MAKASSAR--Lomba barongsai Makassar Cup IV, resmi dibuka di Mal Mal Graha Tata Cemerlang (GTC), Sabtu, 20 Maret kemarin.
Pembukaan secara resmi even tahunan tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Hj Ir Rusmayani Madjid MSP mewakili Wali Kota Makassar yang tidak sempat hadir.
Ketua Panitia Makassar Cup IV, Sutarmin Wijaya, dalam sambutannya mengatakan, even ini merupakan kegiatan yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Makassar. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat begitu antusias ingin menyaksikan acara ini," terang Sutarmin.
Sutarmin berharap agar kegiatan semacam ini terus dipelihara. Dirinya menegaskan, kegiatan ini sebagai upaya untuk membina persatuan. "Ini adalah kegiatan positif. Semua suku bisa ambil bagian, bukan cuma satu etnis tertentu," ujarnya.
Lomba kali ini panitia kebanjiran peserta atau tim yang akan bertanding. Sebanyak 43 tim resmi mendaftar dan ambil bagian dalam lomba. "Baru kali ini pesertanya begitu banyak. Tahun lalu cuma 18 tim," terang Sutarmin.
Ketua Persatuan Olahraga dan Seni Barongsai (Persobari) Sulsel, Munjin S Asy'ari, mengatakan, saat ini klub mulai malas dan tidak sabar melakukan pembinaan pemain barongsai. "Ada penomena klub membayar pemain handal," katanya. Mestinya, lanjut Munjin, tidak ada bayar-membayar pemain. Sebaiknya diatur, misalnya dalam bentuk transfer pemain agar klub asalnya juga mendapatkan pemasukan.
Sementara itu, Rusmayani mengaku, olahraga dan seni barongsai merupakan even wisata. "Sadar tau tidak, kegiatan ini berdampak bagi kemajuan pariwisata," terangnya.
Penonton terlihat berdesak-desakan menyaksikan even ini. Lomba yang dipertandingkan untuk hari pertama adalah kategori lantai atau free style. Sebanyak 29 tim jadi peserta lomba. Hari ini kategori tombak yang akan diikuti oleh 14 tim. Tim-tim tersebut berasal dari Surabaya, Manado, Tarakan, dak Makassar.(zuk)
Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
Eksotisme di Ujung Takalar TELUK Laikang kini telah berubah. Dulu hanya kawasan pesisir yang kumuh, kini diubah menjadi area wisata eks...
-
MAKASSAR--Konsorsium La Ilaha Illallah mempertemukan semua calon jamaah umrahnya di Hotel Makassar Golden, Minggu, 7 Maret. Kegiatan tersebu...
-
Foto: Iman/Fajar As'adiyah, Wajo di Tengah Covid-19 Santri dan santriwatinya datang dari berbagai daerah. Menjadi peletak pendi...
-
TAWAKKAL/FAJAR RITUAL. Jemaah Buddhis menggelar sembahyang pada peringatan Waisak, Jumat, 28 Mei. OLEH RIDWAN-YUKEMI MAKASSAR -- Sej...
-
MAKASSAR--Meningkatnya eskalasi politik di Makassar usai penetapan hasil rekapitulasi KPU Sulsel terhadap hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub...
-
Menjejak Sejarah Perkampungan Belanda di Makassar MAKASSAR, FAJAR--Tatanan Makassar tidak terlepas dari peranan Belanda yang pernah tingga...
-
Sejarah Panjang LAHIR dan berdirinya pesantren di Sulsel, memiliki sejarah tersendiri. Dari sejumlah pesantren pelopor, mereka memiliki ke...
-
Pemkot Banyak Abaikan Aturan Daerah MAKASSAR--Pemerintah Kota Makassar dinilai banyak mengabaikan aturan daerah baik yang dibuat oleh dewan,...
-
TRCI Touring 2.028 Km MAKASSAR--Merayakan anniversary tiga chapter Toyota Rush Club Indonesia (TRCI) se-Sulawesi, agenda perayaan telah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar