Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Senin, 08 Maret 2010

Lebih Dekat Dengan Perajin Emas

Pendapatan Tergantung Order

Modalnya cuma alat-alat sederhana. Dari tempat inilah perhiasan emas dibuat.
RIDWAN MARZUKI
.Kelapa Tiga

Emas selalu menjadi perhiasan yang diburu. Itu karena emas masih menjadi perhiasan yang paling bernilai. Di samping karena nilai estetikanya yang banyak memesona kaum perempuan, emas juga merupakan jenis logam yang memiliki tingkat keawetan yang baik.
TEtapi tidak semua perhiasan emas diproduksi oleh perusahaan besar. Sebagian emas yang dijual di pasaran merupakan hasil kerajinan tangan para perajin kecil industri rumah.
Seperti usaha kerajinan emas yang didirikan Nasruddin (24 tahun). Tanpa karyawan, pria yang tinggal di Jalan Kelapa Tiga ini menjalankan sendiri usaha kerajinan emasnya. Usahanya sendiri itu dimulai sejak setahun silam.
Nasruddin menuturkan, awalnya ia hanya ikut-ikut menjadi karyawan pada seorang perajin emas yang kebetulan masih tetangganya sendiri. Setelah enam tahun ikut dan merasa telah memiliki cukup pengetahuan tentang kerajinan emas dan memiliki modal, akhirnya ia berinisiatif untuk mendirikan usaha sendiri.
Pertama-tama yang dilakukannya adalah membeli seperangkat alat untuk memproduksi emas. Alat-alat tersebut seperti kompor dan las, tungku emas, penggiling, cetakan, solder, serta beberapa alat lainnya.
Dengan mengandalkan rumah sendiri sebagai tempat usaha, Nasruddin tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk sewa tempat. Ia memakai sebuah ruangan berukuran sekitar 2x3 meter di rumahnya. Di ruangan itulah ia menjalankan usaha kerajinan emasnya.
Perhiasan-perhiasan emas yang dibuat bukan milik sendiri, tetapi pesanan dari penjual emas. Biasanya pemilik toko emas memberi Nasruddin emas batangan untuk dibuatkan perhiasan. Ia hanya mengolah emas batangan tersebut, lalu mendapatkan komisi dari hasil pekerjaannya. Biasanya, setiap sepuluh gram perhiasan yang dibuat, ia mendapat komisi satu gram emas.
Hasil komisi inilah yang selanjutnya dijual kembali kepada pembeli emas. Nasruddin mengaku memiliki beberapa toko emas yang menjadi langganannya. Dari sanalah pasokan emas batangan didapatkan yang selajutnya diproses menjadi perhiasan oleh Nasruddin.
Menurutnya, menjadi perajin emas ada juga suka dukanya. "Sukanya, saya senang jika perhiasan telah selesai. Dukanya, kadang-kadang perhiasan sudah hampir selesai, tiba-tiba patah. Akhirnya harus dimulai lagi dari awal," tuturnya saat ditemui dirumahnya, Minggu malam, 7 Maret.
Mengenai penghasilan dari profesi ini, dirinya mengaku tidak menentu. "Tergantung orderan. Kalau lagi banyak, pendapatan juga lumayan. Tapi kalau kurang, pendapatan juga kurang. Kalau dirata-ratakan sekitar 2,5 juta perbulan," terangnya.
Harga emas juga berpengaruh terhadap orderan dari toko emas. Jika harga emas naik, orderannya menurun dan jika harga emas turun, orderannya meningkat. "Itu karena kalau emas naik, pembeli kurang. Jadinya, orderan juga kurang," jelas Nasruddin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar