Postingan

Menampilkan postingan dari April 5, 2010

Reuni Akbar SMA 200/Smansa Soppeng

MAKASSAR--Para alumni SMA 200 atau yang telah berganti nama menjadi SMA 1 Watan Soppeng akan menggelar reuni akbar. Kegiatan reuni tersebut akan dipusatkan di SMA 1. Ketua panitia reuni akbar, Sakka Pati SH MH, mengungkapakan, kegiatan reuni bertujuan untuk mengumpulkan alumni-alumni SMA 200/SMA 1. Selain itu, kegiatan ini jiga sebagai bentuk panggilan kepada para alumni agar pulang kampung. "Begitu banyak alumni SMA 200 yang cukup berhasil. Kita menggugah mereka pulang kampung untuk berbuat," terang Sakka, Senin, 5 April saat mendatangi Fajar. Sakka didampingi oleh wakil dan sekretaris panitia reuni, Anwardin SE dan Sri Purnama SP MSi. Sakka mengharapkan agar para alumni tersebut berasama-sama memikirkan perkembangan SMA 1 agar tetap bisa diperhitungkan. "Apalagi pendidikan sekarang, salah satu tonggaknya adalah SMA," kata dia. Di samping itu, lanjut Sakka, kegiatan reuni juga bertujuan untuk menyolidkan kembali organisasi alumni yang pernah terbentuk sebelum...

Perolehan Darah PMI Capai 28549 Kantong

MAKASSAR--Hingga Desember 2009, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Makassar berhasil mendapatkan 28549 kantong darah. Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Administrasi PMI Cabang Makassar, Amiruddin K Mide, Senin, 5 April. Untuk akhir tahun 2009 PMI cabang Makassar memiliki 25.601 pendonor. Pendonor tersebut didominasi dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS)/Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan TNI-Polri. Rinciannya, Pendonor dari kalangan PNS/BUMN sebanyak 7.856 orang. TNI Polri 7.479, mahasiswa-pelajar 5.314, wiraswasta 1.642, pedagang 65, petani-buruh 52, dan lainnya 3.193 orang. Pendonor tersebut berasal dari berbagai golongan darah, seperti golongan darah A, B, O, dan AB. Dari keempat golongan darah tersebut, golongan darah O yang paling banyak. Sebaliknya golongan darah AB yang paling minim. Hal itu dijelaskan oleh Amiruddin di Markas PMI Cabang Makssar. "Orang yang memiliki golongan darah AB jauh lebih kecil jumlahnya dibandingkan golongan darah yang lain," kata dia...

Kopel: Tamparan Bagi DPRD

MAKASSAR--Hasil pemeriksaan tim Inspektorat terkait pemborosan anggaran di DPRD Makassar mendapat tanggapan dari Komite Pemantau Legislatif (Kopel). Koordiantor Kopel, Syamsuddin Alimsyah menilai jika lansiran tim inspektorat tersebut sekaligus menjadi peringatan atau warning bagi DPRD Makassar. "Hasil pemeriksaan tim inspektorat itu sesungguhnya bisa menjadi tamparan bagi DPRD Makassar," terang Syamsuddin, Senin, 5 April. Menurut Syamsuddin, institusi DPRD seharusnya menjadi contoh bagi eksekutif dalam hal penggunaan anggaran. Itu karena fungsi DPRD adalah melakukan kontrol. Yang terjadi, lanjutnya, justru DPRD yang "disemprit" oleh eksekutif. Syamsuddin menjelaskan, inspektorat merupakan institusi perpanjangan tangan eksekutif. Selain itu, lanjut Syamsuddin, DPRD semestinya menjadi pilar pemberantasan korupsi. Sekretariat DPRD merupakan rumah bagi anggota dewan. Dari tempat itulah APBD didesain supaya transparan, sehat, dan rasional. Syamsuddin mengungkapkan,...