Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 9, 2010

Pemula di MGC, Siap Jadi Percontohan

KELURAHAN Sudiang, Kecamatan Biringkanaya tidak mau ketinggalan dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Walaupun secara demografis berbatasan dengan Kabupaten Maros, yang berarti area pinggiran, tetapi semangat warganya untuk melestarikan lingkungan terlihat dari semaraknya penghijauan dalam bentuk penanaman pohon. Kelurahan Sudiang terdiri atas 20 rukun warga (RW). Tetapi untuk MGC 2010, hanya RW XIV yang terpilih sebagai delegasi untuk berkompetisi dalam even ini. Itu berarti dari segi pengembangan wilayah, utamanya penataan lingkungan, kebersihan, dan penghijauan, setidaknya wilayah ini sudah memilikinya. Tidak semua wilayah bisa masuk dalam 100 besar RW terbaik dalam MGC 2010. RW XIV terdiri atas empat rukun tetangga (RT). Kawasan yang menjadi percontohan MGC 2010 adalah RT 01 dan 02. Wilayahnya berada di Kompleks BTN Tirasa. Walaupun beberapa lorong jalannya rusak, tetapi tetap terlihat bersih. Kesan hijau juga tampak ketika memasuki wilayah ini. Tetapi hijaunya bukan kar...

Minim Bunga, Sudiang Dominan Pohon

PEMBENAHAN lingkungan bukan cuma dilakukan oleh warga yang bermukim di perkotaan. Mereka yang tinggal di pinggiran kota pun mulai menyadari pentingnya pembenahan lingkungan. Lingkungan yang tertata dengan baik bukan hanya indah, tetapi juga sehat. Lingkungan hijau dan bersih adalah bagian dari parameter lingkungan yang sehat. Salah satu wilayah yang lokasinya berada di pinggiran kota adalah Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya. Disebut pinggiran karena kelurahan ini berada di ujung timur Kota Makassar, berbatasan langsung dengan Kabupaten Maros. Walaupun letaknya di perbatasan, tetapi investasi penghijauan lebih berkembang di kawasan ini. Wilayah yang masuk dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010 di Kelurahan Sudiang adalah RW XIV. RW ini terdiri atas empat rukun tetangga (RT), yaitu RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04. Kawasan prioritas meliputi RT 01 dan RT 02. Sedangkan RT 03 dan RT 04 merupakan area pendukung. Wilayah RW XIV semuanya berada di dalam Kompleks BTN Tirasa. ...

Barombong, Daerah Petani yang Bersih

AWALNYA masyarakat di Rukun Warga (RW) V, Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate pernah mengalami miskomunikasi saat akan mengikuti Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Ada beberapa faktor penyebabnya. Salah satunya karena perasaan rendah diri warga yang mengasumsikan wilayah lain lebih bagus dari wilayahnya sendiri. Karena, dalam asumsi mereka, wilayah lain warganya rata-rata kaya, sementara mereka miskin. Hal itu memang wajar karena mayoritas penduduk yang ada di Kelurahan Barombong berprofesi sebagai petani. Petani biasanya merasa "rendah" jika dipertandingkan dengan warga kota. "Di sini 60 persen lebih warga sebagai petani, seperti petani sayur-sayuran, lombok, tomat, dan padi," tutur Ketua RW V Kelurahan Barombong, H Abd Karim, Minggu, 27 Juni. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Walau perlahan-lahan, tetapi masyarakat memulai melakukan pembenahan lingkungan. Kebersihan lingkungan ditingkatkan, termasuk penggiatan kerja bakti menata wilayah. Warga yang d...

Manfaatkan Kantong Plastik Bekas

BERBAGAI upaya dilakukan oleh warga kota Makassar dalam menata lingkungan. Salah satunya adalah sosialisasi peran penting kelestarian lingkungan. Yaitu, menumbuhkan kesadaran warga untuk mejaga dan menata lingkungan, serta kemauan untuk menjaga kebersihan dan mengelola sampah menjadi lebih bermanfaat. Hal ini juga yang sedang dilakukan oleh kader-kader lingkungan Rukun Warga (RW) V, Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate bersama dengan warga yang peduli pada lingkungan. Tanpa kenal menyerah, mereka selalu mengingatkan warga lainnya agar senantiasa menjaga kebersihan dan melaksanakan penghijauan. RW V merupakan wilayah yang mewakili Kelurahan Barombong dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Ada enam rukun tetangga (RT) dalam wilayah ini, yaitu RT 01 hingga RT 06. Kawasan unggulannya ada di RT 03, RT 04, dan RT 05. Kawasan inilah yang dijadikan percontohan penataan lingkungan di Kelurahan Barombong ini. Hal tersebut didasari oleh antusiasme warganya melaksanakan program pembena...

Warga Manggala Berbagi Tugas

TIDAK mudah merubah pola pikir masyarakat. Apalagi diajak melakukan sesuatu yang tidak memiliki keuntungan langsung secara materi. Tetapi dengan kesabaran dan ketekunan dalam mengajak sesama untuk berbuat baik demi lingkungan, perlahan-lahan akan mendapat respon positif. Hal semacam ini juga yang dialami fasilitator lingkungan Makassar Green and Clean (MGC) 2010 Rukun Warga (RW) III, Kelurahan Manggala Kecamatan Manggala, Mistiyah Abbas. Awalnya mengajak warga untuk melakukan permbenahan lingkungan terkendala oleh keengganan sebagian warga untuk ikut berpartisipasi. Padahal, bagaimana pun, keterlibatan semua komponen masyarakat akan sangat menentukan kesuksesannya. Tetapi, itu hanya berlaku dulu. Saat ini tidak lagi. Malah, warga dengan sukarela menyemarakkan kebersihan dan pembersihan lingkungan. Hasilnya, kini sudah bisa disaksikan. Wilayah RW III sudah bersih dan hijau. Bunga-bunga terlihat menghiasi sepanjang jalan yang masuk dalam area RW tersebut. "Setelah ada progra...

Manggala yang Asri dan Indah

OLEH RIDWAN MARZUKI KELURAHAN Manggala Kecamatan Manggala bertekad menyabet juara Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Hal itu ditegaskan oleh warga kelurahan ini saat Fajar bersama motivator MGC 2010, Yanuar Adhi S, Sabtu, 26 Juni. Warga Manggala, khususnya di Rukun Warga (RW) III, memang punya alasan untuk itu. Mereka telah melaksanakan pembenahan lingkungan dengan melibatkan potensi yang mereka miliki. Penghijauan mereka galakkan serta kegiatan pembersihan diaktifkan. Tujuannya agar lingkungan terlihat semakin asri dan indah. Fasilitator lingkungan RW III, Mistiyah Abbas mengatakan, khusus untuk even MGC 2010 ini, strukutur pengurusnya telah terbentuk. Dalam struktur tersebut, Mistiyah sendiri yang bertindak sebagai kordinator. Lalu ada divisi-divisi lainnya. Setiap divisi atau kelompok bertanggung jawab pada satu program yang telah ditentukan Sebut saja di antaranya, divisi penataan lingkungan koordinatornya Safaruddin, divisi penyadaran lingkungan, Abd Radjab, divisi da...

Deklarasi Anti Narkoba di Rotterdam

MAKASSAR--Pemerintah Provinsi Sulsel bersama Pemerintah Kota Makassar memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (Hani) di halaman parkir Benteng Rotterdam, Sabtu, 26 Juni. Peringatan tersebut dirangkaikan dengan pembacaan deklarasi Anti Narkoba. Naskah deklarasi dibacakan oleh Udin Palisuri bersama perwakilan pemuda, mahasiswa, pelajar, PHRI, dan pengelola tempat hiburan. Dalam naskah tersebut, para deklator bertekad untuk menjadikan Sulsel bebas narkoba serta berkomitmen untuk berani menolak benda tersebut hadir dalam kehidupan sehari-hari. Sekretaris panitia Hani Sulsel, Muh Nuh Rahim, mengatakan kegiatan ini digelar sebagai upaya untuk mereduksi penggunaan narkoba. "Kita ingin membangun komitmen bersama seluruh komponen masyarakat dalam usaha pemberantasan narkoba di Sulsel," ujarnya. "Kita berharap supaya Hani ini bisa menjadi motivasi untuk menjadikan Sulsel sehat tanpa narkoba. Demikian pula masyarakat semakin peduli dan mau bersama-sama menanggulangi...

Warga Untia, Miskin Tetapi Mandiri

TAHAPAN Makassar Green and Clean (MGC) 2010 sebentar lagi akan memasuki penetnuan 50 besar rukun warga (RW) terbaik. Setiap kelurahan yang masuk dalam 100 besar RW terbaik berkompetisi ketat untuk setidaknya lolos dalam tahapan berikutnya. Tentu saja, semua menargetkan bisa menjadi juara. Hal senada disampaikan fasilitator lingkungan Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Djambrud. Meskipun wilayahnya, yaitu Rukun Warga (RW) I, masuk dalam MGC 2010, tetapi mengejar atau memasang target juara tidak dilakukannya. "Juara bukan tujuan, yang penting warga mau sadar membersihkan dan melaksanakan penghijuan," ujarnya, Kamis, 24 Juni Apa yang dikatakan oleh Djambrud sebetulnya sebagai upaya merendah. Alasannya, ketika Fajar melakukan pemantauan di wilayahnya, penataan lingkungannya relatif sudah berkembang. Untuk ukuran kampung, hal itu sudah sangat maju. Kebersihan lingkungan begitu terjaga. Ditambah oleh semaraknya penghijauan. Diperindah pula oleh warna-warni cat yang meng...

Untia, Siap Imbangi Bogor

MAKASSAR--Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya serius mengikuti Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Hal terlihat dari berkembangnya pembenahan lingkungan yang ada di wilayah itu. Seperti terlihat, Kamis, 24 Juni, saat Fajar dan motivator MGC 2010, Dwi Cahya R mengunjungi wilayah ini Warga Untia, khususnya di Rukun Warga (RW) I, menyambut kedatangan kami dengan sangat ramah dan antusias. Ini bukan mengada-ada, pasalnya ketika kami sampai, warga di RW ini, dari kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak, terlihat menyambut kedatangan kami di gerbang masuk yang tampaknya sudah menunggu agal lama. Salah satunya adalah Ketua RW I, H Zainuddin. MGC 2010 ini, Kelurahan Untia memang hanya mendelegasikan satu wilayahnya, yiatu RW I. RW ini hanya terdiri atas tiga rukun tetangga (RT), masing-masing RT 01, RT 02, dan RT 03. Wilayah ini, oleh warga Untia, dianggap paling siap bersaing dengan wilayah-wilayah lain dalam even tahunan ini. Hal itu memang wajar jika melihat pesatnya perubahan wilayah in...

Erni Fadzry, Penerima Rekor MuRI Daur Ulang (2-Selesai)

*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapatkan tiga Rekor MuRI sekaligus. RIDWAN MARZUKI Makassar Menjaga kelestarian lingkungan tidak harus mengeluarkan ongkos banyak. Bisa dengan mendaur ulang sampah. Hal inilah yang diyakini betul oleh Erni. Bersama warga binaannya, ia berhasil memecahkan Rekor MuRI yang diterima pada 5 Juni lalu. Tidak tanggung-tanggung, tiga rekor dibuatnya secara bersamaan. Rekor MuRI yang didapatkannya karena berhasil membuat kreasi unik pemanfaatan limbah non B3 (tidak berbau, tidak berbahaya, dan tidak beracun). Rekor yang dipecahkannya, masing-masing pakaian pengantin dari limbah non B3, pakaian penyelenggara pengantin dari limbah non B3, serta dekorasi dan suvenir pengantin juga dari limbah non B3. Karena prestasinya itu pula, ia diundang ke Makassar oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) dan DPP LDII untuk menerima award serta berbagi pengalaman den...

Erni Fadzry, Penerima Rekor MuRI Daur Ulang (1)

*Melestarikan Lingkungan Bisa Dilakukan Siapa Saja BANYAK cara melestarikan lingkungan. Salah satunya dengan mendaur ulang sampah atau barang bekas. RIDWAN MARZUKI Makassar Wajahnya begitu ceria ketika pagi-pagi sekali saya menjumpainya di Kompleks Perumahan Pesona Landak Indah. Dengan ramah, ia menyambut di depan rumah dan mempersilahkan Fajar masuk. "Waalaikum salam, silahkan masuk, Mas," katanya mempersilahkan Fajar masuk ke dalam rumah. Dialah Erni Fadzry. Nama lengkapnya, HJ Erni Suhaina Ilham Fadzry. Perempuan inilah yang berhasil mendapatkan sertifikat Rekor MuRI karena keberhasilannya menghasilkan berbagai kreatifitas mengelola samapah dan barang bekas tak terpakai lagi. Bahan-bahan itu diolahnya atau didaur ulang menjadi barang yang bernilai. Kedatangannya ke Makassar dalam rangka menerima penghargaan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan DPP LDII. Ia dinilai berhasil dalam bidang pelestarian lingkungan. Selain itu, kedatangannya juga untuk memberikan c...

Britama Funbike dengan Nasabah

MAKASSAR--Bank Rakyat Indonesia (BRI), melaui tabungan Britama, akan menggelar sepeda santai atau funbike pada 11 Juli mendatang. Kegiatan ini terbuka untuk umum baik perorangan maupun kelompok atau komunitas sepeda yang ada di Makassar, Maros, dan Sungguminasa Pimpinan Cabang Pembantu (Pincapem) Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Graha Pena, Nugroho Djoko Surono, Jumat, 25 Juni, mengatakan, untuk mengikuti even ini, panitia memberlakukan syarat khusus. Bagi masyarakat yang berminat untuk mendaftar, terlebih dulu harus memiliki rekening Britama dengan tambahan nominal saldo tertentu. "Untuk persyaratannya, khusus yang sudah memilki rekening Britama, cukup menambah saldo Rp 200 ribu. Sedangkan yang belum memiliki, harus membuka rekening Britama terlebih dulu, dengan saldo minimal Rp 250 ribu," terang Nugroho. Lebih lanjut, Nugroho menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan BRI, khususnya Britama. "Sasarannya untuk menggerakkan masyaraka...

Juli, Axis Hadir di Makassar

MAKASSAR--Setelah dua tahun usianya sejak diluncurkan di Pulau Jawa, operator seluler Axis juga akan segera hadir di Makassar. Pengembangan jaringan untuk masuk ke pasar kawasan timur Indonesia dimulai dengan menggarap Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Senior Manager Corporate Communication HR and Communications Division Axis, Anita Avianty, menegaskan hal tersebut saat bertandang ke Fajar, Jumat, 25 Juni. Menurutnya, hasil kerjasama dan investasi yang yang berkelanjutan mendorong Axis untuk melebarkan jangkauan ke Kalimantan dan Sulawesi. Sebelumnya, pascapeluncurannya 2008 lalu, Axis telah meng-cover Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, serta Sumatera. "Untuk Sumatera, kita cover di awal 2010," ujarnya didampingi Executive Axis, Rachmawati. Untuk tahap awal kehadirannya di Kalimantan dan Sulawesi, Axis menjalin bekerjasama dengan XL dalam hal penyediaan infrastruktur jaringan. Hal itu untuk memberi layanan secepatnya kepada masyarkat sementara Axis sendiri membangun jaringanny...

Pattunuang Tidak Perlu Komando

OLEH RIDWAN MARZUKI MAKASSAR -- Warga Kelurahan Pattunuang Kecamatan Wajo menggiatkan pembersihan dan penghijauan. Berbagai langkah dilakukan sebagai bentuk praksis keseriusan mengikuti Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Salah satunya seperti terlihat, Rabu, 23 Juni, warga bergotong royong membersihkan jalan dan membuat keranjang sampah rumah tangga. Ketua Rukun Warga (RW) I Kelurahan Pattunuang, Muhammad Usmar Fikardi, mengoordinasi langsung pembuatan keranjang sampah. Keranjang tersebut berasal dari ember-ember cat bekas ukuran 25 kilogram dan jeriken air bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Benda-benda tersebut kemudian dibersihkan lalu disemprot cat sehingga terlihat indah. Di Pattunuang, RW yang masuk dalam MGC 2010 adalah RW I. RW ini terdiri atas empat rukun tetangga (RT), yaitu RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04. Proses pembenahan lingkungan dikoordinasi langsung oleh ketua RT masing-masing bekerja sama dengan fasilitator lingkungan RW I, Rusli, atau biasa dipanggil Ulli...

Beli Pot Pakai Uang Sendiri

TIDAK ada kata tidak ada bagi ibu-ibu kader lingkungan Rukun Warga (RW) I, Kelurahan Pattunuang Kecamatan Wajo. Walaupun dana terbatas, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan niat mereka untuk membersihkan dan menghijaukan lingkungan. Demi mendapatkan berbagai jenis pot bunga yang indah, mereka rela menyisihkan uang belanja demi tujuan tersebut Hal itu juga diakui oleh Ketua RW I, Muhammad Usmar Fikardi dan Lurah Pattunuang, Harun Rani. Kedua orang ini bahkan memberi apresiasi khusus kepada ibu-ibu kader lingkungan tersebut. "Mereka (ibu-ibu, red) yang berbuat dan mengoordinasi langsung masyarakat menjalankan program MGC," ujar Usmar, Rabu, 23 Juni. Memang, warga, khususnya ibu-ibu sangat antusias mengikuti Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Walau anggaran terbatas, semangat untuk menghijaukan lingkungan begitu besar. Pot-pot sengaja mereka beli sebagai medium penanaman bebungaan di lingkungan mereka. Untuk bunga-bunga sendiri, ibu-ibu saling membantu dengan warga la...

Isu PSDA, Media Terapkan Jurnalistik Feodal

MAKASSAR--Pemberitaan mengenai pengelolaan sumber daya alam (PSDA) dianggap masih kurang advokatif. Berita-berita yang ditampilkan oleh media-media cetak Sulsel, yang berkaitan dengan PSDA dianggap tidak berimbang karena lebih banyak menjadikan pemerintah sebagai nara sumber. Sementara stakeholder lain yang juga bersentuhan dengan PSDA jarang atau sangat minim dijadikan sebagai sumber. Hal tersebut mengemuka dalam pemaparan hasil penelitian Lembaga Study Informasi dan Media Massa (eLSIM) yang berkaitan dengan pemberitaan isu-isu PSDA. Penelitian tersebut mengambil empat sampel media cetak lokal di Sulsel, yaitu Fajar, Tribun Timur, Pare Pos, dan Palopo Pos. Kegiatan yang digelar di Marasa Cafe ini, Selasa, 22 Juni, menghadirkan Koordinator Riset eLSIM, Riza Dharmaputra, Direktur Celebes, Mustam Arif, pemerhati media, Muliadi Mau dan dan Ketua KPID Sulsel, Aswar Hasan, sebagai pembanding dan penanggap terhadap pemaparan hasil riset tersebut. Menurut Riza, hasil penelitiannya se...

Tello Baru Bangkitkan Kesadaran Bersih Warganya

PERSAINGAN menuju rukun warga (RW) terbaik Makassar Green and Clean (MGC) 2010, semakin ketat. Sejak proses seleksi dimulai beberapa waktu lalu, dari 270-an RW yang berkompetisi, kini hanya tersisa 100 RW terbaik MGC 2010. Wilayah-wilayah inilah yang sedang bersaing menuju RW terbaik se-Kota Makassar. Salah satu kelurahan yang meloloskan RW-nya adalah Kelurahan Tello Baru Kecamatan Panakukkang. RW yang lolos masuk 100 besar RW terbaik adalah RW IX. RW ini terdiri atas lima rukun tetangga (RT), yaitu RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, dan RT 05. RW IX inilah satu-satunya yang lolos mewakili Tello Baru. Sehingga tidak heran, wilayah ini begitu dibanggakan oleh Lurah Tello Baru, Hamdan Budiman. Karena RW IX-lah yang lebih baik wilayahnya saat ini dalam lingkup Kelurahan Tello Baru. Hamdan menjelaskan, MGC 2009 lalu, Tello Baru diwakili oleh RW I. Hanya saja dialihkan ke RW IX karena dinilai lebih maju. Semangat mengelola warganya lebih menonjol di wilayah ini. Sehingga, ini menjadi motivas...

Awalnya Susah Mengajak Warga

KELURAHAN Tello Baru mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Berbagai pembenahan dilakukan, khususunya rukun warga (RW) IX yang memang baru pertama kali mengikuti even sejenis ini. Kendatipun baru pertama kali ikut, tetapi warga di wilayah ini berusaha maksimal menata lingkungan. Fasilitator lingkungan RW IX, Siswo Zainuddin, mengatakan, sebelum mengikuti MGC 2010, sangat susah mengajak warga untuk menata lingkungan secara kolektif. Tetapi setelah disepakati untuk ikut dalam even ini, warga berubah menjadi antusias. Hal itu karena mereka perlahan-lahan mulai tersadar bahwa kebersihan dan penghijauan itu manfaatnya akan kembali ke warga itu sendiri. "Dulu sebelum ada MGC, memang agak susah mengajak warga bekerja bakti. Tetapi setelah masuk, mereka sudah merespon dengan jalan giat membersihkan, termasuk membersihkan halaman rumahnya masing-masing," ujar Siswo, Senin, 21 Juni. Memang, saat ini pembenahan lingkungan yang dilakukan ole...

Wilayah "Seram" yang Hijau

BERBAGAI terobosan dilakukan untuk mengubah lingkungan. Kreatifitas diperlukan sebagai sebuah motivasi kepada warga dalam melakukan pembenahan lingkungan. Hal ini pula yang dilakukan Rukun Warga (RW) V, Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo. RW V terdiri atas lima rukun tetangga (RT). RW V merupakan satu-satunya wilayah di Kelurahan Lembo yang masuk 100 besar RW terbaik MGC 2010. Prestasi ini tentu memberikan kebangan tersendiri bagi warganya. Apalagi, keikutsertaan kali ini merupakan yang pertama kalinya. Tetapi walau baru pertama kali ikut dalam even green and clean, warga terlihat serius dalam menata lingkungan. Lurah Lembo, H Samsul Badollahi, mengungkapkan, RW V mendapat kepercayaan sebagai duta dalam MGC 2010 karena kebersamaan warganya begitu kuat. Padahal sebelumnya ia pesimis mengikutkan wilayah ini karena dulu sering disebut kumuh. selain karena padat penduduk, di bagian barat RW V terdapat kanal. Di mana-mana, kanal sering menjadi sorotan karena sampahnya "Di sini (R...

Lembo; Dulu Kumuh Kini Hijau

MAKASSAR--Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo punya misi untuk menjadi yang terbaik dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Hal itu bisa dilihat dari komitmen warganya, khususnya rukun warga (RW) V, yang antusias melaksanakan pembenahan lingkungan. Di RW ini, penghijauan dalam bentuk penanaman ratusan jenis kembang bisa disaksikan. Sebarannya pun hampir menyeluruh di setiap rukun tetangga (RT). Padahal, beberapa tahun sebelumnya, wilayah ini juga terkenal karena kekumuhannya. Tetapi karena kesadaran untuk berubah menjadi lebih bersih, wilayah yang dulu kumuh kini seolah-olah telah disulap. Tak ada lagi kesan kumuh jika lingkungan telah hijau dan bersih. apalagi setiap rumah warga memiliki taman-taman bunga. Atau setidaknya memiliki koleksi kembang di pekarangan rumah mereka yang ditanam di pot. Kader lingkungan RW V Kelurahan Lembo, Nurhaeda, menjelaskan, warga di kelurahannya memiliki semangat kerjasama yang baik. Hal itu yang menjadikan proses mobilisasi warga dalam MGC 2010 tid...

Lette Bangkit dari Kekumuhan

OLEH RIDWAN MARZUKI KELURAHAN Lette, Kecamatan Mariso, ingin membuktikan mampu bersaing dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Satu langkah telah terlewati karena telah berhasil masuk dalam 100 besar rukun warga (RW) terbaik MGC 2010. Hal ini menjadi modal besar untuk membangkitkan semangat warganya dalam menata dan menghijaukan wilayah. Selama ini, Kelurahan Lette merupakan salah satu wilayah yang sering diasosiasikan sebagai permukiman kumuh dan kotor. Belum lagi karena beberapa bagian wilayah Lette adalah pinggiran pantai. Ditambah kepadatan penduduk yang bermukim di wilayah ini semakin memperlengkap kesan kumuh tersebut. Kesan yang tentu saja semua orang tidak menyukainya. Ketua RW V Kelurahan Lette, Rusman Lero, menjelaskan, ekspektasi warganya begitu besar untuk keluar dari stigma itu. Dan, MGC 2010 ini diharapkan bisa menjadi penggugah sekaligus menyadarkan warganya untuk memperbaiki lingkungan dalam bentuk pengorganisasian sampah, pembersihan lingkungan, dan juga pe...

Bentuk Kelompok Peduli Lingkungan

WARGA Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso, tidak memasang target muluk-muluk dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Warga, khususnya di Rukun Warga (RW) V, hanya ingin menjadikan MGC 2010 sebagai momentum melahirkan kesadaran kolektif sehingga proses pembenahan lingkungan bisa berlangsung menyeluruh. Hanya saja pemerintah, khususnya lurah, diimbau agar senantiasa turun melihat persoalan yang terjadi terkait pengelolaan sampah dan pembenahan lingkungan dalam bentuk penghijauan. Warga menghendaki agar minimal setiap minggu didatangi oleh lurahnya supaya mereka termotivasi dalam mengikuti MGC 2010. "Mereka merasa diperhatikan jika pemerintah datang mengunjungi. Oleh karena itu masyarakat meminta agar lurah rutin bersilaturahmi. Tapi kita maklumi, mungkin banyak kesibukannya," terang Ketua RW V Kelurahan Lette, Rusman Lero, Minggu, 20 Juni. Rusmin menjelaskan, dalam MGC 2010 ini, warganya tidak menargetkan juara. Tetapi walau begitu, warga di wilayahnya tetap melakukan...

Drainase Bersih dan Lancar

GELIAT kebersihan dan penataan lingkungan perlahan-lahan dilakukan oleh warga Kelurahan Melayu Kecamatan Wajo, khususnya di Rukun Warga (RW) IV. Warga di wilayah ini mulai sadar untu membenahi lingkungan, apalagi sejak ditetapkan sebagai salah satu wilayah yang masuk 100 besar RW terbaik Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Fasilitator lingkungan RW IV, Natsir Tayyeb, menjelaskan penataan lingkungan untuk menyambut MGC 2010 sudah dimulai sejak Maret dan April lalu. Warga bersama Plt Lurah Melayu menggelar rapat membahas program-program yang memungkinkan sesuai dengan kemampuan, karakter, dan kondisi wilayah RW IV. Termasuk membahas anggaran yang akan dipakai. Itu dilalukukan supaya seluruh program terencana berjalan lancar. "Saya bersama warga di sini menggalang dana untuk membiayai program ini. Untuk cat, kita pakai cat genteng yang harganya Rp 280 ribu per kaleng. Kita sudah menghabiskan 20-an kaleng," ujar Natsir, Minggu, 20 Juni. Jalanan yang dicat oleh warga RW ...

Warga Melayu Saling Sumbang Bunga

OLEH RIDWAN MARZUKI MAKASSAR -- Persatuan warga Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, khususnya rukun warga (RW) IV dalam menyambut Makassar Green and Clean (MGC) 2010, terbilang tinggi. Pembenahan lingkungan mereka lakukan secara kolektif sebagai implementasi kepedulian mereka terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan. Secara bersama-sama, warga membenahi lingkungan sekitarnya walaupun dalam kondisi keterbatasan anggaran. Memang, sedikit banyaknya pembenahan lingkungan memerlukan dana. Tetapi kendala tersebut tidak terlalu menghambat motivasi warga untuk menata wilayah. Melalui kerja sama, semua bisa terselesaikan. Begitu prinsip yang warga setempat pegang. Kekurangan bisa ditutupi dengan saling membantu. Fasilitator lingkungan RW IV Kelurahan Melayu, Natsir Tayyeb, menjelaskan, untuk menutupi kekurangan bunga-bungaan, warga melakukan kerja sama. Caranya mereka saling membantu antar tetangga. Tujuannya agar bunga-bungaan tersebut dipajang di sepanjang wilayah agar terlihat hija...

Diva Sakinah Utamakan Kenyamanan Jamaah

MAKASSAR -- Biro perjalanan haji dan umrah, Diva Sakinah, kembali akan memberangkatkan calon jemaah umrah pada Juni dan Juli. Jemaah yang akan diberangkatkan maksimal 96 orang agar kenyamanan jemaah tetap terjaga. Direktur Diva Sakinah, Irwati Slamet, menjelaskan, pemberangakatan calon jemaah umrah dibatasi maksimal dua bus. Satu bus terdiri atas 48 calon jemaah umrah. "Pembatasan kami lakukan demi menjaga pelayanan kepada para calon jemaah," kata Irwati di sela-sela manasik umrah yang dilaksanakan di kantor PT Diva Sakinah, Jalan Daeng Ngeppe, Sabtu, 19 Juni Dibanding tahun lalu, kata Irwati, terjadi peningkatan jemaah umrah hingga 300 persen. Peserta yang mengikuti manasik merupakan calon jemaah umrah yang akan berangkat pada 22 Juni dan 1 Juli. Selain itu, rencananya, masih akan diberangkatkan 6 Juli, 24 Juli, dan 1 Agustus. Mereka terdiri dari calon jemaah umrah reguler dan umrah plus. Untuk umrah plus, ada dua tujuan pemberangkatan yakni, Turki dan Jerussalem-Amm...

Mau Kuliah di Jawa, SNMPTN di Makassar

MAKASSAR--Tahapan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Negeri Makassar (UNM) masih berlanjut, Sabtu, 19 Juni. Lebih kurang 3000-an peserta ujian SNMPTN mengikuti lanjutan tes keterampilan di Kampus UNM Banta-bantaeng. Ketua Panitia Lokal SNMPTN UNM, Prof Dr Sofyan Salam menjelaskan, secara umum ujian SNMPTN telah berakhir 17 Juni lalu. Hanya saja, khusus untuk jurusan olahraga dan kesenian harus menjalani lagi ujian khusus, yakni tes keterampilan. Tes ini diperkirakan berlangsung dua hari mengingat banyaknya peserta. "Tes keterampilan khusus untuk yang memilih olahraga. Ada 3.783 peserta yang ikut tes itu," terang Sofyan, saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu, 19 Juni. Dari jumlah pesrta tersebut, 12 orang peserta di antaranya merupakan peserta jurusan kesenian yang memilih perguruan tinggi di Pulau Jawa. Ke-12 orang peserta ujian tersebut, terdiri atas satu peserta jurusan seni tari, empat orang jurusan seni musik, dan tujuh orang j...

Mau Kuliah di Jawa, SNMPTN di Makassar

MAKASSAR--Tahapan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Negeri Makassar (UNM) masih berlanjut, Sabtu, 19 Juni. Lebih kurang 3000-an peserta ujian SNMPTN mengikuti lanjutan tes keterampilan di Kampus UNM Banta-bantaeng. Ketua Panitia Lokal SNMPTN UNM, Prof Dr Sofyan Salam menjelaskan, secara umum ujian SNMPTN telah berakhir 17 Juni lalu. Hanya saja, khusus untuk jurusan olahraga dan kesenian harus menjalani lagi ujian khusus, yakni tes keterampilan. Tes ini diperkirakan berlangsung dua hari mengingat banyaknya peserta. "Tes keterampilan khusus untuk yang memilih olahraga. Ada 3.783 peserta yang ikut tes itu," terang Sofyan, saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu, 19 Juni. Dari jumlah pesrta tersebut, 12 orang peserta di antaranya merupakan peserta jurusan kesenian yang memilih perguruan tinggi di Pulau Jawa. Ke-12 orang peserta ujian tersebut, terdiri atas satu peserta jurusan seni tari, empat orang jurusan seni musik, dan tujuh orang j...

Pernah Juara Toga Nasional

BUKAN cuma kebersihan yang digalakkan di rukun warga (RW) III Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya. Selain penghijauan dalam bentuk penanaman aneka kembang di pinggir jalan, tanaman obat keluarga (toga) juga dikembangkan. Untuk toga, pengembangannya sudah berlangsung lama. Hanya saja baru dikelola lagi secara lebih intensif sejak RW ini didaulat menjadi delegasi Kelurahan Pai dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010 Memang, ketika memasuki wilayah prioritas MGC 2010, di tepi jalan, tepatnya di taman-taman mini, akan kita temui aneka tanaman obat. Jenisnya bermacam-macam, seperti daun geni, kumis kucing, mahkota dewa, jarak, kamboja, dan lainnya. Tanaman ini, salah satunya bisa ditemukan di beberapa jalan dalam lingkup Kompleks BTN Kodam VII/Wirabuana. RW III Kelurahan Pai berada di kompleks ini. Toga bukan cuma ada di taman-taman pinggir jalan. Budidaya intensifnya dilakukan di rumah-rumah warga. Salah seorang warga yang memelihara toga di rumah bernama Siti Fatimah Sarwoto. Pe...

Setiap Lorong Punya Koordinator

WALAUPUN baru tahun ini ikut dalam kompetisi Makassar Green and Clean (MGC) 2010, tetapi Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, sudah mengalami kemajuan dalam hal penghijauan dan kebersihan lingkungan. Hal ini bisa disaksikan di Rukun Warga (RW) III, yang merupakan satu-satunya RW yang lolos dalam 100 RW terbaik MGC 2010. RW III yang terletak di Kompleks BTN Kodam VII/Wirabuana, tampak semarak oleh penghijauan, seperti terlihat saat Fajar dan motivator MGC 2010, Dwi Cahya R, mengunjungi wilayah ini, Jumat, 18 Juni. Di pintu gerbang masuk kompleks, terpampang selembar spanduk bertuliskan: Selamat Datang di Wilayah Makassar Green and Clean 2010. Memasuki gerbang, di sisi kiri dan kanan jalan kita jumpai pagar hidup yang tumbuh terawat dan tertata serta subur. Sepertinya baru saja dipangkas sehingga terlihat berejer rapi. Di samping kanan jalan, terdapat kebun luas yang ditumbuhi aneka pepohonan, termasuk tumbuhan buah. Seperti pohon kelapa, nangka, pisang, dan kelapa. Keberadaan ke...

Pai Tidak Mau Kalah dari Surabaya

MAKASSAR -- Kelurahan Pai Kecamatan Biringkanaya atusias mengikuti Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Penghijauan lingkungan dan kegiatan pembersihan wilayah digalakkan oleh warganya. Termasuk pembangunan beberapa infrastruktur lingkungan seperti taman-taman jalan, pengadaan pot dan bebungaan, serta pengecatan lorong. Warga di Rukun Warga (RW) III, Kelurahan Pai memaksimalkan pembenahan lingkungan sebagai pembuktian kerja keras dan semangat kebersamaan. Tanpa berpikir panjang, ketika ditawari untuk ikut berpartisipasi dalam MGC 2010, mereka langsung melakukan penataan. Tak tanggung-tanggung, mereka menggunakan anggaran sendiri. Memang pembenahan lingkungan sedikit banyaknya memerlukan anggaran. Mengharapkan sepenuhnya dari pemerintah bisa jadi hanya usaha sia-sia. RW III merupakan satu-satunya RW di Kelurahan Pai yang lolos masuk ke tahapan 100 besar RW terbaik MGC 2010. Wilayahnya terletak di BTN Kodam VII Wirabuana. Wilayah ini terdiri atas empat rukun tetangga (RT), yaitu R...

Bulurokeng, Pinggiran yang Idaman

OLEH RIDWAN MARZUKI MAKASSAR -- Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, serius menata lingkungan. Itu dilakukan untuk membuktikan diri bahwa warga di kelurahan ini juga tidak mau ketinggalan dalam ajang Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Mereka juga menargetkan diri menjadi salah satu yang terbaik dalam even ini. Kelurahan Bulurokeng diwakili oleh Rukun Warga (RW) IV dalam MGC 2010. RW ini terdiri atas empat Rukun Tetangga (RT). Yaitu RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04. Wilayah utama yang didorong maju dalam kompetisi adalah RT 01 dan RT 02. Kedua RT ini dianggap paling maju dalam hal penataan lingkungan dan kebersihan. Penghijauan relatif sudah berkembang apalagi karena didukung oleh kondisi demografis dengan banyaknya pepohonan di wilayah ini. Kelurahan Bulurokeng memang wilayah pinggiran karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Maros. Malah, dulunya Bulurokeng merupakan bagian dari Maros. Nanti setelah dekade tahun 1970-an, Bulurokeng beralih atau masuk menjadi Bagia...

Sangat Mudah Menggerakkan Warga

SALAH satu modal sosial terbesar di Kelurahan Bulurokeng adalah semangat kekeluargaan warga. Hal inilah yang menjadikan seluruh persoalan pengeloalaan lingkungan bisa teratasi. Dengan kebersamaan, tidak terlalu susah untuk mengajak warga untuk menjaga kebersihan dan memelihara lingkungan. MGC 2009 lalu, Kelurahan Bulurokeng diwakili oleh Rukun Warga (RW) II. Bahkan, RW ini berhasil masuk 50 besar RW terbaik. Tahun ini Bulurokeng diwakili oleh RW IV dalam MGC 2010. Penataan rumah-rumah warga di wilayah ini terbilang sudah maju. Penataannya sudah mernerapkan konsep perumahan modern. Rumah-rumah di RW ini berjejer dengan rapi, padahal masih berkesan kampung. Fasilitator lingkungan RW IV, Jasmi, mengatakan, warga yang ada di Kelurahan Bulurokeng tidak tertandingi terkait dengan semangat bergotong-royong. Bahkan, tanpa diimbau, mereka dengan sadar melakukan pembersihan lingkungan. Hal senada disampaikan Lurah Bulurikeng, Zainal A Takko. Sebagai seorang lurah, Zainal mengaku sangat ...

Tepi Jalan Berhias Taman Obat

DULU Kelurahan Bulurokeng diasosiasikan sebagai kawasan kumuh. Namun, kesan kumuh tersebut dengan sendirinya tertepis jika menyaksikan kondisinya saat ini. Lingkungan sudah bersih ditambah penghijauan yang relati yang sudah merata di Rukun Warga (RW) IV. RW IV merupakan wilayah yang dijagokan dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Di RW ini terdapat empat rukun tetangga, yaitu RT 01, 02, 03, dan 04. RW ini berhasil lolos dalam 100 besar RW terbaik MGC 2010. Dengan demikian, karena hanya terdiri atas empat RT, maka seluruhnya harus masuk even MGC 2010. Persayaratan MGC 2010 memang mewajibkan setiap RW yang lolos 100 RW terbaik untuk menambah cakupan wilayahnya, yaitu dari dua RT menjadi empat RT. Dengan demikian karena hanya ada empat RT di RW IV, maka pembenahan harus dilakukan secara menyeluruh. Dan kepercayaan itu dibuktikan oleh warga dengan menggiatkan kerja bakti, pembersihan, dan penghijauan, serta pengelolaan lingkungan secara terpadu. Walau berkonsep ala kampung te...

Warga Swadaya Paving Jalan

KESADARAN lingkungan warga Kelurahan Bulurokeng memang sangat tinggi. Terutama setelah rukun warga (RW) IV dinyatakan lolos masuk 100 besar RW terbaik dalam Makassar Gren and Clean (MGC) 2010. Warga di RW IV sangat antusias mengikuti kompetisi tahunan ini. Selain karena penghijauan didukung banyaknya pepohonan di wilayah itu, semangat kebersamaan warga juga tinggi. Hal itu bisa disaksikan dengan meriahnya penanaman kembang di hampir semua sisi jalan dan lorong. Hampir setiap rumah warga sudah memiliki tempat sampah terpilah. Yaitu, wadah khusus yang memungkinakan sampah dibuang terpisah antara sampah organik dan nonorganik. Selain itu, sudah ada juga bank sampah. Hanya saja, baru ada satu, yang ditempatkan di Jalan Bontomanai I. Motivator MGC 2010, Dwi Cahya R, mengimbau kader lingkungan setempat agar bank sampah ditambah serta dibuatkan sekat pemisah. Tujuannya agar dsampah tidak dicampur-campur. "Keranjang Takakura juga sebaiknya dimaksimalkan. Serta kader lingkungan di...

Halija Ubah Sampah Jadi Berharga

*Ciptakan Aneka Hiasan dan Perlengkapan RT Siapa bilang sampah tidak berguna. Sampah tidak selalu menijikkan dan sumber masalah. Ridwan Marzuki Makassar Halija awalnya hanya iseng-iseng memperhatikan berbagai kreativitas yang dilakukan masyarakat di televisi dan koran-koran. Apalagi sampah selalu menjadi sumber masalah khususnya bagi masyarakat perkotaan. Halija merupakan salah seorang yang peduli untuk memanfaatkan barang-barang bekas atau sampah-sampah rumah tangga. Inspirasi lainnya berasal dari sekolah tempatnya mengajar. Halija memang seorang guru di SMPN 1 Pangkajene Kabupaten Pangkep. "Di sekolah, anak-anak sering membuang gelas plastik dan plastik pembungkus. Makanya saya ambil untuk dijadikan perhiasan yang berguna," ujarnya, Selasa, 15 Juni, saat bertandang ke Fajar. Warga Desa Gentung Kecamatan Labbakkang Kabupaten Pangkep ini, berhasil membuat berbagai perlengkapan rumah tangga dan perhiasan atau pajangan yang indah. Padahal bahan yang diguanakan hany...

Buat Terowongan Hidup

WALAUPUN masih beberapa hal yang perlu dibenahi dalam hal kebersihan, penghijauan, dan pengelolaan sampah, tetapi setidaknya semarak Makassar Green and Clean (MGC) 2010 sudah tampak di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Mamajang, khususnya rukun warga (RW) II. Memang untuk MGC 2010 ini, RW II dipercaya menjadi wakil Kelurahan Karang Anyar. RW in terdiri atas beberapa rukun tetangga (RT), dan RT unggulan dalam even ini adalah RT 01 dan RT 04. Kedua RT ini yang diproyeksikan menjadi juara MGC 2010. Sekedar catatan, tahun 2008 lalu, Kelurahan Karang Anyar berhasil merebut dua gelar dalam even MGC 2008. Even saat itu merupakan MGC pertama. Tak tanggung-tanggung, Juara I dan runner up. Juara I diraih oleh RW IV dan runner up oleh RW III. Saat ini, penataan lingkungan sedang berlangsung di RW II. Penghijauan sudah terlihat semarak. Khusus di rukun tetangga (RT) 01, yang terletak di Jalan Baji Maccini dan Jalan Baji Gio, penghijauannya relatif sudah lebih maju. Memasuki pintu gerban...

Percontohan Daur Ulang Sampah

KELURAHAN Karanganyar sudah tidak asing lagi bagi warga Makassar. Kelurahan ini telah mendapatkan berbagai prestasi, utamanya dalam pendayagunaan barang bekas atau daur ulang sampah. Sehingga wajar jika kelurahan ini menjadi tujuan studi banding dari berbagai daerah. Memang Kelurahan Karanganyar sudah begitu terkenal. Bukan hanya warga lokal yang datang belajar, tetapi juga warga dari negara lain. Kelurahan ini sudah pernah didatangi oleh peneliti dari Jepang, Swedia, dan Amerika Serikat. Selain itu, warga domestik juga sering datang. Tujuannya untuk menyaksikan langsung kreativitas warga Karanganyar dalam mendaur ulang sampah. Pusat pendauran ulang sampah atau barang bekas terletak di Rukun Warga (RW) III. Di wilayah ini, kader lingkungan sudah berhasil memproduksi berbagai jenis produk yang bernilai ekonomis. Barang-barang tersebut seluruhnya berasal dari eneka sampah kering, seperti plastik, botol dan gelas mineral plastik bekas, kardus dan karton bekas, serta kertas dan koran...

Kebersamaan Tidak Diragukan

KEBERSAMAAN merupakan salah satu hal terpenting ubtuk mengelola dan menata lingkungan. Karena hal ini merupakan modal sosial terbesar. Hal inilah yang disadari oleh warga Kelurahan Karanganyar. Modal kebersamaan inilah yang mereka andalkan dalam even Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Rukun Warga (RW) II merupakan wakil Kelurahan Karanganyar di MGC 2010 ini. "Soal kerja sama, di sini tidak diragukan lagi. Masyarakat menganggap saling berkeluarga," jelas Lurah Karanganyar, Navi Diah Boneanto, Rabu, 16 Juni. Seperti pengadaan bunga-bungaan yang ada di jalan-jalan, khususnya di Rukun Tetangga (RT) 01 dan RT 02 merupakan hasil swadaya masyarakat. Pengecatannya juga hasil swadaya. Warga yang menyediakan dana Hal yang sama diungkap fasilitator lingkungan RW II, Suhartuni. Menurut dia, kebersamaan kader-kader lingkungannya sangat baik. Mereka kompak melakukan kerja sama dalam membersihkan dan menata jalan. Berbagai tanaman telah tumbuh di sisi jalan-jalan tak lain merupak...