Thynox, Sang Pemadam Kebakaran
Ikut Kontes Robot di Manado
KELAK jika ada kebakaran, tak perlu lagi menggunakan mobil pemadam. Cukup ditangani robot.
Tamalanrea
KREASI tim pembuat robot dari Politeknik Negeri Ujung Pandang layak diapresiasi. Mereka berhasil merangkai robot yang bisa memadamkan api.
Robot tersebut diberi nama Thynox. Robot ini dirangkai atau dirakit dua mahasiswa Politeknik. Namanya Tino Suhaebri dan Faath Jafar.
Tino (21) saat ini tercatat sebagai mahasiswa program studi elektronika. Sementara Faath (21) di program studi listrik.
Robot Thynox yang diciptakannya memiliki empat roda. Modelnya sekilas mirip kendaraan tank perang. Tetapi jangan salah, walau bentuknya seperti itu, tetapi robot ini terbilang canggih.
Robot ini dilengkapi dengan empat roda dan lima alat sensor. Dua sensor dipasang di sisi kiri. Begitu pula di sisi kanan, ada dua sensor, serta di bagian depan satu sensor.
Sensor tersebut berfungsi sebagai alat pendeteksi jalan yang akan dilalui. Tujuannya agar tidak menabrak sesuatu yang ada di samping dan depan robot saat jalan.
Dengan sensor tersebut, ketika robot mendapatkan jalan buntu, maka sensor akan mengarahkan robot agar berputar dan mencari jalan lain.
Cara kerja sensor tersebut mengandalkan gelombang ultrasonik atau biasa disebut sensor ultrasonik. Setiap satu sensor jarak memiliki dua buah sensor ultrasonik. Sensor pertama berfungsi memancarkan gelombang ultrasonik. Tujuannya sebagai alat deteksi jalan. Sensor yang lain berfungsi menerima hasil pantulan sensor pertama berupa data sekitar robot, kemudian dihantarkan masuk ke dalam "otak" robot alias microcontroller atau processor. Di microcontroller inilah semua instruksi untuk robot dibuat.
"Secara umum, sensor berfungsi mendeteksi objek yang berada di depan dengan cara menangkap sinyal yang dipantulkan," kata Tino, Rabu, 24 Maret.
Setelah itu, instruksi selajutnya dihantarkan ke motor robot. Motor adalah alat penggerak yang membuat robot bisa melakukan gerak.
Selanjutnya di bagian atas robot juga terdapat detektor api atau flame detector. Alat inilah yang berfungsi mendeteksi keberadaan atau sumber api. Alat ini mampu mendeteksi sumber api dari jarak lima meter.
Begitu flame detector menemukan api atau cahaya ultraviolet (uv), maka otomatis motor pompa akan segera bereaksi dengan cara menyemprotkan air. Supaya titik sasaran semprotan tepat, maka flame detector dibuatkan titik fokus hanya di bagian depan robot. Dengan begitu, semprotan air dari pompa tidak meleset ke arah yang lain.
Selain itu, ada juga monitor di bagian atas robot. Monitor tersebut berfungsi sebagai layar informasi dari kerja sensor dan motor.
Dosen pembina mahasiswa perakit robot, Ahmad Subair ST mengatakan, robot hasil kreasi anak-anaknya akan diikutkan lomba di Manado Mei mendatang. "Cara kerja mahasiswa sudah cukup bagus. kita sudah siap mengikuti lomba," katanya. Ahmad yakin akan mendapat juara dalam lomba tersebut.
Selain robot pemadam kebakaran beroda, Poltek juga memiliki robot yang lain. Di antaranya robot pemadam kebakaran berkaki yang dibuat Imran Habriansyah dan Syaifuddin. Robot pemain bola dibuat oleh Mukhlis dan Nawir. Juga robot penyusun barang dibuat oleh A Muh Amin dan Faizal. Rencananya, semua robot-robot tersebut akan diikutkan dalam kontes robot di Universitas Samratulangi Manado. (*)
Komentar
Posting Komentar