Postingan Populer

KUMPULAN TULISAN

Senin, 05 Agustus 2013




Darurat, Stok Darah PMI Semakin Menipis

Persediaan darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Makassar, mengkhawatirkan. Stok yang tersedia, tidak sebanding dengan  pesanan darah yang masuk.

Kondisi darurat ini telah terjadi selama dua pekan. Apalagi, sumber pasokan darah untuk Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, juga sudah kehabisan stok normal sejak pekan lalu. Diperkirakan, kebutuhan darah akan semakin meningkat menjelang Hari Raya Idulfitri ini.

Kepala Bagian (Kabag) Humas Unit Donor Darah PMI Kota Makassar, Sultan, mengungkapkan, saat ini, total stok yang tersedia, hanya 600 kantong. Itu pun hanya didominasi golongan darah B, yang jumlahnya 300 kantong. Sementara golongan darah A dan O yang paling banyak dicari, stoknya sangat terbatas.

Di masyarakat, golongan darah paling banyak yakni O, disusul golongan darah A dan B di tempat ke dua. Kedua golongan darah ini, jumlahnya hampir sama banyak. Sementara golongan darah AB, merupakan yang paling sedikit, sehingga permintaannya dari rumah sakit juga kurang.

"Dua minggu ini, golongan darah A dan O yang paling banyak dicari," ujar Sultan di Kantor PMI Kota Makassar, Senin, 5 Agustus.

Tidak semua permintaan darah tersebut bisa diayani PMI karena memang stok yang kerap habis. Kalau pun ada, maka tidak sesuai dengan jumlah pesanan yang angkanya naik signifikan jelang lebaran ini.

Sultan mengungkapkan, sebelum memasuki Ramadan, pesanan normal darah, antara 80 sampai 100 kantong. Namun memasuki Ramadan, khususnya jelang Idulfitri, angkanya naik menjadi 100 sampai 150 kantong permintaan darah per hari.

Ia mengaku, dari sejumlah kegiatan penggalangan darah donor dari masyarakat, itu belum mampu menutupi kebutuhan permintaan darah di rumah sakit. Apalagi sejak Ramadan ini, animo masyarakat mendonorkan darah memang relatif terbilang menurun. Hal ini pula yang menyebabkan stok habis.

"Antara jumlah darah yang masuk dan yang keluar, tidak sebanding. Lebih banyak yang keluar dibandingkan yang masuk," tandas Sultan.

Ia mengatakan, sebelum Ramadan golongan darah O yang paling banyak stoknya. Namun menjelang Idulfitri, justru stoknya habis bersama dengan golongan darah A. Sultan menyebutkan, pesanan darah banyak berasal dari pasien demam berdarah dengue (DBD), operasi, dan kecelakaan lalu lintas.

"Kemarin, kantong darah yang masuk hanya 26 kantong. Kita masih kekurangan 8-10 persen dari kebutuhan darah. Apalagi sekarang kita terdesak karena stok darah di Wahidin kosong," paparnya.

Sultan mengatakan, Unit Pelayanan Transfusi Darah Sulsel yang memasok darah ke RS Wahidin, sudah dua minggu kosong. Oleh karena itu, pasien yang membutuhkan darah, keluarganya dirahkan langsung memesan di PMI Makassar. Namun karena stok yang minim, sehingga keluarga pasien mesti membawa keluarga yang memiliki golongan darah sama.

"Karena kosong di sana, sehingga keluarga pasien yang langsung datang bawa pengantar," imbuh dia. Selama Ramadan ini, lanjut Sultan, PMI Makassar mendapatkan pasokan darah dari tiga tempat, yakni Masjid Almarkaz, Amirul Mukminin Losari, dan Syekh Yusuf Sungguminasa.

Di Masjid Almarkaz, sejak awal Ramadan hingga kini, total darah yang terkumpul, yakni 654 kantong, sementara Masjid Amirul Mukminin sebanyak 283 kantong, dan Masjid Syekh Yusuf hanya 57 kantong. Dari empat jenis darah, yakni  trombosit (darah putih), TRC (darah merah), WB (darah lengkap), dan plasma (cairan), trombosit yang paling banyak dibutuhkan.

"Dalam sebulan, darah yang masuk hanya 2.500-2.800 kantong, sementara pelayanan di atas 3.000 kantong. Jadi kita masih sangat kekurangan," tandasnya.

Sultan mengatakan, bisanya, selama Ramadan, gereja yang banyak mendonor darah. Namun untuk Ramadan tahun ini, partisipasi gereja agak turun karena telah mendonor sebelum masuk Ramadan. Makanya, Sultan berharap bagi relawan donor yang telah tiba jadwal donornya, segera mendonorkan darahnya.

Apalagi beberapa hari ini, pasien yang butuh darah, membawa keluarga sendiri ke PMI. Itu masih mujur jika ada keluarga yang golongan darahnya sama dan layak donor. Seperti yang dialami salah seorang warga, Asifayanti. Pamannya yang sedang dioperasi membutuhkan golongan darah A, namun stoknya habis. (zuk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar