Dok.Fajar
MAKASSAR--Universitas Fajar (Unifa) dan Harian Fajar menandatangani kesepakatan pengembangan entrepreneur di Sulsel. Utamanya kerjasama menunjang pelaksanaan inkubator bisnis melalui Entrepreneur Center Unifa. Acara penandatanganan naskah memorandum of understanding (MoU) digelar di Studio Mini Harian Fajar, Kamis, 20 Mei.
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor Unifa, Prof Halide dan Pemimpin Redaksi Harian Fajar, Sukriansyah S Latief. Hadir dalam acara penandatanganan tersebut, antara lain Deputi Rektor I Unifa, Muhammad Akbar, Kepala Biro Kemahasiswaan Muchlis Hasan, dan Koordinator Peliputan Harian Fajar, Ruslan Ramli.
Sukriansyah menyambut positif kerja sama ini. "Kita akan bekerja sama dengan Unifa yang berkaitan dengan entrepreneur. Kita berharap, semoga ini bisa berkembang," ujar dia.
Menurut Halide, MoU ini salah satu upaya dalam mencapai program Unifa, yaitu mencetak 1.000 entrepreneur untuk Sulsel. "Unifa adalah pusat pengembangan entrepreneur di Kawasan Indonesia Timur," katanya.
Kelahiran entrepreneur-entrepreneur muda, kata Halide, akan menjadi problem solver bagi masalah perekonomian di Sulsel. Apalagi Sulsel masih butuh sekian banyak entrepreneur.
"Entrepreneur itu mampu mengatasi masalah-masalah apapun yang dihadapi. Kalau tidak ada entrepreneur dalam suatu bangsa, bangsa tersebut tidak bisa membangun dengan baik," tambahnya.
Halide menilai entrepreneur sebagai akar dari pembangunan suatu bangsa. Program 1.000 entrepreneur digagas oleh Unifa untuk membantu Pemerintah Provinsi Sulsel. Tetapi di lain sisi, pemerintah juga diimbau agar berpartisipasi aktif dalam program ini.
Muchlis juga menaruh harapan besar terhadap kerja sama ini. Secepatnya, kata dia, program ini akan dikembangkan dalam berbagai bentuk yang berkaitan dengan pengembangan program 1.000 entrepreneur.(zuk)
Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
***/FAJAR DISTRO DAENG. Den Dede dengan beberapa kaus desainnya yang bisa diperoleh di Distro Daeng, Jalan Sungai Saddang Baru, Minggu, 16 ...
-
Menjejak Sejarah Perkampungan Belanda di Makassar MAKASSAR, FAJAR--Tatanan Makassar tidak terlepas dari peranan Belanda yang pernah tingga...
-
MAKASSAR--Fakultas Sastra Universitas 45 resmi mengganti nama menjadi Fakultas Ilmu Kebudayaan (FIK). Hal tersebut diputuskan dalam rapat se...
-
Foto: Iman/Fajar As'adiyah, Wajo di Tengah Covid-19 Santri dan santriwatinya datang dari berbagai daerah. Menjadi peletak pendi...
-
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sun...
-
MAKASSAR--Meningkatnya eskalasi politik di Makassar usai penetapan hasil rekapitulasi KPU Sulsel terhadap hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
-
Dok.YUS ULTAH. Suasana di depan Pena Mart, lantai satu Fajar Graha Pena, Minggu, 9 Mei. MAKASSAR -- Puluhan anak-anak dan remaja ambil b...
-
MAKASSAR--Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo punya misi untuk menjadi yang terbaik dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Hal itu bisa dili...
-
Sejarah Panjang LAHIR dan berdirinya pesantren di Sulsel, memiliki sejarah tersendiri. Dari sejumlah pesantren pelopor, mereka memiliki ke...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar