Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Jumat, 28 Mei 2010

Wong Solo Group Sasar Indonesia Timur

MAKASSAR--Rumah Makan (RM) Ayam Bakar Wong Solo kembali melebarkan sayap bisnisnya. Kali ini akan fokus menyasar market di kawasan timur Indonesia. Tetapi untuk ekspansi ini, bukan hanya ayam bakar yang dikembangkan, melainkan beberapa masakan varian baru tetapi tidak digabung dengan RM Ayam Bakar Wong Solo.

Pendiri dan pemilik RM Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo mengungkapkan hal tersebut saat berkunjung ke Fajar, Jumat malam, 28 Mei. Menurutnya, kawasan timur Indonesia cukup prospektif dalam mengembangkan usaha rumah makan. "Makassar perlu alternatif makanan lain. Perlu ada pilihan makan lainnya. Secara ekonomi, di sini cukup bagus dan prospektif," ujarnya.

Untuk pelebaran sayap bisnis kali ini, RM Ayam Bakar Wong Solo akan menggunakan beberapa brand atau jenis makanan baru. Seperti Iga Bakar Mas Giri, Mi Kocok Bandung Mang Uji, Mi Jogja Pak Karso, Steak Kaki Lima, dan Mi Ayam Jamur Medan. Semua jenis makanan tersebut akan didirikan secara terpisah dari RM Ayam Bakar Wong Solo.

Rencananya, untuk wilayah Makassar, Puspo Wardoyo terlebih dahulu akan membuka Iga Bakar Mas Giri. Hal itu, katanya, mengingat orang Makassar kecenderungannya menyantap daging iga. "Insya Allah dalam waktu dekat kita akan buka Iga Bakar di sini. Kira-kira bulan ini," imbuhnya.

Seluruh jenis makanan tersebut, lanjut Puspo Wardoyo, berada di bawah bendera RM Ayam Bakar Wong Solo, atau Wong Solo Group. Jika Iga Bakar Mas Giri ini dibuka, sedikitnya 25 tenaga kerja dibutuhkan.

Soal maraknya aksi demonstrasi dan citra Makassar yang identik dengan anarkisme, Puspo, menganggap jika hal itu hanya karena pencitraan media. Makasar, katanya, sengaja dibuat sebagai kota demo oleh media dalam bentuk blow up oleh media. "Di mana-mana sebetulnya sama, ada demo. Bukan cuma di Makassar. Lagi pula makanan tidak ada hubungannya dengan kekerasan," imbuhnya.

Terkait enggannya investor masuk ke Sulsel, bagi Puspo sendiri tidak ada masalah. Selama ini, katanya, aksi demontrasi sebetulnya terjadi di seluruh Indonesia. Jadi menurutnya, aksi demonstrasi adalah hal yang wajar. "Kebetulan media membangun image tentang Makassar. Kecuali jika terjadi penghancuran perusahaan, baru investor boleh takut masuk ke Makassar," imbuhnya.

RM Ayam Bakar Wong Solo Makassar menurut Puspo, merupakan yang terbesar kedua setelah RM Ayam Bakar Wong Solo Medan. Juga masuk menjadi salah satu dari 10 besar yang beromzet terbanyak. "Pertumbuhan di Makssar memang bagus," katanya.

Puspo juga menjelaskan jika bisnisnya di RM Ayam Bakar Wong Solo dikelola dengan sistem dan managemen Islami. Salah satu bentuk aplikasinya adalah pengeluaran 10 persen dari laba untuk kepentingan fisabilillah. Misalnya untuk panti asuhan, anak yatim, fakir miskin, dan lainnya.(zuk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar