Tahun ini, umat Hindu akan memperingati Nyepi dan Tahun Baru Saka 1932 yang bertepatan dengan 16 Maret 2010. Bebagai ritual sebelum Tanggal 16 Maret dilaksanakan.
Ritual pertama disebut Melasti yang dilaksanakan di Pantai Akkarena, Minggu, 14 Maret. Melasti adalah upacara ritual yang dilaksanakan di pinggir laut dengan cara melepas "perlengkapan" ke laut. Tujuannya, sebagai simbol pembersihan diri baik secara fisik maupun rohani, dengan membuang segala kotoran diri ke zamudra. Sengaja dilakukan di laut karena laut merupakan simbol kesucian. "Laut simbol peleburan segalanya. Di samping itu sebagai sumber kehidupan," terang Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulsel, Kolonel (purn) I Nyoman Suartha, SIP.
Sebelum upacara Melasti ini, upacara awal yang dilakukan yaitu upacara Nuur Tirta dan Nedunang, yaitu ritual yang dilaksanakan di Puri Giri Natha.
Setelah itu, Senin, 15 Maret, dilanjutkan dengan upacara Tawur Kesanga, yaitu upacara korban suci berupa hewan, buah, dan bunga sebagai simbol pembersihan dan penyeimbangan alam semesta dari unsur-unsur negatif. Dengan begitu, diri yang kotor akn bersih sehingga dijauhkan dari bencana dan pengaruh buruk. Hasilnya, dengan jiwa yang suci, mereka berharap dapat menjalankan catur brata penyepian dengan baik. Upacara ini dilaksanakan di Pura Giri Natha, Jalan Perintis Kemerdekaan.
Selanjutnya, Selasa, 16 Maret, merupakan Hari Raya Nyepi. Pada hari tersebut, umat Hindu dilarang melakukan empat hal (catur brata penyepian) selama 24 jam. Larangan tersebut, yaitu Amati geni, dimaksudkan sebagai larangan menyalakan api sebagai simbol nafsu. Amati karya, yaitu larangan bekerja atau menyepikan panca indra. Amati Lelungan, yaitu tidak meninggalkan rumah selama sehari penuh. Dan terakhir,Amati Lelanguan, yaitu tidak menikmati hiburan apapun. Ini dimaksudkan agar meredakan hawa nafsu atau kesenangan yang menghantui. Tujuannya agar proses intropeksi diri berjalan lancar.
Puncak perayaan Hari Raya Nyepi dan Tahun baru Saka akan digelar pada Sabtu, 27 Maret mendatang. Kegiatan berupa "simakrama" atau silaturahmi sekaligus peresmian Gedung Serba Guna Pura Giri Natha oleh Gubernur Sulsel. (zuk)
Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
TANGGA SERIBU. Salah satu tantangan bagi petualang gua adalah tangga seribu undakan yang harus dilewati sebelum akhirnya sampai di Gua Sum...
-
DALAM perjalanan sejarah, badik mengalami transformasi. Senjata khas untuk suku Bugis-Makassar ini, sejatinya memiliki makna yang le...
-
MAKASSAR--Meningkatnya eskalasi politik di Makassar usai penetapan hasil rekapitulasi KPU Sulsel terhadap hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub...
-
***/FAJAR DISTRO DAENG. Den Dede dengan beberapa kaus desainnya yang bisa diperoleh di Distro Daeng, Jalan Sungai Saddang Baru, Minggu, 16 ...
-
MAKASSAR-Budiman, 37 tahun, salah seorang warga yang dijadikan tersangka karena laporan Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid, mendapatkan dukun...
-
Beku yang Menggelora Detak jam menyemai hening Menggoda kuncup kenangan Di ujung malam berudara kering Mengelopakkan mahkota kerinduan Kele...
-
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sun...
-
MAKASSAR--Rumah Makan (RM) Ayam Bakar Wong Solo kembali melebarkan sayap bisnisnya. Kali ini akan fokus menyasar market di kawasan timur Ind...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
KUMPULAN TULISAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar