Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Selasa, 06 April 2010

Hari Ini, Idrus Resmi Oppo














Dok/FAJAR
DUA KALI. Idrus A Paturusi saat menunggu gladi pelantikan Rektor Unhas Periode 2010-2014 di Baruga AP Pettarani, Selasa, 6 April.




MAKASSAR – Hari ini, Selasa, 7 April, Prof Dr dr Idrus A Paturusi SpB SpBO, dipastikan “oppo” sebagai Rektor Universitas Hasanuddin. Sebab, hari ini, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, melantik Idrus sebagai Rektor Unhas Periode 2010-2014.

Inilah pelantikan pertama rektor yang dilaksanakan di lingkungan kampus Unhas. Rektor-rektor sebelumnya dilantik di Jakarta. Termasuk pelantikan Idrus periode 2006-2010.

Idrus terpilih kembali setelah memenangkan pemilihan rektor beberapa bulan lalu. Sebelum menjadi rektor untuk periode pertama 2006 lalu, Idrus menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unhas dari 2002 hingga 2006.

Suami dari Rushanti A Beso itu sudah memasuki usia 60 tahun. Idrus dilahirkan 31 Agustus 1950 di Makassar. Sulung dari sembilan bersaudara tersebut dikaruniai tiga anak. Masing-masing Indrianti, Idham, dan Sultan.

Pendidikan dasar Idrus dijalani di Makassar dan Jakarta. Tahun 1962, dia menamatkan pendidikan dasar di SD Belarminus Jakarta. Tamat SMP Frater Makassar pada 1965. Terus melanjutkan pendidikan di SMA Katolik Cenderawasih dan tamat 1968. Selanjutnya Idrus menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas 1969-1977.

Menempuh pendidikan ahli bedah umum di Laboratorium Ilmu Bedah pada 1978-1979. Pada tahun yang sama ia juga menempuh pendidikan di Post Graduate Orthopaedic Training Singapore. Kemudian pada 1982 hingga 1984 menempuh pendidikan ahli bedah orthopedi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Selanjutnya, pada 1986 hingga 1987, menempuh pendidikan Post Graduate Orthopaedic Training di Hospital Raymond Point Care, Paris, France. Lalu melanjutkan pendidikan di Program Pascasarjana Unhas bidang ilmu kedokteran dan selesai 1999.

Sejak 1984 menjadi staf senior di Laboratorium Bedah FK Unhas. Tahun 1994-2002 sebagai Pembantu Dekan (PD) III FK Unhas. Tahun 2001 menjadi guru besar.
Beberapa organisasi diikuti Idrus. Seperti Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Ahli Bedah Indonesia, Perkumpulan Ahli Bedah Orthopaedi Indonesia, Dewan Pembina Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia Pusat, dan beberapa organisasi lainnya.

Selain menempuh pendidikan formal, Idrus juga giat mengikuti pertemuan ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, Idrus juga sering menulis buku dan jurnal.
Beberapa penghargaan juga pernah diraihnya. Sebut saja di antaranya, penghargaan dari UNNHCR dan pemerintah Iran sebagai Koordinator Tim Medis Gempa Bumi, Iran. Penghargaan Adysatya Utama dari PB IDI, dan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden RI
.
"Beliau (Idrus, red) pekerja keras dan tidak bisa menunggu. Beliau orang yang selalu tidak bisa dengar pekerjaan itu terhambat," tutur juru bicara Universitas Hasanuddin, Dahlan Abubakar, Selasa, 6 April.

Obsesi Idrus adalah menjadikan Unhas menjadi world class. Termasuk menjadikan Rumah Sakit Universitas Hasanuddin sebagai rumah sakit percontohan dari segi kualitas. Dengan begitu, orang yang berobat tak perlu lagi jauh-jauh ke Singapura.

Salah seorang mahasiswa Unhas dari Fakultas Ekonomi, Adiyatma Arifin, juga menaruh harapan besar kepada Idrus. Menurut dia, Idrus sebaiknya mendekati mahasiswa. (zuk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar