Puisi: Gubuk, Rindu, dan Asa
Description Image: Z Pratiwi |
Buih-buih Senja
Langkah menderap-derap di kampung balu
Sampirannya deretan bunga lau
Akasia tertenggeri benalu
Rasa pun merisau
Hendak tak peduli dan abai
Pada kisah sekelumit hati
Nun, jauh di negeri peri
Yang kesadarannya tetap terkini
Duhai,
Hidup serupa ablaut
Serumit perubahan ozon langit
A, S, F, V, Z, Y, T... Tak digit
Tetapi asa selalu melangit
Untuk apa terus memeram
Siluet sore menjanji hangat
Pada mereka para pengharap damai
Serupa riam penuh riang
Menyongsong buih tersasar pantai
Wahai,
Telah dua tombak waktu berlalu
Masih saja kau tersipu
Diam, dingin, bersedu
Tak cukupkah dadu kamu lontarkan
Hitunglah, berapa kemujuran masa
Sebab, bila waktu menggugat balik
Manusia kerap berpura-pura ablepsia
Bangkitlah, kawan!
Bangun dari tengkurap takutmu
Di depan sana
Ada gubuk menantimu
Habiskan senjamu di situ
Parafin akan menjemputmu
Bersama kumpulan bara hangat
Berdianglah dalam sepoi penuh nikmat
(***)
Komentar
Posting Komentar