ADI/FAJAR
ASRI. Lingkungan RW 4 RT 4 Kelurahan Ballaparang yang terlihat asri, Kamis, 13 Mei.
Fasilitator Belajar Pengelolaan Sampah
MAKASSAR -- Sesi ketiga workshop Makassar Green and Clean (MGC) 2010 rampung, Kamis, 13 Mei. Workshop angkatan terakhir ini digelar di Ruang Pola Kantor Walikota Makassar yang diikuti fasilitator dari sekira 50-an kelurahan di Kota Makassar.
Workshop menghadirkan beberapa pembicara dari Yayasan Unilever Indonesia. Pembicara tersebut di antaranya Fira Hartanti, Rio Kaunang, dan Dian Eka Vebrianti. Para pasilitator pemula ini diberi beberapa materi yang berkaitan dengan program MGC 2010.
Rio Kaunang dalam pemaparan materinya memberi tip-tip berkomunikasi kepada peserta workshop. Menurut dia, untuk berkomunikasi harus berani. Isi materi yang akan disampaikan haruslah benar. Di samping itu, harus ada latihan, utamanya dalam berpidato agar gagasan yang ingin disampaikan bisa diterima oleh orang lain.
Sementara Fira Hartanti membawakan materi tentang teknik pemilahan dan pengeloaan sampah rumah tangga. Fira memperkenalkan metode pengelolaan sampah Takakura dan komposter aerob. Kedua alat tersebut merupakan alat atau medium pengelolaan sampah. Hanya saja penggunaannya berbeda, meskipun pada dasarnya sama-sama digunakan untuk mengolah sampah menjadi pupuk kompos.
"Keranjang sampah komposter tidak memrlukan pupuk starter dan digunakan secara berkelompok karena ditaruh di luar rumah. Sedangkan keranjang komposter, digunakan di dalam rumah, membutuhkan pupuk starter, dua bantalan sekam, dan mesti selalu diaduk-aduk," jelas Fira.
Sampah, kata Fira, terbagi dalam tiga jenis. Yaitu sampah basah, sampah kering, dan sampah bahan berbahaya dan beracun. Tetapi yang umum dalam masyarakat metropolitan adalah sampah basah dan kering. Sampah B3 hanya ditemukan di tempat tertentu. Sampah basah bisa diolah menjadi pupuk kompos dan sampah kering diolah menjadi aneka kerajinan yang bernilai ekonomis. (zuk)
Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
***/FAJAR DISTRO DAENG. Den Dede dengan beberapa kaus desainnya yang bisa diperoleh di Distro Daeng, Jalan Sungai Saddang Baru, Minggu, 16 ...
-
Menjejak Sejarah Perkampungan Belanda di Makassar MAKASSAR, FAJAR--Tatanan Makassar tidak terlepas dari peranan Belanda yang pernah tingga...
-
MAKASSAR--Fakultas Sastra Universitas 45 resmi mengganti nama menjadi Fakultas Ilmu Kebudayaan (FIK). Hal tersebut diputuskan dalam rapat se...
-
Foto: Iman/Fajar As'adiyah, Wajo di Tengah Covid-19 Santri dan santriwatinya datang dari berbagai daerah. Menjadi peletak pendi...
-
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sun...
-
DALAM perjalanan sejarah, badik mengalami transformasi. Senjata khas untuk suku Bugis-Makassar ini, sejatinya memiliki makna yang le...
-
MAKASSAR--Meningkatnya eskalasi politik di Makassar usai penetapan hasil rekapitulasi KPU Sulsel terhadap hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
-
Dok.YUS ULTAH. Suasana di depan Pena Mart, lantai satu Fajar Graha Pena, Minggu, 9 Mei. MAKASSAR -- Puluhan anak-anak dan remaja ambil b...
-
MAKASSAR--Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo punya misi untuk menjadi yang terbaik dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Hal itu bisa dili...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar