Mario Perindah Gapura

MAKASSAR--Kelurahan Mario Kecamatan Mariso juga sudah mulai berbenah. Kelurahan ini juga mengikutkan beberapa rukun warga (RW) dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010 ini. Hanya saja yang lolos masuk 100 besar RW terbaik hanya satu, yaitu RW IV.

Senin, 7 Juni kemarin, beberapa pembenahan wilayah sudah dilakukan oleh warga. Utamanya di tiga lorong yang menjadi andalan RW IV, yaitu Jalan Baji Dakka I, II, dan III. Sudah ada upaya penghijauan yang dilakukan oleh warga walau terlihat masih belum maksimal. Kembang-kembang yang di tanam di depan rumah warga sebagian masih baru.

Fasilitator lingkungan RW IV, Mistia, menjelaskan, saat ini kader lingkungannya baru melakukan penghijauan. Sampah belum terkelola dengan baik, terutama dalam hal pemilahan dan daur ulang menjadi produk yang bernilai ekonomis dan estetis. "Sampah belum dipilah-pilah. Bank sampah juga belum ada," kata dia.

Motivator MGC 2010, Irdayani, mengakui jika pengelolaan lingkungan dan pengelohan sampah baru akan dilaksanakan warga. Hal itu karena motivator belum melakukan sosialisasi di tempat tersebut. "Kita harapkan setelah selesai sosialisasi, kondisi lingkungan sudah semakin membaik," harapnya.

Walau begitu, khusus di tiga jalan tadi, pembenahanan lingkungan sudah relatif agak semarak. Pot-pot bunga yang dipasang berjejer di sisi kiri dan kanan lorong terlihat sudah dicat. Demikian pula kedua sisi lorong juga sudah dicat.

Hal mencolok terlihat di pintu gerbang setiap lorong. Pintu gerbang atau gapura Jalan Baji Dakka II terbilang paling semarak. Dengan perpaduan cat warna hitam, krem, dan merah, gerbang terlihat indah. Apalagi karena gerbang memilki undakan-undakan di sisi kiri gapura. Di atas undakan tersebut ditaruh pot yang berisi berbagai jenis tanaman kembang.

Lurah Mario, Syarifuddin, mengaku kebersamaan warganya cukup tinggi. "Warga sudah antusias. RW ini (RW IV, red), sudah tiga kali masuk MGC, yakni sejak 2008. Kerjasama warga juga sudah baik," ujarnya.

Hanya saja warga Mario, khususnya RW IV mengeluhkan layanan pengangkutan sampah di wilayah mereka. Di RW ini memang tidak ada kontainer sampah sehingga warga harus mengumpul sampahnya di depan rumah masing-masing. Tetapi karena mobil sampah hanya datang sebulan sekali, sehingga hal itu terkadang membuat sampah menumpuk. "Mobil sampah yang masuk ke sini hanya sekali sebulan," kata Mistia.

Syarifuddin menjelaskan jika di RW IV memang tidak ada kontainer sampah. "Tidak ada tempat atau lokasi untuk menyimpan kontainer itu," ujarnya. (zuk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspadai Pakai Emo, Ini Fungsinya Masing-masing

Berlibur di Kolam Renang PT Semen Tonasa

Sumpang Bita, Wisata Sejarah nan Menakjubkan