MAKASSAR -- Kehebatan pemain drama musikal Jason Mencari Cinta yang dipertunjukkan di Trans Studio membuat Firman, pelantun lagu "Kehilangan", merasa terkagum-kagum. Dia bahkan membandingkannya dengan pertunjukan drama di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
"Sangat mantap. Terus terang saya takjub. Ternyata Makassar punya tontonan yang sangat menarik. Nggak nyangka, Makassar punya pertunjukan teaterikal sebagus itu. Pertunjukan semacam itu cuma bisa saya lihat di Jakarta, tepatnya di Taman Ismail Marzuki," ungkapnya di Trans Studio, Sabtu, 12 Juni.
Alumni Indonesian Idol bersuara serak khas rocker itu tiba di Trans Studio sekira pukul 15.00 dan langsung melakukan check sound. Sesudah itu, dia langsung menonton drama musikal Jason Mencari Cinta (JMC) bersama ratusan penonton Trans Studio lainnya
Dia mengaku sangat menikmati pertunjukan JMC yang rutin dipertunjukkan di Trans Studio. Firman sengaja duduk di barisan bangku bagian belakang sebelah kanan studio sekaligus untuk pengambilan gambar siaran Trans TV.
Beberapa kali ia bersorak dan bertepuk tangan sambil senyum-senyum ketika menyaksikan pertunjukan JMC. Usai menonton pertunjukan drama musikal, Firman langsung melayani penggemarnya yang ingin berfoto bersama menggunakan telepon seluler.
Wahana bermain Trans Studio juga dijajalnya yakni, Hollywood Bumper Car, permainan ketangkasan mengemudi mobil khusus. Beberapa kali bumper car yang dikemudikannya bertabrakan dengan bumper car lain. Dia memilih mengemudikan bumper car warna merah.
Puas bermain bumper car, Firman lalu menghibur pengunjung Trans Studio dengan tiga lagu andalannya. Lagu pembuka berjudul Separuh Hati yang merupakan single terbarunya. Baru sekitar dua minggu lalu diluncurkan. Selanjutnya, disusul dengan lagu kedua, Tetap Yang Terindah, single ketiga Firman. Dan yang terakhir, lagu yang paling populer miliknya berjudul Kehilangan.
Firman yang mengenakan celana jins warna hitam serta kaus oblong dan jaket hitam menggunakan waktu istirahatnya untuk menyapa dan berbincang-bincang dengan pengunjung. Firman menanyakan alasan pengunjung mendatangi Trans Studio serta wahana yang paling menarik.
Salah seorang pengunjung, Anti, mengaku senang dengan penampilan Firman. Ia juga menyukai lagu-lagunya. Bersama keluarga besarnya dari Kabupaten Jeneponto, ia sengaja datang ke Makassar untuk menikmati wahana bermain Trans Studio.
Firman sebenarnya sudah berkali-kali datang ke Makassar. Hanya saja, terakhir ia datang sekitar dua tahun lalu, tepatnya Februari 2008. "Terakhir datang ke Makassar 2008 lalu saat acara valentine. Kali ini baru datang lagi. Gila, gue takjub lihat perkembangan Makassar yang sangat pesat," katanya. (zuk)
Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sun...
-
Eksotisme di Ujung Takalar TELUK Laikang kini telah berubah. Dulu hanya kawasan pesisir yang kumuh, kini diubah menjadi area wisata eks...
-
TANGGA SERIBU. Salah satu tantangan bagi petualang gua adalah tangga seribu undakan yang harus dilewati sebelum akhirnya sampai di Gua Sum...
-
Foto: Iman/Fajar As'adiyah, Wajo di Tengah Covid-19 Santri dan santriwatinya datang dari berbagai daerah. Menjadi peletak pendi...
-
TAWAKKAL/FAJAR RITUAL. Jemaah Buddhis menggelar sembahyang pada peringatan Waisak, Jumat, 28 Mei. OLEH RIDWAN-YUKEMI MAKASSAR -- Sej...
-
Sejarah Panjang LAHIR dan berdirinya pesantren di Sulsel, memiliki sejarah tersendiri. Dari sejumlah pesantren pelopor, mereka memiliki ke...
-
Pemkot Banyak Abaikan Aturan Daerah MAKASSAR--Pemerintah Kota Makassar dinilai banyak mengabaikan aturan daerah baik yang dibuat oleh dewan,...
-
MAKASSAR--Ratusan pengunjuk rasa melakukan aksi di DPRD Provinsi Sulsel, Senin, 15 Maret. Mereka berasal dari Serikat Rakyat Miskin Indonesi...
-
TRCI Touring 2.028 Km MAKASSAR--Merayakan anniversary tiga chapter Toyota Rush Club Indonesia (TRCI) se-Sulawesi, agenda perayaan telah...
-
*Terkesan Budaya Sipakalabbiri, Anggap Makassar Kampung Halaman Kedua BOLEH dibilang belum ada peneliti asing yang serius meneliti budaya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar