Beli Pot Pakai Uang Sendiri
TIDAK ada kata tidak ada bagi ibu-ibu kader lingkungan Rukun Warga (RW) I, Kelurahan Pattunuang Kecamatan Wajo. Walaupun dana terbatas, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan niat mereka untuk membersihkan dan menghijaukan lingkungan. Demi mendapatkan berbagai jenis pot bunga yang indah, mereka rela menyisihkan uang belanja demi tujuan tersebut
Hal itu juga diakui oleh Ketua RW I, Muhammad Usmar Fikardi dan Lurah Pattunuang, Harun Rani. Kedua orang ini bahkan memberi apresiasi khusus kepada ibu-ibu kader lingkungan tersebut. "Mereka (ibu-ibu, red) yang berbuat dan mengoordinasi langsung masyarakat menjalankan program MGC," ujar Usmar, Rabu, 23 Juni.
Memang, warga, khususnya ibu-ibu sangat antusias mengikuti Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Walau anggaran terbatas, semangat untuk menghijaukan lingkungan begitu besar. Pot-pot sengaja mereka beli sebagai medium penanaman bebungaan di lingkungan mereka. Untuk bunga-bunga sendiri, ibu-ibu saling membantu dengan warga lainnya. Apalagi beberapa warga memiliki tempat pembibitan bunga
Setidaknya ada dua warga yang rela menyumbangkan bibit bunganya kepada warga lain. Tujuannya agar bunga-bunga tersebut di kembangkan di pinggir-pinggir lorong di RW I tersebut. Kedua orang yang memiliki pembibitan bunga tersebut, yaitu fasilitator lingkungan RW I, Rusli dan Ketua Rukun Tetangga (RT) 01, M Ilyas Idris. Tetapi beberapa ibu-ibu dengan inisiatif sendiri membeli bunga di luar
RW I merupakan delegasi Kelurahan Pattunuang dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Di RW ini, penghijauan sudah terlihat semarak. Hal ini juga disambut positif oleh motivator MGC 2010, Dwi Cahya R. Menurutnya, wilayah ini sudah memperlihatkan perubahan. Hanya saja, kata Dwi, warga belum memiliki bank sampah
Ada empat RT yang masuk dalam kawasan RW I. Keempat RT ini terletak di Jalan Hos Cokroaminoto Lorong Tanjung Piring dan Jalan Bulusaraung Lorong 254, 255, 256, dan 257. Lorong-lorong saling menyambung sehingga penghijauan terlihat luas dan memanjang
Di hampir setiap lorong, di tembok-tembok jalan, terdapat lukisan-lukisan pemandangan alam. Menurut warga, lukisan tersebut dibuat sendiri oleh warga yang tinggal di wilayah itu. Dominan dibuat oleh remaja. Tujuannya agar lorong semakin meriah dengan hadirnya lukisan tersebut
Harun Rani mengaku tidak memiliki target apa-apa dalam MGC 2010 ini. "Kami tidak punya target. Yang kami inginkan adalah perubahan mindset masyarakat. Dulu kesadarannya belum ada. Tetapi sekarang sudah ada. Mereka sudah mulai bersih dan melaksanakan penghijauan," terangnya.
Walau begitu, Harun juga menyadari jika warganya belum 100 persen mau terlibat dalam program ini. "Tidak semua warga terlibat. Masih ada warga yang belum memiliki kesadaran. Barangkali karena kesibukannya. Tetapi secara umum bagus kerjasamanya. Setiap ada kerja bakti, mereka mau turun," imbuh Harun. (zuk)
Hal itu juga diakui oleh Ketua RW I, Muhammad Usmar Fikardi dan Lurah Pattunuang, Harun Rani. Kedua orang ini bahkan memberi apresiasi khusus kepada ibu-ibu kader lingkungan tersebut. "Mereka (ibu-ibu, red) yang berbuat dan mengoordinasi langsung masyarakat menjalankan program MGC," ujar Usmar, Rabu, 23 Juni.
Memang, warga, khususnya ibu-ibu sangat antusias mengikuti Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Walau anggaran terbatas, semangat untuk menghijaukan lingkungan begitu besar. Pot-pot sengaja mereka beli sebagai medium penanaman bebungaan di lingkungan mereka. Untuk bunga-bunga sendiri, ibu-ibu saling membantu dengan warga lainnya. Apalagi beberapa warga memiliki tempat pembibitan bunga
Setidaknya ada dua warga yang rela menyumbangkan bibit bunganya kepada warga lain. Tujuannya agar bunga-bunga tersebut di kembangkan di pinggir-pinggir lorong di RW I tersebut. Kedua orang yang memiliki pembibitan bunga tersebut, yaitu fasilitator lingkungan RW I, Rusli dan Ketua Rukun Tetangga (RT) 01, M Ilyas Idris. Tetapi beberapa ibu-ibu dengan inisiatif sendiri membeli bunga di luar
RW I merupakan delegasi Kelurahan Pattunuang dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Di RW ini, penghijauan sudah terlihat semarak. Hal ini juga disambut positif oleh motivator MGC 2010, Dwi Cahya R. Menurutnya, wilayah ini sudah memperlihatkan perubahan. Hanya saja, kata Dwi, warga belum memiliki bank sampah
Ada empat RT yang masuk dalam kawasan RW I. Keempat RT ini terletak di Jalan Hos Cokroaminoto Lorong Tanjung Piring dan Jalan Bulusaraung Lorong 254, 255, 256, dan 257. Lorong-lorong saling menyambung sehingga penghijauan terlihat luas dan memanjang
Di hampir setiap lorong, di tembok-tembok jalan, terdapat lukisan-lukisan pemandangan alam. Menurut warga, lukisan tersebut dibuat sendiri oleh warga yang tinggal di wilayah itu. Dominan dibuat oleh remaja. Tujuannya agar lorong semakin meriah dengan hadirnya lukisan tersebut
Harun Rani mengaku tidak memiliki target apa-apa dalam MGC 2010 ini. "Kami tidak punya target. Yang kami inginkan adalah perubahan mindset masyarakat. Dulu kesadarannya belum ada. Tetapi sekarang sudah ada. Mereka sudah mulai bersih dan melaksanakan penghijauan," terangnya.
Walau begitu, Harun juga menyadari jika warganya belum 100 persen mau terlibat dalam program ini. "Tidak semua warga terlibat. Masih ada warga yang belum memiliki kesadaran. Barangkali karena kesibukannya. Tetapi secara umum bagus kerjasamanya. Setiap ada kerja bakti, mereka mau turun," imbuh Harun. (zuk)
Komentar
Posting Komentar