Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Puisi: Epik Tak Tuntas

Gambar
EPIK TAK TUNTAS Mungkin diam adalah kawan Kala berseteru dalam kesenyapan Sua yang tak pernah nyata Di labirin rindu nan menyiksa Kita, sebenarnya, tidak sedang merenung Serupa bulan malam pertama Berdendang lirih lembut menggaung Usai merihat, muncul dengan wajah ceria Namun tidak! Wajah-wajah letih merangkak laun Menyusuri ilalang setengah basah di kebun Penyaksi gadis pemintal dirayu pembayun Merintih, lalu elegi mengalun Kita adalah epik tak tuntas Cerita yang tertunda waktu "Nihilkan ruang," katamu Sebab angkasa menanti kita saling mendaras Barangkali itu antitesismu Tentang ruang semu nan hambar Di sebuah istana putri pemalu Mungkinkah itu nilai tawar? (***) Malam di redaksi, 01.25 Wita