Warga Melayu Saling Sumbang Bunga

OLEH RIDWAN MARZUKI

MAKASSAR -- Persatuan warga Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, khususnya rukun warga (RW) IV dalam menyambut Makassar Green and Clean (MGC) 2010, terbilang tinggi. Pembenahan lingkungan mereka lakukan secara kolektif sebagai implementasi kepedulian mereka terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan.

Secara bersama-sama, warga membenahi lingkungan sekitarnya walaupun dalam kondisi keterbatasan anggaran. Memang, sedikit banyaknya pembenahan lingkungan memerlukan dana. Tetapi kendala tersebut tidak terlalu menghambat motivasi warga untuk menata wilayah. Melalui kerja sama, semua bisa terselesaikan. Begitu prinsip yang warga setempat pegang. Kekurangan bisa ditutupi dengan saling membantu.

Fasilitator lingkungan RW IV Kelurahan Melayu, Natsir Tayyeb, menjelaskan, untuk menutupi kekurangan bunga-bungaan, warga melakukan kerja sama. Caranya mereka saling membantu antar tetangga. Tujuannya agar bunga-bungaan tersebut dipajang di sepanjang wilayah agar terlihat hijau. Apalagi, di pintu masuk RW IV, tidak ada rumah yang mengahadap langsung ke jalanan.

Sebelum sampai ke belokan pertama, panjang jalan ini mencapai kurang lebih 50 meter. Di sepanjang jalan inilah berjejer bung-bungaan hasil sumbangan warga setempat. "Bunga-bunga disiapkan oleh warga. Setiap kepala keluarga menyumbang bunga," kata Natsir, Minggu, 20 Juni.

RW IV terdiri atas empat rukun tetangga (RT). Yakni RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 03. Secara demografis, RT 03 dan 04 yang lebih maju. Oleh karenanya warga stempat menjadikan kedua RT ini sebagai RT unggulan. RT 01 dan RT 02 merupakan RT pendukung. Kedua RT ini berada di Jalan Diponegoro. Tepatnya di Lorong 221 A dan Lorong 331.

Bukan cuma kebersihan yang diperhatikan, tetapi juga keamanan. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya gerbang yang harus dilwati sebelum masuk lorong. Gerbang berlapis dan dilengkapi dengan pagar terali besi tidak jauh dari gapura masuk RT 03 dan RT 04.

"Jam 12 malam sudah ditutup karena faktor keamanan. Selain itu, biasa ada penjambret yang lari masuk ke dalam jika habis menjambret," tambah Natsir.

Memang, RW IV, jaraknya tidak begitu jauh dari Makassar Mall. Di kawasan ini sering dijumpai penjambret. Oleh karena itu pagar besi dibuat untuk meminimalisasi ruang pelarian penjambret yang sering menggunakan wilayah ini sebagai "perlindungan" saat dikejar polisi dan warga.

"Tetapi masyarakat yang pulang bekerjanya malam, kita beri kunci duplikat. Jadi bisa membuka sendiri pagar walau terkunci," imbuh Natsir.

Terkait kerja sama, warga RW IV memang solid. Setiap Minggu mereka kerja bakti, seperti pembersihan jalan dan saluran air. Hal tersebut juga diakui oleh wakil ketua RW IV, Zainuddin.

"Kita bersatu bergotong-royong dalam membersihkan. Kerukunan masyarakat di sini sangat kental. Satu sama lain selalu saling menolong," ungkap Zainuddin di sela-sela kerja bakti mengecat jalan lorong. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspadai Pakai Emo, Ini Fungsinya Masing-masing

Berlibur di Kolam Renang PT Semen Tonasa

Sumpang Bita, Wisata Sejarah nan Menakjubkan