Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Jumat, 28 Mei 2010

Seribu Entrepreneur dari Universitas Fajar

BANGSA ideal jika di dalamnya terdapat sekira dua hingga empat persen entrepreneur. Sebab, perputaran roda ekonomi dalam suatu negara sangat dipengaruhi kuantitas orang atau badan yang bergerak pada ranah entrepreneurship.
Tidak bisa dipungkiri, kehadiran para entrepreneur akan menjadi lokomotif perekonomian. Baik dalam skala lokal, nasional, hingga internasional.

Mengacu pada aspek idealis dan peran strategis entrepreneur dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat, maka Universitas Fajar (Unifa) merespon tuntutan itu. Rektor Unifa, Prof Halide menjelaskan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya memang memiliki visi dan misi untuk pengembangan entrepreneur.
"Unifa merupakan pusat pengembangan entrepreneur di kawasan timur Indonesia," ujarnya, Rabu, 26 Mei.

Menurut Halide, seluruh unit pendidikan dalam lingkup Fajar Group, diharuskan menghasilkan alumni yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Unifa, lanjut dia, akan mengantarkan alumninya untuk menjadi entrepreneur.

Halide mengalkulasi, jumlah penduduk Indonesia dengan kuantitas ideal entrepreneur yang ada. Menurutnya, jika asumsi populasi penduduk Indonesia saat ini sekira 200 juta jiwa, maka idealnya harus ada empat hingga delapan juta entrepreneur. Demikian juga halnya jika di Sulsel terdapat populasi penduduk sekira tujuh juta jiwa, maka idealnya mesti ada entrepreneur antara 14 ribu hingga 28 ribu orang.

Dengan begitu, maka saat ini, Sulsel masih sangat kekurangan entrepreneur.Mestinya, lanjut Halide, seluruh lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi mengambil bagian untuk menciptakan tenaga-tenaga entrepreneur. Jika saat ini terdapat 200-an perguruan tinggi di Sulsel, maka setiap perguruan tinggi berkewajiban menciptakan antara 700 hingga 1.400 alumni entrepreneur.

Hanya saja, hingga saat ini, perguruan tinggi yang ada belum semuanya mampu memproduksi sarjana entrepreneur. Kuantitas alumni perguruan tinggi tidak berbanding lurus dengan terciptanya lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, imbuh Halide, Unifa memfokuskan diri untuk menghasilkan luaran yang berjiwa entrepreneur.

"Karena perguruan tinggi tidak bisa menghasilkan banyak entrepreneur, maka kita fokusnya ke sana, menghasilkan 1.000 entrepreneur," ujar Halide.

Lebih jauh, lanjutnya, seluruh mahasiswa Unifa dipersiapkan untuk menjadi entrepreneur. Jika sudah menyelesaikan pendidikan di Unifa, maka alumni tersebut akan menciptakan lapangan pekerjaan.

"Kita baru merasa puas jika seorang alumni bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, dan bukan sebagai pencari kerja atau job seeker tetapi menjadi pencipta lapangan pekerjaan atau job creator," jelasnya.

Oleh karena itu, untuk memenuhi minimnya entrepreneur di Sulsel, Unifa lalu merumuskan program 1.000 entrepreneur. Saat ini, berbagai usaha telah dilakukan untuk menggiatkan dan merealisasikan program ini. Menurut Halide, Unifa sedang berupaya memenuhi tuntutan kurangnya entrepreneur di Sulsel.

Deputi Rektor I Unifa, Dr Muhammad Akbar MSi menjelaskan, program Unifa ciptakan 1.000 entrepreneur baru merupakan tahapan awal. Menurutnya, jika program ini berjalan lancar, maka akan dilanjutkan dengan program 1.000 entrepreneur tahap ke dua, dan seterusnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar