Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
***/FAJAR DISTRO DAENG. Den Dede dengan beberapa kaus desainnya yang bisa diperoleh di Distro Daeng, Jalan Sungai Saddang Baru, Minggu, 16 ...
-
Menjejak Sejarah Perkampungan Belanda di Makassar MAKASSAR, FAJAR--Tatanan Makassar tidak terlepas dari peranan Belanda yang pernah tingga...
-
MAKASSAR--Fakultas Sastra Universitas 45 resmi mengganti nama menjadi Fakultas Ilmu Kebudayaan (FIK). Hal tersebut diputuskan dalam rapat se...
-
*Akan Dibangun Mirip Klenteng Usianya sudah 250 tahun. Tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Sulsel selain Masjid Katangka di Sun...
-
DALAM perjalanan sejarah, badik mengalami transformasi. Senjata khas untuk suku Bugis-Makassar ini, sejatinya memiliki makna yang le...
-
MAKASSAR--Meningkatnya eskalasi politik di Makassar usai penetapan hasil rekapitulasi KPU Sulsel terhadap hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub...
-
*Melestarikan Lingkungan Adalah Ibadah JANGAN anggap remeh sampah. Hanya karena mendaur ulang sampah, Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry mendapa...
-
Dok.YUS ULTAH. Suasana di depan Pena Mart, lantai satu Fajar Graha Pena, Minggu, 9 Mei. MAKASSAR -- Puluhan anak-anak dan remaja ambil b...
-
MAKASSAR--Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo punya misi untuk menjadi yang terbaik dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Hal itu bisa dili...
-
Ikut Kontes Robot di Manado KELAK jika ada kebakaran, tak perlu lagi menggunakan mobil pemadam. Cukup ditangani robot. RIDWAN MARZUKI Tamala...
KUMPULAN TULISAN
Sabtu, 16 Mei 2020
Cinta Mata Jiwa
Melabuhkan Rindu
ADA orang yang menunggumu dalam jeritan rindunya setiap saat; yang mengalir di aurtanya, sehidup dengan embusan napasnya
Ia tak bisa mengungkapkan rindu berkala. Takut kesannya diumbar, lalu menjadi prahara. Jika itu terjadi, ia kan merana. Cinta kalian jadi alasannya.
Bukankah rasa adalah bahasa jiwa? Tak perlu ia diterangkan ihwal rindu yang mencekik serupa dahaga penyaum 40 hari.
Resapilah setiap inci helaan napas dan tatapan tanpa sekat karena cinta. Sebab, segala metri telah hilang dari tabir ketika cinta menjadi mata jiwa
(***)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar