MAKASSAR – Umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak 2254 BE/2010, Jumat, 28 Mei, hari ini. Kemarin, vihara-vihara yang ada di Makassar melakukan persiapan khusus menyambut momen tahunan tersebut.
Seperti terlihat di Vihara Sasanadipa, Jalan Sungai Poso. Aneka umbul-umbul tampak menghiasi sisi luar bangunan vihara. Umbul-umbul tersebut beraneka warna. Seperti merah, putih, biru, dan kuning.
Beberapa spanduk ucapan selamat juga terlihat terpampang di lantai dua vihara. Spanduk tersebut dipajang di bagian timur dan selatan bangunan vihara. Spanduk-spanduk tersebut bertuliskan: Semoga Semua Makhluk Berbahagia dan Dengan Kedamaian akan Membawa Kebahagiaan Sejati.
Seorang berumur paruh baya bernama Bur terlihat sedang memanjat di sisi luar bangunan vihara. Ia sedang mengganti lampu-lampu yang ada di vihara tersebut. "Setiap mau waisak, saya cek semua lampu-lampu. Saya ganti kalau ada yang rusak," kata Bur.
Di dalam halaman Vihara Sasanadipa terdapat dua buah bendera yang di tancapkan di bagian selatan gedung vihara. Tembok luar vihara dan juga pagarnya terlihat baru saja dicat karena warnanya sangat cerah. Pagar tembok dicat warna putih, sedangkan pagar yang terbuat dari jeruji besi menggunakan cat warna cokelat.
"Vihara itu baru-baru selesai dicat," kata Sabil, pengayuh becak yang mangkal di depan Vihara Sasanadipa.
Vihara Girinaga di Jalan Gunung Salahutu juga terlihat berbenah. Ketua Vihara Girinaga, Roy Ruslim, terlihat memimpin langsung anggotanya melakukan pembenahan dan pembersihan area vihara.
Demikian halnya terlihat di Vihara Vimalakirti di Jalan Sungai Cendana. Pengurus vihara, Suzanna, sedang mempersiapkan dekorasi panggung upacara. Menurut Suzanna, kegiatan prawaisak biasanya diisi dengan kegiatan social. Semisal penanaman pohon dan donor darah. (zuk)
Forum ini hanya kepingan kerikil dalam bantaran sungai yang luas. Tapi inspirasi kemudian selalu muncul untuk mengantar pada indahnya mencoba berpikir untuk orang lain.
Postingan Populer
-
TANGGA SERIBU. Salah satu tantangan bagi petualang gua adalah tangga seribu undakan yang harus dilewati sebelum akhirnya sampai di Gua Sum...
-
Beku yang Menggelora Detak jam menyemai hening Menggoda kuncup kenangan Di ujung malam berudara kering Mengelopakkan mahkota kerinduan Kele...
-
Description Image: Z Pratiwi Buih-buih Senja Langkah menderap-derap di kampung balu Sampirannya deretan bunga lau Akasia tertengg...
-
UNTUKMU, HENING....., Kepada hening yang menyublim Yang beku oleh embun Lisan terkelu belenggu Hanya isyarat hati Sekiranya engka...
-
MAKASSAR--Direktur rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) atau asrama mahasiswa (Ramsis) Universitas Muslim Indonesia (UMI), H Alide Hamid, m...
-
Mengunjungi Objek Wisata Gua Leang Lonrong *Ada Kolam Khusus, Airnya Langsung dari Celah Batu LANSEKAP INDAH. Inilah pemandangan alam...
-
Eksotisme di Ujung Takalar TELUK Laikang kini telah berubah. Dulu hanya kawasan pesisir yang kumuh, kini diubah menjadi area wisata eks...
-
MAKASSAR--Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo punya misi untuk menjadi yang terbaik dalam Makassar Green and Clean (MGC) 2010. Hal itu bisa dili...
-
Menjejak Sejarah Perkampungan Belanda di Makassar MAKASSAR, FAJAR--Tatanan Makassar tidak terlepas dari peranan Belanda yang pernah tingga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar