Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 8, 2010

Masjid Makmur Melayu di Kampung Wajo

Gambar
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sungguminasa, Gowa. Bagaimana kondisinya kini? ... See More RIDWAN MARZUKI Jl. Sulawesi Masjid Makmur Melayu terletak Kelurahan Melayu Kecamatan Wajo. Masjid ini diapit oleh dua jalan besar, yakni Jalan Sulawesi dan Jalan Sangir. Berdiri tepat di tengah-tengah penduduk pecinan. Memang, kedua jalan tersebut dominan dihuni oleh masyarakat etnis Tionghoa. Termasuk di bagian belakang Masjid merupakan kompleks komunitas masyarakat pecinan. Masjid Makmur Melayu tak bisa dipisahkan dengan salah satu tokoh ulama besar penyebar Islam di Sulsel, Khatib Tunggal Maulana Syekh Abdul Makmur. Di Makassar, tokoh ini lebih dikenal dengan nama Datuk Ri Bandang. Mesjid Makmur Melayu dibangun di atas lokasi pesantren yang didirikan oleh Datuk Ri Bandang. Memang, awal mulan kedatangannya di Makassar, ia mendirikan pesantren sebagai pusat syiar atau penyebaran Isl...

Dari Seminar Sukses di Usia Muda Unifa

Gambar
*Mau Sukses, Harus Jujur SIFAT jujur punya peranan besar dalam kesuksesan seseorang. Utamanya bagi entrepreneur pemula. Jujur merupakan modal terbesar untuk merintis sebuah usaha. RIDWAN MARZUKI Jalan Recing Center Untuk menjadi orang sukses, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Sukses hanya bisa dicapai setelah melewati berbagai kendala dan rintangan. Termasuk harus tertatih-tatih dan terjatuh. Apalagi kondisi saat ini, persaingan sangat ketat, sehingga dituntut adanya nilai lebih ketika ingin merintis sebuah jalur entrepreneur. Masalah jujur dalam meraih sukses ini mengemuka dalam seminar yang dilaksanakan oleh Universitas Fajar, Sabtu, 8 Mei. Seminar ini mengangkat tema Unifa Ciptakan Seribu Entrepreneur, Sukses di Usia Muda. Seminar ini menghadirkan empat pembicara sekaligus pengusaha muda Sulsel. Mereka yang hadir, Ir H Amran Sulaiman MP, Miswar S Kimia, Mawardi Jafar, dan Zainal Tahir. Seminar dimoderatori oleh Dr Muhammad Akbar MSi. Amran yang didaulat menj...

Kassi-kassi Pendaftar Terakhir

MAKASSAR--Pendaftaran Makassar Green and Clean (MGC) 2010 resmi berakhir, Sabtu sore, 8 Mei. Kelurahan Kassi-kassi Kecamatan Rappocini tercatat sebagai pendaftar penutup.     Walau sebagai pendaftar terakhir, tetapi tak mengurangi kekompakan mereka. Rombongan tim MGC 2010 Kelurahan Kassi-kassi dipimpin langsung oleh lurahnya, Hasanuddin. "Kami mendaftarkan tiga RW, yaitu RW II, RW II, dan RW XII," kata dia.     Menurut Hasanuddin kelurahannya agak telat karena harus merapatkan dulu rukun warga (RW) apa saja yang akan ikut bersaing pada MGC 2010 ini. Kelurahan Kassi-kassi, katanya, terdiri atas 14 RW. Hasanuddin optimis RW-nya akan mendapatkan juara. "Daerah kami hijau dan bersih. Sudah dilakukan pemilahan sampah. Dan penjemputan sampah-sampah sudah terkooedinir," imbuh dia.     Sebelum Kassi-kassi, pendaftar sebelumnya adalah Kelurahan Tompobalang Kecamatan Bontoala. Lalu ada juga Kelurahan Maccini Gusung dan Lariangbangi Kecamatan Maka...

Antusiasme Pendaftar MGC 2010

MAKASSAR--Hari keempat pendaftaran Makassar Green and Clean (MGC) 2010, di Fajar Graha Pena, Kamis, 6 Mei, berlangsung lancar. Puluhan kelurahan se-Kota Makassar berama-ramai mendaftarkan rukun warga (RW) yang akan berkompetisi dalam MGC 2010.     Dibandingkan hari-hari sebelumnya, pendaftaran kemarin adalah yang paling ramai. Setidaknya tujuh kecamatan mendaftarkan  RT/RW yang akan mewakili kelurahan masing-masing untuk bersaing dalam ajang ini. Kecamatan yang dimaksud yaitu, Kecamatan Panakkukang, Tallo , Wajo, Tamalate, Mariso, Rappocini, dan Maggala.     Hanya saja, kebanyakan kelurahan baru mendaftarkan satu RW-nya. Sementara RW yang lainnya akan didaftar belakangan. Lurah Mamajang Dalam, Kecamatan Manggala, Tibrisi Mustari, mengakui jika yang didaftar lebih dulu merupakan RW andalan. Selanjutnya, RW lainnya akan menyusul. "Insya Allah kita akan daftar tiga RW. Hari ini (kemarin, red) hanya Mendaftarkan satu RW. Yang lainnya besok (hari ini) k...

Pembentukan KPI di Susel Urgen

MAKASSAR--Pemberlakuan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) telah dimulai sejak 1 Mei lalu. Tetapi, sebagian besar pemerintah provinsi belum membentuk Komisi Informasi Publik (KIP) sebagaimana amanat Undang-undang tersebut.     Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) termasuk salah satu yang belum membentuk KIP tersebut. Padahal, oleh banyak kalangan, menilai, pembentukan KIP sudah sangat urgen. Hal ini untuk menjembatani banyaknya masalah seputar informasi dan pemberitaan di daerah ini.     Direktur Mercurius FM, Yosi Karyadi, menilai pembentukan KIP di Sulsel sudah sepantasnya dilakukan sekarang. Apalagi, UU KIP telah diberlakukan di mana setiap provinsi diwajibkan membentuk komisi tersebut. "Jadi itu (pembentukan KIP, red) perlu didorong di Sulsel. Jangan sampai Sulsel dianggap tertutup," ungkap dia, Rabu, 5 April.     Sejauh ini, lanjut dia, Sulsel dilanda oleh lemahnya ketahanan informasi. Kemudia...

Target 300 Rukun Warga

Gambar
Dok.JUM BULOA. Dua kelompok warga calon peserta MGC 2010 dari Kelurahan Buloa saat mendaftar, Rabu, 5 Mei. MAKASSAR -- Pendaftaran peserta Makassar Green and Clean (MGC) 2010 telah dibuka sejak Senin, 3 Mei. Beberapa Rukun Warga (RW) dari bebagai kelurahan telah ikut mendaftar. Hanya saja, sebagian peserta yang mendaftar belum melengkapi syarat adminstrasi.     Syarat administrasi yang dimaksud misalnya, formulir pendaftaran MGC 2010 yang harus diambil dari Harian Fajar. Selain itu, pendaftar juga diwajibkan melampirkan kuitansi pembayaran berlangganan dari Harian Fajar. "Jadi kita imbau masyarakat yang datang mendaftar (MGC 2010, red), menggunakan formulir yang ada di Harian Fajar," jelas Project Officer MGC 2010, Saharuddin Ridwan, Rabu, 5 Mei.     Menurut Saharuddin Ridwan, seluruh kegiatan terkait MGC 2010 bisa dibaca di Harian Fajar. Di dalam formulir yang terbit di Fajar tersebut, peserta harus mengisi beberapa item isian. Di antaranya pre...

Cara FKKMT Melestarikan Barzanji

Gambar
JUMAIN SULAIMAN/FAJAR NURUL IMAN. Salah satu bagian dari lomba barzanji yang digelar di Masjid Nurul Iman Telkom, Selasa, 4 Mei. BARZANJI adalah budaya Islam. Jangan biarkan redup. LAPORAN RIDWAN MARZUKI Jalan AP Pettarani MASJID Nurul Iman Telkom disesaki jemaah perempuan. Semuanya berbusana muslimah. Seperti jilbab, gaun panjang, dan rok. Tentu saja dengan model, corak, dan warna yang berbeda-beda. Wajah jemaah terlihat ramah dan banyak senyum. Suasana damai sangat terasa di Masjid Nurul Iman, Selasa pagi, 4 Mei. Para perempuan itu sedang menggelar hajatan. Memaknai Hari Kartini yang sejatinya jatuh pada 21 April. Meski agak telat, namun semangat perempuan-perempuan itu perlu diapresiasi. Perempuan-perempuan ini berasal dari berbagai kelompok majelis taklim di Makassar. Di Masjid Nurul Iman, mereka menggelar kompetisi barzanji. Forum Koordinasi Kegiatan Majelis Taklim (FKKMT) Sulsel sebagai pelaksana. Selama ini, nyaris tidak pernah dilombakan barzanji di kalangan p...