Go Iwata, Mahasiswa Jepang Peneliti Budaya Siri’ na Pacce di Galesong Takalar
*Terkesan Budaya Sipakalabbiri, Anggap Makassar Kampung Halaman Kedua BOLEH dibilang belum ada peneliti asing yang serius meneliti budaya siri’ na pacce secara mendalam. Mahasiswa Jepang ini justru menghabiskan waktu selama dua tahun untuk menelitinya. Ia begitu takjub dengan dinamisasi masyarakat Sulsel. LAPORAN RIDWAN MARZUKI SOSOKNYA sederhana. Perawakannya tinggi. Ia begitu ramah dan murah senyum. Dengan fasih ia menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya. Ia bernama Go Iwata, peneliti asal Jepang yang telah menetap di Sulsel selama dua tahun untuk melakukan penelitian mengenai budaya siri’ na pacce. Dia mampu menjawab setiap pertanyaan dengan lancar dalam tiga bahasa; Indonesia, Makassar, dan Bugis. Tetapi dibandingkan bahasa Bugis, bahasa Makassar lebih dikusasainya. Mahasiswa S2 di Kyoto University ini berada di Makassar untuk melakukan penelitian sejak Oktober 2008. Dia begitu tertarik dengan konsepsi siri’ na pacce yang dianggapnya lahir dari seb...