Warga Maricaya Baru Kompak

OLEH RIDWAN M-MAHATIR M

MAKASSAR -- Warga rukun warga (RW) VI Kelurahan Maricaya Baru Kecamatan Makassar terus berbenah. Mereka menargetkan masuk 20 besar RW terbaik Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Perlahan-lahan wilayahnya mulai terlihat bersih dan hijau.

Tokoh masyarakat, fasilitator lingkungan, warga, serta kader lingkungan RW VI, terutama warga Kompleks Asrama Jasdam, memang kompak dalam melakukan pembenahan lingkungan. Terutama setelah mereka memantapkan diri untuk mengikuti MGC 2010 ini. Memang, pada awalnya warga di RW ini merasa canggung untuk ikut berkompetisi dalam even ini.

Tetapi semangat kebersamaan adalah kuncinya. Semangat itulah yang menjadi pendobrak rasa canggung dan minder untuk berkompetisi. Sepanjang ada kemauan untuk bekerja sama, semua pasti bisa diatasi. Begitulah cara pandang mereka mengantisipasi kendala awal ketika akan ikut dalam MGC 2010.

Fasilitator lingkungan RW VI, Kelurahan Maricaya Baru, Jahlelawati Sirait, menjelaskan, warga di lingkungannya tidak tertandingi dalam hal kekompakan dan spirit kebersamaannya. Hal itulah yang menjadi modal awal pembenahan lingkungan. Sebelum memulai, Jahlelawati mengikuti workshop penataan lingkungan dan pengelolaan sampah. Dari sanalah, setidaknya, ia mendapatkan pengetahuan tentang linkungan.

"Kita melakukan pembenahan lingkungan setelah workshop. Sebelumnya kita adakan rembuk bersama antara Ketua RW, Penasehat Asrama, semua ketua RT, serta warga. Di situlah disepakati untuk ikut dalam MGC 2010 ini," ujar Jahlelawati, Selasa, 15 Juni.

Keraguan menjadi hilang ketika hampir semua warga di RW VI, khususnya RT 002, antusias menyambut MGC 2010. "Di sini jika ada rembuk atau rapat, pesertanya banyak sekali. 80 persen warga berpartisipasi saat ada kerja bakti. Bahkan dokter yang jarang kita lihat bekerja bakti juga ikut bergabung. Bahkan dia yang menyiapkan minumannya," jelasnya.

Saat rembuk tersebut, fasilitator menjelaskan kepada warga perihal MGC 2010 serta tujuan mengikutinya. Kemudian menawarkan beberapa poin program yang akan dilaksanakan dan diadakan oleh warga setempat. Program yang ditawarkan tersebut di antaranya, jalur hijau, pembersihan drainase, pemanfaatan limbah atau daur ulang barang bekas, pembuatan papan bicara, lubang biopori, dan pengelolaan sampah bash menjadi kompos.

Warga lalu menyetujui hal tersebut. Mereka lalu sepakat melaksanakan kerja bakti Sabtu dan Minggu. Itulah tahap awal yang mereka lakukan, yakni membersihkan lingkungan. Setelah itu baru memfokuskan penghijauan. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspadai Pakai Emo, Ini Fungsinya Masing-masing

Berlibur di Kolam Renang PT Semen Tonasa

Sumpang Bita, Wisata Sejarah nan Menakjubkan