Umat Lintas Agama Sepakat Sukseskan Muktamar NU
MAKASSAR--Menjelang Muktamar Nahdatul Ulama (NU) yang ke 32, tokoh-tokoh lintas agama yang ada di Sulsel sepakat menjaga keamanan Kota Makassar. Ini sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan adanya distabilitas di Kota Makassar saat Muktamar NU dihelat 22-27 Maret. Hal tersebut mereka tegaskan saat melakukan pertemuan di Hotel Clarion, Sabtu, 20 Maret.
Pertemuan tersebut dirangkaikan dengan konferensi pers bersama oleh Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sulsel, KH Abd Rahman, Kapolwiltabes Makassar, Kombes Pol Chaerul Anwar, dan Kodim 1408/BS, Letkol Inf Saiful Anwar.
Menurut Ilham, dijadikannya Makassar sebagai tuan rumah pelaksanaan Muktamar NU yang ke 32 patut disyukuri. Hal tersebut dikarenakan baru kali ini Muktamar NU digelar di luar Jawa. Dirinya mengharapkan agar seluruh masyarakat Kota Makasar bahu-membahu menjaga kondusifitas. "Selama ini Makassar diidentikkan dengan kota yang tidak kondusif," ujar Ilham.
Ilham memberikan garansi bagi para tamu yang akan menghadiri Muktamar NU tersebut. Hal ini diungkapkan menyusul adanya keraguan atas situasi yang belakangan terjadi di Makassar. "Kami akan memberikan jaminan keamanan kepada semua tamu yang akan datang menghadiri Muktamar NU tersebut. Kita akan menyambut mereka dengan baik," urainya.
Masyarakat, lanjut Ilham, mengharapkan kedatangan SBY pada Muktamar tersebut. "Kehadiran SBY untuk membuka Muktamar itu, menjdi pertanda baik bagi Masyarakat Kota Makassar," terangnya. Momentum Muktamar NU di Makassar, kata Ilham, adalah kesempatan untuk mengahpus stigma bahwa Makassar kota yang tidak damai.
Sementara itu, Saiful Anwar mengaku tidak ada pengamanan khusus yang disiapkan menyambut kedatangan Presiden SBY. "Tidak ada seperti itu. Yang ada hanya protap (prosedur tetap, red). Tidak ada yang luar biasa," katanya. TNI dan Polri hanya akan mempersiapkan sekitar 2000 aparat keamanan untuk pengamanan presiden SBY dan Muktamar tersebut.
Chaerul Anwar merasa bersyukur dengan adanya komitmen moral dari tokoh lintas agama untk menyukseskan Muktamar NU. "Ini memberikan rasa optimisme bagi kami karena seluruh kelompok agama bersatu-padu. Ini akan mendukung suksesnya kegiatan," katanya.
Organisasi lintas keagamaan yang hadir dalam konferensi tersebut, antara lain dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Perhimpunan Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), Keuskupan Agung Makassar, Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI), Wahdah Islamiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Muhammadiyah, Darud Dakwah al Irsyad (DDI), Majelis Ulama Indonesia, Forum Umat Islam, Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Mesjid (BKPRMI), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Nahdatul Ulama.
Pertemuan tersebut dirangkaikan dengan konferensi pers bersama oleh Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sulsel, KH Abd Rahman, Kapolwiltabes Makassar, Kombes Pol Chaerul Anwar, dan Kodim 1408/BS, Letkol Inf Saiful Anwar.
Menurut Ilham, dijadikannya Makassar sebagai tuan rumah pelaksanaan Muktamar NU yang ke 32 patut disyukuri. Hal tersebut dikarenakan baru kali ini Muktamar NU digelar di luar Jawa. Dirinya mengharapkan agar seluruh masyarakat Kota Makasar bahu-membahu menjaga kondusifitas. "Selama ini Makassar diidentikkan dengan kota yang tidak kondusif," ujar Ilham.
Ilham memberikan garansi bagi para tamu yang akan menghadiri Muktamar NU tersebut. Hal ini diungkapkan menyusul adanya keraguan atas situasi yang belakangan terjadi di Makassar. "Kami akan memberikan jaminan keamanan kepada semua tamu yang akan datang menghadiri Muktamar NU tersebut. Kita akan menyambut mereka dengan baik," urainya.
Masyarakat, lanjut Ilham, mengharapkan kedatangan SBY pada Muktamar tersebut. "Kehadiran SBY untuk membuka Muktamar itu, menjdi pertanda baik bagi Masyarakat Kota Makassar," terangnya. Momentum Muktamar NU di Makassar, kata Ilham, adalah kesempatan untuk mengahpus stigma bahwa Makassar kota yang tidak damai.
Sementara itu, Saiful Anwar mengaku tidak ada pengamanan khusus yang disiapkan menyambut kedatangan Presiden SBY. "Tidak ada seperti itu. Yang ada hanya protap (prosedur tetap, red). Tidak ada yang luar biasa," katanya. TNI dan Polri hanya akan mempersiapkan sekitar 2000 aparat keamanan untuk pengamanan presiden SBY dan Muktamar tersebut.
Chaerul Anwar merasa bersyukur dengan adanya komitmen moral dari tokoh lintas agama untk menyukseskan Muktamar NU. "Ini memberikan rasa optimisme bagi kami karena seluruh kelompok agama bersatu-padu. Ini akan mendukung suksesnya kegiatan," katanya.
Organisasi lintas keagamaan yang hadir dalam konferensi tersebut, antara lain dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Perhimpunan Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), Keuskupan Agung Makassar, Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI), Wahdah Islamiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Muhammadiyah, Darud Dakwah al Irsyad (DDI), Majelis Ulama Indonesia, Forum Umat Islam, Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Mesjid (BKPRMI), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Nahdatul Ulama.
Komentar
Posting Komentar