HENING MERONTA
Beku yang Menggelora Detak jam menyemai hening Menggoda kuncup kenangan Di ujung malam berudara kering Mengelopakkan mahkota kerinduan Kelebatan ingat menjalar pelan Menyusuri pintasan dalam batas sepi Semburat wajah meronakan senyum Sungguh, ini pengalaman perasaan paling sengit yang menjerat... Kusinggasanakan harap di relung hati Doa-doa melangit melerai ronta jiwa Kusemogakan ia menyapamu hangat Bersama memejami keindahan ini Jika esok matahari enggan menerik, barangkali ia telah bersekutu gemintang yang pendaran terakhirnya mengiring meteor menyelimuti takhta perasaan... Kuikatkan resah bersamanya, Tentang keunikan yang muncul tiba-tiba Tiada kalimat pembuka, Menari begitu saja... 4-9-12-1