Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
TANGGA SERIBU. Salah satu tantangan bagi petualang gua adalah tangga seribu undakan yang harus dilewati sebelum akhirnya sampai di Gua Sum...
-
DALAM perjalanan sejarah, badik mengalami transformasi. Senjata khas untuk suku Bugis-Makassar ini, sejatinya memiliki makna yang le...
-
MAKASSAR--Meningkatnya eskalasi politik di Makassar usai penetapan hasil rekapitulasi KPU Sulsel terhadap hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub...
-
***/FAJAR DISTRO DAENG. Den Dede dengan beberapa kaus desainnya yang bisa diperoleh di Distro Daeng, Jalan Sungai Saddang Baru, Minggu, 16 ...
-
MAKASSAR-Budiman, 37 tahun, salah seorang warga yang dijadikan tersangka karena laporan Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid, mendapatkan dukun...
-
Beku yang Menggelora Detak jam menyemai hening Menggoda kuncup kenangan Di ujung malam berudara kering Mengelopakkan mahkota kerinduan Kele...
-
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sun...
-
MAKASSAR--Rumah Makan (RM) Ayam Bakar Wong Solo kembali melebarkan sayap bisnisnya. Kali ini akan fokus menyasar market di kawasan timur Ind...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
KUMPULAN TULISAN
Kamis, 15 April 2010
Kita Anggota KPU Makassar Cegah Stres
Dok/FAJAR
TIDAK MAHAL. Muhammad Izzdin Idrus di depan kantor KPU Kota Makassar, Rabu, 14 April.
*Pilih ke Kantor Naik Sepeda
MAU tahu cara sederhana mencegah stres? Naik sepedalah ke kantor.
LAPORAN RIDWAN MARZUKI
Panakkukang
TAMPILAN tubuhnya tidak tinggi, tidak pula pendek. Badannya sedang-sedang saja. Tetapi terlihat sangat bugar. Dialah Izzdin. Lengkapnya bernama Muhammad Izzdin Idrus. Ia anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Makassar periode 2008-2013.
Izzdin baru saja sampai di kantornya ketika saya hendak menemuinya, Rabu pagi, 14 April. Masih ada sisa keringat di wajahnya. Ini bisa dimaklumi karena Izzdin ke kantor memakai sepeda. Sehari-hari dia memang bersepeda menuju ke tempatnya bekerja. Kantor Izzdin terletak di Jalan Anggrek, Panakkukang.
Seperti kemarin, Izzdin baru saja memarkir sepedanya di bagian dalam kantor KPU Makassar. Dia memakai sepeda mini berwarna putih. Sepeda inilah yang menjadi favoritnya. Bentuknya kecil, mirip sepeda anak-anak. Tetapi jangan salah, walau mungil, tetapi sepeda ini memiliki kelebihan. "Harga sepedanya tidak mahal, tapi modelnya yang klasik," ujar Izzdin merendah.
Konstruksi sepeda Izzdin didesain bisa dilipat. Oleh karena itu, jenis sepeda ini relatif praktis dibawa-bawa. Ia menyukai sepeda ini karena penggunaannya beda dibandingkan dengan sepeda besar. “Lebih santai jalannya,” ungkap Izzdin, menjelaskan alasannya lebih memilih sepeda mini tersebut.
Izzdin menceritakan jika kesadarannya bersepeda muncul sejak dua bulan lalu. Mulanya, karena kesibukannya bekerja, Izzdin tak punya waktu luang untuk berolahraga.
“Saya memilih bersepeda karena selama ini saya jarang berolahraga. Jadi saya ingin memulihkan stamina,” terang suami dari Siti Nurhayati ini.
Selain itu, Izzdin mengaku ingin berkontribusi dalam mereduksi polusi udara di Makassar. Walaupun ia sendiri menyadari dengan bersepeda, risiko terpapar polusi kendaraan sangat besar. Itu yang kadang-kadang dikeluhkan Izzdin. Apalagi jika saat bersepeda di jalan raya, ada kendaraan yang mengeluarkan asap yang begitu pekat. tentu saja itu akan mempengaruhi kenyamanan bersepeda.
Izzdin memakai sepeda ke kantor juga tak lain karena ingin menyosialisasikan olahraga bersepeda. Ia menghendaki suatu saat nanti, orang-orang yang bekerja di kantor-kantor memakai sepeda ke tempat kerjanya.
"Saya bersepeda ke kantor, supaya paling tidak orang sadar bahwa ke kantor juga bisa bersepeda. Yang penting rumahnya tidak terlalu jauh," imbuh dia.
Jarak yang ditempuh Izzdin dari rumah ke kantornya sebetulnya agak jauh. Ia tinggal di Perumahan Dosen Unhas di Tamalanrea. Sementara kantornya di Jalan Anggrek, Panakkukang. Tetapi Izzdin justru menikmati jarak yang relatif jauh itu.
"Walau jauh, tapi saya santai jalannya (mengendarai sepeda, red), tidak buru-buru," lanjut ayah dari Ananda Muh Izzulhaq dan Muhammad Azriel ini.Izzdin menempuh perjalanan dari rumah ke kantor sekitar 45 menit.
Di sisi lain, lanjut Izzdin, dengan bersepeda kita bisa menghindari kemacetan. Alasannya, sepeda gampang diangkat jika diperlukan. Sementara jika memakai mobil, sering terjebak macet. "Intinya bersepeda menghilangkan stres," tegas Izzdin.
Kalau macet, kata Izzdin, tingkat stres sesorang akan tinggi. Apalagi bagi pengemudi mobil. Di sinilah keuntungan bersepeda yang bisa melewati macet.
Izzdin juga sering memndapat ledekan dari teman-temannya ketika bertemu di jalan. Menurut Izzdin, teman-temannya merasa heran karena ia bersepeda. "Teman-teman bilang, masa anggota KPU naik sepeda," kenang Izzdin.
Selain ke kantor, Izzdin juga bersepeda pada hari Minggu. Ia bersama keluarganya berkeliling di kompleks rumahnya. Dan kadang-kadang berkeliling dengan sepeda bersama anaknya di dalam areal kampus Unhas. (zuk)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar