Sarjana STIM Nitro Untuk Nusa dan Bangsa

MAKASSAR--Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Nitro kembali mewisuda alumninya, Rabu, 2 Juni. Prosesi wisuda digelar di Hotel Sahid Jaya, Jalan Ratulangi. Sebanyak 118 wisudawan dan wisudawati mengikuti wisuda yang ke-18 ini.

Rapat senat terbuka luar biasa dipimpin langsung oleh Ketua STIM Nitro, Dr Agus Arman SE MSi. Acara wisuda ini juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Fajar Ujung Pandang, Alwi Hamu. Hadir juga Gubernur Sulsel yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, A Patabai Pabokori, Koordinator Kopertis Wilayah IX, Prof Dr Basri Wello, Rektor Unifa, Prof Halide, Kepala Kanwil Utama VII Perum Pegadaian Makassar, H Puryoto SH MM, dan beberapa perwakilan Bank, baik bank pemerintah maupun swasta.

Dalam sambutannya, Agus Arman mengatakan, keberhasilan yang diraih oleh wisudawan dan wisudawati tak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, terutama orang tua.

Saat ini, kata Agus, STIM Nitro menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) yang unggul dalam bidang manajemen perbankan dan keuangan. Hal itu dibuktikan dengan tingginya daya saing STIM Nitro dan sekalighus menjadi PTS rujukan di Indonesia timur. "Kita akan menyusun kurikulum baru. Tujuannya untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tinggi," ujarnya.

Perkuliahan di STIM Nitro sangat diperketat dan disiplin. Tingkat kehadiran dosen di STIM Nitro lebih tinggi dibandingkan mahasiswanya. Kehadiran dosen mencapai 99,74 persen, sementara mahasiswa hanya 87,22 persen. "Ini berarti komitmen dosen untuk memberikan perkuliahan sangat tinggi," imbuh Agus.

Sementara itu, Alwi Hamu, saat memberi sambutan mengungkapkan, apa yang telah dihasilkan oleh STIM Nitro adalah sebuah keberhasilan. "Saya berterimakasih kepada ketua (maksudnya Ketua STIM Nitro, red) dan seluruh jajarannya yang telah melakukan upaya agar perguruan tinggi ini, yang cita-citanya membangun negeri ini menjadi negeri yang cerdas, telah dilaskanakan dengan baik," jelasnya.

Fajar Grup masuk ke dalam pendidikan, lanjut Alwi, bertujuan untuk membangun bangsa. Dan ini bisa dilihat dari peran alumninya yang sekira 80 persen terserap oleh dunia kerja. Hanya 20 persen yang tidak memiliki pekerjaan karena melanjutkan pendidikan atau sudah menikah lalu ikut suami. "Kalau ada alumni STIM Nitro yang tidak bekerja, maka dosanya ditanggung oleh para pengajar dan manajemen," ulasnya.

Tenaga pengajar di STIM Nitro, imbuh Alwi, sebagian berasal dari kalangan praktisi. Seperti prkatisi perbankan dan lembaga keuangan lainnya. "Jadi apa yang diajarkan adalah yang diterima di dunia kerja," katanya.
Disiplin juga menurutnya penting dalam dunia Kerja. "Tegakkan disiplin. Hanya dengan disisplin kita bisa berhasil." katanya.

Sementara itu, Prof Basri dalam sambutannya, mengatakan fokus perguruan tinggi adalah pada kualitas, akuntabilitas, dan daya saing. Hingga saat ini, katanya, kepercayaan masyarakat terhadap PTS cukup tinggi. Oleh karena itu, PTS dituntut untuk memiliki nilai pembeda dengan PTS lainnya. "Ke depan perguruan tinggi sebaiknya lebih banyak berbenah secara internal," ujarnya.

Acara wisuda juga dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada tiga orang alumni terbaik STIM Nitro. Terbaik pertama adalah Fahruddin dengan indeks prestasi kumulatif (IPK)3,93. Terbaik kedua, Wardani Bakri Katti, IPK 3,90. Dan terbaik ketiga, Ahiruddin, IPK 3,90. (zuk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspadai Pakai Emo, Ini Fungsinya Masing-masing

Berlibur di Kolam Renang PT Semen Tonasa

Sumpang Bita, Wisata Sejarah nan Menakjubkan