Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Rabu, 21 April 2010

Tumor Nabila semakin Membesar

*NABILA BUTUH BANTUAN


MAKASSAR -- Nasib malang dialami Ratu Nabila Azzahra Sappa. Anak ini berusia dua tahun. Di usia ini, Nabila sudah hidup menderita. Dia mengidap dua tumor sekaligus.

    Tumor tersebut tumbuh di bagian leher dan mata sebelah kanan. Setiap detik, Nabila menanggung sakit yang begitu perih. Lehernya terus membesar. Matanya seperti terdorong keluar.

    Bukan cuma di leher, tumor tersebut memutar ke bagian wajah dan menjalar ke matanya. Padahal, tumor tersebut baru sekitar dua bulan yang lalu menghinggapinya. Itu berarti proses perkembangan tumor itu cukup cepat.

    Sebetulnya orang tua Nabila bukan tanpa usaha. Hanya saja karena keterbatasan dana sehingga niat untuk mengoperasi anaknya masih belum kesampaian. Walau sebelumnya ia mendapat Jamkesda tetapi menurut mereka jaminan kesehatan itu tidak menanggung operasi.

    Nabila pernah dirawat di Rumah Sakit Haji. Kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Labuang Baji. Lalu dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Tetapi di RS Wahidin, Nabila masih harus menunggu. "Kata pihak rumah sakit, belum ada ranjang yang kosong," kata Hasanuddin, ayah Nabila, Rabu, 21 April.

    Kondisi Nabila kian memprihatinkan. Selain tumor yang tumbuh kian membesar, ia juga terlihat kurus. Di samping itu, Nabila tampak lemas. Hal itu disebabkan karena ia tidak bisa makan. Dalam sehari, ia hanya makan satu atau dua sendok bubur. Malam hari tidurnya tidak nyenyak. Kebanyakan menangis karena rasa sakit yang dideritanya.

    "Karena rasa sakit, ia kebanyakan menangis," kata ibu Nabila, Baadiah.

    Kini Hasanuddin sedang berjuang untuk mendapatkan Jamkesmas buat Nabila. Hal itu dilakukannya karena ia tak memiliki uang untuk mendanai operasi anaknya tersebut. Tetapi walaupun Nabila mendapat Jamkesmas, itu belum cukup memadai. Karena meskipun telah dioperasi, biaya perawatan pascaoperasi yang lebih mahal.

    "Menurut dokter yang pernah menanganinya pengobatan pascaoperasi yang lebih mahal. Nilainya berkisar puluhan juta rupiah. Sementara saya sudah tidak bekerja, Pak," kata Hasanuddin.

    Memang Hasanuddin kini menjadi pengangguran. Sejak lima bulan lalu ia dikeluarkan dari perusahaan tempatnya bekerja. Di tempat kerjanya ia memang hanya berstatus sebagai tenaga kontrak.

    Rencananya Yayasan Kemanusiaan Fajar (YKF) akan membantu pembiayaan operasi Nabila. Ketua YKF, Munjin S Asy'ari, menegaskan hal tersebut. "Kita juga akan membuka dompet kemanusiaan di Harian Fajar untuk mengimbau para dermawan agar ikut meringankan beban Nabila dan keluarganya," ujar dia. (zuk)