Wilayah "Seram" yang Hijau

BERBAGAI terobosan dilakukan untuk mengubah lingkungan. Kreatifitas diperlukan sebagai sebuah motivasi kepada warga dalam melakukan pembenahan lingkungan. Hal ini pula yang dilakukan Rukun Warga (RW) V, Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo. RW V terdiri atas lima rukun tetangga (RT).

RW V merupakan satu-satunya wilayah di Kelurahan Lembo yang masuk 100 besar RW terbaik MGC 2010. Prestasi ini tentu memberikan kebangan tersendiri bagi warganya. Apalagi, keikutsertaan kali ini merupakan yang pertama kalinya. Tetapi walau baru pertama kali ikut dalam even green and clean, warga terlihat serius dalam menata lingkungan.

Lurah Lembo, H Samsul Badollahi, mengungkapkan, RW V mendapat kepercayaan sebagai duta dalam MGC 2010 karena kebersamaan warganya begitu kuat. Padahal sebelumnya ia pesimis mengikutkan wilayah ini karena dulu sering disebut kumuh. selain karena padat penduduk, di bagian barat RW V terdapat kanal. Di mana-mana, kanal sering menjadi sorotan karena sampahnya

"Di sini (RW V, red) kekompakan warganya bagus sekali. Terutama ibu-ibunya yang sangat antusias melaksanakan pengijauan dan kebersihan. Lalu bapak-bapaknya ikut juga," ujar Samsul, Senin, 21 Juni.

Wilayah yang menjadi prioritas dalam MGC 2010 antara lain RT 01 dan RT 02. Sedangkan RT 03, RT 04, dan RT 05 merupakan wilayah pendukung. Di RT 01 dan RT 02, program penghijauan terlihat galak dan semarak. Tepatnya di Jalan Pannampu II, yang terdiri atas lorong-lorong dan jalan setapak. Di kedua RT ini, hampir setiap sisi lorong terdapat jejeran pot yang ditumbuhi berbagai jenis bunga.

Ujung timur RW V berbatasan dengan kompleks perumahan dosen Unhas, Jalan Sunu. Sementara di ujung barat wilayah ini berbatasan dengan tempat pemakaman umum (TPU) Baroanging Pannampu. Hanya dipisahkan oleh kanal kecil. Tetapi kanal tersebut terlihat bersih saat Fajar melakukan pemantauan, Senin pagi, 21 Juni.

Warga yang tinggal di pinggir kuburan mengaku tidak lagi takut walaupun rumah mereka berhadapan langsung dengan pekuburan umum tersebut. Malah, mereka mengaku sering begadang karena membangun balai-balai tepat dipinggir kuburan.

"Saya tidak takutji. Di sini kan kuburan gaul, jadi hantu-hantunya juga gaul," canda Isma, salah seorang warga penghuni yang tinggal tepat di tepi kuburan.

Walaupun di tepi kuburan, Isma beserta warga lainnya, sama-sama menggalakkan penghijauan. Setiap rumah memiliki barisan pot yang ditumbuhi bunga. Bahkan beberapa warga membuatkan etalase khusus untuk kembang-kembang mereka.

"Saya sudah lama pelihara bunga karena memang sudah hobi. Bunga-bunga itu bisa jadi penenang di saat pusing. Salah satu bunga kambojaku sudah kupelihara delapan tahun," imbuh Isma menunjuk salah satu bunganya.

Memang, penghijauan sudah hampir merata. Hanya saja di RT 03, RT 04, dan RT 05, masih terlihat beberapa tumpukan sampah. Beberapa saluran pembuangan air atau drainase juga masih terlihat kotor dan tersumbat. (zuk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspadai Pakai Emo, Ini Fungsinya Masing-masing

Berlibur di Kolam Renang PT Semen Tonasa

Sumpang Bita, Wisata Sejarah nan Menakjubkan