Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
***/FAJAR DISTRO DAENG. Den Dede dengan beberapa kaus desainnya yang bisa diperoleh di Distro Daeng, Jalan Sungai Saddang Baru, Minggu, 16 ...
-
Menjejak Sejarah Perkampungan Belanda di Makassar MAKASSAR, FAJAR--Tatanan Makassar tidak terlepas dari peranan Belanda yang pernah tingga...
-
MAKASSAR--Fakultas Sastra Universitas 45 resmi mengganti nama menjadi Fakultas Ilmu Kebudayaan (FIK). Hal tersebut diputuskan dalam rapat se...
-
Foto: Iman/Fajar As'adiyah, Wajo di Tengah Covid-19 Santri dan santriwatinya datang dari berbagai daerah. Menjadi peletak pendi...
-
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sun...
-
DALAM perjalanan sejarah, badik mengalami transformasi. Senjata khas untuk suku Bugis-Makassar ini, sejatinya memiliki makna yang le...
-
MAKASSAR--Meningkatnya eskalasi politik di Makassar usai penetapan hasil rekapitulasi KPU Sulsel terhadap hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
-
Dok.YUS ULTAH. Suasana di depan Pena Mart, lantai satu Fajar Graha Pena, Minggu, 9 Mei. MAKASSAR -- Puluhan anak-anak dan remaja ambil b...
-
MAKASSAR--Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo punya misi untuk menjadi yang terbaik dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Hal itu bisa dili...
KUMPULAN TULISAN
Jumat, 28 Mei 2010
Drainase Veteran-Bandang Banyak Tumpahan Oli
MAKASSAR--Keberadaan bengkel-bengkel di sepanjang Jalan Veteran dan Jalan Bandang disinyalir menjadi biang kerok banyaknya tumpahan oli ke dalam saluran air atau drainase. Seperti terlihat, Jumat, 21 Mei kemarin. Di beberapa titik, khususnya di Jalan Bandang, terlihat begitu banyak tumpahan oli di saluran air.
Seperti terlihat di depan Bengkel Sinar Alam Motor, tampak tumpahan oli di depan toko itu. Marzuki, pemilik bengkel, mengakui jika tumpahan tersebut tidak disengaja. Marzuki mengatakan, tumpahan oli tersebut dilakukan oleh karyawannya yang mengganti oli shockbreaker.
"Saya minta maaf, Pak. Oli itu dibuang oleh karyawan saya saat saya sedang di Singapura. Itu hanya oli penggantian shockbreaker. Mungkin ia tidak sengaja. Tidak mungkin saya membuang oli ke got. Saya pilih menampungnya dan menjualnya Rp 180 ribu per drum," ungkap dia.
Hal yang sama diutarakan pemilik Bengkel Sinar Metro Motor, Hendra, di Jalan Veteran Utara. Hendra mengatakan, selama ini oli bekasnya tidak pernah ia buang ke got, melainkan ditampung dalam wadah, yaitu drum. "Oli bekas ditampung untuk digunakan kembali, seperti untuk melumasi rantai kendaraan," kata dia.
Selain itu menurut Hendra, oli yang sudah ditampung tersebut biasanya dijual kembali. "Kita tidak pernah membuang oli ke got. Lebih baik ditampung. Kan bisa difungsikan, kenapa harus dibuang percuma," tandasnya.
Hanya saja, di sisi kiri bengkel Sinar Metro Motor terdapat ceceran oli. Tepatnya di sebelah utara bangunan bengkel, di Lorong Latimojong I.
Ceceran oli di saluran air juga terlihat di depan Bengkel Permaisuri Ban. Tetapi pihak bengkel menolak dikatakan membuang oli bekas ke dalam got tersebut. Asisten Manager Permaisuri Ban, Mirah, mengatakan, oli yang ada di depan bengkelnya adalah oli kotoran bekas cuci tangan para pekerja bengkel. "Oli (yang ada di got, red) itu bekas cuci tangan. Juga hasil pencucian saringan oli kendaraan," kata dia.
Selama ini kata Mirah, biasanya customer yang mengganti oli di bengkelnya membawa pulang oli bekasnya. Kalau tidak dibawa pulang, menurutnya, oli tersebut ditampung lalu ada yang mengambilnya khusus.
Lokasi paling banyak tumpahan oli terdapat di ujung barat Jalan Bandang IX yang berbatasan langsung dengan Jalan Bandang. Saluran air di jalan tersebut terlihat tumpahan oli yang begitu pekat. Jalan ini berdempetan langsung dengan Bengkel Catur Putra Harmonis, persis di samping kiri bengkel.
Pantauan Fajar di sepanjang Jalan Bandang menuju arah selatan, saluran air tidak begitu jelas terlihat. Itu karena saluran air tersebut tertutupi oleh tembok. Bahkan mulai dari ujung barat Jalan Bandang IX hingga XII, tidak ditemukan satu celah pun untuk melihat langsung ke dasar saluran air. Semuanya tertutup tembok atau cor.
Memang, beberapa pemilik bengkel dan toko alat kendaraan membantah jika mereka menumpahkan oli bekas ke dalam got atau selokan air. Meskipun pada kenyataannya, terdapat beberapa titik luberan oli di saluran air sepanjang Jalan Veteran dan Jalan Bandang sesuai hasil pantauan Fajar, Jumat, 21 Mei. (zuk)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar