PUISI: NOVEMBER
Merelungi Dimensi
Langit masih saja kelabu
Mengiringi hati yang sendu
Bersama hujan yang tak malu
Membasahi lembut wajahmu
Pengujung November merangkak
Beberapa hari atau jam lagi
Seperti senyummu jarang terkuak
Mengharapnya dalam bahasa elegi
Inilah kisah paling romantis itu
Kala bibirmu tak lagi mengatup
Meriuhkan cintamu dengan gerutu
Tapi sungguh, hati meletup-letup
Tetaplah bertahan di sini
Ruang sunyi tanpa prasasti
Hanya ada dua bahasa hati
Asmara dan jenaka sejati
Buka payung itu
Hujan belum reda
Relungi dimensi waktu
Jangan biarkan ia menjeda
Hingga November benar berlalu
Eh, namun tunggu!
Aku masih merindu
Menanti dirimu...
(*)
Komentar
Posting Komentar