Upaya Meloloskan Warga Tidak Mampu di SNMPTN

JUM/FAJAR
PUKUL GENDANG. Andi Muallim memukul gendang tanda dimulainya bimbingan gratis di Gedung MULO, Kamis, 20 Mei.



*Membidik Peningkatan Kualitas Pendidikan

MUNGKIN, inilah kali pertama sebuah pemerintah provinsi menggelar bimbingan gratis. Tujuannya, meloloskan warga tidak mampu di SNMPTN tahun ini.

Laporan RIDWAN MARZUKI
Gedung MULO

SELEKSI Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN) diprediksi berlangsung sangat ketat. Berbagai upaya dilakukan orang tua siswa. Para calon peserta pun berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan diri menghadapi UMPTN.

Salah satu persiapan yang selama ini dianggap adalah melalui jenjang bimbingan belajar. Apalagi, sudah cukup lembaga bimbingan belajar (LBB) hadir di kota ini.

Hanya saja, tidak semua calon peserta SNMPTN bisa menikmati proses seperti ini. Biayanya mahal. Warga tidak mampu hanya bisa gigit jari.

Namun, itu dulu. Kemarin, Kamis, 20 Mei, sekira 300-an alumni sekolah menengah atas (SMA) mengikuti bimbingan gratis. Mereka berasal dari berbagai kabupaten/kota di provinsi ini. Mereka mewakili daerah masing-masing.

Bimbingan belajar gratis ini dibuka Sekretaris Provinsi Sulsel, Andi Muallim. Menurut Muallim, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian pemprov dalam mengembangkan pendidikan di Sulsel. Selain itu, salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini.

Bimbingan belajar gratis tadi memang sepenuhnya didanai Pemprov Sulsel. Dalam pelaksanaannya, pemprov bekerja sama Adhyaksa Supporting House dan LBB Gajahmada.

Direktur LBB Gajahmada, Yusuf Ismail, menjelaskan, para peserta mendapat aneka pembekalan dalam menghadapi SNMPTN. “Jadi yang ikut hanya mereka yang mau lanjut ke perguruan tinggi saja,” ujar Yusuf Ismail.

Gajahmada akan memberi pembekalan terkait dengan soal-soal UMPTN. Ada tujuh jenis pelajaran yang akan diberikan kepada peserta. Ada pembekalan khusus untuk jurusan ilmu pengetahuan alam, demikian pula untuk ilmu pengetahuan sosial.
Untuk jurusan IPA, pelajarannya meliputi matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, kimia, biologi, dan tes potensi akademik. Untuk IPS meliputi matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, ekonomi, geografi, sejarah, dan TPA.

Setelah mengikuti kegiatan ini, lanjut Yusuf, peserta akan diarahkan untuk memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan dasarnya. Bimbingan gratis ini berlangsung 12 hari. Setiap hari, para peserta dibagi tiga kelompok; pagi, siang, dan sore. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspadai Pakai Emo, Ini Fungsinya Masing-masing

Berlibur di Kolam Renang PT Semen Tonasa

Sumpang Bita, Wisata Sejarah nan Menakjubkan