Mamajang Dalam Pasang Asbak di Pinggir Lorong

MAKASSAR--Kelurahan Mamajang Dalam Kecamatan Mamajang antusias mengikuti Makassar green and Clean 2010. Ini terlihat dari kesiapan warganya membenahi lingkungan tempat tinggal mereka.

Seperti terlihat, Kamis, 3 Juni kemarin, beberapa lorong di kelurahan tersebut tampak bersih dan hijau. Utamanya di Jalan Serigala Lorong VIII, X, dan XII. Pembenahan lingkungan di ketiga lorong tersebut sudah cukup progresif. Warga Kelurahan Mamajang Dalam bahu-membahu menata dan membersihkan lingkungannya.

Lurah Mamajang Dalam, Muh Tibrisi Mustari, mengungkapkan, pengijauan di wilayahnya sudah lama dilakukan. "Untuk jalan-jalan lorong, penghijauan sudah kami mulai sejak 2009 lalu. Tetapi penghijauan di jalan-jalan utama sudah berlangsung lama," ujarnya saat Fajar melakukan pemantauan di wilayahnya.

Tibrisi memang menjagokan beberapa lorongnya. Utamanya Jalan Serigala Lorong XII. Di lorong ini, penghijauan begitu mencolok. Termasuk kebersihan lingkungannya yang begitu terjaga. Di dinding lorong terdapat aneka pot yang digantung dan ditumbuhi berbagai jenis kembang.

Di bagian sisi kiri dan kanan lorong juga dipenuhi dengan aneka tanaman yang ditanam sendiri oleh warga secara suka rela. Di beberapa titik, warga memasang asbak. "Tujuannya agar warga yang merokok tidak sembarang membuang puntung rokoknya," kata Tibrisi

Tanaman yang ada di taman-taman lorong beraneka jenis. Seperti Kamboja, Kembang Kertas, Bunga Terompet, ros, dan lainnya. Menurut salah seorang warga RW 003, Kelurahan Mamajang Dalam, Hj Johra Daeng Mene, tanaman tersebut relatif tahan panas. Selain itu, di halaman warga juga ditanami dengan kemangi dan lombok serta aneka tanaman bumbu dan obat-obatan lainnya.

Kelurahan Mamajang menjagokan Rukun Warga (RW) 003 menjadi kampiun dalam MGC 2010 ini. Fasilitator RW 003 Kelurahan Mamajang, S Tono mengatakan, semangat warganya dalam mengelola lingkungan sudah sejak dulu ada. "Dari dulu warga sudah antusias. Kebersamaan masyarakat begitu kental di sini," ujarnya.

Selain itu, penghijauan lingkungan, khususnya taman-taman bunga rumah tangga, juga sudah dilakukan sejak dulu. "Masyarakat punya motivasi untuk melakukan penghijauan, bukan cuma karena ada MGC," lanjut Tono.

Kelurahan Mamajang Dalam juga sudah memiliki keranjang Takakura. Keranjang Takakura adalah wadah pengolahan sampah organik menjadi kompos. Keranjang ini juga biasa disebut komposter. Selain itu, terdapat juga lubang resapan biopori di halaman rumah warga. Lubang ini berfungsi untuk menyerap air saat turun hujan.

Fasilitas lainnya adalah beberapa tempat sampah terpilah, yakni tempat sampah organik dan non organik. Khusus di Jalan Serigala Lorong VIII, X, dan XII, sudah disediakan bank sampah. Bank sampah tersebut dipajang di sisi kiri jalan sehingga setiap warga bisa menaruh sampah di medium itu.

Kader lingkungan Kelurahan Mamajang khususnya RW 003 juga sudah melaksanakan daur ulang sampah khususnya sampah-sampah plastik. Mereka sudah membuat penutup bossara dari gelas air mineral plastik. Ada juga gorden yang dibuat dari pipet atau jus minuman bekas. Tibrisi optimis kelurahannya akan masuk 50 besar MGC 2010. "Bukan cuma 50 besar, kita juga berharap masuk tiga besar," ujarnya. (zuk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspadai Pakai Emo, Ini Fungsinya Masing-masing

Berlibur di Kolam Renang PT Semen Tonasa

Sumpang Bita, Wisata Sejarah nan Menakjubkan