Puisi: Relung Jiwa
Langkah memang gontai
Rambut kusut tak lagi tergerai
Tak habis risau berderai
Seperti ngarai menolak teratai
Tak pernah kujanjikan apa-apa
Pada setiap cakap tanpa arah
Pengantar lelap kala malam hampa
Sadar bahwa nasib harus didedah
Berlinang-linang air matamu
Menukikkan sejuta kata beku
Kudaras rasa yang lama diam meramu
Namun, lidah ini masih saja kelu
Ekpektasi ini pernah melambung
Bahwa engkaulah yang teramung
Serupa asap membumbung
Mengisi hati yang merelung
Jika segala mimpi-mimpi memendar
Rawatlah cahayanya dari pudar
Lepaskan tetap merona hebat
Memutikkan sari kasih nan lebat
Pada pengujung senja
Kutunggu kau di sana
Menyandar dengan manja
Menancapkan ikrar sekuat baja
Hari ini kisah telah terpahat
Terpaku sangatlah erat
Tak terkerat
Kuat
***
25062024
Komentar
Posting Komentar