MAKASSAR--Meningkatnya eskalasi politik di Makassar usai penetapan hasil rekapitulasi KPU Sulsel terhadap hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
-
Dok.YUS ULTAH. Suasana di depan Pena Mart, lantai satu Fajar Graha Pena, Minggu, 9 Mei. MAKASSAR -- Puluhan anak-anak dan remaja ambil b...
-
MAKASSAR--Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo punya misi untuk menjadi yang terbaik dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Hal itu bisa dili...
KUMPULAN TULISAN
Jumat, 28 Mei 2010
Unifa-Wintec Jajaki Kerja Sama di Bidang Pendidikan
AD/FAJAR
BERKUNJUNG. Direktur Utama PT Media Fajar H. Syamsu Nur saat menerima kunjungan Anthony M. Raman Naikan dan Dr Jan Roodt dari Wintec New Zealand di ruang direksi Harian Fajar, Graha Pena Makassar, Senin 24 Mei.
* Segera Teken MoU, Siapkan Program Sertifikasi
MAKASSAR -- Universitas Fajar (Unifa) dan Waikato Institute of Technology (Wintec) New Zealand akan menandatangani memorandum of understanding (MoU) dalam bidang pendidikan. Pembicaraan dan penjajakan awal telah dilakukan, Senin, 24 Mei, di kantor Harian Fajar, Graha Pena Makassar.
Dalam pembicaraan untuk menjajaki peluang kerja sama tersebut, pihak Unifa dan Wintec sepakat akan melaksanakan program sertifikasi kepada tenaga kerja yang merupakan alumni perguruan tinggi, utamanya untuk tenaga keperawatan dan kebidanan.
Selain itu, kedua lembaga tersebut juga akan menjajaki kerja sama di bidang lain yang sinkron dengan kapasitas masing-masing.
Dari Wintec, hadir Director Quality and Academic Unit Wintec, Jan Roodt, Consultant-South East Asia Projects International Centre, Anthony M. Raman, dan Otteman Hidayat. Dari Unifa, hadir antara lain Ketua Yayasan Pendidian Fajar (YPF) H. Syamsu Nur, Sekretaris YPF, Muliadi Hamid, Rektor Unifa Prof Halide, Deputi Rektor I Unifa Dr Muhammad Akbar MSi, Deputi Rektor II Unifa Ridwan Arif, Sekretaris Rektor Unifa, Hatta Alwi, dan Ketua Yayasan Kemanusiaan Fajar Munjin S. Asy'ari.
Para alumni perguruan tinggi akan diberi pendidikan lanjutan atau short course untuk meningkatkan kualitas mereka. Menurut Otteman, saat ini permintaan pasar, utamanya tenaga perawat begitu besar. Hanya saja output keperawatan dan kebidanan Indonesia masih belum bersaing, utamanya dalam penguasaan Bahasa Inggris. "Kelemahan kita (di Indonesia, red) di kualitas. Kalau sudah berkualitas, order pasti akan meningkat," ujarnya.
Otteman menambahkan, selama ini pelatihan yang diberikan kepada perawat dan bidan tidak bisa berbicara banyak. "Pelatihan-pelatihan hanya menghabiskan uang, hasilnya tidak ada," ungkap dia.
Anthony M. Raman menjelaskan, selain fokus mengembangkan kebidanan dan keperawatan, Wintec juga mengembangkan peternakan, pertanian, teknik, pemasaran, manajemen, dan keuangan. Hal ini katanya bisa dilakukan kerja sama dengan Unifa. Menurutnya, Wintec lebih fokus kepada penguatan teknis pengaplikasian. "Kebanyakan kursus kita adalah untuk aplikasi. Kita bukan hanya institusi pendidikan, tetapi juga melaksanakan training. Alasan kita masuk ke Indonesia adalah karena Indonesia berkembang pesat," jelasnya.
Sementara Jan Roodt, menjelaskan, Wintec ke Indonesia untuk menambah relasi baru dalam bidang pendidikan dan mensupport alumni perguruan tinggi yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena keterbatasan skill, utamanya perawan dan bidan. Para alumni perguruan tinggi tersebut, lanjutnya, akan mendapatkan double degree. Yaitu ijazah dari perguruan tinggi dalam negeri dan ijazah atau sertifikat internasional dari Wintec.
Sambut Baik
Rektor Unifa, Prof Halide, menyambut baik penjajakan kerja sama ini. Ia mengharapkan secepatnya dibuatkan MoU. "Sertifikasi internasional cukup dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Training itu memang perlu, karena kalau tidak ada, tenaga kerja kita kurang berkualitas," ungkapnya.
Unifa, lanjut Halide, menginginkan semua alumninya bekerja. "Prinsip kami di Unifa, tidak mau menghasilkan alumni yang tidak bekerja. Karena kalau tidak bekerja, artinya berdosa. Makanya sertifikasi internasional itu penting agar alumni bisa bekerja di mana-mana karena kualitasnya," terang Prof Halide.
Deputi Rektor I Unifa, Dr Muhammad Akbar MSi, menjelaskan, kerja sama dilakukan dengan Wintec karena di New Zealand perkembangan teknologi cukup pesat. Akbar juga optimis penandatanganan MoU akan segera terealisasi. "Kita segera akan buat MoU. Setelah pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan hal-hal teknis. Setelah itu, kita akan adakan workshop. Jadi penjajakan sudah selesai," ungkapnya. (zuk)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar